Filum Platyhelmintes
(Cacing Pipih)
YAUMIL ISTIQLAL M.NUR, S.Pd.I., M.Pd
• Sistem Pernapasan
O2 dan CO2 masuk dan keluar tubuh melalui proses difusi
• Sistem Saraf
Susunan syaraf terdiri atas 2 ganglia yang
berbentuk cincin membentuk tangga tali. Pusat
susunan saraf yang disebut sebagai ganglion
otak.
Sistem saraf Platyhelminthes memiliki dua
ganglion pada ujung ventral tubuh. Pada ujung
ventral tubuh keluar satu pasang saraf
longitudinal menuju ke bagian tubuh posterior.
Di antara pasangan saraf longitudinal
dihubungkan oleh sejumlah saraf lateral.
• Sistem Indera
oseli di kepala. Oseli adalah bintik mata yang
mengandung pigmen yang peka terhadap
cahaya.
Cacing pipih memiliki indra peraba dan sel
kemoresptor.
Beberapa jenis lainnya juga memiliki indra
tambahan aurikula (telinga), statosista (pengatur
keseimbangan), dan reoreseptor (berfungsi
untuk mengetahui arah aliran sungai).
• Sistem Reproduksi
1. Reproduksi seksual akan menghasilkan gamet.
Fertilisasi ovum terjadi di dalam tubuh. Fertilisasi
bisa dilakukan sendiri atau dengan pasangan lain.
2. Reproduksi aseksual dilakukan dengan
membelah diri (fragmentasi).
Klasifikasi Filum Platyhelminthes
Klasifikasi didasarkan pada cara hidup dan struktur tubuh yang dimiliki:
Saluran
pencernaan
Aurikel
Bintik mata
• Mulut —tempat masuknya makanan, terletak di bagian ventral. Pada mulut, terdapat saluran yang
dapat dijulurkan yang disebut faring untuk menyedot makanan.
• Saluran pencernaan —mencerna makanan
• Bintik Mata —alat indera digunakan untuk mendeteksi cahaya (planaria menyukai gelap)
• Aurikel —organ penciuman
• Protonephridia— yaitu saluran yang menghubungkan pori-pori dengan sel api sebagai organ eskresi
KELAS TURBELARIA
Protonephridia pada Turbelaria: saluran yang bercabang-cabang dan berakhir pada sejumlah
kapiler buntu yang bagian dalamnya mengandung cilia
Flame bulb: Jumlah dan letaknya bervariasi, fungsinya sebagai alat osmoregulasi.
9. Reproduksi seksual: hermaphrodit, kecuali Acoela gonad
jelas . Kopulasi biasanya mutual, dimana terjadi
pertukaran sperma. Pembuahan sendiri jarang
terjadi. Acoela dan Polycladida laut tidak mempunyai
kelenjar telur.
Reproduksi aseksual dengan jalan membelah secara
transversal pada beberapa bagian tubuh, masing-
masing bagian tetap melekat satu sama lain
fission.
Rantai (individu dalam rantai zooid). Stenostomum,
Microstomum.
Planaria, Dugesia membelah secara transversal
namun tidak membentuk zooid fragmentasi.
Phagocata pada setiap potongan membentuk
kista dan proses regenerasi menetas cacing
kecil.
Struktur Reproduksi Planaria
Gb. Hermaprodit
pada planaria
Organ Eskresi Planaria
KELAS MONOGENEA
Clonorchis
Genital pore
Uterus
Yolk glands
Ovary
Seminal receptacle
Testes
Daur hidup Clonorchis
sinensis
Siklus Hidup Clonorchis
Zygot – Larva Myrasidium – Sporokis– Redia – Sercaria – Metacercaria – Cacing Dewasa
ovari
uterus
scolex kelenjar
testes
kuning telur
penghisap
leher
lubang
proglotid
scolex di dalam genital
dinding usus
uterus
Daur Hidup Dibotriocephalus latus
DALAM AIR
DALAM TUBUH MANUSIA
larva plerocercoid
dalam daging ikan cacing dewasa dalam
telur
usus inang utama
coracidium
larva procercoid
copepoda
dimakan ikan