Anda di halaman 1dari 22

EVALUASI PEMBELAJARAN

“PENILAIAN,PENGUKURAN DAN EVALUASI”

Nama : 1. Annisa Apriani W.N (A1E014005)


2. Pina Selavia (A1E0140
Kelompok : 1 (satu)
Dosen : Dr. Nirwana,M.Pd
SUB MENU

1. Pengertian pengukuran, penilaian dan evaluasi

2. Penilaian pendidikan

3. Mengapa menilai?

4. Tujuan atau fungsi penilaian

5. Ciri-ciri penilaian dalam pendidikan.


1. Pengertian Pengukuran, Penilaian dan Evaluasi

A. Pengukuran 1. Ukuran terstandar


2. Ukuran perkiraan
berdasarkan hasil
pengalaman
1. Pengertian Pengukuran, Penilaian dan Evaluasi

B. Penilaian
1. Pengertian Pengukuran, Penilaian dan Evaluasi

C. Evaluasi

Dua langkah kegiatan yang dilalui sebelum


mengambil barang untuk kita, itulah yang disebut
mengadakan evaluasi, yakni mengukur dan
menilai. Kita tidak dapat mengadakan penilaian
sebelum kita mengadakan pengukuran.
1. Mengukur adalah membandingkan
sesuatu dengan satu ukuran. Ukuran
bersifat kuantitatif.

2. Menilai adalah mengambil suatu


keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran
baik buruk. Penilaian bersifat kualitatif.

3. Mengadakan evaluasi meliputi kedua


langkah diatas, yakni mengukur dan menilai
2. Penilaian pendidikan
Penilaian pendidikan adalah kegiatan menilai yang terjadi di
lapangan pendidikan. Untuk membatasi masalah, maka dalam
buku ini hanya akan dibicarakan penilaian di sekolah.

1. In-put :
adalah bahan mentah yang dimasukkan ke dalam transformasi

2. Out-put
Adalah bahan jadi yang dihasilkan oleh transformasi.

3. Transformasi
Adalah mesin yang bertugas mengubah bahan mentah menjadi
bahan jadi

4. Umpan balik (feed back)


Adalah segala informasi baik yang menyangkut out-put maupun
transformasi.
Penyebab Lulusan yang kurang bermutu

Input yang kurang baik kualitasnya

Guru dan personal yang kurang tepat

Materi yang tidak/kurang cocok

Metode mengajar dan sistem evaluasi


yang kurang memadai

Kurangnya sarana penunjang

System adminidtrasi yang kurang tepat


3.Mengapa menilai?

Makna bagi siswa:


Dengan diadakannya penilaian, maka siswa dapat
mengetahui sejauh mana telah berhasil mengikuti
pelajaran yang diberikan oleh guru. Hasil yang
diperoleh siswa dari pekerjaan menilai ini ada 2
kemungkinan:

1. Memuaskan.
Jika siswa memperoleh hasil yang memuaskan, dan hal itu
menyenangkan, tentu kepuasan itu ingin diperolehnya lagi pada
kesempatan lain waktu

•Tidak memuaskan.
Jika siswa tidak puas dengan hasil yang diperoleh, ia akan
berusaha agar lain kali kedaan itu tidak terulang lagi. Maka ia
lalu bekerja giat.
3. Mengapa menilai?

Makna bagi guru:

•Dengan hasil penilaian yang diperoleh guru akan dapat


mengetahui siswa-siswa yang mana yang sudah berhak
melanjutkan pelajarannnnya karena sudah berhasil menguasai
bahan, maupun mengetahui siswa-siswa yang belum berhasil
menguasai bahan.
• Guru akan mengethui apakah materiyang diajarkan sudah
tepat bagi siswa sehingga untuk memberikan pengajaran
diwaktu yang akan datang tidak perlu diadakan perubahan.

• Guru akan mengetahui apakah metode yang digunakan


sudah tepat atau belum.
3. Mengapa menilai?

Makna bagi sekolah:

•Apabila guru-guru mengadakan penilaian dapat diketahui


pula apakah kondisi belajar yang diciptakan oleh sekolah sudah
sesuai dengan harapan atau belum.

•Informasi dari guru tentang tepat tidaknya kurikulum untuk


sekolah itu dapat merupakan bahan pertimbangan bagi
perencanaan sekolah untuk masa-masa yang akan datang.

• Informasi hasil penilaian yang diperoleh dari tahun ke tahun,
dapat digunakan sebagai pedoman bagi sekolah, yang dilakukan
oleh sekolah sudah memenuhi standar atau belum.
4. Tujuan atau fungsi penilaian

1. Penilaian berfungsi selektif

untuk memilih siswa yang dapat diterima disekolah tertentu

untuk memilih siswayang dapat naik kelas atau tingkat


selanjutnya

untuk memilih siswa yang seharusnya mendapat bea-siswa dan


sebagainya

untuk memilih siswa yang sudah berhak meninggalkan sekolah


4. Tujuan atau fungsi penilaian

2.Penilaian berfungsi diagnostik

Apabila alat yang digunakan dalam penilaian


cukup memenuhi persyaratan, maka. Dengan
melihat hasilnya, guru akan mengetahui
kemampuan siswa. Disamping itu perlu
diketahuipula sebab-musabab kelemahan itu.
Jadi dengan mengadakan penilaian, sebenarnya
guru mengadakan diagnose kepada siswa
tentang kebaikan dan kelemahannya. Dengan
diketahuinya sebab-sebab kelemahan ini, akan
lebih muda dicari cara untuk mengatasi.
4. Tujuan atau fungsi penilaian

3. Penilaian Berfungsi Sebagai Penempatan

. Setiap siswa sejak lahirnya telah membawa bakat


sendiri-sendiri sehingga pelajaran akan lebih efektif
apabila disesuaikan dengan pembawaan yang ada. Akan
tetapi desebabkan karena keterlambatan sarana dan
tenaga, pendidikan yang bersifat individual kadan-
kadangsukar melayani perbedaan kemampuan, adalah
pengajaran secara kelompok. Untuk dapat menentukan
dengan pasti di kelompok mana seorang siswa harus
ditempatka, digunakan suatu penilaian yang sama, akan
berbeda dalam kelompok yang sama dalam belajar.
4. Tujuan atau fungsi penilaian

4. Penilaian Berfungsi Sebagai Pengukur Keberhasilan

Fungsi keempat dari penilaain ini dimaksudkan


untuk mengetahui sejauh mana suatu program
berhasil di terapkan. Telah disinggung pada
bagian sebelum ini, keberhasilan program
ditentukan oleh beberapa faktor yaitu faktor
guru, metode mengajar, kurikulum, saran dan
system administrasi.
5. Cirri-ciri penilaian dalam pendidikan.

Ciri pertama dari penilaian dalam pendidikan, yaitu bahwa


penelitian dilakukan secara tidak langsung.
Ciri kedua dari penilaian pendidikan yaitu penggunaan ukuran
kuantitatif.

Ciri ketiga dari penilaian pendidikan, yaitu bahwa penilaian


pendidikan menggunakan unit-unit atau satuan-satuan yang
tetap.

Ciri keempat dari penilaian pendidikan adalah bersifat artinya


tidak sama atau tidak selalu tetap dari satu waktu yang lain.

Ciri kelima dalam penilaian pendidikan adalah bahwa dalam


penilaian pendidikan itu sering terjadi kesalahan-kesalahan.
Adapun sumber kesalahan

Terletak pada alat ukurnya

Terletak pada orang yang melakukan penilaian

Terletak pada anak yang dinilai

Terletak pada situasi dimana penilaian


berlangsung
Adapun sumber kesalahan

Terletak pada alat ukurnya

Alat yang digunakan untuk mengukur haruslah baik.


Sebagai misal, kita akan mengukur panjang meja tetapi
menggunakan pita ukuran yang terbuat dari bahan elastis,
dan cara mengukurnya ditarik-tarik. Tentu saja pita ukuran
itu tidak dapat kita golongkan sebagai alat ukur yang baik
karena gambaran tentang panjajngnya meja tidak dapat
diketahui dengan pasti. Tentang bagaimana dalam
pendidikan, akan dibicarakan dibagian lain.
Adapun sumber kesalahan

Terletak pada orang yang melakukan penilaian

Kesalahan pada waktu melakukan penilaian karena


faktor subyektif penilai telah berpengaruh pada
hasil pengukuran.
Kecenderungan dari menilai untuk memberikan
nilai secara “murah” atau “mahal
Adanya “hallo-effect”, yakni adanya kesan penilai
terhadap siswa.
Adanya pengaruh hasil yang telah diperoleh
terdahulu.
Kesalahan yang disebabkan oleh kekeliruan
menjumlah angka-angka hasil penilaian.
Adapun sumber kesalahan

Terletak pada anak yang dinilai

Siswa adalah manusia yang berperasaan dan bersuasana


hati.

keadaan pisik ketika siswa sedang dinilai

nasib siswa kadang-kadang mepunyai peranan terhadap


hasil penilaian.
Adapun sumber kesalahan

Terletak pada situasi dimana penilaian


berlangsung

Suasana yang gaduh, baik didalam maupun diluar


ruangan, akan menganggu konsentrasi siswa.

Pengewasan dalam penilaian

Anda mungkin juga menyukai