Kelompok 3 :
Saran :
Untuk mempermudah strategi intervensi, sasaran pengembangan Desa Siaga dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
1. Semua individu dan keluarga di desa, yang diharapkan mampu melaksanakan hidup sehat, serta perduli dan
tanggap terhadap permasalahan kesehatan di wilayah desanya.
2. Pihak-pihak yang mempunyai pengaruh terhadap perilaku individu dan keluarga atau dapat menciptakan iklim
yang kondusif bagi perubahan perilaku tersebut, seperti tokoh masyarakat, termasuk tokoh agama, tokoh
perempuan dan pemuda; kader; serta petugas kesehatan.
3. Pihak-pihak yang diharapkan memberikan dukungan kebijakan, peraturan perundang-undangan, dana, tenaga,
sarana, dan lain-lain, seperti Kepala Desa, Camat, para pejabat terkait, swasta, para donatur, dan pemangku
kepentingan lainnya.
Kriteria
Sebuah desa telah menjadi Desa Siaga apabila desa tersebut memiliki sekurang-kurangnya
sebuah Pos Kesehatan Desa.
Pelayanannya meliputi upaya-upaya promotif, preventif, dan kuratif yang dilaksanakan oleh
tenaga kesehatan (terutama bidan) dengan melibatkan kader atau tenaga sukarela lainnya.
a) Kegiatan Poskendes
• Penyusunan pedoman
• Pembuatan modul-modul pelatihan
Pusat • Penyelenggaraan Pelatihan bagi Pelatih atau Training of Trainers (TOT)
Kabupaten /
Pusat Provinsi Kecamatan
kota
c. Pemantauan dan Evaluasi
Dalam tahap pemantauan dan evaluasi, hal-hal yang perlu dilakukan adalah:
Kabupaten /
Pusat Provinsi Kecamatan
kota
d. Pendekatan Pengembangan Desa Siaga
e. Pelaksanaan Kegiatan
a. Peran Puskesmas
b. Peran Rumah Sakit
c. Peran Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota
d. Peran Dinas Kesehatan Provinsi
e. Peran Departemaen Kesehatan
f. Peran Pemangku Kepentingan Terkait
INDIKATOR KEBERHASILAN DESA SIAGA
Adapun uraian untuk masing-masing indikator adalah sebagai berikut:
a. Indikator Masukan
b. Indikator Proses
c. Indikator Keluaran
d. Indikator Dampak.
TERIMAKASIH