Anda di halaman 1dari 45

PUSDIKLAT TENAGA TEKNIS

PENDIDIKAN DAN KEAGAMAAN


BALITBANGDIKLAT KEMENTERIAN AGAMA RI

PENGELOLAAN PESERTA DIDIK

Pelatihan Calon Kepala Madrasah


Semangat

Pagi
kita bisa
Luar biasa
Sudahkah Anda berolahraga ?
PUSDIKLAT TENAGA TEKNIS
PENDIDIKAN DAN KEAGAMAAN
BALITBANG DIKLAT KEMENTERIAN
AGAMA

TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta diklat diharapkan memiliki kemampuan untuk
Mengelola penempatan dan pengembangan
kapasitas peserta didik
Pengelolaan pengembangan bakat dan minat
peserta didik yang diintegrasikan dengan
pengembangan nilai-nilai karakter
PUSDIKLAT TENAGA TEKNIS
PENDIDIKAN DAN KEAGAMAAN
BALITBANG DIKLAT KEMENTERIAN
AGAMA

Ruang lingkup
 Pengertian dan tujuan pengelolaan peserta didik
 Pengelolaan PPDB dan penempatan peserta didik
 Pengembangan kapasitas peserta didik
 Pengembangan bakat dan minat pesera didik
PUSDIKLAT TENAGA TEKNIS
PENDIDIKAN DAN KEAGAMAAN
BALITBANG DIKLAT KEMENTERIAN
AGAMA Mengapa
Mengapaperlu
perlu
Curah Pendapat pengelolaan
pengelolaan
peserta
pesertadidik?
didik?

Apa saja
Apa saja
kegiatan
kegiatan
pengelolaan
pengelolaan
peserta
pesertadidik?
didik?

Bagaimana
Bagaimana
strategi
strategidalam
dalam
pengelolaan
pengelolaan
peserta
pesertadidik?
didik?
6
PUSDIKLAT TENAGA TEKNIS
PENDIDIKAN DAN KEAGAMAAN
BALITBANG DIKLAT KEMENTERIAN
AGAMA

Pengertian &
Tujuan
pengelolaan
peserta didik
PUSDIKLAT TENAGA TEKNIS
PENDIDIKAN DAN KEAGAMAAN
BALITBANG DIKLAT KEMENTERIAN
AGAMA

Pengelolaan Peserta Didik


• Layanan yang memusatkan pada pengaturan, pengawasan, dan
layanan siswa di kelas dan di luar kelas seperti pendaftaran,
pengenalan, dan layanan individual seperti pengembangan
keseluruhan kemampuan, kebutuhan, dan minat sampai ia matang di
sekolah Knezevich (dalam Ditjen PMPTK, 2007)
• Penataan dan pengaturan terhadap kegiatan yang berkaitan dengan
peserta didik mulai masuk sampai keluarnya peserta didik tersebut
dari lembaga pendidikan (Mulyasa, 2011)

Kegiatan pengaturan peserta didik mulai dari masuk sampai lulus sekolah, baik di luar mapun di
dalam kelas untuk mengantarkan peserta didik menjadi lebih matang
PUSDIKLAT TENAGA TEKNIS
PENDIDIKAN DAN KEAGAMAAN
BALITBANG DIKLAT KEMENTERIAN
AGAMA

Pengelolaan Peserta Didik


• mengatur kegiatan peserta • wahana bagi peserta didik
didik agar seluruh kegiatan sebaik mungkin, baik yang
tersebut menunjang dan berkenaan dengan segi-segi
mengarah pada pencapaian individualitasnya, segi
kompetensi sebagaimana sosialnya, segi aspirasinya,
yang diuraikan dalam segi kebutuhannya, dan segi
Standar Kompetensi Lulusan potensinya.
(SKL) masing-masing jenis
dan jenjang sekolah

Tujuan Fungsi
PUSDIKLAT TENAGA TEKNIS
PENDIDIKAN DAN KEAGAMAAN
BALITBANG DIKLAT KEMENTERIAN
AGAMA

Sebagai bagian dari keseluruhan manajemen sekolah

Kegiatannya mengemban misi pendidikan


Prinsip-
prinsip Kegiatannya berupa menyatukan peserta didik yang beraneka ragam

Pengelolaan Kegiatannya sebagai pengaturan pembimbingan peserta didik

Peserta Didik Mendorong dan memacu kemandirian peserta didik

Bermanfaat bagi kehidupan peserta didik


PUSDIKLAT TENAGA TEKNIS
PENDIDIKAN DAN KEAGAMAAN
BALITBANG DIKLAT KEMENTERIAN
AGAMA

Pendekatan Pengelolaan Peserta Didik


Kuantitatif

• Menitikberatkan pada aspek administratif dan birokratik sekolah


• Asumsi: peserta didik akan matang & berhasil jika mampu memenuhi
aturan, tugas, & harapan sekolah

Kualitatif

• Memberikan perhatian pada kesejahteraan peserta didik


• Asumsi: jika peserta didik senang & sejahtera, maka mereka akan
belajar & mengembangkan diri dengan baik
PUSDIKLAT TENAGA TEKNIS
PENDIDIKAN DAN KEAGAMAAN
BALITBANG DIKLAT KEMENTERIAN
AGAMA

Ragam Aktivitas Pengelolaan Peserta Didik


1
• Perencanaan penerimaan peserta didik baru

2
• Penerimaan peserta didik baru

3
• Masa pengenalan lingkungan sekolah peserta didik baru

4
• Penempatan peserta didik

5
• Pengembangan kapasitas, minat, dan bakat peserta didik

6
• Peningkatan kedisiplinan

7
• Pengembangan diri

8
• Pengembangan kreativitas

9
• dan lain sebagainya
PUSDIKLAT TENAGA TEKNIS
PENDIDIKAN DAN KEAGAMAAN
BALITBANG DIKLAT KEMENTERIAN
AGAMA

Way of
Kreatif, berpikir kritis, pemecahan masalah,
Thinking pengambilan keputusan dan pembelajar

Way of
Communication & collaboration skill dalam
working dunia global dan dunia digital

Tools for
working ICT literacy

Skill for living


Citizenship, life & career, personal & social
4 Pilar Belajar in the world responsibility
dari UNESCO
Tuntutan Kemampuan Abad 21 Peserta Didik
PUSDIKLAT TENAGA TEKNIS
PENDIDIKAN DAN KEAGAMAAN
BALITBANG DIKLAT KEMENTERIAN
AGAMA

Pengelolaan PPDB
&Penempatan
Peserta Didik
PUSDIKLAT TENAGA TEKNIS
PENDIDIKAN DAN KEAGAMAAN
BALITBANG DIKLAT KEMENTERIAN
AGAMA

Tahapan
.
Perencanaan PPDB

.
Pelaksanaan PPDB (lihat Permendikbud Nomor 51 tahun 2018)

.
Masa pengenalan lingkungan (MPLS) PDB (lihat Permendikbud Nomor 18 Tahun 2016)

Penempatan PDB
https://madrasah2.kemenag.go.id/ppdb/web/tentangkami
PUSDIKLAT TENAGA TEKNIS
PENDIDIKAN DAN KEAGAMAAN
BALITBANG DIKLAT KEMENTERIAN
AGAMA

Penempatan Peserta Didik


Kegiatan pengelompokan dalam berbagai bentuk kelompok berdasarkan
berbagai pertimbangan yang bersifat mendidik dengan tujuan
menempatkan peserta didik dalam lingkungan dan suasana belajar yang
sesuai dengan kebutuhannya
(William A. Jeager dalam Saifuddin, 2014:59)
PUSDIKLAT TENAGA TEKNIS
PENDIDIKAN DAN KEAGAMAAN
BALITBANG DIKLAT KEMENTERIAN
AGAMA

Dasar Penempatan Peserta Didik


Pertimbangan Fungsi
Pertimbangan Kesamaan
Fungsi
Pengelompokkan berdasarkan umur, jenis
Integrasi kelamin, dsb Achieveme
Friendship
Pengelompokkan untuk menghargai nt
Fungsi grouping Pengelompokkan grouping Pengelompokkan
berdasarkan perbedaan bakat, minat, berdasarkan
perbedaan kemampuan, dsb berdasarkan
kesukaan dalam
prestasi
memilih teman
Pertimbangan Kecerdasan
Cepat, sedang, dan lambat
Attention/ Intellegen
Aptitude
interest ce
grouping Pengelompokkan Pengelompokkan
grouping grouping Pengelompokkan
berdasarkan berdasarkan
berdasarkan hasil
kemampuan dan perhatian dan
tes intelegensi
bakat minat

(Soetopo, 1982)
PUSDIKLAT TENAGA TEKNIS
PENDIDIKAN DAN KEAGAMAAN
BALITBANG DIKLAT KEMENTERIAN
AGAMA Pendidikan Inklusi
Peraturan Mendiknas No. 70 tahun 2009 Tentang Pendidikan Inklusif bagi Peserta Didik yang
Memiliki Kelainan dan Memiliki Potensi Kecerdasan dan/atau Bakat Istimewa.

Pendidikan
Pendidikananak
anakberkebutuhan
berkebutuhankhusus
khusus
didisekolah
sekolahreguler.
reguler.
Prinsip:
Prinsip:
 Semua anak belajar bersama-sama.
Semua anak belajar bersama-sama.
 ABK perlu mendapatkan dukungan.
ABK perlu mendapatkan dukungan.

18
PUSDIKLAT TENAGA TEKNIS
PENDIDIKAN DAN KEAGAMAAN

Lanjutan…
BALITBANG DIKLAT KEMENTERIAN
AGAMA

Peserta didik yang memiliki kelainan fisik, emosional,


mental, dan sosial atau memiliki potensi kecerdasan
dan/atau bakat istimewa berhak mengikuti pendidikan
secara inklusif pada satuan pendidikan tertentu sesuai
dengan kebutuhan dan kemampuannya.

Apriyanto (2005)
19
PUSDIKLAT TENAGA TEKNIS
PENDIDIKAN DAN KEAGAMAAN
BALITBANG DIKLAT KEMENTERIAN
AGAMA

Lanjutan…
Peserta didik yang memiliki kelainan yang
dimaksud adalah:
1. tunanetra 9. autis;
2. tunarungu 10. memiliki gangguan
3. tunawicara motorik;
4. tunagrahita 11. menjadi korban
penyalahgunaan
5. tunadaksa
narkoba, obat terlarang,
6. tunalaras dan zat adiktif lainnya;
7. berkesulitan belajar memiliki kelainan lainnya
8. lamban belajar 12. tunaganda.

20
PUSDIKLAT TENAGA TEKNIS
PENDIDIKAN DAN KEAGAMAAN
BALITBANG DIKLAT KEMENTERIAN
AGAMA

Pengembangan
Kapasitas
Peserta Didik
PUSDIKLAT TENAGA TEKNIS
PENDIDIKAN DAN KEAGAMAAN
BALITBANG DIKLAT KEMENTERIAN
AGAMA

• Setiap sekolah memiliki kewajiban untuk mengembangkan potensi


kecerdasan peserta didik secara maksimal
• Tujuan pendidikan yaitu untuk mengembangkan potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab
• Satuan pendidikan yang baik adalah satuan pendidikan yang mampu
memberikan layanan kepada peserta didik sesuai dengan potensi yang
dimilikinya
• Salah satu bentuk potensi peserta didik adalah kecerdasan
PUSDIKLAT TENAGA TEKNIS
PENDIDIKAN DAN KEAGAMAAN
BALITBANG DIKLAT KEMENTERIAN
AGAMA

Optimalisasi penempatan layanan pendidikan

Penentuan pendekatan, strategi, metode dan model belajar


dalam kegiatan intrakurikuler

Penentuan jenis kegiatan kokurikuler

Penentuan jenis kegiatan ekstrakurikuler

Penentuan pendekatan, strategi, dan metode layanan


bimbingan dan konseling
PUSDIKLAT TENAGA TEKNIS
PENDIDIKAN DAN KEAGAMAAN
BALITBANG DIKLAT KEMENTERIAN
AGAMA

Religius

Pengembangan
potensi peserta didik Integritas Nasionalis
sesuai dengan bakat
dan minatnya melalui NILAI UTAMA
berbagai aktivitas
layanan di dalam dan
di luar kelas.
Gotong Mandiri
Royong

24
PUSDIKLAT TENAGA TEKNIS
PENDIDIKAN DAN KEAGAMAAN
BALITBANG DIKLAT KEMENTERIAN
AGAMA

Intrakurikuler

Kokurikuler

Ekstrakurikuler
PUSDIKLAT TENAGA TEKNIS
PENDIDIKAN DAN KEAGAMAAN
BALITBANG DIKLAT KEMENTERIAN
AGAMA

Pengembangan
Bakat & Minat
Peserta Didik
PUSDIKLAT TENAGA TEKNIS
PENDIDIKAN DAN KEAGAMAAN
BALITBANG DIKLAT KEMENTERIAN
AGAMA

Perencanaan

1. Tes Bakat dan Minat


Tes bakat digunakan untuk mengetahui kecenderungan kemampuan khusus pada bidang-
bidang tertentu, sedangkan

Tes minat digunakan untuk mengungkap reaksi seseorang terhadap berbagai situasi yang
secara keseluruhan akan mencerminkan minatnya (Nur’aeni, 2012)

2. Angket
Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari
responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2006)

DIKLAT PENGUATAN KEPALA SEKOLAH - LPPKS 27


PUSDIKLAT TENAGA TEKNIS
PENDIDIKAN DAN KEAGAMAAN
BALITBANG DIKLAT KEMENTERIAN
AGAMA

Langkah-langkah Perencanaan
• Mendata bakat, minat, kreativitas peserta didik
• Mengklasifikasi data sesuai bakat, minat, dan kreativitas peserta
didik
• Menyusun program atau jadwal
• Mengalokasikan dana
• Menyediakan sarana yang dibutuhkan
• Merencanakan penampilan karya/gelar seni/berpentas/
keikutsertaan lomba
• Melakukan evaluasi

28
PUSDIKLAT TENAGA TEKNIS
PENDIDIKAN DAN KEAGAMAAN
BALITBANG DIKLAT KEMENTERIAN
AGAMA

Pertimbangan Pemilihan Kegiatan


Kontribusi pada tujuan pendidikan

Ketersediaan sumber daya

Ketersediaan waktu

Kemungkinan hambatan yang terjadi

DIKLAT PENGUATAN KEPALA SEKOLAH - LPPKS 29


PUSDIKLAT TENAGA TEKNIS
PENDIDIKAN DAN KEAGAMAAN
BALITBANG DIKLAT KEMENTERIAN
AGAMA

Elemen Program Kegiatan Pengembangan


Rasional dan tujuan umum

Deskripsi setiap kegiatan pengembangan diri

Mekanisme pengelolaan

Pendanaan

Evaluasi

DIKLAT PENGUATAN KEPALA SEKOLAH - LPPKS 30


PUSDIKLAT TENAGA TEKNIS
PENDIDIKAN DAN KEAGAMAAN
BALITBANG DIKLAT KEMENTERIAN
AGAMA

Implementasi

1.1.Layanan
LayananBimbingan
Bimbingandan
danKonseling
Konseling
2.2.Ekstrakurikuler
Ekstrakurikuler
3.3.Pembiasaan/Keteladanan
Pembiasaan/Keteladanan

DIKLAT PENGUATAN KEPALA SEKOLAH - LPPKS 31


PUSDIKLAT TENAGA TEKNIS
PENDIDIKAN DAN KEAGAMAAN
BALITBANG DIKLAT KEMENTERIAN
AGAMA

1. Layanan Bimbingan dan Konseling (BK)


Setiap peserta didik satu dengan lainnya berbeda dalam hal
kecerdasan, bakat, minat, kepribadian, kondisi fisik dan latar
belakang keluarga serta pengalaman belajarnya.

Perbedaan tersebut menggambarkan adanya variasi kebutuhan


pengembangan secara utuh dan optimal melalui layanan bimbingan
dan konseling.

(Permendikbud No. 111 Tahun 2014)


32
PUSDIKLAT TENAGA TEKNIS
PENDIDIKAN DAN KEAGAMAAN
BALITBANG DIKLAT KEMENTERIAN
AGAMA

Komponen Layanan (BK)


1.1. Layanan
Layanandasar;
dasar;
2.2. Layanan
Layananpeminatan
peminatandandanperencanaan
perencanaan
individual;
individual;
3.3. Layanan
Layananresponsif;
responsif;dan
dan
4.4. Layanan
Layanandukungan
dukungansistem.
sistem.

33
PUSDIKLAT TENAGA TEKNIS
PENDIDIKAN DAN KEAGAMAAN
BALITBANG DIKLAT KEMENTERIAN
AGAMA

2. Ekstrakurikuler
EKSTRAKURIKULER
EKSTRAKURIKULER
Mewadahi
Mewadahiatauatau
menyalurkan bakat, minat,
menyalurkan bakat, minat,
dan Krida
dankreativitas
kreativitaspeserta
pesertadidik
didik Krida
berarti
berartimenciptakan
menciptakandaya
daya
dukung Karya Ilmiah
dukungagar
agarpeserta
pesertadidik
didik Karya Ilmiah
yang
yangmemiliki
memilikibakat,
bakat,minat,
minat,
dan Olah Bakat/
dankreativitas
kreativitasmendapat
mendapat Olah Bakat/
Minat
saluran.
saluran. Minat
Keagamaan
Keagamaan Lainnya
Lainnya
DIKLAT PENGUATAN KEPALA SEKOLAH - LPPKS 34
PUSDIKLAT TENAGA TEKNIS
PENDIDIKAN DAN KEAGAMAAN
BALITBANG DIKLAT KEMENTERIAN
AGAMA

Kegiatan Ekstrakurikuler

1.1.Kegiatan
KegiatanEkstrakurikuler
EkstrakurikulerWajib,
Wajib,
wajib diikuti oleh seluruh peserta didik.
wajib diikuti oleh seluruh peserta didik.
berbentuk
berbentukpendidikan
pendidikankepramukaan
kepramukaan
(Permendikbud No. 63 Tahun 2014)
(Permendikbud No. 63 Tahun 2014)
2.2.Kegiatan
KegiatanEkstrakurikuler
EkstrakurikulerPilihan,
Pilihan,
sesuai
sesuaibakat
bakatdan
danminat
minatpeserta
pesertadidik,
didik,
dapat berbentuk latihan olah-bakat dan
dapat berbentuk latihan olah-bakat dan
latihan
latihanolah-minat.
olah-minat.
35
PUSDIKLAT TENAGA TEKNIS
PENDIDIKAN DAN KEAGAMAAN
BALITBANG DIKLAT KEMENTERIAN
AGAMA

Penyelenggaraan Kegiatan Ekstrakurikuler


Komponen:
Komponen:
• •Kebijakan
Kebijakan
• •Rasional
Rasionaldan
dantujuan
tujuankebijakan
kebijakanprogram
program
PEDOMAN • •Deskripsi
Deskripsiprogram
program
• •Manajemen
Manajemenprogram
program
• •Panduan penilaian kegiatan ektra kurikuler
Panduan penilaian kegiatan ektra kurikuler
• •Pendanaan
Pendanaanprogram
programekstrakurikuler
ekstrakurikuler
• •Lampiran-lampiran
Lampiran-lampiran
36
PUSDIKLAT TENAGA TEKNIS
PENDIDIKAN DAN KEAGAMAAN
BALITBANG DIKLAT KEMENTERIAN
AGAMA

3.Pembiasaan
Program pengembangan diri dalam bentuk kurikulum tersembunyi biasanya
dipergunakan untuk membiasakan dan membudayakan sikap, nilai, norma,
tata krama, dan ketrampilan lunak (soft skills) berupa:
1. Kegiatan rutin (upacara, gerakan literasi, keagamaan, dll)
2. Kegiatan spontan (gotong royong mengatasi masalah, mengatasi
perbedaan pendapat, dll)
3. Kegiatan pembiasaan/keteladanan (datang tepat waktu, berpakaian rapi,
dll)
Nilai-nilai karakter melalui budaya sekolah

37
PUSDIKLAT TENAGA TEKNIS
PENDIDIKAN DAN KEAGAMAAN
BALITBANG DIKLAT KEMENTERIAN
AGAMA
C. Evaluasi
Fungsi
Fungsi
• Masukan tentang kebutuhan dalam
• Masukan tentang kebutuhan dalam
melaksanakan program,
melaksanakan program,
• Gambaran ketercapaian tujuan.
• Gambaran ketercapaian tujuan. Perbaikan hasil
• Informasi tentang metode yang tepat
• Informasi tentang metode yang tepat
• Informasi kesulitan dan hambatan.
• Informasi kesulitan dan hambatan.
• Umpan balik bagi sistem penilaian
• Umpan balik bagi sistem penilaian
Perbaikan proses
program;
program;

DIKLAT PENGUATAN KEPALA SEKOLAH - LPPKS 38


PUSDIKLAT TENAGA TEKNIS
PENDIDIKAN DAN KEAGAMAAN
BALITBANG DIKLAT KEMENTERIAN
AGAMA
C. Evaluasi
• Menilai keefektifan program
• Menunjukkan atau melihat dampak
• Memperkuat atau meningkatkan
akuntabilitas Perbaikan Program
• Masukan untuk pengambilan
keputusan untuk perbaikan program
berikutnya.

DIKLAT PENGUATAN KEPALA SEKOLAH - LPPKS 39


PUSDIKLAT TENAGA TEKNIS
PENDIDIKAN DAN KEAGAMAAN
BALITBANG DIKLAT KEMENTERIAN
AGAMA

Simpulan
Pengelolaan peserta didik dimulai dari masuk sampai lulus sekolah, baik di luar
mapun di dalam kelas untuk mengantarkan peserta didik menjadi lebih matang

Siklus manajemen pengelolaan peserta didik berupa perencanaan, pelaksanaan,


dan evaluasi atau planning-implementing-evaluating (PIE)

Pengelolaan peserta didik harus mengakomodasi kebutuhan khusus peserta didik


berupa pendidikan inklusi.

Pengelolaan peserta didik harus mengintegrasikan nilai-nilai pendidikan karakter


bangsa
40
PUSDIKLAT TENAGA TEKNIS
PENDIDIKAN DAN KEAGAMAAN
BALITBANG DIKLAT KEMENTERIAN
AGAMA

Kasus LK.1
Sekolah Cendekia memiliki 288 peserta didik, dua diantaranya peserta didik berkebutuhan khusus.
Satu low vision yang tidak bisa membaca dari jarak jauh dan satu peserta didik memiliki cacat fisik
sejak lahir yang membutuhkan kursi roda untuk mobilitasnya. Sekolah tersebut diminati oleh
masyarakat sekitar, namun memiliki keterbatasan dalam sarana dan prasarana di bidang olahraga
dan kesenian. Lapangan olahraga yang tersedia adalah lapangan voli, sementara untuk alat musik
terdapat seperangkat alat rebana, 12 buah seruling dan 3 buah gitar. Kegiatan OSIS pun kurang
berjalan dengan baik karena ketua OSIS hanya mengadakan rapat satu kali dan tidak ada tindak
lanjut dari guru pembina OSIS.
Bagaimanakah tindakan Anda sebagai kepala sekolah dalam menempatkan dan mengembangkan
kapasitas peserta didik?
PUSDIKLAT TENAGA TEKNIS
PENDIDIKAN DAN KEAGAMAAN
BALITBANG DIKLAT KEMENTERIAN
AGAMA

LK.1a Analisis Kasus Penempatan Peserta Didik


Deskripsi Tahapan Prinsip-Prinsip
Permasalahan yang
Penempatan Peserta Penempatan Peserta Hasil yang dicapai Tindak Lanjut
terjadi
Didik Didik
         
         
         

LK.1b Analisis Kasus Pengembangan Kapasitas Peserta Didik


Deskripsi Tahapan Prinsip-Prinsip
Permasalahan yang
Pengembangan Pengembangan Hasil yang dicapai Tindak Lanjut
terjadi
Kapasitas Peserta Didik Kapasitas Peserta Didik
         
         
         
PUSDIKLAT TENAGA TEKNIS
PENDIDIKAN DAN KEAGAMAAN
BALITBANG DIKLAT KEMENTERIAN
AGAMA

LK.2 Rencana Pengembangan Bakat dan Minat Peserta Didik


Jumlah
Kegiatan Penanggung
NO Tujuan pertemuan/ Nilai Karakter
Ekstrakurikuler jawab Kegiatan
minggu
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
 1          
 2          
 3          
 4          
dst          
PUSDIKLAT TENAGA TEKNIS
PENDIDIKAN DAN KEAGAMAAN
BALITBANG DIKLAT KEMENTERIAN
AGAMA

Lembar Kerja
Penempatan,Pengembangan Kapasitas, dan
Pengembangan Minat dan Bakat Peserta Didik

LK.1a
LK.1b
LK.2
PUSDIKLAT TENAGA TEKNIS
PENDIDIKAN DAN KEAGAMAAN
BALITBANG DIKLAT KEMENTERIAN
AGAMA

Terimakasih
&

DIKLAT PENGUATAN KEPALA SEKOLAH - LPPKS 45

Anda mungkin juga menyukai