Anda di halaman 1dari 13

Pendekatan Klinis pada Pasien

dengan Keluhan Batuk Darah


Tutor: dr. Indriani K. Sumadikarya, MS
Giamy Gianto 102010306
Erwin Febrianto 102013399
Stella Wimona 102014071
Mutiara Fitri 102015036
Christin Nataline Sijabat 102015066
Agnes Wisela Gunawan 102015098
Merlinda 102015163
Ng Chor Yao 102015204
SKENARIO
Seorang laki-laki berusia 56 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan batuk
darah sekitar setengah gelas air mineral sejak 1 hari yang lalu.
RUMUSAN MASALAH

Laki-laki 56 tahun dengan keluhan batuk darah sekitar setengah gelas air mineral sejak 1 hari
yang lalu.
Batuk sejak 4 bulan
yll, sedikit dahak,
Sesak (-), nyeri dada (-), BB
turun 3 bln terakhir, badan
Hangat hilang timbul.

Rumusan Masalah • Mata  konjungtiva anemis,


sclera tidak ikterik.
• Leher:  tidak teraba KGB yang
membesar, tiroid tidak teraba
membesar.
• Bronkovesikuler, murmur (-),
gallop (-), ronki -/-, wheezing -/-

Epi Mani Pen Ko


Dia Eti
• Laboratorium:

Ana Pem festa Pato


1. Hb 10g/dL
2. Ht 30% Pro
dem atala mpl3. Leukosit 9.900/uL

mn erik gno olo gen gno


4. Trombosit 158.000/uL
si 5. LED 70mm/jam

iolg Klini ksan ikas• BTA menunggu hasil


• Rontgen thorax masih menungu

esis saan sis gi esis aan hasil


sis
i k i
HIPOTESIS

Laki-laki 56 tahun tersebut diduga terkena penyakit TB Paru.


TBC Pneumonia Karsinoma Paru Abses Paru

Infeksi Mycobacterium Tuberculosis Peradangan parenkim yang disebabkan oleh Pertumbuhan sel kanker di jaringan paru Kebanyakan muncul sebagai komplikasi dari
mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur, pneumoni aspirasi akibat bakteri anaerob di
dan protozoa. mulut. Yang paling sering adalah
Peptostreptococcus.

Batuk purulen produktif yang berkepanjangan Demam, menggigil, batuk dahak Batuk terus menerus, hemoptisis, sakit kepala, Batuk produktif dan non produktif serta
(lebih dari 3 minggu), nyeri dada, hemoptysis, purulent,sesak,nyeri dada. nyeri dada dan sesak napas/stridor, kehilangan berbau busuk, demam, nyeri dada, batuk
demam terutama di siang hari, menggigil, napsu makan, BB turun. darah, lelah, anoreksia, penurunan berat badan
keringat malam hari tanpa kegiatan fisik, dan suara napas meningkat
kelemahan, hilangnya nafsu makan, dan
penurunan berat badan.

• Angka infeksi tertinggi di Asia Tenggara, • Di Amerika  penyebab kematian • Kanker terbanyak yang dialami oleh laki- • Biasanya banyak terjadi pada usia tua.
Cina, India, Afrika, dan Amerika Latin. keempat pada usia lanjut. laki. • Laki-laki lebih sering.
• Indonesia berada di urutan ke-2 TB • Usia lanjut merupakan resiko tinggi untuk • Penyebab 1/3 dari seluruh kematian
terbanyak pneumonia. akibat kanker pada laki-laki.
• Angka tingkat kematian negara
berkembang 25% dari keseluruhan kasus.

• Pemeriksaan darah rutin • Foto toraks AP/lateral  untuk • Foto toraks AP/lateral  pemeriksaan • Radiologi  kavitas dengan proses
• Pemeriksaan Sputum SPS menegakkan diagnosis. awal curiga karsinoma paru. konsolidasi disekitar, air fluid level.
• Radiologi • Laboratorium  Leukositosis (>10.000), • CT-Scan Toraks  menentukan stadium • Ct-Scan  lesi dens bundar
peningkatan LED, hitungan jenis leukosit • Bone scan • Bronkoskopi
terdapat pergeseran kekiri. • PET-Scan • Laboratorium  Leukositosis (>12.000),
LED meningkat (>58)
• Pemeriksaan kultur bakteri dan test
kepekaan antibiotika
Pemeriksaan Sputum SPS:
Pemeriksaan Darah Rutin:
• Interpretasi pembacaan didasarkan skala IUATLD atau bronkhorst.
1. Tidak ditemukan BTA dalam 100 lapang pandang, disebut
• Tuberkulosis baru mulai aktif  jumlah leukosit yang negative (-)
sedikit meninggi dengan hitung jenis pergeseran ke kiri. 2. Ditemukan 1-9 BTA dalam 100 lapang pandang, ditulis jumlah
Jumlah limfosit masih di bawah normal, LED meningkat. kuman yang ditemukan
3. Ditemukan 10-99 BTA dalam 100 lapang pandang disebut + (1+)
• Penyakit mulai sembuh  jumlah leukosit kembali normal 4. Ditemukan 1-10 BTA dalam 1 lapang pandang, disebut ++ (2+)
dan jumlah limfosit masih tinggi, LED normal. 5. Ditemukan >10 BTA dalam 1 lapang pandang, disebut +++ (3+)

Radiologi

• Adanya infiltrat/konsolidasi/kesuraman di apex/segmen


apical lobus inferior.
• Infiltrat Milier dikedua paru  snow storm appereance.
Patogenesis TB paru
Tuberkulosis Droplet terisap oleh
primer nuclei orang sehat, ia
akan menempel
Bila kuman menetap pada saluran
sarang di jaringan paru, napas atau
tuberkulosis berkembang biak jaringan paru
pneumonia kecil dalam sitoplasma
dan disebut makrofag
sarang primer
atau afek primer Kuman akan di
atau sarang Sarang primer limfangitis serang netrofil,
(fokus) Ghon lokal + limfadenitis dan makrofag
regional = kompleks
primer (Ranke).
Sembuh sama sekali

Sembuh dengan meninggalkan


Kompleks primer sedikit bekas

Berkomplikasi dan
menyebar
Tuberkulosis
Sarang dini ini mula-
sekunder
mula juga berbentuk
sarang pneumonia
kecil

infeksi eksogen
dari usia muda
menjadi TB Dalam 3-10 minggu
usia tua (elderly sarang ini menjadi
tuberculosis) tuberkel

Direabsorpsi kembali dan sembuh


jumlah kuman, tanpa meninggalkan cacat
virulensi-nya
dan imunitas
Sarang yang mula-mula meluas,
pasien, sarang
tetapi segera menyembuh dengan
dini ini dapat
serbukan jaringan fibrosis
menjadi
Kategori Kasus Paduan obat yang diajurkan Keterangan
- TB paru BTA +, 2 RHZE / 4 RH atau  
  BTA - , lesi luas        2 RHZE / 6 HE
I *2RHZE / 4R3H3
 

- Kambuh -RHZES / 1RHZE / sesuai hasil uji resistensi atau 2RHZES / 1RHZE / 5 RHE Bila streptomisin alergi, dapat
- Gagal pengobatan -3-6 kanamisin, ofloksasin, etionamid, sikloserin / 15-18 ofloksasin, etionamid, sikloserin atau diganti kanamisin

II 2RHZES / 1RHZE / 5RHE


Tatalaksana (Non-Medikamentosa)

- TB paru putus berobat


• DOTS
Sesuai lama (Directly
pengobatan Observed
sebelumnya, treatment
lama berhenti minum obat dan keadaan klinis,  
bakteriologi dan radiologi saat ini (lihat uraiannya) atau
Short Course strategy)
II *2RHZES / 1RHZE / 5R3H3E3
• Dukungan sosial & keluarga

-TB paru BTA neg. lesi minimal 2 RHZE / 4 RH atau  


  6 RHE atau
III
*2RHZE /4 R3H3

- Kronik RHZES / sesuai hasil uji resistensi (minimal OAT yang sensitif) + obat lini 2 (pengobatan  
IV minimal 18 bulan)

- MDR TB Sesuai uji resistensi + OAT lini 2 atau H seumur hidup  


IV  
PENCEGAHAN
KOMPLIKASI
• Dapat dicegah dengan vaksin BCG.
• Komplikasi dini  Pleuritis, efusi pleura, empiema, • Ventilasi ruangan. Kuman TBC menyebar lebih mudah dalam
ruang tertutup kecil di mana udara tidak bergerak. Jika
laringitis.
ventilasi ruangan masih kurang, membuka jendela dan
• Komplikasi lanjut  Obstruksi jalan napas, kerusakan menggunakan kipas untuk meniup udara dalam ruangan luar.
parenkim berat  fibrosis paru, amiloidosis, sindroma • Tutup mulut menggunakan masker. Gunakan masker untuk
gagal napas dewasa (ARDS). menutup mulut kapan saja ketika di diagnosis tb merupakan
langkah pencegahan tb secara efektif.
PROGNOSIS

• Umumnya baik jika pasien mendapat pengobatan yang cepat & tepat dan pasien

disiplin dalam pengobatan

• Penanda prognosis buruk adalah keterlibatan jaringan ekstrapulmoner, penderita

immunocompromised, usia lanjut, dan riwayat pengobatan sebelumnya.


KESIMPULAN

Diagnosa TB Paru ditegakkan berdasarkan anamnesis yaitu adanya batuk yang produktif dan
berdarah, berat badan turun, dan demam yang hilang timbul. Prognosis akan menjadi baik jika
pasien mendapat pengobatan yang cepat & tepat dan pasien disiplin dalam pengobatan.

Anda mungkin juga menyukai