Anda di halaman 1dari 25

Bakteri

Dra. Yarni, M.Kes


Bentuk-bentuk bakteri
1. Coccus (bulat), ex : Neisseria gonorhoe
2. Bacillus (batang), ex : Escherichia coli
3. Vibrio (koma), ex : Vibrio cholera
4. Spirillum (spiral), ex : Spirillum minus
Siklus hidup bakteri
1. Fase Lag (Lag Phase)
Bakteri tidak mengalami pertumbuhan, melakukan adaptasi
dengan lingkungan, melakukan metabolisme untuk
pertumbuhan selanjutnya.
2. Fauntuk prose eksponensial atau log (Log or Exponential
Phase)
Selama fase log atau eksponensial, bakteri berkembang biak
dengan sangat cepat, bahkan secara eksponensial. Waktu
yang dibutuhkan Kultur untuk menggandakan diri. Bakteri
dapat menggandakandirinya dalam waktu sekitar 15 menit.
Ada juga bakteri lain yang membutuhkan waktu berhari
hari.
3. Fase stasioner ( Stationary Phase)
Selama fase stasioner, pertumbuhan bakteri
sedikit datar. Karena banyaknya zat sisa dan
semakin menyempitnya ruang hidup.
4. Fase Kematian (Death Phase)
Selama fase kematian, bakteri kehilangan semua
kemampuan untuk mereproduksi, kematian
bakteri dapat terjadi secepat pertumbuhannya.
Beberapa faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan bakteri adalah :
1. Suhu
2. pH medium atau lingkungan hidup
3. Ada tidaknya oksigen
4. Nitrogen
5. Mineral
6. Air.
Cara penularan bakteri

1. Melalui sentuhan antar kulit dan benda yang


mengandung bakteri
Tidak mencuci tangan setelah memegang
hidung/mulut saat batuk/bersin, memegang
hewan, buang air kecil/besar, menyentuh makanan
mentah, menyiapkan makanan dan lain-lain bisa
memicu penyebaran bakteri dari tubuh kita ke
orang lain. Menyentuh kulit orang yang terinfeksi
juga dapat menyebabkan kita tertular penyakitnya.
2. Melalui udara
Partikel udara yang berisi bakteri bisa terhirup oleh
orang lain dan menginfeksi tubuhnya, sehingga dapat
tertular batuk.
3. Kontaminasi melalui makanan
Makanan bisa menjadi sumber penularan penyakit
akibat bakteri. Makan makanan yang terkontaminasi
bakteri dapat menyebabkan diare, botulisme,
dan keracunan makanan.
Beberapa cara penularan bakteri:
• Minum atau menggunakan air yang tercemar (kolera
dan demam tifoid)
• Kontak seksual (sifilis, gonore, klamidia)
• Kontak dengan hewan (antraks, cat scratch disease)
• Perpindahan bakteri dari salah satu bagian  tubuh, yang
menjadi habitat sesungguhnya, menuju bagian lain, di
mana bakteri menyebabkan penyakit seperti saat E coli
berpindah dari usus ke saluran kemih sehingga
menyebabkan infeksi saluran kencing.
Mekanisme infeksi
Agen yang merupakan bakteri dapat
mengakibatkan penyakit pada host atau sel host
ada yang rusak.
KARAKTERISTIK PENJAMU
1. Infektifitas : kemampuan agen untuk menyebabkan
infeksi di dalam pejamu yang rentan
2. Patogenitas : kemampuan agen menimbulkan
penyakit di dalam pejamu
3. Virulensi : ukuran keganasan/ derajad kerusakan
yang ditimbulkan bibit penyakit
4. Antigenisiti : kemampuan agen merangsang
mekanisme pertahanan tubuh pejamu.
• FAKTOR LINGKUNGAN (ENVIRONMENT)
• Kondisi di luar manusia yang memungkinkan
dapat tertularnya penyakit.
• Merupakan faktor ekstrinsik yang cukup
penting dalam menentukan terjadinya proses
interaksi antara pejamu dengan unsur
penyebab dalam proses terjadinya penyakit.
A. Faktor lingkungan fisik meliputi :
 Udara, keadaan cuaca, geografis dan geologis
 Air sebagai sumber kehidupan
 Unsur kimiawi lainnya pencemaran udara,
tanah dan air radiasi dan lain sebagainya.
B. LINGKUNGAN SOSIAL
 Sistem hukum, administrasi, kehidupan sosial politik,
serta sistem ekonomi yang berlaku
 Pekerjaan
 Sistem pelayanan kesehatan serta kebiasaan hidup
sehat masyarakat setempat
 Kepadatan penduduk, serta kepadatan rumah tangga
 Perkembangan ekonomi
C. Lingkungan biologi
Berberbagai mikroorganisme yang patogen
dari golongan bakteri.
INTERAKSI AGENT, HOST DAN LINGKUNGAN

