Anda di halaman 1dari 17

MPS

Kebijakan yang Mendukung


Keselamatan Pasien

Dosen
DosenPengampu:
Pengampu:DR.Rita
DR.RitaBenya
BenyaAdriani,
Adriani,S.Kep,
S.Kep,M.Kes
M.Kes
Anggota Kelompok 3

Arneta
ArnetaLengga
LenggaDeya
DeyaAryanto
Aryanto Asnawati
AsnawatiRosita
Rosita
NIM P27220020052
NIM P27220020052 NIM
NIMP27220020053
P27220020053
Pokok Bahasan

1 TUJUAN
3 KEBIJAKAN YANG
MENDUKUNG
Sistem Patient Safety Patient Safety

PENGERTIAN Patient Safety dalam

2 4
Kebijakan yang PERSPEKTIF HUKUM
Mendukung Patient Safety KESEHATAN
1 Pengertian Kebijakan yang
Mendukung Patient Safety
Keselamatan pasien (patient safety) adalah suatu
sistem dimana rumah sakit membuat asuhan
pasien lebih aman, mencegah terjadinya cidera
yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak
mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
Menurut Carl Friedrich, kebijakan adalah
suatu tindakan yang mengarah pada
tujuan dalam lingkungan tertentu
sehubungan dengan adanya hambatan-
hambatan tertentu seraya mencari
peluang-peluang untuk mencapai tujuan
atau mewujudkan sasaran yang diinginkan.
Jadi kebijakan yang mendukung
patient safety adalah serangkaian
tindakan yang mengarah pada tujuan
untuk managemen keselamatan
pasien selama di rumah sakit dari
tindakan-tindakan yang berisiko
membahayakan pasien.
2
Tujuan Sistem Patient Safety
Tujuan Sistem Keselamatan Pasien Rumah Sakit adalah:
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di Rumah
Sakit.
2. Meningkatnya akuntabilitas Rumah Sakit terhadap
pasien dan masyarakat
3. Menurunnya KTD di Rumah Sakit.
4. Terlaksananya program-program pencegahan
sehingga tidak terjadi penanggulangan KTD.
Sedangkan tujuan keselamatan
pasien secara internasional adalah:

Identify patients correctly


1 (mengidentifikasi pasien secara
benar).

Improve effective communication


2 (meningkatkan komunikasi yang
efektif).

Improve the safety of high-alert


3 medications (meningkatkan
keamanan dari pengobatan resiko
tinggi).
Eliminate wrong-site, wrong-
patient, wrong procedure
surgery (mengeliminasi
4
kesalahan penempatan,
kesalahan pengenalan pasien,
kesalahan prosedur operasi).

Reduce the risk of health care-


associated infections
(mengurangi risiko infeksi yang
5
berhubungan dengan
pelayanan kesehatan).

Reduce the risk of patient harm


from falls (mengurangi risiko 6
pasien terluka karena jatuh).
3
Patient Safety dalam
Perspektif Hukum
Kesehatan
UU Tentang Kesehatan dan UU tentang Rumah Sakit
a. Pasal 32d UU
a. Pasal 53 (3) a. Pasal 29b UU No.44/2009
UU No.36/2009 No.44/2009 b. Pasal 32e UU
b. Pasal 32n UU b. Pasal 46 UU No.44/2009
No.44/2009 No.44/2009 Pasal 45 (1) c. Pasal 32j UU
c.Pasal 58 UU c. Pasal 45 (2) UU No.44/2009
No.36/2009 UU No.44/2009 No.44/2009 d. Pasal 32q UU
Tanggung Jawab Bukan Tanggung No.44/2009
Keselamatan Pasien Hukum Rumah Jawab Rumah Hak Pasien
sebagai Isu Hukum Sakit Sakit

1 2 3 4
Kebijakan
Kebijakan yang
yang Mendukung
4
Mendukung Patient
Patient
Safety
Safety
1) RS wajib menerapkan standar
keselamatan pasien
2) Standar keselamatan pasien
dilaksanakan melalui pelaporan
insiden,menganalisa, dan menetapkan
pemecahan masalah dalam rangka
menurunkan angka kejadian yang
tidak diharapkan. 1. Pasal 43 UU
3) RS melaporkan kegiatan keselamatan
pasien kepada komite yang No.44/2009
membidangi keselamatan pasien yang tentang Rumah
ditetapkan oleh menteri
4) Pelaporan insiden keselamatan pasien Sakit
dibuat secara anonym dan ditujukan
untuk mengoreksi sistem dalam
rangka meningkatkan keselamatan
pasien
Pemerintah bertanggung jawab mengeluarkan kebijakan
tentang keselamatan pasien. Keselamatan pasien yang
dimaksud adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat
asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut meliputi:
b. Identifikasi dan c. Pelaporan d. Kemampuan
pengelolaan yang dan analisis
terkait resiko belajar dari
insiden insiden
pasien

e. Tindak lanjut dan


a. Assessment implementasi solusi
risiko meminimalkan
resiko
a. Terciptanya budaya
keselamatan pasien dirumah
sakit.
2. Kebijakan
Departemen b. Meningkatnya akuntabilitas
rumah sakit terhadap pasien
Kesehatan
dan masyarakat.
tentang
keselamata c. Menurunnya Kejadian Tak
n pasien Diharapkan (KTD).
rumah sakit
d. Terlaksananya program
pencegahan sehingga tidak
terjadi pengulangan KTD.
 
a. Rumah Sakit wajib melaksanakan
sistim keselamatan pasien.

b. Rumah Sakit wajib melaksanakan 7


langkah menuju keselamatan 3.
pasien.
Kebijakan
c. Rumah Sakit wajib menerapkan patient
standar keselamatan pasien.
safety di
d. Evaluasi pelaksanaan keselamatan rumah
pasien akan dilakukan melalui
program akreditasi rumah sakit. sakit
Mewujudkan patient safety butuh upaya dan kerjasama dari
berbagai pihak karena pasien safety merupakan upaya dari
seluruh komponen sarana pelayanan kesehatan. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa dalam perencanaan keselamatan
kesehatan khususnya pada tahap perencanaan kebijakan
kesehatan perlu dilakukan perumusan masalah kebijakan itu
sendiri, kemudian merencanakan kebijakan kesehatan dan
menganalisis dasar-dasar dalam membuat kebijakan
kesehatan untuk terwujudnya perencanaan kesehatan
masyarakat Indonesia yang maksimal.

KESIMPULAN
KESIMPULAN
Than
k
You!

Anda mungkin juga menyukai