Anda di halaman 1dari 19

KELOMPOK 2

“CNIDARIA”

Anggota Kelompok:
1. Ardhi Taruna Revi (04)
2. Arthur Rahmad L (05)
3. Bintang Wahyu P (06)
Pengertian Cnidaria
Coelenterata adalah filum dari kingdom hewan invertebrata (tanpa
tulang belakang) yang sering disebut dengan hewan berongga. Kata
Coelenterata berasal dari dua kata bahasa yunani, yaitu “Coelom”
yang artinya rongga tubuh, dan “enteron” yang berarti usus, oleh
karena itu hewan ini juga sering disebut usus berongga. Seperti
namanya, hewan ini memiliki rongga tubuh berbentuk kantong yang
berfungsi sebagai usus, untuk mencerna dan mengedarkan makanan
ke seluruh tubuh. Kebanyakan dari Coelenterata hidup di laut, namun
adapula yang hidup di air. Berdasarkan sifatnya terdapat dua jenis
Coelenterata, yaitu yang hidup menempel dan terikat pada tempat
disebut polip, dan yang hidup bebas, tidak terikat pada suatu tempat
disebut medusa, coelenterata bersifat polip lebih dominan
dibandingkan medusa. Coelenterata yang telah teridentifikasi sekitar
10.000 spesies. Coelenterata ada yang hidup berkoloni adapula yang
hidup terpisah.
1. CARA HIDUP DAN HABITAT CNIDARIA

Cnidaria sebagian besar hidup bebas di air laut


dan hanya beberapa species yang hidup di air tawar.
Mereka hidup di perairan dangkal, secara berkoloni
atau soliter. Cnidaria yang berbentukpolip hidup
sesil (melekat) di suatu substrat, sedangkan yang
berbentuk medusa bergerak melayang atau
berenang bebas di dalam air. Cnidaria hidup
heterotrof sebagai karnivor
2. Ciri ciri tubuh cnidaria
A. Ukuran dan bentuk tubuh Cnidaria
Ukuran tubuh Cnidaria bervariasi. Ada yang berukuran hanya
beberapa milimeter, contohnya Hydra, ada pula yang berukuran
besar hingga berdiameter 2 m, misalnya Cyanea capillata.
Tubuh Cnidaria berbentuk simetri radial. bentuk tubuh Cnidaria
dapat dibedakan menjadi polip dan medusa. Polip berbentuk
silindris yang memiliki dua ujung, yaitu ujung yang satu sebagai
oral (mulut) yang dikelilingi tentakel, sedangkan ujung lainnya
sebagai aboral yang menempel pada subsrat. o\berbentuk seperti
lonceng, payung, atau mangkok terbalik, dimana bagian
cembung mengarah ke atas, sedangkan bagian cekung yang
memiliki mulut dan tentakel mengarah ke bawah.
B. Struktur dan fungsi tubuh Cnidaria
Cnidaria termasuk eumetazoa karena tubuhnya sudah tersusun oleh jaringan sejati.
Cnidaria merupakan hewan diploblastik atau memiliki dua lapisan embriotik, yaitu
ektoderm dan endoderm.
Tubuh Cnidari terdiri atas tiga lapisan, yaitu sebagai berikut.
 Epidermis, merupakan lapisan tubuh paling luar. epidermis tersusun dari 5 macam
sel, yaitu sel epitel otot, sel interstisial, sel knidosit atau knidoblas, sel kelenjar
lendir, dan sel saraf indra. Di dalam Knidosit atau Knidoblas terdapat kapsul
penyengat nematosista. Nematosista paling banyak terdapat di tentakel dan ujung
oral (mulut). Nematosista hanya dapat digunakan sekali saja, sehingga perlu
dibentuk knidosit baru. Sel-sel interstisial berfungsi dalam regenerasi dan
megnhasilkan tipe sel lainnya, antara lain knidosit, sel sperma, dan sel telur.
Mesogela, merupakan rongga yang berisi bahan seperti gelatin dan tidak
mengandung sel-sel. Mesogela terletak diantara epidermis dan gastrodermis.
 Gastrodermis, terdiri atas beberapa macam sel, yaitu sel otot pencerna berflagela,
sel kelenjar enzim, dan sel kelenjar lendir. Sebagian besar Cnidaria memiliki
nematosista pada gastrodermisnya, tetapi Hydra tidak. Gastrodermis pada
beberapa Hydra terdapat zoochlorella yang hidup bersimbiosis, sehingga
warna Hydra menjadi hijau cerah.
3. FISIOLOGI CNIDARIA

A. Pergerakan
Pergerakan terjadi karena kontraksi otot. Kontraksi
otot berpengaruh terhadap cairan di dalam rongga
gastrovaskuler yang berfungsi sebagai rangka
hidrostatik. Polip hanya dapat bergerak meliuk-liuk,
sedangkan medusa dapat berenang bebas dengan
cara berdenyut akibat kontraksi otot melingkar.
Gerakan yang dihasilkan searah vertikal, sedangkan
gerakan horisontal bergantung pada arus laut.
B. Cara mencerna makanan
Makanan masuk ke dalam mulut dengan bantuan
tentakel, kemudian masuk ke rongga gastrovaskuler. Di
dalam rongga gastrovaskuler terdapat enzim semacam
tripisin untuk mencerna protein. Makanan akan hancur
dan kemudian diaduk hingga merata oleh gerakan
flagela. Sel otot pencerna memiliki pseudopodia untuk
menangkan dan menelan partikel makanan. Pencernaan
dilanjutkan secara intraseluler. Sari makanan hasil
pencernaan diedarkan ke seluruh tubuh secara difusi,
sebagian disimpan sebagai cadangan makanan berupa
lemak dan glikogen. Sisa pencerna makanan dibuang
melalui mulut. Cnidaria tidak memiliki anus.
C . Pernapasan dan Ekskresi
Cnidaria tidak memiliki alaat pernapasan dan
eksresi. Pertukaran gas dilakukan oleh seluruh
permukaan tubuhnya secara difusi. Sisa-sisa
metabolisme berupa amonia juga dibuang secara
difusi. Sisa sisa metabolisme berupa anomia juga
dibuang secara difusi.
 
4. CARA REPRODUKSI CNIDARIA

Cnidaria bereproduksi secara aseksual dan


seksual. Reproduksi secara aseksual dengan
pembentukan tunas. Tunas dibentuk oleh Cnidaria
yang berbentuk polip, dan tumbuh di dekat kaki
polip. Cnidaria memiliki daya regenerasi yang
tinggi. Bila seekor Hydra dipotong menjadi dua,
maka masing masing akan melengkapi bagian
tubuhnya yang hilang, sehingga akan didapatkan
dua individu baru.
Reproduksi Cnidaria pada siklus pada siklus hidup Hydrozoa Obelia adalah
sebagai berikut.
  Polip berkromosom diploid (2n) bereproduksi secara aseksual dengan
membentuk tunas tunas, sehingga terjadlah koloni polip. Terdapat polip yang
bertentakel untuk mencari makanan dan polip yang tidak memilki tentakel
untuk bereproduksi.
  Polip yang tidak memilki tentakel mebentuk tunas medusa secara aseksual.
Tunas medusa (2n) dilepaskan dan berenang bebas.
  Medusa dewasa (2n) jantan dan betina bereproduksi secara seksual, masing
masing mengalami pembelahan secara meiosis sehingga menghasilkan sel
gamet (sperma atau sel telur) yang berkromosom haploid  (2n).
  Bila terjadi fertilisasi sel telur oleh spermatozoid, maka akan dihasilkan zigot
(2n).
  Zigot akan berkembang menjadi larva padat bersilia yang disebut planula (2n).
  Planula akhirnya menetap disuatu substrat, dan tumbuh menjadi polip baru (2n).
Reproduksi Cnidaria pada siklus hidup Hydrozoa Aurelia adalah sebagai
berikut.
   Medusa dewasa jantan dan betina diploid (2n) menghasilkan sel
gamet (sperma atau sel telur) yang haploid (n).
   Sel telur (n) dibuahi oleh sperma (n), akan menghasilkan zigot (2n).
Fertilisasi terjadi secara ekstenal di dalam air.
   Zigot akan mengalami pembelahan secara mitosis dan tumbuh
menjadi blastula, gastrula, kemudian menjadi larva bersilia planula  yang
berenamg bebas beberapa waktu.
   Planula kemudian menempel pada suatu substrat an tumbuh menjadi
larva polip berukuran kecil yang bertentakel, disebut skifistoma. polip
skifistoma dapat membentuk tunas tunas.
   Pada bulan bulan tertentu, skifistoma melakukan strobilasib, yaitu
melakukan pembelahan secara melintang pada ujung oral untuk
mengahasilkan setumpuk bakal medusa atau efira.
   Efira akan terlepas satu persatu. Setelah efira terlepas semua,
skifistoma akan hidup sebagai polip kembali. Skifistoma dapat hidup satu
hingga beberapa tahun. Efira akan tumbuh menjadi ubur ubur dewasa.
5. KLASIFIKASI CNIDARIA
A. Hydrozoa
Hydrozoa (Yunani, hydro =  air, zoon = hewan) sebagian besar hidup di
laut, hanya sebagian spesies yang hidup di air tawar. Hydrozoa hidup sebagai
polip, medusa, atau keduanya. Gastrodermis Hydrozoa tidak mengandung
nematosista.
Polip hidup secara soliter atau berkoloni. Pada saat polip
soliter Hydra membentuk tunas, tunas yang telah memiliki mulut dan tentakel
akan lepas dari induknya. Namun pada polip koloni seperti Obelia, tunas-
tunas tetap menempel pada induknya dan saling berhubungan, disebut koloni
hidroid. Koloni hidroid menetap di suatu tempat dengan hidrozia, yaitu
percabangan horisontal (mirip akar) yang tertanam di dalam substrat.
Hydrozoa memiliki dua macam alat indra, yaitu oseli sebabgai pengindra
cahaya dan statosista sebagai alat keseimbangan. Beberapa medusa
menunjukan gerak fototaktis negatif (menjauhi sinar), namun ada pula yang
fototaktis positif (mendekati sinar) Contoh Hydrozoa, antara lain Physalia,
Obelia, dan Hydra.
1) Hydra sp.
Hydra sp. Merupakan jenis anggota Cnidaria yang hidup di air
tawar dan soliter tubuhnya berukuran antara 1-3 mm,berbentuk polip,
tidak mempunyai bentuk medusa,sehingga hidupnya sessil. Tubuh
berbentuk silindris, pada ujung yang bebas terdapat mulut yang
dikelilingi hipostome yang berfungsi menangkap mangsa. Hewan imi
bereproduksi secara vegetative dan secara generative. Secara
vegetative Hydra.sp. Bereproduksi dengan membentuk tunas.

2)  Obelia sp.
Obelia merupakan anggota Kelas Hydrozoa yang hidup di laut
dan berkoloni Di dalam siklus hidupnya dijumpai stadium polip dan
medusa, tetapi bentuk polip lebih dominan. Polip mampu membentuk
tunas (reproduksi aseksual) dan tunas-tunas tersebut tetap melekat
pada induknya sehingga membentuk koloni. Polip-polip yang
membentuk koloni ini ada yang bertentakel dan ada yang tidak. Polip
tidak bertentakel berfungsi untuk makan, sedangkan yang bertentakel
berfungsi untuk reproduksi. Polip reproduksi mampu menghasilkan
medusa secara pertunasan. Medusa tersebut kemudian lepas dan
hidup bebas secara planktonik. Pada perkembangannya, medusa
tersebut mampu menghasilkan gamet sehingga fase hidup medusa
dikenal dengan fase seksual.
3) Physalia sp.
Hewan ini hidup di laut. Tubuhnya unik, mempunyai
bentuk yang panjang membentuk polip dan terdapat
bagian tudung yang digunakan untuk mengapung (seperti
medusa). Polip mempunyai tiga bagian yaitu gastrozoid
(pencernaan), gonozoid (reproduksi), daktilozoid
(menangkap mangsa). Physalia sp.
merupakan Coelenterata yang berbahaya bagi manusia.
B. Scyphozoa
Scyphozoa (Yunani, skyphos = mangkuk, zoon = hewan) hidup di
laut dan merupakan ubur-ubur sejati, karena medusa merupakan
bentuk dominan dalam siklus hidupnya. Pada umumnya medusa
berenang bebas, berbentuk seperti payung dengan diameter 2-40 cm,
bahkan ada yang mencapai 2 m. Medusa berwarna menarik seperti
jingga, kesumba, atau kecoklatan. Ordo Stauromedusaae
(Lucernariida) memiliki medusa yang bertangkai pada bagian aboral
dan sesil atau menempel pada ganggang dan benda lainnya. Ada
Scyphozoa yang tidak memiliki bentuk polip,
misalnya Pelagia dan Atolla. Namun ada pula yang memiliki bentuk
polip, tetapi berukuran kecil
berupa skifistoma, contohnya Aurelia. Scyphozoa pada umumnya
diesis dan gonad terdapat di gastrodermis. Sel telur atau sperma
masuk ke dalam rongga gastrovaskuler dan dikeluarkan melalui
mulut. Fertilisasi dapat terjadi secara eksternal di air datau di koral.
Contoh Schyphozoa, antara lain Periphylla, Chrysaora, Aurelia,
Cyanea, dan Rhizostoma.
C. Cubozoa
Cubozoa dahulu dimasukkan dalam golongan Scyphozoa, setelah
ditemukan perbedaan yang mendasar dengan sekelompok
Scyphozoa, kemudian dijadikan kelas tersendiri. Perbedaan
tersebut adalah Cubozoa mengalami metamorfosis lengkap dari
polip hingga medusa payung (tubuh) berbentuk kotak, dan
memiliki lensa mata yang kompleks. Cubuzoa merupakan ubur-
ubur sejati. Medusa berbentuk lonceng dengan empat sisi datar,
sehingga berbentuk mirip kubus. Tinggi lonceng mencapai 17 cm,
jumlah tentakel empat buah atau empat rumpun dengan panjang
mencapai 2 m. Cubozoa mampu berenang cepat secara horisontal,
dengan bagian aboral sebagai anteriornya. Cubozoa hidup di laut
tropis dan subtropis dengan makanan utama ikan. Beberapa jnis
Cubozoa membahayakan luka yang sulit disembuhkan, bahkan ada
yang dapat menyebabkan kematian dalam waktu 3 – 20 menit.
Contohnya Chironex fleckeri (sea wasps) di perairan Indo-Pasifik.
D. Anthozoa
Anthozoa (Yunani, anthos = bunga, zoon = hewan) merupakan hewan laut
yang memiliki bentuk mirip bunga. Anthozoa hidup sebagai polip soliter
atau berkoloni dan tidak memiliki bentuk medusa. Ada Anthozoa yang
membentuk rangka dalam dalam atau rangka luar dari zat kapur, namun ada
pula yang tidak membentuk rangka. Rongga gastrovaskuler pada Anthozoa
bersekat-sekat dan mengandung nematosista. Gonad terdaat di
gastrodermis. Terdapat sekitar 6.100 spesies Anthozoa antara lain sebagai
berikut.
 Metridium dan Edwardsia, dapat merayap dengan pedal semacam kaki.
 Acropora, Fungia, Astrangia, memiliki rangka luar dari zat kapur yang
disebut karang batu.
 Antipathes, koral hitam, rangka tersusun dari zat tanduk, dan berbentuk
seperti ranting tumbuhan yang becabang-cabang berwarna hitam.
 Cerianthus, polip berbentuk seperti anemon panjang, bertentakel banyak,
dan terbungkus selubung dari lendir dan pasir yang mengeras.
 Corallium (red coral), digunakan untuk perhiasan.
6. PERANAN CNIDARIA DALAM
KEHIDUPAN MANUSIA

Cnidaria dari kelas Anthozoa merupakan pembentuk ekosistem terumbu


karang yang menjadi habiata ikan dan hewan laut lainnya. Ekosistem
terumbu karang dapat dijadikan sebagai objek wisata maritim dan
berfungsi mencegah terjadinya erosi pantai.
Beberapa jenis ubur-ubur (jellyfish) yang tidak beracun dapat
dikonsumsi dan diperdagangkan sebagai ubur-ubur asin. Ubur-ubur asin
di Jepang disebut “kurage”, yang dimakan sebagai teman minum teh.
Ubur-ubur asin juga dapat dimakan sebagai campuran asinan, salad,
mie, acar, dan gulai.
Kerangka luar beberapa jenis Cnidaria dapat digunakan sebagai hiasan
akuarium, misalnya Corallium rubrum (koral merah), karang piring
(Fungia actiniformis), akar bahar (Paramuricea), karang otak (Favia
speciosa), dan karang kuku (Euphyllia fimbriata).
TERIMA KASIH
ATAS
PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai