Anda di halaman 1dari 17

KELOMPOK 12

(AUTISME PADA ANAK)

Ulfa Aliya Istiqomah


Restu Pamungkas
Redo
Pengertian Autisme

Autisme adalah gangguan perkembangan yang kompleks


disebabkan adanya kerusakan pada otak, sehingga mengakibatkan
gangguan pada perkembangan komunikasi, perilaku, kemampuan
sosialisasi, sensoris, serta belajar.
Penyebab Autisme

Penyebab utama Autisme diduga disebabkan oleh gangguan


neurologi/saraf pada
- Gangguan SSP (Sistem Saraf Pusat)/ pertumbuhan sel otak
pada janin
- Faktor genetic
- Gangguan pencernaan
- Keracunan logam berat
- Gangguan autoimun
Gejala Autisme

Gangguan Komunikasi
1. Terlambat berbicara / sama sekali belum dapat berbicara
2. Sangat sulit untuk memulai atau mempertahankan
percakapan dgn orang lain
3. Komunikasi dengan gerakan/bahasa tubuh
4. Mengulang – ulang kata
5. Tidak memahami pembicaraan orang lain
Gejala Autisme

Gangguan Interaksi
1. Kurang responsif terhadap isyarat sosial
2. Tidak mau menatap mata
3. Apabila dipanggil tidak menengok
4. Tidak mau bermain dengan teman sebaya, senang menyendiri
5. Tidak mampu mengekspresikan rasa senang/keinginannya
secara spontan.
6. Tidak ada empati
Gejala Autisme

Gangguan Perilaku
1. Cuek terhadap lingkungan
2. Asyik dengan dunianya sendiri
3. Semaunya sendiri, tidak mau diatur
4. Perilaku tidak terarah (mondar-mandir, lari-lari, manjat-manjat, berputar-
putar, lompat-lompat, teriak-teriak)
5. Agresif atau menyakiti dirinya sendiri
6. Tantrum (mengamuk) oleh sebab yang tak jelas,
7. Melamun/bengong, terpakau pada benda berputar atau benda yang
bergerak
8. Kelekatan terhadap benda tertentu
9. Perilaku yang ritualistik
Gejala Autisme

Gangguan Emosi
1. Tertawa, menangis, marah-marah tanpa sebab.
2. Emosi tidak terkendali
3. Rasa takut yang tidak wajar
Gangguan Persepsi Sensoris
4. Menjilat-jilat benda
5. Mencium-cium benda
6. Menutup telinga bila mendengar suara keras dengan nada tertentu
7. Tak suka memakai baju dengan bahan kasar
8. Sangat tahan terhadap sakit
Penanganan Autisme

Penanganan autisme untuk memperbaiki kelainan yang ada di


otak, dan memperbaiki gejala yang ada.

1. TERAPI WICARA
- Terapi wicara adalah sebuah keharusan bagi mereka yang perlu
diperhatikan dari terapis yang menangani terapi wicaraOrang
tuanya harus bisa membedakan bahwa penderita autisme sangat
berbeda dengan penderita gangguan bicara saja.
- Picture Exchange Communication
- System Auditory Integration Therapy
2. TERAPI OKUPASI
- Terapi ini diberikan pada anak – anak yang mengalami gangguan
perkembangan motorik halus seperti jari – jari untuk melatih
menulis
- Sensory Integration.
3. TERAPI KHUSUS
Pendidikan khusus adalah pendidikan yang berstruktur bagi para
penyandang autismeSistem satu guru adalah sangat penting oleh
karena sulit memusatkan perhatian dalam kelas yg besarDengan
adanya perbaikan, maka secara bertahap dimasukkan ke dalam
kelompok kecil sebelum masuk sekolah yang normal.
4. TERAPI PERILAKU
Dalam penelitian dikatakan dengan terapi yang intensif selama 1 – 2
tahun, anak yg masih muda ini dapat menghasilkan peningkatan IQ dan
fungsi adaptasinya lebih tinggi dibanding kelompok anak yang tidak
memperoleh terapi yang intensif.
5.PSIKOTERAPI
Psikodinamika psikoterapi yang dilakukan pada anak yang lebih kecil,
termasuk terapi bermain yang tidak terstruktur sudah tidak sesuai
lagi.Psikoterapi individual, baik dengan atau tanpa obat mungkin lebih
sesuai pada mereka yang telah mempunyai fungsi lebih baik.Saat usia
mereka meningkat, mungkin timbul perasaan cemas/depresi karena
mereka menyadari kelainan & kesukaran dalam membina hubungan
dengan orang.
PENANGANAN MEDIS AUTISME

