(penyebabnya)
Suatu peledakan yang tidak memiliki freeface (freeface tunggal) akan menyebabkan pergerakan batuan relatif ke
arah atas. Dalam peledakan seperti ini harus dibuat peledakan awal sebagai pembuat freeface. Contoh
peledakan ini adalah peledakan dengan metoda box-cut dan harus dibuat seminimal mungkin terjadinya flying
rock
Gambar 1
Burden awal yang pendek juga sering terjadi di freeface yang tidak lurus sehingga
diperlukan extra holes atau penambahan beberapa lubang untuk meringankan beban
lubang yang memiliki burden yang sangat besar. Jika penambahan lubang tersebut terlalu
dekat dengan freeface akan menyebabkan burden awal jadi semakin pendek
Gambar 2
Gambar 2
4. Lubang Miring
Pemboran lubang miring dengan kemiringan yang tidak tepat akan mudah menimbulkan
terbentuknya flying rock. Apabila lubang tidak sejajar dengan kemiringan freeface akan
menimbulkan terjadinya flying rock pada jarak yang pendek antara lubang dan free face.
Gambar 2
Jika kolom stemming terlalu pendek akan menimbulkan berlebihnya energi vertikal dan energi explosive akan
dengan mudah menerobos ke atas. Pendeknya kolom stemming ini ditandai dengan terjadinya flying rock dan
terjadinya kubah-kubah cekung pada blasting material pasca peledakan.
Gambar
Dari beberapa literatur, ukuran material stemming yang baik antara 10 – 20 mm berbentuk pipih.
Jenis material yang baik adalah crushing material sehingga material stemming bisa seragam.
Di lapangan pada umumnya material stemming menggunakan cutting hasil pemboran itu
sendiri. Pada batuan yang kompak cutting yang berbentuk chip akan mudah terbentuk.
Kegagalan peledakan akibat material stemming terjadi jika stemming dengan material yang
lembut dan lubang basah tanpa ada pemompaan sehingga material stemming menjadi lumpur
Gambar
October 25, 2021 Personal file : Atab/Dec-2004/5
7. Lubang pendek
Peledakan lubang pendek akan sangat susah dalam pengontrolan flying rock. Jika diameter
yang digunakan tetap dan burden spacing juga tetap, lubang pendek akan sengat berat dalam
menghancurkan batuan karena Stiffness Ratio yang kecil.
Untuk menghindari terjadinya Flying rock di baris bagian belakang pada peledakan dengan
banyak baris, baris bagian belakang waktu ledaknya (delay time untuk ledakan) di perbesar.
Hasil peledakan yang maksimal akan terbentuk pada peledakan dengan 4 – 6 baris
Gambar
Panjang delay yang digunakan untuk aktifitas peledakan disesuaikan dengan sifat batuan yang ada dan jarak
burden yang direncanakan.
Penggunaan delay yang sangat cepat dengan burden yang besar akan menimbulkan beban yang berat untuk
proses penghancuran pada lubang berikutnya. Hal ini dikarenakan proses penghancuran pada lubang awal
belum selesai (lubang awal belum menyiapkan ruang bebas untuk lubang berikutnya) sudah diikuti dengan
proses peledakan lubang berikutnya
Disamping akan terjadi flying rock pada kasus ini akan terjadi Ground vibration yang besar.
17 ms 25 ms
25 ms 65 ms
Jika jarak burden adalah 8 meter, maka kecepatan yang terjadi pada batuan adalah :
Pada rangkaia pertama : 42/8 = 5,25 ms/m
Pada rangakaian kedua : 90/8 = 11,25 ms/m
Peledakan secara bersamaan tidak akan terjadi dilokasi yang menggunakan Nonel sistem, akan tetapi
perangkaian yang salah akan mudah menimbulkan terbentuknya peledakan bersamaan beberapa lubang
yang berdekatan
Gambar
Kondisi lapangan yang sulit sering menyebabkan perangkaian tidak tepat, sehingga lubang di baris
belakang sering meledak terlebih dahulu, atau terjadinya lubang yang berdekatan meledak bersamaan
Terjadinya ledakan lubang di baris belakang tidak memberikan proses yang sempurna dikarenakan ruang
bebas yang belum tersedia atau sempit dari seharusnya. Sehingga ledakan akan berat untuk mendorong
beban dan akan menimbulkan terjadinya flying rock.
Gambar
Free face yang bersih dari material yang tersisa akan menyebabkan bertambahnya beban bagi explosive untuk
mendorong beban (burden).
Flying rock akan terjadi di daerah free face juga tidak menutup kemungkinan pada lubang berikutnya akibat ruang
bebas yang tidak cepat tersedia tersebut.
Gambar
October 25, 2021 Personal file : Atab/Dec-2004/9
14. Adanya Perlapisan batuan lunak
Tekanan yang timbul dari hasil peledakan akan dengan mudah menerobos lapisan batuan
yang lebih lunak yang ada di sekitarnya.
Pada batuan yang demikian harus dilakukan perlakuan husus dengan memberikan explosive
yang lebih rendah energynya atau dilakukan decking.
Gambar
Pada Back Break yang besar di area free face akibat ledakan sebelumnya memudahkan
ledakan menerobos celah tersebut dan akan menimbulkan terjadinya Flying rock.
Gambar
Sehingga menimbulkan burden aktual yang sangat dekat yang akan menimbulkan terjadinya
flying rock.
Gambar
October 25, 2021 Personal file : Atab/Dec-2004/10
17. Rongga
Terdapatnya rongga pada jenis batuan tertentu akan menimbulkan berlebihnya bahan
peledak yang dimasukkan ke dalam lubang tersebut.
Tidak adanya kontrol saat charging explosive akan menyebabkan overloading sehingga
jumlah explosive yang ada dalam lubang sangat berlebihan. Hal ini akan menimbulkan
ledakan yang sangat besar dan akan menimbulkan flying rock, noise dan getaran yang
sangat besar.
Alternatif charging untuk lubang yang berongga yaitu dengan menggunakan linner plastik
(kondom) sehingga diameter explosive dan jumlah explosive akan terjaga.
Gambar
• Toe akan sangat mengganggu aktifitas loading terutama manuver unit dump
truck
• Subdrill yang tidak cukup akan menyebabkan penggalian aktual dilapangan akan dipaksakan untuk
mencapai target elevasi yang ditentukan.
• Besarnya Subdrill ditentukan oleh diameter lubang tembak, besarnya burden dan kekerasan batuan
Gambar
Primer yang di letakkan di atas akan menyebabkan kinerja explosibe di bawah tidak maksimal,
sehingga subdrill sesungguhnya harus lebih besar. Jika dipaksakan digging sesuai dengan rencana
elevasi yang ada dan subdrill yang tetap maka akan terjadi gelombang
Penempatan di bawah subdrill (didasar) maka primer yang high explosive akan bekerja sangat berat,
sehingga akan mempengaruhi kinerja explosive secara keseluruhan.
Gambar
Kedalaman lubang yang tidak merata akan menyebabkan terjadinya toe di permukaan setelah digging
material peledakan. Kedalaman yang tidak merata juga diakibatkan oleh adanya pendangkalan.
Pendangkalan lubang pasti akan terjadi di lapangan. Masalahnya seberapa besar persen
pendangkalan dari lubang lang dibuat. Semakin lama lubang ledak didiamkan akan semakin besar
persen pendangkalan yang terjadi
Gambar
• Geometri yang berlebih untuk burden dan spacing akan menimbulkan terjadinya toe kearah burden
dan spacing.
Gambar
6. Burden awal terlalu besar atau adanya material sisa di free face
• Burden awal yang berlebihan atau terdapatnya material sisa akan menyebabkan terjadinya
toe di awal digging.
Gambar
Pada dasarnya Ground Vibration pada setiap peledakan sekecil apapun akan terjadi.
Hal ini dikarenakan peledakan akan menghasilkan gelombang ledak.
Besar kecilnya ground vibration dipengaruhi oleh sedikit dan banyaknya bahan peledak
yang meledak pada satu satuan waktu peledakan (8ms).
Delay yang terlalu cepat pada aktifitas peledakan menyebabkan kecepatan gelombang
yang merambat pada batuan persatuan meter akan sangat cepat.
Hal ini akan menyebabkan terjadinya rambat gelombang yang akan semakin
menumpuk terlebih pada peledakan dengan jumlah baris yang banyak.
17 ms 25 ms
25 ms 65 ms
Jika jarak burden adalah 8 meter, maka kecepatan yang terjadi pada batuan adalah :
Pada rangkaia pertama : 42/8 = 5,25 ms/m
Pada rangakaian kedua : 90/8 = 11,25 ms/m
Suatu rangkaian peledakan harus diusahakan sesedikit mungkin lubang yang meledak secara
bersamaan, sehingga jumlah bahan peledak yang meledak bersamaan tidak terlalu besar.
Peledakan yang bersamaan terjadi pada peledakan menggunakan cord (sumbu ledak) and
sistem detonator listrik.
Gambar
Perangkaian pola yang tidak tepat akan menyebabkan terjadinya peledakan beberapa lubang
yang meledak secara bersama.
Perangkaian yang tidak tepat juga akan membentuk ruang bebas yang sempit sehingga lubang
ledak yang meledak akan mendapatkan resistensi dari batuan yang akan dibongkar.
Resistensi dari batuan tersebut akan menyebabkan gelombang tidak lepas dan sebagian akan
tetap merambat dalam batuan sehingga menimbulkan getaran yang lebih kuat.
Gambar
Pada lokasi yang sulit, Penempatan Initiation Point yang tidak tepat akan menimbulkan
rangkaian ledakan lubang yang belakang meledak terlebih dahulu juga akan membentuk
rangkaian yang terlalu panjang.
Keberanian membuat IP di dua tempat dan kemampuan merangkai akan pada lokasi yang sulit
sangat dibutuhkan sehingga baris yang terbentuk akan terbagi dua pada satu lokasi tersebut.
Gambar
6. Terdapat buffer
• Terdapatnya material sisa di depan free face akan menjadi buffer untuk aktifitas peledakan.
• Baik material yang sengaja dibuat buffer atau material yang tersisa karena operasional akan
menyebabkan beratnya beban peledakan.
• Peledakan dengan buffer biasanya dilakukan pada tambang emas, dimana material yang diledakan
tidak diinginkan adanya throwing. Material buffer merupakan material peledakan yang sengaja
ditinggalkan
Gambar
Suatu aktifitas peledakan yang tidak memiliki Free face (free face tunggal) tidak hanya akan
menimbulkan flying rock, akan tetapi juga akan menimbulkan pengaruh terhadap Gound
vibration yang lebih besar dari semestinya.
Ground vibration pada lokasi seperti ini dikarenakan oleh seluruh gelombang ledak
dirambatkan dalam batuan.
Untuk meminimalkan getaran desain harus benar-benar dibuat sehingga lubang yang meledak
secara bersamaan tidak terlalu banyak dan diperhitungkan berapa banyak bahan peledak
yang akan meledak secara bersamaan.
• Komposisi yang tepat (zero oxigent balance) pada campuran akan ditunjukan
oleh asap putih (smoke) saat peledakan.
100
Energy Outputl(%)
80
60
2 4 6 8 10
ANFO Fuel Oil (%)
– Peledakan bersamaan
– Stemming yang pendek
– Peledakan lubang pendek
– Peledakan pakai sumbu ledak
– Peledakan boulder
Suatu lokasi yang besar diledakan secara berulang akan menambah persentase boulder yang
dihasilkan.
Untuk Lapisan batuan yang keras didaerah atas (dan lapisan cukup tebal) maka dilakukan :
• Pemilihan diameter lubang yang kecil, sehingga geometri pemboran lebih kecil
• Memberikan lubang pendek (untuk lapisan keras) diantara lubang normal
• Memberikan isian bahan peledak (dynamite) di area stemming
Stop pemboran setelah menemui lapisan batuan yang sangat keras kalau kedalaman bisa dikatakan cukup
(tidak terlalu dangkal)
Pola Box-cut
Balikan deui
Burden normal
Burden awal
Balikan deui
Burden awal
Burden normal
Beban yang
berat
Balikan deui
Burden normal
Burden awal
Balikan deui
Burden awal
Burden normal
Balikan deui
Lubang pendek
Balikan deui
Balikan deui
500
600600
500 1
500 1
1
600
700
600 700
700 800
700
Bench
Bench 800 800
Bench 900
11 1 Leadin
Leadin
Leadin 800 900
900 1000
Balikan deui
Burden awal
Burden normal
Balikan deui
Flying rock
Burden normal
Burden awal
Balikan deui
Burden normal
Burden awal
Balikan deui
Balikan deui
Balikan deui
Balikan deui
Burden awal
Balikan deui
Legend
CD 25
CD 65
Bench
1 Leadin
Inhole MS #12
Balikan deui