Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK &

MATERNITAS
Kelompok 3 :
1. Angelia Novita S
2. Devi Oktania
3. Eva Nor H.
4. Irfan Sahzuri
5. Nurunnajah Azzahra
6. Naimatul farida
7. Rizka Amalia
8. Nor Efa Yumaeda
A. PENGERTIAN

◦ Pertumbuhan merupakan peningkatan jumlah dan ukuran sedangkan perkembangan menitikberatkan


pada perubahan yang terjadi secara bertahap dan tingkat yang paling rendah dan kompleks melalui
proses maturasi dan pembelajaran (Whalex dan Wone.2000)
◦ Antenatal adalah perawatan fisik dan mental sebelum persalinan yaitu sejak masa kehamilan. Antenatal
ini bersifat preventife care dan tujuan secara umumnya adalah mencegah hal-hal yang kurang baik
bagi bayi maupun ibu.
(Prof Sulaiman Sastra Winata)
A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
ANAK
◦ Pengkajian Identitas dan Riwayat Keperawatan
◦ Identitas Anak dan/atau Orang Tua
◦ a.       Nama                                                  
◦ b.      Alamat                                               
◦ c.       Telepon                                              
◦ d.      Tempat dan tanggal lahir
◦ e.       Ras/kelompok entries
◦ f.       Jenis kelamin
◦ g.      Agama
◦ h.      Tanggal wawancara
◦ i.        Informan
◦ Keluhan Utama (KU)
◦ Untuk menjalani suatu imunisasi anak diharapkan dalam kondisi sehat jasmani dan rohani karena akan
dipenetrasikan antigen dalam imunisasi yang akan memicu fungsi imunnya, namun seiring dengan
kondisi anak yang rentan terhadap kontak infeksi dari lingkungan, tidak menutup kemungkinan jika saat
memasuki jadwal imunisasi ia berada dalam kondisi sakit . Maka dari itu, perlu ditanyakan apakah anak
memiliki keluhan kesehatan baik secara langsung pada anak ataupun orang tua/pengasuhnya beberapa
saat sebelum diimunisasi. Keluhan ini dapat dijadikan indikator apakah imunisasi harus dilanjutkan,
ditunda sementara waktu, atau tidak diberikan sama sekali.
◦ Riwayat Penyakit Sekarang (RPS)
◦ Untuk mendapatkan semua rincian yang berhubungan dengan keluhan utama. Jika saat ini kesehatan
anak baik, riwayat penyakit sekarang mungkin tidak terlalu menjadi acuan, akan tetapi jika anak dalam
kondisi tidak sehat, hal ini dapat dijadikan kajian lebih lanjut untuk mengetahui status kesehatan anak
saat ini, selain untuk kepentingan imunisasi, hal ini juga dapat dijadikan panduan apakah anak harus
mendapat perawatan lebih lanjut mengenai penyakitnya.
◦ Riwayat Kesehatan Dahulu (RKD)
◦ Untuk memperoleh profil penyakit anak, cedera-cedera, atau pembedahan sebelumnya yang pada
kesempatan ini akan digunakan sebagai petunjuk yang berarti dalam pemberian imunisasi.
◦ a.       Riwayat kelahiran (riwayat kehamilan, persalinan, dan perinatal).
◦ b.      Penyakit, cedera atau operasi sebelumnya.
◦ c.       Alergi.
◦ d.      Pengobatan terbaru.
◦ e.       Imunisasi yang pernah didapatkan anak serta pengalaman/reaksi terhadap imunisasi yang pernah
didapat sebelumnya.
◦ f.       Pertumbuhan dan perkembangan anak (Sebelum melakukan imunisasi dapat pula dikaji
pertumbuhan dan perkembangan anak sehingga dapat mengidentifikasikan indikasi imunisasi serta
pendidikan kesehatan yang sesuai dengan usia serta pola perilaku anak baik ditujukan secara langsung
pada anak ataupun keluarganya).
◦ g.      Kebiasaan anak yang dapat memengaruhi kesehatannya.
◦ Riwayat pengobatan keluarga
◦ Untuk mengidentifikasi adanya faktor genetika atau penyakit yang memiliki kecenderungan terjadi
dalam keluarga dan untuk mengkaji pajanan terhadap penyakit menular pada anggota keluarga dan
kebiasaan keluarga yang dapat memengaruhi kesehatan anak, seperti merokok dan penggunaan bahan
kimia lain, serta tingkat kewaspadaan keluarga saat anak mengalami sakit.
◦ Riwayat Psikososial
◦ Untuk memperoleh informasi tentang konsep diri anak, terutama terfokus pada riwayat imunisasi yang
pernah ia dapatkan, apabila riwayat sebelumnya menyisakan kerisauan pada anak maka akan lebih baik
jika saat imunisasi berikutnya hal ini diperbaiki untuk mengubah konsep anak terrhadap imunisasi,
