Anda di halaman 1dari 11

SEKOLAH PASCASARJANA

PROGRAM STUDI S2 ILMU KEBIDANAN


UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2021

Kelompok 4
ASUHAN
Nurul Arriza
Septi Permatasari
Recca Amelya Amir
P102202023
P102202031
P102202040
KEBIDANAN
------------------------
BAYI BARU LAHIR
Yuliana Delila Wayoi P102202041
Quartha Agustha Worabai P102202044
Hasnia P102202054
Luciana Heidee Christianty P102202057
Septianingsih Worabay
Jomarna Lena Elisabeth
P102202063
P102202068
DIAGNOSA BBLR (NCB-KMK)
Angka kematian bayi (AKB) merupakan indikator dari
tingkat kesejahteraan suatu negara dan status
kesehatan masyarakat.

BBLR Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah termasuk faktor


utama dalam peningkatan mortalitas dan morbilitas
pada bayi. Bayi Berat Lahir Rendah (kurang dari 2.500
(BERAT BADAN gram) merupakan salah satu faktor utama yang
berpengaruh terhadap kematian perinatal dan
LAHIR RENDAH) neonatal. BBLR dibedahkan menjadi 2 kategori yaitu :
BBLR karena prematur atau BBLR karena
IntrauterineGrowth Retardation (IUGR), yaitu bayi yang
lahir cukup bulan tetapi berat badanya kurang
(WHO, 2017) sebesar 60– 80% dari
Angka Kematian Bayi (AKB) yang terjadi,
disebabkan karena BBLR

Prevalensi (BBLR) diperkirakan 15%


dari kelahiran di dunia. 3,3%-38%
terjadi di negara berkembang

Statistik menunjukkan 90% BBLR terjadi


di negara berkembang dan angka kematiannya
35 kali lebih tinggi dibanding negara maju

Angka kejadian di indonesia berkisar 9-30%,


Hasil studi di 7 multicenter di peroleh angka BBLR
dengan rentang 2,1%-17,2%

Kasus BBLR di provinsi PAPUA


Tahun 2016 (278 kasus), Tahun 2017 (406 kasus)
Tahun 2018 (243 kasus)
PENGKAJIAN DATA

01
INTERPRETASI DATA DASAR &DIAGNOSA

02
ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL

03
TINDAKAN SEGERA

04
RENCANA ASUHAN

LANGKAH 05 IMPLEMENTASI ASUHAN


7 VARNEY
06
07 EVALUASI
Data Subjektif
Waktu pengkajian : Rabu, 08 September 2021
Jam : 09.40 WIT
Tempat : Ruang Perinatologi, RSUD Serui
Diagnosa Medis : Neonatus cukup bulan,
Kecil Masa Kehamilan dengan BBLR
No. RM : 11 12 78
1 Biodata
Nama Bayi : By Ny S.T Keluhan utama pada bayi :
3 Ibu mengatakan bayinya kecil, lahir dengan berat 1600 gr dan belum bisa
Tanggal lahir : 07 September 2021
Jenis kelamin : Perempuan menyusu
Cara lahir : Spontan 4
  Riwayat kehamilan :
Langkah I 2 Identitas penanggung Jawab Ibu mengatakan ini kelahiran anak pertamanya selama hamil sering memeriksa
Nama ibu : Ny. K kehamilannya
PENGKAJIAN Umur ibu : 19 tahun di Puskesmas Serui kota. HPHT : 02-12-2020
Agama : Kristen Protestan Keluhan yang dialami ibu :
Suku/ bangsa : Papua / Indonesia Trimester I : Mual, muntah.
Pendidikan : SMA Trimester II : Tidak ada keluhan.
Pekerjaan : IRT Trimester III : Tidak ada keluhan.
Alamat : Jln Mangga Kejadian selama hamil :
  Riwayat penyakit selama kehamilan: tidak ada Penyakit/ kelainan
Nama ayah : Tn. S Kebiasaan waktu hamil
Umur : 25 tahun. Makanan yang dikonsumsi : Nasi, sayur, Ikan, udang, lele, es.
Agama : Kristen Protestan Tidak mengkonsumsi obat-obat tertentu / jamu. Tidak merokok
Suku/ bangsa : Papua / Indonesia atau konsumsi alcohol
Pendidikan : SMA.
Pekerjaan : Petani
Alamat : Jln Mangga
 