A.Agen
1. jumlah dan konsentrasi,
2. patogenitas: kemampuan mikroorganisme
menimbulkan penyakit pada pejamu.
3.Virulensi: kemempuan mikroorganisme
menimbulkan penyakit yang berat/ fatal
4.tropisme : pemilihan jaringan atau organ yang diserang.
Penyerangan terhadap organ vital akan lebih mudah
menimbulkan penyakit yang berat.
5.Serangan terhadap pejamu : kemampuan
mikroorganisme untuk menyerang selain manusia.
6.kecepatan berkembang biak
7.kemampuan menembus jaringan,
8.kemampuan memproduksi toksin,
9.kemampuan menimbulkan kekebalan.
• B.Pejamu / Host
• Unsur manusia sebagai pejamu (host) dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat
dibagi menjadi dua kelompok sifat utama yang
merupakan sifat karakteristik individu sebagai
pejamu (host) dan ikut memegang peranan
dalam proses kejadian penyakit. Kelompok
tersebut yakni :
1.Manusia sebagai mahluk biologis memiliki sifat biologis tertentu :
 umur, jenis kelamin, ras dan keturunan (genetik)
 bentuk anatomis tubuh
 Fungsi fisiologis atau faal tubuh
 Keadaan imunitas serta reaksi tubuh terhadap berbagai unsur
dari luar maupun dari dalam tubuh sendiri
 Kemampuan interaksi antara pejamu dengan penyebab secara
biologis
 Status gizi dan status kesehatan secara
2.Manusia sebagai mahluk sosial, mempunyai
berbagai sifat khusus seperti :
 Kelompok etnik termasuk adat, kebiasaan
agama, hubungan keluarga & hubungan sosial
masyarakat
 Kebiasaan hidup & kehidupan sosial sehari-
hari
C. Lingkungan ( Environment) :
• Perubahan kualitas dan kuantitas lingkungan
dapat dipengaruhi secara alamiah & buatan
• Perubahan menyebabkan ketidakseimbangan interaksi host, agent &
environment :
1.Perubahan pada faktor agent : perubahan kualitas dan kuantitas
agent dan sifat-sifat agent → meningkatkan kemampuan agent
menimbulkan penyakit
2.Perubahan pada faktor pejamu (host) berkurangnya resistensi
pejamu terhadap agent
3.Perubahan faktor lingkungan (environment) :
 perubahan kualitas lingkungan yang memudahkan penyebaran
agent
 Perubahan kualita
Tahapan mikroba menyebabkan penyakit
infeksi
1. Harus menginfeksi inang ( suatu patogen
primer harus memasuki jaringan inang).
2. Harus melakukan metabolisme dan
memperbanyak diri dalam jaringan inang
(kolonisasi). 3.
Harus melawan pertahanan inang, untuk
sementara.
4. Harus merusak pertahanan dan jaringan
inang.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai