Gangguan Komunikasi
1. Terlambat berbicara / sama sekali belum dapat berbicara
2. Sangat sulit untuk memulai atau mempertahankan
percakapan dgn orang lain
3. Komunikasi dengan gerakan/bahasa tubuh
4. Mengulang – ulang kata
5. Tidak memahami pembicaraan orang lain
Gejala Autisme
Gangguan Interaksi
1. Kurang responsif terhadap isyarat sosial
2. Tidak mau menatap mata
3. Apabila dipanggil tidak menengok
4. Tidak mau bermain dengan teman sebaya, senang menyendiri
5. Tidak mampu mengekspresikan rasa senang/keinginannya
secara spontan.
6. Tidak ada empati
Gejala Autisme
Gangguan Perilaku
1. Cuek terhadap lingkungan
2. Asyik dengan dunianya sendiri
3. Semaunya sendiri, tidak mau diatur
4. Perilaku tidak terarah (mondar-mandir, lari-lari, manjat-manjat, berputar-
putar, lompat-lompat, teriak-teriak)
5. Agresif atau menyakiti dirinya sendiri
6. Tantrum (mengamuk) oleh sebab yang tak jelas,
7. Melamun/bengong, terpakau pada benda berputar atau benda yang
bergerak
8. Kelekatan terhadap benda tertentu
9. Perilaku yang ritualistik
Gejala Autisme
Gangguan Emosi
1. Tertawa, menangis, marah-marah tanpa sebab.
2. Emosi tidak terkendali
3. Rasa takut yang tidak wajar
Gangguan Persepsi Sensoris
4. Menjilat-jilat benda
5. Mencium-cium benda
6. Menutup telinga bila mendengar suara keras dengan nada tertentu
7. Tak suka memakai baju dengan bahan kasar
8. Sangat tahan terhadap sakit
Penanganan Autisme
1. TERAPI WICARA
- Terapi wicara adalah sebuah keharusan bagi mereka yang perlu
diperhatikan dari terapis yang menangani terapi wicaraOrang
tuanya harus bisa membedakan bahwa penderita autisme sangat
berbeda dengan penderita gangguan bicara saja.
- Picture Exchange Communication
- System Auditory Integration Therapy
2. TERAPI OKUPASI
- Terapi ini diberikan pada anak – anak yang mengalami gangguan
perkembangan motorik halus seperti jari – jari untuk melatih
menulis
- Sensory Integration.
3. TERAPI KHUSUS
Pendidikan khusus adalah pendidikan yang berstruktur bagi para
penyandang autismeSistem satu guru adalah sangat penting oleh
karena sulit memusatkan perhatian dalam kelas yg besarDengan
adanya perbaikan, maka secara bertahap dimasukkan ke dalam
kelompok kecil sebelum masuk sekolah yang normal.
4. TERAPI PERILAKU
Dalam penelitian dikatakan dengan terapi yang intensif selama 1 – 2
tahun, anak yg masih muda ini dapat menghasilkan peningkatan IQ dan
fungsi adaptasinya lebih tinggi dibanding kelompok anak yang tidak
memperoleh terapi yang intensif.
5.PSIKOTERAPI
Psikodinamika psikoterapi yang dilakukan pada anak yang lebih kecil,
termasuk terapi bermain yang tidak terstruktur sudah tidak sesuai
lagi.Psikoterapi individual, baik dengan atau tanpa obat mungkin lebih
sesuai pada mereka yang telah mempunyai fungsi lebih baik.Saat usia
mereka meningkat, mungkin timbul perasaan cemas/depresi karena
mereka menyadari kelainan & kesukaran dalam membina hubungan
dengan orang.
PENANGANAN MEDIS AUTISME