Batuk merupakan maninfestasi klinis yang salah satunya dapat disebabkan karena respiratory disease yang diakibatkan
infeksi saluran nafas atas yang ringan hingga kondisi yang serius.
Batuk kronik dan atau berulang merupakan salah satu gejala yang sering dikeluhkan orangtua dalam praktik sehari-hari.
Penanganan batuk kronik dan atau berulang yang tidak tepat akan mengganggu tumbuh kembang anak.
Definisi
Unit Kerja Koordinasi Respirologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (UKKIDAI) menggunakan
istilah batuk kronik dan berulang (BKB) yang mempunyai arti batuk yang berlangsung lebih atau
sama dengan 2 minggu dan atau berlangsung 3 episode batuk dalam 3 bulan berturut-turut.
Epidemiologi
Prevalensi yang diperkirakan datangnya anak ke dokter karena batuk kronis adalah
5-7% pada anak usia prasekolah, dan 12-15% pada anak yang lebih tua. Penyebab
batuk kronis pada dewasa tidak bisa disamakan dengan penyebab batuk kronis pada
anak
Etiologi Secara Umum
01 Spesifik
02 Non-Spesifik
Etiologi Berdasarkan
Usia
Patofisiologi Batuk
Reseptor batuk di ujung saraf aferen vagal saluran nafas (faring, laring,
tracheobronchial tree) & auricular
Medula Oblongata
Batuk
(inspirasi, kompresi, dan ekspirasi)
Kortikosteroid Antituberkulosis
Antibiotik
Antihistamin Proton pump inhibitor (PPI)
Bronkodilator
Dekongestan
Batuk kronik dan berulang (BKB) yang mempunyai arti batuk yang berlangsung
lebih atau sama dengan 2 minggu dan atau berlangsung 3 episode batuk dalam 3
bulan berturut-turut yang dimana prevalensi dan penyebabnya dapat
multifaktorial bisa berdasarkan usia anak, paparan alergen, riwayat alergi dalam
keluarga, maupun penyakit infeksi menular seperti tuberkulosis. Penanganan
dari BKB harus berdasarkan etiologi yang menyebabkan batuk tersebut serta
mengindari faktor pencetus.