Anda di halaman 1dari 20

Asuhan keperawatan

epilepsi

Kelompok 2
•Defenisi

Epilepsi adalah gejala kompleks dari banyak gangguan fungsi


otak berat yang dikarakteristikan oleh kejang berulang keadaan
ini dapat di hubungkan dengan kehilangan kesadaran, gerakan
berlebihan atau hilangnya tonus otot atau gerakan dan
gangguan perilaku, alam perasaan, sensasi dan persepsi
sehingga epilepsi bukan penyakit tetapi suatu gejala
etiologi
● Cedera kepala yang dapat menyebabkan
kerusakan pada otak.
● Tumor otak
● Penyumbatan pembuluh darah otak atau
kelainan pembuluhdarahotak.
● Radang atau infeksi, seperti meningitis
atauradangotak.
● Penyakit keturunan, seperti fenilketonuria,
sklerosis tuberose, dan neurofibromatosis.
Manifestasi klinis
b. Kejang umum
Lesi yang terdapat pada kejang umum berasal
a. Kejang parsial dari sebagian besar dari otak atau kedua
hemisfer serebrum

Lesi yang terdapat pada kejang parsial -Kejang absans


berasal dari sebagian kecil dari otak
atau satu hemisfer serebrum - kejang atonik

-kejang parsial sederhana -Kejang mioklonik

- Kejang parsial komplek -Kejang tonik klonik

-Kejang klonik

-Kejang tonik
Patofisiologi

Sistem saraf merupakan communication network (jaringankomunikasi),


otakberkomunikasi dengan organ-organ tubuh lain melaluisel-selsaraf (neuron).Pada
kondisi normal, impuls sarafd ariotaksecara elektrik dan dibawa neuro transmitter seperti
GABBA (gamma aminobutricacid glutamat) melalui sel-sel saraf ke organ tubuh lainnya.
Faktor-faktor penyebab epilepsi di atas mengganggu sistem ini sehingga menyebabkan
ketidakseimbangan aliran listrik pada sel saraf dan menimbulkan kejang yang merupakan
salah satu ciri epilepsi
i
Komplikasi

o Kerusakan otak akibat hipoksia dan


retardasi mental dapat timbul akibat
kejang yang berulang
o Dapat timbul depresi dan keadaan
cemas
o Cedera kepala
o Cedera mulut
o Fraktur
Pemeriksaan penunjang
● Elektroensefalografi (EEG)
Pemeriksaan EEG merupakan pemeriksaan penunjang yang paling sering
dilakukan dan harus dilakukan pada semua pasien epilepsi untuk
menegakkan diagnosis epilepsi
● Neuroimaging (pemeriksaanradiologis)
Pemeriksaan radiologis bertujuan untuk melihat struktur otak dengan
melengkapi data EEG. Dua pemeriksaan yang sering digunakan Computer
Tomography Scan (CT Scan) dan Magnetic Resonance Imaging (MRI). Bila
dibandingkan dengan CT Scan maka MRI lebih sensitive dan secara
anatomik akan tampak lebih rinci
penatalaksanaan

1. Tatalaksana fase akut (saat kejang)


Tujuan pengelolaan pada fase akut adalah mempertahankan oksigenasi otak yang
adekuat, mengakhiri kejang sesegera mungkin, mencegah kejang berulang, dan
mencari faktor penyebab. Serangan kejang umumnya berlangsung singkat dan
berhenti sendiri.
2. Pengobatan epilepsy
Tujuan utama pengobatan epilepsi adalah membuat orang dengan epilepsi (ODE)
terbebas dari serangan epilepsinya, terutama terbebas dari serangan kejang sedini
mungkin
penanggulangan
Setelah kejang
-Penderita akan bingung atau mengantuk setelah
Selama kejang kejang terjadi.
-Pertahankan pasien pada salah satu sisi untuk
mencegah aspirasi.
-Berikan privasi dan perlindungan -Biasanya terdapat periode ekonfusi setelah kejang
-Mengamankan pasien di lantai grand mal.
-Hindarkan benturan kepala -Periode apnea pendek dapat terjadi selama atau
-Longgarkan bajunya. secara tiba- tiba setelah kejang.
-Biarkan kejang berlangsung. -Pasien pada saat bangun, harus diorientasikan
-Ajarkan penderita untuk mengenali tanda- terhadap lingkungan
-Beri penderita minum
tanda awal munculnya epilepsi -Jika pasien mengalami serangan berat setelah
- Bila serangan berulang-ulang dalam kejang (postiktal),.
waktu singkat bawa ia ke dokter atau Laporkan adanya serangan pada kerabat
rumah sakit terdekat. terdekatnya. Ini penting untuk pemberian
pengobatan oleh dokter.
Asuhan
keperawatan
asuhan keperawatan
● Identitaspasien
Nama, umur, jenis kelamin, agama, suku bangsa,alamat, tanggal masuk rumah sakit, nomor
register, tanggal pengkajian dan diagnosa medis,penanggungjawab.
● Keluhan utama:
Klien masuk dengan kejang, dan disertai penurunan kesadaran.
● Riwayat penyakit sekarang
Menanyakan tentang keluhan yang dialami sekarang mulai dari panas, kejang, kapan terjadi,
berapa kali, dan keadaan sebelum, selama dan setalah kejang.
● Riwayat penyakit dahulu
Penyakit yang diderita saat kecil seperti batuk, pilek, panas. Pernah di rawat dinama, tindakan apa
yang dilakukan, penderita pernah mengalami kejang sebelumnya, umur berapa saat kejang.
● Riwayat Penyakit Keluarga
Tanyakan pada keluarga tentang di dalam keluarga ada yang menderita penyakit yang diderita oleh
klien seperti kejang atau epilepsi.
● Riwayat penyakit:
Klien yang berhubungan dengan faktor resiko bio-psiko-spiritual. Kapan klien mulai serangan,
pada usia berapa. Frekuansi serangan, ada faktor presipitasi seperti suhu tinggi, kurang tidur, dan
emosi yang labil.
asuhan keperawatan
● Riwayat kejang :
Bagaimana frekwensi kejang.
Gambaran kejang seperti apa
Apakah sebelum kejang ada tanda-tanda awal.
● Pemeriksaan fisik
● Kepala dan leher:
● Sakit kepala, leher terasa kaku
● Thoraks:
● Pada klien dengan sesak, biasanya menggunakan otot bantu napas
● Ekstermitas:
● Keletihan,kelemahan umum, keterbatasan dalam beraktivitas, perubahan tonus otot, gerakan
involunter/kontraksi otot
● Eliminasi:
● Peningkatan tekanan kandung kemih dan tonus sfingter. Pada post iktal terjadi inkontinensia
(urine/fekal) akibat otot relaksasi
● Sistem pencernaan:
● Sensitivitas terhadap makanan, mual/muntah yang berhubungan dengan aktivitas kejang,
kerusakan jaringan lunak.
Diagnosa
keperewatan
-Gangguan jalan nafas tidak efektif
-Pola nafas tidak efektif
-Perfusi perifer tidak efektif
-Resiko perifer serebral tidakefektif
-Resiko aspirasi
-Resiko cidera
-Hipertermi
Intervensi
keperawatan
Diag nosa luaran intervensi

Bersihan jalan Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen Jalan Napas Observasi
nafas tidak selama…x24 jam,makabersihan jalan o Monitor pola napas
efektif
naafas meningkat. Dengan kriteria hasil : o Monitor bunyi napastambahan
o Batuk efektif meningkat o Monitor sputum (jumlah,warna,aroma)
o Mengi menurun
Terapeutik
o Wheezing menurun
o Dispnea membaik o Pertahankan kepatenanjalan napas
o Sianosis membaik o Posisikan semi fowleratau fowler
o Frekuensi nafasmembaik Edukasi

o Anjurkan asupan cairan 2000ml/hari, jika tidak


kontraindikasi
Diag nosa luaran intervensi

Resiko aspirasi Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemenjalan napas


selama…x24 jam, maka tingkat aspirasi Observasi
menurun Dengan kriteria hasil : o Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha
o tingkatkesadaranmeningkat napas)
o kemampuanmenelanmeningkat o Monitor dahak (jumlah, wama, aroma)
o dispneamenurun
Terapeutik
o kelemahanototmenurun
o akumulasi secret menurun o Posisikan semi-Fowler atau Fowler
o frekuensi napas membaik Edukasi

o Anjurkanasupancairan 2000 ml/hari, jika tidak


kontraindikasi
Diag nosa Luaran intervensi

Bersihan jalan Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen hipertermia


nafas tidak selama…x24 jam,maka termoregulasi Observasi
efektif
membaik Dengan kriteria hasil : o Monitor kadarelektralit
o menggigilmenurun o Monitor haluaranurin
o kejangmenurun o Monitor komplikasi akibath ipertermia
o pucatmenurun
Terapeutik
o hipoksiamenurun
o suhutubuhmembaik o Sediakan lingkungan yang dingin
o tekanandarahmembaik o berikan caoran oral
Edukasi

o Anjurkan tirah baring


kesimpulan
Epilepsy adalah kompleks gejala dari beberapa kelainan fungsi otak yang
ditandai dengan terjadinya kejang secara berulang. Dapat berkaitan
dengan kehilangan kesadaran, gerakan yang berlebihan, atau kehilangan
tonus atau gerakan otot,
Thanks!
Do you have any questions?

addyouremail@freepik.com
+91 620 421 838 yourcompany.com

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,


including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik.

Please keep this slide for attribution.

Anda mungkin juga menyukai