Anda di halaman 1dari 26

KASUS BIOETIK

Oleh :

I Gusti Agus Riska Saputra

16710076

RSUD Probolinggo

Pembimbing : dr. Meivy Isnoviana, SH


KASUS 1

 Seorang pasien bernama Ny.W umur 35th datang di IGD RSUD di


antar mobil polisi post KLL, pasien datang pukul 08.00 WIB dengan
keluhan nyeri pada tulang selangka kanan, GCS 456. Setelah pasien
di periksa oleh dokter IGD kemudian dilakukan foto x-ray.

Setelah dokter IGD menyampaikan hasil foto x-ray ternyata pasien


mengalami fraktur clavicula dextra. Kemudian Ny. W di konsulkan
ke dr. Sp.OT, pasien direncanakan operasi sorenya pukul 16.00
WIB. Keluarga pasien menyetujui keputusan tersebut.
 Beberapa saat kemudian datang 6 pasien kecelakaan
beruntun, 4 dari pasien tersebut mengalami open fraktur
multiple di kaki. Dan sisa nya luka ringan. Setelah di
konsulkan ke dr Sp.OT, Kemudian diputuskan 4 pasien ini
segera di lakukan Op CITO. Kemudian dokter meng KIE
keluarga Ny. W untuk operasinya kemungkinan di tunda
sampai besok pagi, karna mendahulukan pasien yang lebih
emegency.
 Kemudian dari pihak keluarga Ny. W tetap ngotot
menginginkan operasi segera dilakukan. Karena keluarga
pasien sudah menunggu dan merasa membayar umum.
Kemudian dr. Sp.OT mengusulkan ke keluarga pasien
tersebut untuk di rujuk di Rumah Sakit terdekat yang
memiliki ruang OK dan Sp.OT juga bila ingin cepat segera
di tangani. Kemudian Pihak keluarga pun menyetujui agar
pasien segera di rujuk.
KDB 1 (Beneficence)
Kriteria Ada Tidak Ada
1.Utamakan alturisme (menolong tanpa pamrih, rela √
berkorban)
2.Menjamin nilai pokok harkat dan martabat manusia √
3.Memandang pasien/keluarga dan sesuatu tak sejauh √
menguntung dokter
4.Mengusakan agar kebaikan/manfaatnya lebih banyak √
dibandingkan dengan keburukannya.
5.Paternalisme bertanggung jawab/ kasih sayang √
6.Menjamin kehidupan baik minimal manusia √
7.Pembatasan Goal-Based √
8.Maksimalisasi pemuasan kebahagiaan/preferensi √
pasein
9.Minimalisasi akibat buruk. √
10.Kewajiban menolong pasien gawat darurat √
Kriteria Ada Tidak
ada

11. Menghargai hak pasien secara keseluruhan √

12. Tidak menarik honorarium diluar kepantasan √

13.Maksimalisasi kepuasan tertinggi secara keselurushan √

14.Mengembangkan profesi secara terus-menerus √

15. Memberikan obat berkhasiat namun murah √

16. Menerapkan Golden Rule Principle √


KDB 2 Non-Maleficence
Kriteria Ada Tidak Ada
1. Menolong pasien emergensi √
2. Kondisi untuk menggambarkan kriteria ini adalah:
a.Pasien dalam keadaan berbahaya. √
b.Dokter sanggup mencegah bahaya atau kehilangan. √
c.Tindakan Kedokteran tadi terbukti efektif √
d.Manfaat bagi pasien > kerugian dokter (hanya mengalami √
risiko minimal).
3. Mengobati pasien yang luka. √
4. Tidak membunuh pasien (tidak melakukan euthanasia) √
5. Tidak menghina/caci maki. √
6. Tidak memandang pasien sebagai objek √
7.Mengobati secara tidak proporsional √
8.Tidak mencegah pasien secara berbahaya √
9.Menghindari misrepresentasi dari pasien √
10. Tidak membahayakan kehidupan pasien karena kelalaian √
11. Tidak memberikan semangat hidup √
12. Tidak melindungi pasien dari serangan √
13.Tidak melakukan white collar dalam bidang kesehatan √
KDB 3 Autonomi
Kriteria Ada Tidak
Ada
1. Menghargai hak menentukan nasib sendiri, menghargai martabat √
pasien.
2. Tidak mengintervensi pasien dalam membuat keputusan (pada √
kondisi elektif)
3. Berterus terang √

4. Menghargai privasi. √

5. Menjaga rahasia pribadi √

6. Menghargai rasionalitas pasien. √

7. Melaksanakan informed consent √

8. Membiarkann pasien dewasa dan kompeten mengambil √


keputusan sendiri.
9. TIdak mengintervensi atau meghalangi outonomi pasien. √

10. Mengcegah pihak lain mengintervensi pasien dan membuat √


keputusan, termasuk, termasuk keluarga pasien sendiri.
Kriteria Ada Tidak
Ada
11. Sabar menunggu keputusan yang akan diambil pasien pada √
kasus non emergensi.
12. Tidak berbohong ke pasien meskipun demi kebaikan pasien. √

13. Menjaga hubungan (kontrak)…………….. √


KDB 4 Justice
Kriteria Ada Tidak Ada
1. Memberlakukan segala sesuatu secara universal √
2. Mengambil porsi terakhir dari proses membagi yang telah ia √
lakukan.
3. Memberi kesempatan yang sama terhadap pribadi dalam √
posisi yang sama.
4. Menghargai hak sehat pasien (affordability, equality, √
accessibility, availability, quality)
5. Menghargai hak hukum pasien. √
6. Menghargai hak orang lain. √
7. Menjaga kelompok yang rentan (yang paling dirugikan) √
8. Tidak melakukan penyalahgunaan. √
9. Bijak dalam makro alokasi. √
10. Memberikan kontribusi yang relatif sama dengan kebutuhan √
pasien
Kriteria Ada Tidak
Ada
11. Meminta partisipasi pasien seusai dengan kemampuan. √
12. Kewajiban mendistribusi keuntungan dan kerugian (biaya, √
beban ., sangsi) secara adil
13. Mengembalikan hak kepada pemiliknya pada saat yang tepat √
dan kompeten.
14. Tidak memberi beban berat secara tidak merata tanpa alasan √
sah/tepat.
15. Menghormati hak populasi yang sama-sama rentan √
penyakit/ggn kesehatan.
16. Tidak membedakan pelayanan pasien atas dasar SARA, status √
sosial dll.
Dilema etik

 otonomi

 Justice

Prima facie : justice


4 box methode of clinical ethic

Medical Indication Client Preferences

Pasien wanita Ny. W usia 35 tahun datang dalam kasus ini pasien berumur 35 tahun
ke IGD mengalami Fraktur clavicula post dan seluruh keputusan berada di tangan
KLL dengan GCS 456 pasien

Quality of Life Contextual Features

Keadaan pasien tidak emergency Pasien merupakan wanita usia 35 tahun post KLL
diharapkan pasien lebih baik dengan fraktur clavicula merasa tidak
mendapatkan tindakan seharusnya karena datang
lebih dahulu, setelah datang 4 pasien yang lebih
emergency multiple open fractur untuk ditolong,
progonosis jelek
Key principles of profesionalism

• Accountability (-)
belum ada penjelasan maupun tindakan yang akan dilakukan kepada pasien tersebut.
• Alturism (+)
mementingkan kepentingan pasien dengan ingin melakukan penjahitan luka.
• Respect for other (+)
dokter melakukan tindakan sesuai prosedur dengan mendahulukan pasien yang lebih
emergency.
• Humanity (+)
dokter mengusulkan kepada keluarga pasien tersebut untuk dirujuk ke rumah sakit
terdekat yang juga mempunyai dokter Sp.OT dan ruang OK.
Kasus 2
Pasien An A dengan usia 4,5th datang ke IGD RSUD pada hari jumat pukul 18.00
WIB. Pasien datang dengan akral dingin ,kesadaran menurun ,dan nafas yang
berat (dypsneu). Atas indikasi ini dokter jaga IGD ingin memasukan pasien ke
PICU RSUD. Setelah dokter jaga memberikan penjelasan kepada keluarga pasien
tentang kondisi pasien, ayah anak ini menolak untuk memasukkan pasien ke
ruang PICU dan memilih untuk di rawat di ruangan rawat inap biasa. Setelah di
berikan penjelasan ulang tentang kondisi pasien akhirnya keluarga pasien
menghendaki untuk di rawat di ruang PICU , namun karena ada pasien lain yang
gawat darurat PICU menjadi penuh. Setelah di berikan pengobatan di IGD ,
akhirnya pihak keluarga pasien menghendaki untuk di rawat di ruangan rawat
inap dengan catatan pasien di beri bantuan oksigen. Pukul 01.00 pasien tiba
diruang rawat inap dan kondisi pasien semakin memburuk. Sekitar pukul 05.30
pasien meninggal di ruangan rawat inap. Bersyukur keluarga pasien menerima
keadaaan anaknya yang telah meninggalkan keluarga untuk selamanya.
KDB 1 (Beneficence)

Kriteria Ada Tidak


Ada
1.Utamakan alturisme (menolong tanpa pamrih, rela √
berkorban)
2.Menjamin nilai pokok harkat dan martabat manusia √
3.Memandang pasien/keluarga dan sesuatu tak sejauh √
menguntung dokter
4.Mengusakan agar kebaikan/manfaatnya lebih banyak √
dibandingkan dengan keburukannya.
5.Paternalisme bertanggung jawab/ kasih sayang √
6.Menjamin kehidupan baik minimal manusia √
7.Pembatasan Goal-Based √
8.Maksimalisasi pemuasan kebahagiaan/preferensi √
pasein
9.Minimalisasi akibat buruk. √
10.Kewajiban menolong pasien gawat darurat √
Kriteria Ada Tida
k
ada
11. Menghargai hak pasien secara √
keseluruhan
12. Tidak menarik honorarium diluar √
kepantasan
13.Maksimalisasi kepuasan tertinggi √
secara keselurushan

14.Mengembangkan profesi secara terus- √


menerus

15. Memberikan obat berkhasiat namun √


murah

16. Menerapkan Golden Rule Principle √


KDB 2 Non-Maleficence Ada Tidak
Ada
1. Menolong pasien emergensi √
2. Kondisi untuk menggambarkan kriteria ini adalah: √
a.Pasien dalam keadaan berbahaya. √
b.Dokter sanggup mencegah bahaya atau kehilangan. √
c.Tindakan Kedokteran tadi terbukti efektif √
d.Manfaat bagi pasien > kerugian dokter (hanya mengalami √
risiko minimal).
3. Mengobati pasien yang luka. √
4. Tidak membunuh pasien (tidak melakukan euthanasia) √
5. Tidak menghina/caci maki. √
6. Tidak memandang pasien sebagai objek √
7.Mengobati secara tidak proporsional √
8.Tidak mencegah pasien secara berbahaya √
9.Menghindari misrepresentasi dari pasien √
10. Tidak membahayakan kehidupan pasien karena kelalaian √
11. Tidak memberikan semangat hidup √
12. Tidak melindungi pasien dari serangan √
13.Tidak melakukan white collar dalam bidang kesehatan √
KDB 3 Autonomi
Kriteria Ad Tidak
a Ada
1. Menghargai hak menentukan nasib sendiri, √
menghargai martabat pasien.
2. Tidak mengintervensi pasien dalam membuat √
keputusan (pada kondisi elektif)
3. Berterus terang √

4. Menghargai privasi. √

5. Menjaga rahasia pribadi √

6. Menghargai rasionalitas pasien. √

7. Melaksanakan informed consent √

8. Membiarkann pasien dewasa dan kompeten √


mengambil keputusan sendiri.
9. TIdak mengintervensi atau meghalangi √
outonomi pasien.
10. Mengcegah pihak lain mengintervensi pasien √
dan membuat keputusan, termasuk, termasuk
keluarga pasien sendiri.
Kriteria Ad Tidak
a Ada
11. Sabar menunggu keputusan yang akan diambil √
pasien pada kasus non emergensi.
12. Tidak berbohong ke pasien meskipun demi √
kebaikan pasien.
13. Menjaga hubungan (kontrak)…………….. √
KDB 4 Justice
Kriteria Ada Tidak Ada

1. Memberlakukan segala sesuatu secara universal √

2. Mengambil porsi terakhir dari proses membagi yang telah ia √


lakukan.

3. Memberi kesempatan yang sama terhadap pribadi dalam √


posisi yang sama.

4. Menghargai hak sehat pasien (affordability, equality, √


accessibility, availability, quality)

5. Menghargai hak hukum pasien. √


6. Menghargai hak orang lain. √
7. Menjaga kelompok yang rentan (yang paling dirugikan) √

8. Tidak melakukan penyalahgunaan. √


9. Bijak dalam makro alokasi. √
10. Memberikan kontribusi yang relatif sama dengan kebutuhan √
pasien
Kriteria Ad Tidak
a Ada
11. Meminta partisipasi pasien seusai dengan √
kemampuan.
12. Kewajiban mendistribusi keuntungan dan √
kerugian (biaya, beban ., sangsi) secara adil

13. Mengembalikan hak kepada pemiliknya pada √


saat yang tepat dan kompeten.

14. Tidak memberi beban berat secara tidak √


merata tanpa alasan sah/tepat.

15. Menghormati hak populasi yang sama-sama √


rentan penyakit/ggn kesehatan.

16. Tidak membedakan pelayanan pasien atas √


dasar SARA, status sosial dll.
Dilema etik

 Non maleficence

 Beneficence

Prima facie : Non Maleficence


4 box methode of clinical ethic
Medical Indication Client Preferences
Pasien laki-laki An.A berumur 6 Pasien merupakan anak laki-laki
tahun datang ke IGD RSUD usia 6 tahun dimana belum dapat
dengan fraktur radius dextra mengambil keputuan sendiri
sehingga keputusanmedis
berdasarkan keputusan orang
tua

Quality of Life Contextual Features


Setelah dilakukan pengobatan Pasien merupakan pasien BPJS
bersama diharapkan kondisi Apreventabel adverse event
pasien membaik
Key principles of professionalism
• Excelence (-)
• Accountability (+)
• Duty (+)
• Alturism (+)
• Respect for other (+)
• Humanity (+)
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai