Oleh
Sistem pencernaan lengkap, memanjang dari mulut di anterior, usus hingga anus di
posterior. Usus berbentuk sebuah tabung lurus. Pencernaan bersifat ekstraseluler.
• Sistem Transportasi: cacing ini telah memiliki sistem peredaran darah tertutup,
artinya darah beredar melalui pembuluh darah. terdapat dua pembuluh utama,
yaitu dorsal (atas) dan ventral (bawah) yang memanjang di seluruh tubuh.
Pembuluh darah tersebut terhubung satu dengan yang lain pada setiap
segmen.
Sistem saraf terdiri atas sepasang ganglion atau otak pada
prostomium, saraf penghubung melingkari pharynk, sebuah atau
sepasang benang saraf ventral sepanjang tubuh yang dilengkapi
sebuah ganglion dan sepasang saraf lateral pada tiap ruas.
• Sistem Reproduksi: cara reproduksi cacing bersegmen sangat
bervariasi tergantung pada kelompoknya (kelas maupun
jenis). Misalnya Polychaeta dapat bereproduksi secara
aseksual dengan bertunas, Oligochaeta dapat membelah diri,
mereka juga memiliki daya regenerasi yang tinggi (kecuali
lintah). Secara seksual, cacing tanah bersifat hermafrodit,
namun mereka masih melakukan pembuahan silang (tidak
membuahi sendiri).
Annelida – struktur tubuh
(a) Struktur
tubuh tembus
pandang
Annelida, (b)
potongan
melintang
tubuh
Annelida, (c)
bagian sistem
pencernaan di
dekat kepala
Annelida – klasifikasi
Berdasarkan ada atau tidaknya sadel
klitellium, filum annelida dibedakan atas 2:
1.Polychaeta
2.Clitellata (Subkelas Oligocaeta dan
Subkelas Hirudinea
Kelas Polychaeta
• Poly=banyak, chaetae=rambut kaku
• Annelida berambut banyak
• Dioseus, fertilisasi eksternal, larva disebut
trakofora
• Habitat: laut
• Terdiri dari ratusan somit
• Tubuh tertutup lapisan kutikula
• Warna bermacam-macam
Annelida - Polychaeta
• Prostomium: daerah kepala terdapat bintik mata, antena,
dan sepasang sensor palpus
• Peristomium: segmen tubuh pertama, terdapat mulut, seta,
rahang berkitin, dan 4 pasang tentakel (organ sensoris,
sentuhan, rasa, menghindari predator)
• Parapodia: alat gerak, struktur seperti dayung, sepasang tiap
segmen, mengandung pembuluh darah halus, dapat berfungsi
seperti insangbernapas
• Seta: rambut kaku dari zat kitin terdapat pada setiap
parapodium
Annelida - Polychaeta
prostomium
antena
mata
(a) (b)
Annelida - Polychaeta
Reproduksi polychaeta
1. Perkembangbiakannya dilakukan secara
seksual.
– Pembuahannya dilakukan di luar tubuh dan
terutama di dalam air. Telur yang telah dibuahi
akan menjadi larva yang disebut trakofora.
Beberapa spesies mengembangkan segmen
khusus yang berisi gamet dan melakukan
epitoksi. Segmen itu dilepaskan dan gamet
meledak lalu membentuk individu baru.
• Pada reproduksi aseksual, tubuh melakukan epitoksi
(pembentukan individu reproduktif) dan hewan menjadi
tampak 2 bagian yang akhirnya akan membentuk individu
baru.
Annelida - Polychaeta
• Beberapa contoh
Polychaeta:
– Sabellastarte indica
(cacing kipas, sesil)
– Eunice viridis (cacing
wawo)
– Lysidice oele (cacing
palolo)
Nereis virens
– Neanthes virens
– Nereis virens
– Marphysa sanguinea
Kelas Clitellata
• Clitellata adalah kelas dari kelompok hewan
cacing annelida, bercirikan "clitellum" - 'kerah'
tempat pembuatan alat reproduksi kokon
yang merupakan bagian dari lingkaran
kehidupan mereka. clitellata terdiri dari 8,000
spesies.
Annelida - Oligochaeta
• oligo=sedikit, chaetae=rambut kaku
• Annelida berambut sedikit
• Tidak punya parapodia, namun punya seta (lebih sedikit)
• Bentuk bulat panjang, 15-200 somit metameri
• Hermaprodit (fertilisasi silang)
• Tidak punya mata, telinga, dan alat peraba
• Pada somit ke 32-37 (Lumbricus) dan ke 10-11 (Pheretima)
terdapat penebalan kulit dan lebih cerah:
klitelummengekskresikan materi-materi pembentuk kokon
yang berisi telur
• Habitat: tanah lembap
Earthworm Circulatory/Excretory System
Earthworm Digestive System
Annelida - Oligochaeta
Reproduksi Oligochaeta
• Reproduksi Umumnya bersifat hermafrodit, tetapi cacing ini
tidak melakukan pembuahan sendiri, melainkan secara
silang . Dengan cara menempelkan tubuhnya dengan ujung
kepala berlawanan. Alat kelamin jantan mengeluarkan
sperma dan diterima oleh klitelium cacing pasangannya. Pada
saat bersamaan klitelium mengeluarkan mukosa kemudian
membentuk kokon.
• Sperma bergerak ke alat reproduksi betina dan disimpan di
reseptakel seminal. Ovum yang dikeluarkan dari ovarium akan
dibuahi oleh sperma. Selanjutnya, ovum yang telah dibuahi
masuk ke dalam kokon. Telur bersama kokon akan keluar dari
tubuh cacing dan menjadi individu yang baru.
• Perkembangan cacing tanah terjadi secara internal dan
dibantu oleh klitelium yang berfungsi sebagai organ seksual.
Klitelium adalah penebalan segmen cacing, yaitu antara
segmen ke 32–37. Sel telur diproduksi di ovari yang berada di
segmen ke-13. Testis yang memproduksi sperma dapat
ditemukan di segmen ke-10 dan ke-11.
Annelida - Oligochaeta
• Cacing tanah makan dengan cara menelan
tanah selama menggali, organisme hidup
maupun bahan organik yang membusuk di
dalam tanah dicerna oleh cacing, yang tidak
tercerna dikeluarkan lewat anus
• Contoh Annelida: cacing tanah Amerika
(Lumbricus terestris), cacing tanah Asia
(Pheretima sp.), cacing tanah raksasa Australia
(Digaster longmani), cacing merah (Tubifex sp.)
Annelida - Oligochaeta
Pheretima sp.
Sabellastarte indica
Neanthes virens
Annelida - Hirudinea
• Bebas dan parasit (ektoparasit), inang: vertebrata
• Tubuh pipih tertutup kutikula yang dieksresikan
oleh epidermis
• Tidak punya seta maupun parapodia
• Segmentasi hanya pada bagian luar tubuh
• Di bawah epidermis terdapat serabut-serabut
otot yang kuat (sirkuler dan longitudinal)
• Ujung anterior dan posterior terdapat alat isap
(sucker)menempel dan bergerak, mengisap
darah
Annelida - Hirudinea
• Rahang seperti siletmerobek kulit inang,
jenis lain menggunakan enzim tertentu untuk
melubangi kulit inang
• Mengeluarkan zat anestetik (penghilang rasa
sakit) ketika merobek atau melubangi, inang
tidak menyadari adanya gigitan
• Mengeluarkan hirudin (zat anti pembekuan
darah), dapat menghisap darah sebanyak
mungkin
Annelida - Hirudinea
Annelida - Hirudinea
• Beberapa contoh spesies Hirudinea:
– Hirudo medicinalis (lintah)
– Hirudinaria javanica (lintah kuning)
– Haemadipsa reinalice (pacet)
Apa Perbedaannya..??
Perbedaan
1. Habitat alami lintah berada di air atau tempat yang mempunyai
kelembaban tinggi. Berbeda dengan pacet yang senang tinggal
di daun dan batang pohon.
2. Lintah berbentuk pipih dan bergelang-gelang. Sedangkan pacet
berbentuk langsing mengecil ke depan.
3. Rata-rata lintah berukuran lebih besar dibandingkan dengan
pacet.
4. Lintah berwarna cokelat tua sampai hitam. Sementara pacet
berwarna cokelat kekuningan hingga cokelat kehitaman.
5. Lintah memiliki alat penghisap di kepala dan ujung belakangnya.
Tetapi pacet hanya mempunyai alat penghisap di kepalanya.
1. Tidak sama dengan lintah, pacet mempunyai lima pasang
mata di kepalanya.
2. Pacet juga mempunyai alat pelekat yang ada di ujung
belakangnya, tetapi lintah tidak memilikinya.
3. Lintah berjalan secara merayap. Namun pacet berjalan
dengan memanfaatkan kepala dan ujung belakangnya
sebagai kaki.
4. Berbeda dengan lintah, pacet mempunyai kemampuan
untuk mengecilkan tubuhnya secara signifikan.
5. Ada spesies lintah yang dapat digunakan untuk keperluan
medis. Namun hingga saat ini belum ada pemanfaatan
spesies pacet untuk terapi kesehatan.
Annelida – peran
• Eunice viridis (cacing wawo) dan Lysidice oele
(cacing palolo): bahan makanan sumber protein
• Lumbricus terestris (cacing tanah Amerika),
Pheretima sp. (cacing tanah Asia): Menyuburkan
tanah, bahan kosmetik, obat
• Tubifex sp.: campuran pakan ternak berprotein
tinggi
• Hirudo medicinalis (lintah): menghasilkan zat anti
pembekuan darahpengobatan
WE WILL MISS
YOU ALL