Pembimbing:
Sugiharto,dr.,M.Kes(MARS)
A. Latar Belakang
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
• Menganalisis beberapa faktor yang berhubungan dengan kejadian
ISPA pada anak balita di Desa Kebonagung, Kecamatan Sukodono,
Kabupaten Sidoarjo
2. Tujuan Khusus
•Menganalisis hubungan status gizi dengan kejadian ISPA pada anak
balita di Desa Kebonagung, Kecamatan Sukodono, Kabupaten
Sidoarjo.
•Menganalisis hubungan riwayat pemberian ASI Eksklusif.
•Menganalisis hubungan kebiasaan merokok anggota keluarga
dirumah.
•Menganalisis hubungan penggunaan obat anti nyamuk.
•Menganalisis hubungan macam obat anti nyamuk yang digunakan
dirumah
•Menganalisis hubungan adanya ventilasi dapur di rumah anak balita
D. Manfaat Penelitian
A. Definisi
Agen Infeksius:
Respirator syncytial virus (RSV),
Nonpolie enterovirus (Coxsackieviruses
Agen Non-Infeksius:
A dan B), Adenovirus, Parainfluenza, dan
Aspirasi makanan dan cairan lambung,
Human metapneumoviruses. Agen infeksi
dan inhalasi zat-zat asing seperti racun
selain virus juga dapat menimbulkan
atau bahan kimia, asap rokok, debu dan
ISPA, seperti β-hemolitic streptococci,
gas
Staphylococcus, Haemophilus influenza,
Chlamydia trechomatis, Mycoplasma, dan
Pneumococcus
C. Tanda dan Gejala ISPA
Pengeluaran cairan (discharge) nasal yang Didahului oleh gejala hidung buntu, pilek,
berlebihan, bersin, obstruksi nasal, mata dan sakit tenggorokan. Batuk yang
berair, konjungtivitis ringan, sakit bervariasi dari ringan sampai berat,
tengorokan yang ringan sampai berat, rasa biasanya dimulai dengan batuk yang tidak
kering pada bagian posterior palatum mole produktif. Setelah beberapa hari akan
dan uvula, sakit kepala, malaise, lesu, batuk terdapat produksi sputum yang banyak;.
seringkali terjadi, dan terkadang timbul Pada pemeriksaan fisik, biasanya akan
demam. ditemukan suara wheezing atau ronkhi
yang dapat terdengan jika produksi
sputum meningkat
D. Klasifikasi ISPA
1. Faktor Individu
3. Faktor Sosial Ekonomi
• Status Gizi • Tingkat Pendidikan Ibu
• Riwayat Pemberian ASI Eksklusif • Status Sosial dan Ekonomi
• Status imunisasi • Pendapatan Keluarga
• BBLR
• Pemberian vitamin A
4. Faktor Perilaku
2. Faktor Lingkungan
• Kebiasaan merokok anggota keluarga
• Adanya ventilasi dapur
dalam rumah
• Kriteria rumah sehat
• Penggunaan obat anti nyamuk
• Luas ventilasi kamar
• Penggunaan obat anti nyamuk bakar
• Tipe lantai rumah
• Perilaku Membuka Jendela pada pagi
• Kepadatan Hunian
dan siang hari
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
Faktor Individu
1.Status gizi
2.Riwayat pemberian ASI eksklusif
3. Status imunisasi
4. Riwayat BBLR
5. Pemberian vitamin A
Faktor Lingkungan
1.Adanya ventilasi dapur
2. Kriteria rumah sehat
3. Luas ventilasi kamar
4. Tipe lantai rumah
5. Kepadatan hunian
Faktor Perilaku
1.Kebiasaan merokok anggota keluarga
dalam rumah
2.Penggunaan obat anti nyamuk
3.Penggunaan obat anti nyamuk bakar
4. Kebiasaan membuka jendela
pagi dan siang hari
B. Hipotesis Penelitian
.
1. Ada Hubungan Status Gizi Balita dengan Kejadian ISPA pada Anak Balita di Desa
Kebonagung, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo
2. Ada Hubungan Riwayat Pemberian ASI Eksklusif dengan Kejadian ISPA pada Anak
Balita di Desa Kebonagung, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo
3. Ada Hubungan Adanya Ventilasi Dapur di Dalam Rumah dengan Kejadian ISPA pada
Anak Balita di Desa Kebonagung, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo
4. Ada Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu dengan Kejadian ISPA pada Anak Balita di Desa
Kebonagung, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo
5. Ada Hubungan Kebiasaan Keluarga Merokok di Dalam Rumah dengan Kejadian ISPA pada
Anak Balita di Desa Kebonagung, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo
6. Ada Hubungan Penggunaan Obat Anti Nyamuk di Dalam Rumah dengan Kejadian ISPA
pada Anak Balita di Desa Kebonagung, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo
7. Ada Hubungan Penggunaan Obat Anti Nyamuk Bakar yang Digunakan Di dalam Rumah
dengan Kejadian ISPA pada Anak Balita di Desa Kebonagung, Kecamatan Sukodono,
Kabupaten Sidoarjo
BAB IV
METODELOGI PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah observasional cross
sectional analitik
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Waktu Keterangan
5 Agustus – 11 Agustus 2018 Persiapan Proposal
12 Agustus – 15 Agustus 2018 Persiapan kelengkapan penelitian
16 Agustus – 19 Agustus 2018 Penelitian
20 Agustus – 25 Agustus 2018 Pengololahan data
26 Agustus – 31 Agustus 2018 Pengumpulan dan presentasi penelitian
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu-ibu yang memiliki
balita yang menderita ispa yang bertempat tinggal di Desa
Kebonagung, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo yaitu sebanyak
882 orang.
2. Sampel
a. Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut. Besar sampel dihitung dengan rumus
Lemeshow
Keterangan:
n = Besar sampel
zɑ = 1,96 untuk ɑ = 0,05
P = Proporsi penyakit untuk keadaan yang akan dicari sebesar 45%
d = distance
Berdasarkan hasil penghitungan, didapatkan besar sampel yang akan
diambil sebanyak 108 orang
b. Teknik pengambilan sampel
Sampel ditentukan dengan cara probability sampling
dengan teknik systematic sampling. Pada systematic
sampling ditentukan bahwa dari seluruh subyek yang
dapat dipilih, setiap subyek nomor kesekian dipilih
sebagai sampel
E. Definisi Operasional
No Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur
1. Kejadian Infeksi Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan Wawancara Kuesioner 1= Ya Nominal
Saluran suatu infeksi yang bersifat akut yang menyerang 2 = Tidak
Pernapasan Akut salah satu atau lebih saluran pernafasan mulai dari
hidung sampai alveolus termasuk adneksanya (sinus,
rongga telinga tengah, pleura) dengan atau tanpa
demam kurang dari 14 hari (Depkes, 2011; Komdat
Dinkes,2016).
2. Status gizi Status gizi merupakan keadaan keseimbangan antara Wawancara Kuesioner 1=gizi Ordinal
asupan dan kebutuhan zat gizi yang diperlukan tubuh buruk
untuk tumbuh kembang terutama untuk anak balita, 2=gizi
aktivitas, pemeliharan kesehatan, penyembuhan bagi kurang
mereka yang menderita sakit dan proses biologis 3=gizi baik
lainnya di dalam tubuh (Sofiatun, 2017). 4=gizi lebih
3. Riwayat ASI Eksklusif adalah pemberian ASI selama 6 bulan Wawancara Kuesioner 1 < 6 bulan Nominal
pemberian ASI tanpa tambahan cairan lain, seperti susu formula, 2 ≥ 6 bulan
eksklusif jeruk, madu, air teh, dan air putih, serta tanpa
tambahan makanan padat seperti pisang, bubur susu,
biskuit, bubur nasi dan nasi tim kecuali vitamin dan
mineral dan obat (Prasetyo, 2005).
4. Adanya ventilasi Ventilasi adalah suatu lubang udara di dalam rumah Wawancara Kuesioner 1= ada Nominal
dapur yang berfungsi untuk perputaran udara keluar masuk 2=tidak ada
ruangan, sehingga terjadi perputaran udara secara
bebas (KBBI, 2014).
No Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur
7. Penggunaan obat Bahan yang digunakan untuk menghindari Wawancara Kuisioner 1 = ya Nominal
anti nyamuk gigitan nyamuk. Jenis obat anti nyamuk dibagi 2 =tidak
menjadi anti nyamuk bakar, anti nyamuk oles,
anti nyamuk semprot, dan anti nyamuk
elektrik. (Syahidi, 2016)
8. Penggunaan obat Obat nyamuk bakar merupakan salah satu Wawancara Kuesioner 1= bakar Ordinal
anti nyamuk formula yang berbentuk coil, yang 2= non bakar
bakar penggunaannya dengan dibakar agar 3= tidak
menghasilkan asap untuk membunuh nyamuk. menggunakan
(Rudianto, 2013) obat nyamuk
H. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas
• Status gizi balita
• Riwayat pemberian ASI eksklusif
• Adanya ventilasi dapur
• Kebiasaan merokok anggota keluarga dalam rumah
• Tingkat pendidikan ibu
• Penggunaan obat anti nyamuk
• Jenis obat anti nyamuk yang digunakan
2. Variabel terikat
Anak balita yang pernah menderita ispa di Desa
Kebonagung, Kecamatan Sukodono, Kabupaten
Sidoarjo.
I. Pengelolaan dan Analisis Data
Data yang diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan bantuan
computer yaitu program spss 16,0
1. Analisis Univariat
Analisis ini digunakan untuk memperoleh gambaran distribusi frekuensi
atau besarnya proporsi berdasarkan variabel yang diteliti
2. Analisis Bivariat
Analsis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara
variabel (bebas) dengan variabel dependen (terikat) dengan
menghitung rasio prevalensi. analisis ini dilakukan dengan
menggunakan uji chi square. Dasar pengambilan keputusan
penerimaan hipotesis berdasarkan tingkat signifikan (nilai α =
0,05) sebesar 95% :
a. Ho ditolak jika nilai (p < 0,05), berarti ada hubungan yang
bermakna.
b. Ho diterima jika nilai (p > 0,05), berarti tidak ada hubungan yang
bermakna.
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA
1. Tidak 97 89,8 %
2. Ya 11 10,2 %
1. Ada 96 89 %
2. Tidak ada 12 11 %
1. Ada 61 56,5%
2. Tidak ada 47 43,5 %
Total 108 100 %
6. Distribusi Frekuensi Penggunaan Obat Anti Nyamuk yang
Digunakan di Dalam Rumah Pada Anak Balita di Desa
Kebonagung, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo
1. Ya 77 71 %
2. Tidak 31 29 %
1. Hubungan Status Gizi Balita dengan Kejadian ISPA pada Anak Balita
tahun di Desa Kebonagung, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo
ISPA
Ya Tidak Total P
Gizi Buruk N 0 0 0
Status Gizi % 0% 0% 0%
Balita Gizi Kurang N 92 2 94
% 98% 2% 100%
Gizi Baik N 12 2 14 0,025
% 86% 14% 100%
Gizi Lebih N 0 0 0
% 0% 0% 0%
Total N 104 4 108
% 96% 4% 100%
2. Hubungan Riwayat Pemberian ASI Eksklusif dengan Kejadian ISPA pada Anak
Balita tahun di Desa Kebonagung, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo
ISPA Total
Ya Tidak P
< 6 bulan N 95 2 97
ASI % 98% 2% 100%
Eksklusif >= 6 bulan N 9 2 11 0,007
% 82% 18% 100%
Total N 104 4 108
% 96% 4% 100%
3. Hubungan Adanya Ventilasi Dapur di Dalam Rumah dengan Kejadian
ISPA pada Anak Balita di Desa Kebonagung, Kecamatan Sukodono,
Kabupaten Sidoarjo
ISPA Total
Ya Tidak P
Ada N 92 4 96
Ventilasi % 96% 4% 100%
Dapur Tidak ada N 12 0 12 0,471
% 100% 0 100%
Total N 104 4 108
% 96% 4% 100%
4. Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu dengan Kejadian ISPA pada Anak
Balita tahun di Desa Kebonagung, Kecamatan Sukodono, Kabupaten
Sidoarjo.
ISPA Total
Ya Tidak P
% 2% 100% 6%
ISPA Total
Ya Tidak P
Ada N 61 0 61
Keluarga % 100% 0% 100%
Perokok Tidak ada N 43 4 47 0,020
% 92% 8% 100%
Total N 104 4 108
% 96% 4% 100%
6. Hubungan Penggunaan Obat Anti Nyamuk di Dalam Rumah dengan
Kejadian ISPA pada Anak Balita di Desa Kebonagung, Kecamatan
Sukodono, Kabupaten Sidoarjo
ISPA Total
Ya Tidak P
Ya N 76 1 77
Penggunaan % 99% 1% 100%
Obat Anti Tidak N 28 3 31 0,037
Nyamuk % 90% 10% 100%
Total N 104 4 108
% 96% 4% 100%
7. Hubungan Penggunaan Obat Anti Nyamuk Bakar yang Digunakan Di dalam
Rumah dengan Kejadian ISPA pada Anak Balita tahun di Desa
Kebonagung, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo
ISPA Total
Ya Tidak P
Bakar N 68 0 68
Penggunaan % 65% 0% 63%
Obat Anti Non Bakar N 8 1 9 0,029
Nyamuk Bakar
% 8% 25% 8%
Atau Non
Tidak menggunakan N 28 3 31
Bakar
obat nyamuk % 27% 75% 29%
Total N 104 4 108
% 100% 100% 100%
BAB VI
PEMBAHASAN