menanamkan padanya bahwa hal ini penting untuk mencegah penyakit yang mungkin mendatanginya,
serta diperlukan keterlibatan keluarga yang dapat memberikan dukungan mental pada anaknya sehingga
anak tidak risau dalam menghadapi imunisasi.
◦ Riwayat Keluarga       
◦ Untuk mengembangkan pemahaman tentang anak sebagai individu dan sebagai anggota keluarga dan
komunitas. Pengkajian juga berfokus pada sejauh mana keluarga memahami tentang imunisasi yang akan
diberikan pada anak, meliputi jenis imunisasi, alasan diimunisasi, manfaat imunisasi, dan efek
sampingnya. Hal ini akan sangat membantu jika keluarga telah memahami pentingnya imunisasi sebagai
langkah penting yang diperlukan untuk mencegah penyakit pada anaknya. Untuk beberapa keluarga yang
belum begitu memahami imunisasi, hal ini dapat dijadikan patokan untuk memberikan pendidikan
kesehatan dalam pemahaman terhadap imunisasi.
◦ Pengkajiaan Nutrisi
◦ Untuk memperoleh informasi yang adekuat tentang asupan dan kebutuhan nutrisi anak dalam kaitannya
dengan kesehatan anak saat ini sebelum ia mendapatkan imunisasi dan dapat dijadikan bahan untuk
pendidikan kesehatan pasca imunisasi anak. Pengkajian nutrisi meliputi pengkajian terhadap asupan diet
dan pemeriksaan klinis.
Pengkajian TUMBANG
◦ Pengkajiaan pertumbuhan dan perkembangan anak bertujuaan mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan tumbuh
kembang anak, sehingga dengan data yang ada, dapat diketahui mengenai keadaan anak yang dapat membantu proses
imunisasi dan juga pendidikan kesehatan seputaran imunisasi anak. Dalam melaksanaakan pengkajiaan atas pertumbuhan dan
perkembangan anak, hal penting yang harus diperhatikan adalah bagaimana mempersiapkan anak agar pemeriksaan berjalan
lancar. Sebelum melakukan pengkajiaan, prinsip-prinsip yang perlu di perhatikan dan dapat diterapkan di lapangan adalah:
◦ a.       Lingkungan/ruangan pemeriksaan tidak menakutkan, misalnya memberikan warna dinding netral, cukup ventilasi,
menjauhkan peralatan yang menakutkan bagi anak, dan menyediakan makanan.
◦ b.      Sebelum pengkajiaan sebaiknya disediakan waktu untuk bermain agar anak menjadi kooperatif. Dalam hal ini, bukan
berarti mengabaikan tugas utama, tetapi untuk pendekatan agar anak tidak takut sehingga memudahkan pemeriksaan.
◦ c.       Pemeriksaan dapat dimulai dari bagian tubuh yang mudah dan tidak menakutkan anak.
◦ d.      Jika ada beberapa anak, mulailah dengan anak yang kooperatif sehingga akan mengurangi rasa takut dari anak yang
lain.
◦ e.       Libatkan anak dalam proses pemeriksaan. Kita bisa menjelaskan pada anak mengenai hal-hal yang perlu dilakukan
pada dirinya. Apabila mungkin, beri kesempatan anak untuk membantu proses pemeriksaan.
◦ f.       Buat posisi pemeriksaan senyaman mungkin. Anak dapat berbaring di pangkuaan orang tua.
◦ g.      Berikan pujiaan kepada anak yang kooperatif. Hal ini dapat merangsang anak yang lain agar tidak takut untuk diperiksa.
◦ h.      Berikan pujian pada orang tua apabila anak maju dan ibunya mengetahui nasehat petugas
B. DIAGNOSA
◦ 1.      Potensial perubahan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan situasi yang terjadi di
lingkungan
◦ 2.      Perilaku mencari bantuan kesehatan berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang peran
sebagai orangtua baru
◦ 3.      Risiko terhadap cedera b/d keadaan tumbang dan lingkungan
C. INTERVENSI
◦ 1.      Potensial perubahan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan situasi yang terjadi di
lingkungan
◦ a.       Ajarkan orang tua tentang tugas perkembangan yang sesuai dengan kelompok usia
◦ Rasional: agar orang tua mampu melakukan tugas tumbang pada anak
◦ b.      Tingkatkan rangsangan dengan menggunakan berbagai mainan dalam tempat tidur anak.
◦ Rasional: mainan dapat meningkatkan rangsangan anak dalam tumbang
◦ c.       Berikan tindakan nyaman setelah prosedur yg menyebabkan rasa takut.
◦ Rasional: mengurangi rasa ketidaknyamanan
