• Pada kasus ini juga dilakukan aspirasi pada faring lateral yang
membesar: didapatkan 1 ml pus, mengandung
Peptostreptococcus sensitif metronidazole.
• Pemeriksaan penunjang:
CT scan urgent: ditemukan adanya penumpukan cairan
pada celah parafaring.
Biopsi jaringan tonsil: jaringan dengan proses inflamasi
akut tanpa keganasan.
Kultur darah: tidak ditemukan bakteri.
• Diagnosis klinis:
abses parafaring et causa infeksi Peptostreptococcus.
• Tatalaksana:
Pada kasus ini dokter memberikan 2 lini terapi antibiotik:
Terapi awal: antibiotik spektrum luas intravena
(cefotaxime, benzyl penicillin, dan metronidazole).
Terapi kinis: metronidazole intravena.
DISKUSI DAN TINJAUAN
PUSTAKA
ABSES PARAFARING
Anatomi
• Abses parafaring merupakan abses akibat infeksi pada celah
parafaring.
• Celah parafaring merupakan celah antara basis cranii hingga
hyoid, dan antara lapisan pre-trakeal fascia cervicalis
profundus hingga fascia profunda glandula parotidea.
• Celah parafaring dibatasi oleh beberapa struktur:
Anterior: fascia m. pterydoideus.
Poseterior: lapisan pre-vertebral fascia cervicalis
profundus dan processus transversus vertebrae cervicales.
Medial: fascia buccopharyngeal yang membungkus m.
constrictor.
Lateral: m. pterygoideus lateralis, mandibula, dan
permukaan profunda glandula parotidea.