Data Objektif
1 Pemeriksaan umum 2 Pemeriksaan fisik :
Keadaan umum : baik. Kepala dan ubun-ubun : Tidak ada cephalhematoma, tidak ada caput
Kesadaran : Compos mentis. succedeum,
Tanda-Tanda Vital : Wajah : Tidak ada ikterik, tidak sianosis dan tidak berkerut,
Suhu : 36,4oc, Mata : Konjungtiva merah muda, sclera putih, mata bisa
Respirasi : 51x/menit, berbuka dengan baik,
HR : 140x/menit. Telinga : Simetris ujung daun telingan sejajar dengan mata
Pemeriksaan Antopometri bentuk dan kekerasan daun telinga sudah baik,
Berat Badan : 1600 gram, Mulut : Mukosa bibir lembab, Tidak ada labioskisis, dan
Langkah I panjang badan : 43 cm labiaopalastokisis
lingkar kepala : 25 cm Hidung : Pengeluaran lender(-), Pernapasan cuping hidung (-).
PENGKAJIAN lingkar dada : 25 cm Dada : Retraksi dinding dada (-), pada payudara aerola agak
lingkar perut : 23 cm menonjol 3-4 mm.
  Perut : Penonjolan sekitar tali pusat (-), perdarahan tali
pusat (-), kembung (-) dan bising usus (+)
Punggung : Fraktur (-), massa atau benjolan di punggung (-).
Kulit : Merah halus, tampak gambaran vena, lanugo (+)
Ektremitas : Polidaktil (-), simetris, bergerak aktif dan garis kaki
seluruh telapak kaki, kuku jari pendek warna kuku merah.
Genetalia : Labia mayor menutupi minor,
Anus : Anus (+), mekonium (+).
Langkah II Diagnosa NCB-KMK dengan BBLR
INTERPRETASI DATA dan data subyektif ibu mengatakan telah melahirkan anak pertama pada
DASAR & DIAGNOSA
tanggal 07 September 2021 pukul 15.00 WIT Secara spontan, berjenis kelamin
perempuan dengan keadaan umum baik, kesadaran composmentis
TTV : HR : 142x/menit, RR : 50x/menit S: 36,9oC. Pada pemeriksaan
Antropometri didapat BB : 1600 gram, PB : 43 cm, LK : 25 cm, LD : 25 cm, LP : 23
cm, dan dari hasil pemeriksaan dimulai dengan inspeksi dan palpasi

Langkah III Diagnosa potensial yang sering muncul pada bayi dengan BBLR
ANTISIPASI MASALAH adalah hipotermi dan hipoglikemia. Pada kasus Bayi Ny S.T antisipasi
POTENSIAL masalah potensial adalah resiko terjadinya hipotermi.

Langkah IV Hangatkan bayi dengan cara masukan dalam incubator dengan suhu 34oc
TINDAKAN SEGERA  
Tanggal 08 September 2021 pukul 09.40 WIT,
6. Jelaskan kepada ibu untuk menyusui bayinya
Diagnosa : BBLR dengan NCB KMK tiap 2 jam rasionalnya saat bayi baru lahir
Perencanaan asuhan pada By Ny S.T, yaitu : hingga usianya kurang lebih 2 minggu, perut
1. informasikan pada ibu dan keluarga tentang hasil bayi yang kecil memang akan kosong dalam
pemeriksaaan pada bayi rasionalnya informasi yang periode 2-3 jam di hari-hari pertama
disampaikan merupakan hak klien dan agar ibu kehidupannya
lebih kooperatif dalam pemberian asuhan, 7. Ajarkan pada ibu teknik menyusui yang baik dan
2. Ciptakan lingkungan yang nyaman dan sopan, benar rasionalnya mencengah terjadinya
rasionalnya lingkungan yang nyaman dan masalah menyusui seperti putting susu lecet,
sopan menjaga privasi klien merupakan asuhan dan bendungan ASI.
Langkah V
sayang ibu. 8. Ajarkan pada ibu dan keluarga untuk tetap
RENCANA 3. Observasi TTV bayi rasionalnya untuk menjaga kehangatan tubuh bayi dengan metode
ASUHAN mengidentifikasi tanda patologinya yang mungkin kangguru rasionalnya metode kangguru untuk
terjadi pada bayi. menghangatkan tubuh bayi,
4. Observasi BAB dan BAK rasionalnya BAB dan BAK 9. Lakukan pencengahan hipotermi dengan
diharapkan dapat mengetahui kelancaran proses meletakkan bayi di inkubator agar suhu bayi
metabolisme BBL, tetap terjaga
5. Ganti popok bayi yang basah rasionalnya 10. Kolaborasi dengan dokter anak rencana terapi
mencengah perpindahan suhu tubuh bayi 11. Dokumentasikan tindakan yang dilakukan
secara konduksi Ajarkan pada ibu dan keluarga rasionalnya, sebagai bukti asuhan yang telah
untuk tetap menjaga kehangatan tubuh bayi diberikan.
dengan metode kangguru rasionalnya metode
kangguru untuk menghangatkan tubuh bayi,
Tanggal : 08 September 2021, pukul 10.00 WITA,
Diangnosa : NCB-KMK dengan BBLR .
Pelaksanaan asuhan kebidanan dilakukan sesuai rencana asuhan By Ny S. T dengan BBLR (NCB-KMK) pada
Langkah VI tanggal 08 September 2021 pukul 10.05, pada pukul 10.08 WIT,
IMPLEMENTASI Menginformasikan kepada ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan yaitu menjelaskan pada ibu bahwa
kondisi bayi baik dan sehat. Menciptakan lingkungan yang nyaman dan aman. Mengobservasi kondisi dan
TTV Bayi S : 36,7oC, HR : 140x/menit RR : 52x/menit, warna kulit kemerahan, tali pusat masih basah, tidak
berbau, bayi tidak dapat menyusui, gerakan bayi aktif, BAB 1x, BAK:- .
Bayi dalam keadaan baik, suhu dalam batas normal, respirasinya dalam batas normal, denyut jantung bayi
dalam batas normal, menjaga suhu ruangan dan suhu dalam incubator, pada pukul 14.00 WITA
mengganti popok bayi yang basah, popok bayi sudah diganti. Bayi dalam pemantauan dokter anak.
Pada pukul 14.10 WITA melakukan pencengahan hipotermi dengan memeriksa suhu incubator. Pada pukul
14.15 WITA mendokumentasikan tindakan yang telah dilakukan hasil pemeriksaan telah didokumentasikan.
Tanggal : 08 September 2021,
Langkah VII Pukul : 14.20 WIT,
Diagnosa : NCB-KMK dengan BBLR
EVALUASI
Hasil evaluasi asuhan :
Observasi tanda-tanda vital pada bayi sudah dilakukan, keadaan umum bayi baik, dan hasil pemeriksaan
sudah diinformasikan pada keluarga dan keluarga merasa senang dengan hasil pemeriksaan yang diberikan.
Menciptakan lingkungan yang nyaman dan aman, yaitu ruangan dalam keadaan hangat, pintu dan jendela
sudah ditutup, suhu incubator baik, menggantikan popok bila basah. Telah didokumentasikan di status
pasien.
s Bayi sudah bisa menyusu dan mendapatkan ASI

o
KU : Baik, Kesadaran : Composmentis, Kulit bayi
kemerahan, tidak berkerut, tidak ikterik, tali pusat
tidak berdarah, masih basah, bayi bergerak aktif,
bayi sudah menyusui, BAB : 1x ganti pampers, BAK : 2x
ganti pampers

a
p
NCB-KMK dengan BBLR usia 2 hari

1. Cuci tangan 6 langkah Agar terhindar dari infeksi. 5. Atur suhu ruangan (36oc-37oc) Suhu tetap
Catatan 2. Observasi TTV terjaga, agar bayi tidak mengalami
perkembangan KU: baik, Kesadaran : Composmentis kedinginan. (Suhu ruangan telah terjaga)
(SOAP) TTV : S: 37,2oC, RR : 52x/menit, HR:146x/menit 6. Lakukan pencengahan hipotermi dengan
(Observasi TTV telah dilakukan). meletakkan bayi di inkubator agar suhu bayi
Kamis, 9 September 2021
3. Ganti popok segera mungkin jika basah Agar tidak tetap terjaga.
Pukul 08.00 wit terjadi ruam pada kulit bayi. (Popok telah diganti). 7. Cegah kehilangan panas melalui
4. Atur posisi tidur bayi konvensi, konduksi, radiasi & evaporasi.
Bayi ditidurkan terlentang kepala sedikit ektensi, -Konvensi (penghantar panas)
agar bayi bisa bernapas dengan baik. (Posisi bayi   -Konduksi (perpindahan kalor)
dalam keadaan ektensi). -Radiasi (perpindahan kalor tanpa perantara)
-Evoporasi (proses perubahan molekul)
  (Pencegahan telah dilakukan)
“ Dia, yang memiliki kesehatan, akan memiliki harapan,
Dan, dia yang memiliki harapan, memiliki segalanya.

Anda mungkin juga menyukai