- Rekomendasi Follow Up Secara Teratur


• Pemeriksaan skrining gangguan medis,Gangguan tidur, gangguan
pencernaan, gangguan nutrisi.
• Pengobatan medis
- Target gejala: AnsietasAgresivitasGangguanobsesi/kompulsiGejala
gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitasGangguan
tidur,Kejang,Gangguan mood,Gangguan perilaku repetitif/berulang.
FARMAKOTERAPI AUTISME
Pada sekelompok anak autisme dengan gejala seperti agresivitas dan
stereotip, pemberian obat – obat yang sesuai merupakan salah satu bagian
dari program terapi komprehensif.
PENGOBATAN AUTISME
Stimulants,SSRIs, Atypicalantipsychotics,Risperdal,Melatonin,Seizure
medication
PENANGANAN AUTISME
Diet
-Gluten and casein free diet
Vitamin
-(B6, Mg, B12)
-Manipulation
TERAPI DIET/GIZI PADA AUTISME

Makanan yang perlu dihindari oleh anak Autisme adalah :


1. Bahan makanan yang mengandung gluten, biasanya terdapat
pada gandum, dan terigu, dan oat. Produk olahan yg mengandung
gluten adalah kecap, roti/kue yang terbuat dari terigu, mie,
spageti, snack jajanan
2. Bahan makanan yang mengandung kasien, biasanya terdapat
pada susu sapi/kambing
3. Makanan yang mengandung penyedap rasa/MSG, biasanya ditulis
dengan seasoning bumbu lain
4. Bahan pemanis dan pewarna buatan seperti permen, dan saos
tomat.
5. Makanan yang diawetkan seperti makanan kalengan, sosis,
makanan olahan, bakso dan pangsit.
6. Fast food, Soft drink
7. Buah – buahan terdiri dari: pisang, apel, anggur, jeruk, tomat
(bersifat individual sehingga perlu tes terlebih dulu)
TERAPI DIET/GIZI PADA
AUTISME

Makanan yang dapat dikonsumsi oleh anak autisme antara


lain:
1. Jenis karbohidrat, antara lain: kentang, ketela, ubi, beras
putih, beras merah, tepung (sagu, kentang, tapioka, beras
ketan).
2. Jenis sayuran, antara lain: brokoli, kembang kol, segala
macam slada, bayam, kangkung, kol putih, daun katuk,
asparagus, daun pengunggang, gambas, segala macam labu,
lobak, terong, wortel
3. Jenis kacang – kacangan dan biji – bijian (protein nabati), antara
lain: kacang panjang, kacang kapri, kacang polong, kacang tanah
(tak boleh digoreng), kacang mete, almond, kenari, lentil, kacang
hijau, kacang kedelai (tempe - tahu), kacang hitam, biji wijen, biji
teratai
4. Protein hewani, antara lain : daging sapi, daging ayam
kampung, telur bebek, hati ayam, ampela 5. Buah – buahan,
antara lain : kiwi, alpukat, semangka, nanas, jambu, pepaya,
belimbing, kendodong, jeruk (bagi yg tak alergi), ketimun,
bengkoang, jambu biji, sirsak, dan sawo

Anda mungkin juga menyukai