◦ d.      KIE orang tua untuk kontrol setiap bulan.
◦ Rasional: mengetahui adanya keluhan dalam tumbang anak
◦ 2.      Perilaku mencari bantuan kesehatan berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang peran
sebagai orangtua baru.
◦ a.        Jelaskan pada orang tua tentang perawatan anak seperti makanan yang baik sesuai umur anak, cara
menggendong, cara memberikan ASI yang baik dan bagaimana menyendawakan bayi.
◦ Rasional: meningkatkan pemahaman orang tua terhadap perawatanan anak
◦ b.      Jelaskan bahwa keberadaan kedua orang tua sangat penting sebagai role model anaknya.
◦ Rasional: memberi pemahaman orang tua supaya bias memberi contoh yang baik bagi anaknya
◦ c.       Jelaskan pada orang tua tentang tahapan tumbuh kembang yang harus dilewati anak sesuai dengan
umurnya
◦ Rasional: meningkatkan pemahaman orang tua terhadap tumbang
◦ 3.      Risiko terhadap cedera b/d keadaan tumbang dan lingkungan.
◦ a.       Awasi anak saat makan, mandi, bermain, eliminasi
◦ Rasional: mengurangi risiko cedera pada saat anak beraktivitas
◦ b.      Lindungi kaki anak dengan sandal/ sepatu
◦ Rasional: mengurangi risiko cedera pada kaki anak
◦ c.       Beri makanan yang aman untuk usia anak
◦ Rasional: mencegah risiko keracunan makanan
◦ d.      Periksa suhu air mandi sebelum dimandikan
◦ Rasional: mengurangi risiko cedera yang diakibatkan oleh air mandi yang terlalu panas
D. IMPLEMENTASI
◦ PELAKSANAAN
◦ Tindakan keperawatan yang diberikan disesuaikan dengan rencana keperawatan.
E. EVALUASI
◦ EVALUASI
◦ A.    Dx 1 : Orang tua mengetahui tugas pekembangan anak yang sesuai dengan kelompok usia.
◦ B.     Dx 2 : Orang tua mengerti bagaimana cara merawat anaknya
◦ C.     Dx 3 :Anak bebas dari cedera dan fraktur potensial berbahaya diidentifikasi dan lingkungan rumah.
Keluarga akan menekankan dan mendemonstrasikan kegiatan yang aman di rumah.
A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
MATERNITAS
◦ A. Tampak berenergi / kelelahan / keletihan, mengantuk.
◦ Sirkulasi
◦  Nadi biasanya lambat (50-70 dpm), karena hipersensitivitas vagal tekanan darah
◦  berfariasi, edema bila ada kehilangan darah selama persalinan.
◦ Eliminasi
◦ Hemoroid sering ada dan menonjol, kandung kemih mungkin teraba diatas symfisis pubis atau kateter
urinarius mungkin dipasang diuresis dapat terjadi.
◦ Makanan / cairan
◦ Dapat mengeluh haus, lapar atau mual
◦ Neuresonsori
◦ Sensasi dan gerakan ekstremitas bawah menurun.
◦ Nyeri / ketidaknyamanan
◦ Trauma jaringan, kandung kemih penuh, perasaan dingin.
◦ Seksualitas
◦ Fundus keras terkontraksi, lochia jumlahnya sedang, perineum bebas dari kemerahan, edema echymosis,
striae mungkin ada, payudara lunak, putting tegang.
◦ Pemeriksaan diagnostic
◦ Hemoglobin / hematokrit, jumlah darah lengkap, urinalisis.
B. DIGNOSA
1. Perubahan proses keluarga berhubungan dengan peningkatan
perkembangan anggota keluarga.
2. Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan
ketidak edekuatan perpindahan cairan.
3. Nyeri berhubungan dengan trauma mekanis.
C. INTERVENSI
◦ Anjurkan klien untuk menggendong, menyentuh, dan memeriksa

◦  bayi.
◦ Anjurkan ayah untuk menyentuh dan menggendong bayi dan membantu dalam perawatan, bayi sesuai kondisi.
◦ Observasi dan catat interaksi bayi – keluarga.

◦  b. Diagnosa 2 :
◦ Tempatkan klien pada posisi rekumben.
◦ Kaji hal yang memperberat kejadian intrapartum.
◦ Catat lokasi dan konsitensi fundus setiap 15 menit.
◦ Masase fundus bila lunak.
◦ Diagnosa 3 :
◦ Kaji sifat dan derajat ketidak nyaman.
◦ Beri ucapan selamat kepada pasangan karena bayinya lahir.
◦ Berikan informasi yang tepat tentang perawatan rutin selama periode
D. IMPLEMENTASI & EVALUASI
◦ Diagnosa 1:
◦ Menggendong bayi, saat kondisi ibu dan neonatus memungkinkan.
◦ Mendemonstrasikan prilaku kedekatan dan ikatan yang tepat.

◦  b. Diagnosa 2 :
◦- Menunjukan TTV dalam batas normal.
◦ Diagnosa 3 :
◦ Postur dan ekspresi wajah rileks.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai