Tuhan Alam
Martabat Tujuh
Hidup di dunia ini hanya sementara. Dan apa yang di miliki
manusia di dunia hanyalah merupakan bentuk pinjaman yang
Konsep Kejawen Tentang
diberikan tuhan, baik itu jasad,harta benda, maupun yg lainnya.
Maka benar apa yang Kehidupan Dunia
dikatakan oleh salah seorang tokoh mistik
kejawen, yaitu syekh siti jenar, bahwa kehidupan di dunia
bukanlah kehidupan sejati, melainkan kehidupan sementara.
Adapun kehidupan yang sejati itu adalah kehidupan sesudah mati.
Tentang Pahala, Dosa, Kebaikan & Keburukan
Menyembah
Ajaran Kejawen Tuhan
tidakatau sembahyang
pernah tidak seseorang
menganjurkan lain sebagai mengungkapkan
menghitung rasa syukur
hitung pahala
kepadasetiap
dalam Tuhan. Namun kejawen
beribadah, memandang
bagi kejawen motivasirasa syukur itu
beribadah kepada
bukanTuhan
karenamelalui
tergiur
sembahyang
syurga. ataumemiliki
Kejawen ucapan tingkat
saja tidak cukup. Rasa
kesadaran bahwa syukur harus diartikulasikan
kebaikan-kebaikan dan di
yang dilakukan
implementasikan
seseorang kepada ke dalambukan
sesama bentuk tindakan
atas atau perbuatan
alasan ketakutan baikneraka,
dosa dan kepada sesama
melainkan
dala keseharian,
kesadaran bahwacontoh jika Tuhanbaik
setiap perbuatan memberikan kesehatan
kepada sesama kepadasikap
merupakan kita maka
adil dan baik
sebagai
pada diriwujud rasa
sendiri. syukurnya kita membantu orang lain yangpahala
keebaikan sedang sakit atau
menderita.
menurut pandangan kejawen, kebiasaan mengharap dan menghitung pahala
itulah pandangan
terhadap kejawenbaik,
setiap perbuatan bahwa menyembah
hanya Tuhankeikhlasan
akan membuat dan berbuat baik kepada
seseorang menjadi
Dosa kebiasaan Keburukan
sesama
tidak bukanlah
sempurna, kewajiban itu( juga
perintah ) yang datangsikap
mencwerminkan dariyang
tuhan, melainkan
serakah, diri kita
lancang, picik,
sendiri
dan tidkyang
tahumewajibkannya.
diri.
Tentang Tuhan
Masuknyadinalar
Meskipun Hindu ckup rumit
Sangdan ruwet,
Hyang namun( dalam
Mahadewa Batharakeberadaan
Guru )
& Budha
jawa yang mengutamakan laku, hal tersebut tidak ada masalah.
Sebab pada kenyataan nya, yang melekat dalam sanubari
masyarakat kejawen adalah sebutan Pangeran atau Gusti yang
Sangmenyebut
dirasa lebih pas di kalbu ketika Hyang Adhama dan Tuhan
konsep Sang Hyang
Masuknya Islam Nurcahya
R.Ng RanggawarsitoJauh sebelum agama islam masuk ke tanah jawa dan sampai ke
pernah
tradisi
mengutarakan sebutan yang saat
sesembahan ini dikenal dengan kejawen, yang merupakan
jawa
dalam bukunya yang berjudul
tatanan paugeraning urip ( tatanan berdasarkan budi pekerti
Paramayoga, diantaranya;
yangkawekas
- Sang Hyang suksma luhur ), masyarakat jawa sudah mengenal suatu kekuatan
- Sang Hyang Suksma
yangWisesa
maha dengan nama Gusti Kang Murbeng Dumadi.
- Sang Hyang Amurbeng Rat
Keyakinan
- Sang Hyang Shidem Permanen
dalm masyarakat mengenai konsep ketuhanan
- Sang Hyang Maha adalah
Luhurberdasarkan sesuatu yang rill kemudian direalisasikan
- Sang Hyang Wisesaning
dalam perikehidupan
Tunggal sehari-hari dan aturan positif agar
- Sang Hyang Maha Tinggi
masyarakat
- Sang Hyang Wenanging Jagad
jawa dapat hidup dengan baik dan bertanggung
- Sang Hyang Manonjawab.
dan lain sebagainya.
Setidaknya ada 3 hal yang mendasari masyarakat jawa tentang konsep ketuhanan
Alam Gaib
Alam Fana Alam Fana
Dihuni oleh jin dan
Dihuni oleh roh. Jin terdiri dari Dihuni oleh arwah
dari jin yg baik an manusia yang sudah
manusia, binatang, jahat yg kemudian tenteram untuk
tumbuhan, dan disebut dengan demit menunggu datangnya
makhluk ciptaan atau setan. Roh hari kiamat
tuhan lainnya adalah arwah
manusia yg telah
meninggal dunia.
Tugas makhluk di Alam menurut
Kejawen
a. Manusia diberikan tugas untuk mencari bekal sebanyak-banyak nya agar
bisa masuk ke syurga setelah hari kiamat tiba.
b. Jin baik diberikan tugas untuk mencari bekal sebanyak bayanknya agar
bisa masuk surga setelah hari kiamat tiba
c. Jin yang jahat di sebut setan/ demit diberikan tugas untuk mengganggu
manusia agar tidak bisa masuk surga dan menemani mereka masuk
neraka.
Manusia untuk masuk surga tidaklah mudah sebab setan selalu dan pasti
akan menghalangi dengan berbagai cara dan upaya.
Cara setan untuk menghalangi manusia masuk syurga
Pesugihan
Pusaka
Santet Jimat
Jimat Macam2 bentuk
Santetjimat
Pesugihan
Pusaka
P
E Tidak Lulus
R Budak Setan Gangguan Setan
J
A Pusaka hampir sama dengan
L jimat perbedaannya adalah Lulus
A jimat melekat pada tubuh si
Alam Gaib Rohpusaka
pemilik, sedangkan Suci
N
A disimpan di rumah atau di
N suatu tempat khusus yang Alam tunggu/ barzah
A tidak selalu dibawa pergi oleh
pemiliknya.
A
L Kiamat
A
M Baik
Amal
Buruk
Neraka
Konsep sadulur papat limo pacer
Suluk yang
Karena Istberupa
ilah sadulur papat suluk-suluk
lima pancer sampai
priode itu termasuk sekarang
kidung diketahui
dimaksudkan sebagi
tembang tamsil, dakwah ini
bersumber kawedar, menggunakan gaya Bahasa peralihan
uraiannya pendek- dari sulukdari kidung kawedar atau disebut pula kidung
awa kuno ke awa madya (pertengahan)
menyusup secara
sarira ayu, bait ke 41-42. halus kedalam adat
pendek dan penuh yangsuluk
berbedaini diyakini
dengan masyarakat
gaya Bahasa awa yang sebagai karya
dengan tamsil budaya dan agama
sekarang, apalagi Bahasa indonesia
sunan
ataupun
kaliaga (sekitar abad 15-16), yang berupa tembang-tembang
masyarakat yang
masih menganut
tamsil.
perumpamaan, Setidaknya ada 4 hal yang agak menyulitkan dalam
agama siwa (hindu)
tanpa ada penafsiran dan pemahaman tembang tersebut, budha dengan
penjelasan harapan islam dapat
Suluk yang berupa kidung yang diciptakan para wali
sebagaimana masuk dan
pada masa kesultanan demak merupakan bagian dari
tulisan prosa. berkembang tanpa
ilmu tasawuf, sehingga untuk memahami hakikatnya,
menimbulkan
tak bisa hanya berdasarkan kata srta kalimat yang
geolak besar di
tersurat semata,melainkan harus menyelami makna
masyarakat.
keseluruhan.
Contoh kidung yang mengulas masalah
sedulur papat lima pancer
Bait 41 :
Ana kidung akadang premati,among tuwuh ing kawasanira, nganakaken
saciptane, kakang kawah kunika, kang rumeksa ing ngawakmami,
anekakaken sedia, ing kawasani pun, adhi ari-ari ika, kang mayungi ing
laku kawasaneki, anekakaken pangarah….
Bait 42 :
Ponang getih ing rina wengi, ngrewangi Allah kang
kuwasa, andadekaken karsane, kuser kawasani pun,
nguyu-uyu, sabawamami, nuruti ing panedha, kawasani
reki, jangkep kadang ingsun papat, kalimane pancer wes
dadi sawiji, tunggal sawujud ing wang….
co
Konsep Martabat Tujuh