DOSEN PEMBIMBING
Ns.Heppi sasmita,M.kep
DISUSUN OLEH :
Hafizah Rahmi
Lina
Leli suriani
Losi anggrini
M iqbal
PRODI S1 KEPERAWATAN
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat
dan karunianya kami dapat menyelesaikan yang berjudul ” ASUHAN
KEPERAWATAN KORBAN TRAFFICKING”
Kami pun menyadari bahwa di dalam askep ini masih terdapat banyak
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, Kami mengharapkan
adanya kritik dan saran demi perbaikan askep yang kami buat di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................ ii
DAFTAR ISI.............................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
Kesimpulan................................................................................... 18
Saran.............................................................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 20
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perdagangan orang (human trafficking) merupakan bentuk
perbudakan secara modern, terjadi baik dalam tingkat nasional dan
internasional. Dengan berkembangnya teknologi informasi, komunikasi
dan transformasi maka modus kejahatan perdagangan manusia semakin
canggih. “Perdagangan orang/manusia bukan kejahatan biasa (extra
ordinary), terorganisir (organized), dan lintas negara (transnational),
sehingga dapat dikategorikan sebagai transnational organized crime
(TOC)”.
Demikian canggihnya cara kerja perdagangan orang yang harus
diikuti dengan perangkat hukum yang dapat menjerat pelaku. Diperlukan
instrument hukum secara khusus yang meliputi aspek pencegahan,
perlindungan, rehabilitasi, repratriasi, dan reintegrasi sosial. Perdagangan
orang dapat terjadi pada setiap manusia, terutama terhadap perempuan,
dengan demikian upaya perlindungan terhadap perempuan dan anak
merupakan hal yang harus diimplementasikan.
B. Rumusan Masalah
1
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi
Trafficking adalah konsep dinamis dengan wujud yang berubah dari
waktu kewaktu, sesuai perkembangan ekonomi, sosial dan politik.
Human trafficking adalah sebuah kejahatan tansnasional yang
menjadikan manusia sebagai obyek komersial yang dapat diuangkan atau
diperjualbelikan seperti layaknya barang properti (Rianto Adi (2012)
dalam (Mardiyati, 2017).
Human trafficking atau perdagangan manusia oleh Perserikatan
Bangsabangsa (PBB) mendefinisikan sebagai perekrutan, pengiriman,
pemindahan, penampungan atau penerimaan seseorang dengan ancaman,
penggunaan kekerasan, perbudakan, pemaksaan, pemerangkapan utang
ataupun bentuk-bentuk penipuan yang lainnya dengan tujuan eksploitasi
(Course Instruction, 2011:2)
Perdagangan manusia berhubungan dengan menjajakan diri
(memperdagangkan), tawar-menawar, membuat kesepakatan, melakukan
transaksi dan hubungan seksual (Taiwan Medicare, 2012).
Tiga unsur yang berbeda yang saling berkaitan satu sama lainnya
3
2. Faktor- Faktor Penyebab Trafficking Human
Faktor Ekonomi
Faktor Pendidikan
4
konvensi mengenai hak-hak anak menentukan bahwa semua anak
harus didaftarkan segera setelah kelahirannya dan juga harus
mempunyai nama serta kewarganegaraan. Ada bermacam- macam
alasan mengapa banyak anak tidak terdaftar kelahirannyaa. Orang
tua yang miskin mungkin merasa biaya pendaftaran terlalu mahal
atau mereka tidak menyadari pentingtnya akata kelahiran.
Pengaruh Globalisasi
5
3. Bentuk Trafficking
1. Eksploitasi Seksual
6
desa seperti papua. Ini adalah masalah yang sangat besar, satu sisi
agama dan negara mencegah dengan peraturan- peraturannya
namun disisi lain kejahatan semakin merajalela dan semakin
canggih.
3. Penjualan Bayi
4. Jeratan Hutang
Modus Trafficking
Tawaran Kerja
7
Cara tersebut dilakukan untuk menghilangkan kecurigaan
sejumlah pihak, termasuk memberi kemudahan kepada keluarga
korban untuk dapat diterima kerja tanpa harus mengurus sejumlah
surat kelengkapan kerja di luar daerah atau negeri. Dari pihak
orang tua korban
Bius
8
1. Proses: tindakan perekrutan, pengangkutan, penampungan,
pengiriman, pemindahan, atau penerimaan seseorang dengan
ancaman kekerasan, penggunaan kekerasan, penculikan,
penyekapan, pemalsuan, penipuan, penyalahgunaan kekuasaan
atau posisi rentan, penjeratan utang atau memberi bayaran atau
manfaat, sehingga memperoleh persetujuan dari orang yang
memegang kendali atas orang lain tersebut
9
Korban Human Trafficking
10
melibatkan "rasa takut yang sangat, dan ketidakberdayaan,
sebagai reaksi umum dari post traumatic stress disorder (PTSD)
(Williamson et al. (2010).
Kecemasan
Ketidakberdayaan
2. Dampak Sosial
Secara sosial para perempuan korban trafficking teralenasi,
karena sejak awal direkrut, diangkut atau ditangkap oleh
jaringan trafficker mereka sudah disekap, diisolir agar tidak
berhubungan dengan dunia luar atau siapapun sampai mereka
tiba ditempat tujuan
11
Persoalan sosial yang sangat tragis dan semakin meningkatkan
stress dan depresi para korban adalah ketika keluarga dan
masyarakat menolak untuk menerima mereka kembali. Selain
itu, para pria sering melihat perempuan korban trafficking
sebagai orang yang kotor, telah ternodai dan karena itu
menolak untuk menikahi mereka.
12
kejaksaan, hakim maupun dengan pihak- pihak lain yang terkait yaitu
lembaga pemerintah (Kementrian terkait) dan lembaga non pemerintah
(LSM) baik local maupun internasional.
a) Pengkajian
Hal hal yang perlu dikaji pada pasien dengan korban trafficking ialah
sebagai berikut:
Identitas pasien
Keluhan utama
1. Gangguan tidur
2. Mimpi buruk
3. Hipersomnia
4. Mudah letih
Sirkulasi
13
1. Denyut jantung meningkat
2. Palpasi
3. Tekanan darah meningkat
4. Terasa panas
Integritas ego
Neurosensori
Pernapasan
Keamanan
14
Intraksi social
c) Intervensi keperawatan
15
rendah keperawatan selama ….x24
jam maka harga diri meningkat
dengan Kriteria hasil: Observasi
o Perasaan malu menurun -identifikasi harapan untuk
o Perasaan bersalah mengendalikan perilaku
menurun
o Mengatasi masalah Terapeutik
menurun
-bicara dengan nada rendah dan
tenang
-cegah perilaku pasif dan agresif
Edukasi
- informasikan keluarga bahwa
keluarga sebagai dasar
pembentukan kognitif
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Trafficking adalah perdagangan manusia, lebih khususnya
perdangan perempuan dan anak-anak yang dilakukan oleh pelaku
perdagangan manusia ‘trafficker’ dengan cara mengendalikan korban
dalam bentuk paksaan, penggunaan kekerasan, penculikan, tipu daya,
penipuan ataupun penyalahgunaan kekuasaan atau kedudukan.
Jenis-jenis trafficking ini meliputi perkawinan transinternasional,
eksploitasi seksual phedopilia, pembantu rumah tangga dalam kondisi
buruk, dan penari erotis. Faktor penyebab utama terjadinya tindakan
trafficking ini adalah karena kemiskinan dan beberapa diantaranya adalah,
karena tingkat pendidikan yang rendah, penganiyaan terhadap perempuan,
perkawinan usia muda, dan kondisi sosial budaya masyarakat yang
patriarkhis. Dampak yang bisa ditimbulkan dari trafficking ini adalah
kecemasan, stress, dan ketidakberdayaan.
17
B. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang
menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak
kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan
kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul
makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman sudi
memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi
sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan-
kesempatan berikutnya
DAFTAR PUSTAKA
Capernito, Lyda Juall. 2012. Buku Saku Diagnosis Keperawatan Ed. 13. Jakarta:
EGC
18