Anda di halaman 1dari 23

MANAGEMENT

DASAR-DASAR ACCOUNTING
DASAR-DASAR PERPAJAKAN
PERPAJAKAN
AKUNTANSI PERPAJAKAN
Handout
H. MUHAMMAD NUR, SE., M. Ak

01
Fakultas
Ekonomi

Program Studi
Akuntansi
Slide 1
TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Menjelaskan definisi Pajak


2. Menjelaskan Ciri-ciri yang melekat pada definisi pajak
3. Menjelaskan Pungutan lain selain pajak
4. Menjelaskan fungsi pajak
5. Menjelaskan Kedudukan Hukum Pajak
6. Menjelaskan Pembagian Hukum Pajak
7. MenjelaskanTeori Yang Mendukung Pemungutan Pajak
8. Menjelaskan Jenis Pajak
9. Menjelaskan Tata cara Pemungutan Pajak
10. MenjelaskanTimbulnya Utang Pajak
11. Berakhir Utang pajak
12. Tarif Pajak 2
Slide 2
SUB POKOK BAHASAN - 1

1.Definisi pajak
2.Pungutan lain selain pajak
3.Fungsi pajak
4.Kedudukan Hukum Pajak
5. Pembagian Hukum Pajak
6.Teori Yang Mendukung Pemungutan Pajak
7.Jenis Pajak
8.Tata cara Pemungutan Pajak
9.Timbulnya Utang Pajak
10.Berakhir Utang pajak
3
11.Tarif Pajak
Slide 3
Pendahuluan ; Definisi Pajak

What
What is
is Tax
Tax

Menurut
MenurutProf.
Prof.Dr.
Dr.Rochmat
RochmatSoemitro,
Soemitro,
SH,adalah
SH,adalah Pajak
Pajakadalah
adalahiuran
iuranrakyat
rakyatkepada
kepada
kas
kasNegara
Negaraberdasarkan
berdasarkanundang-
undang-undang
undang(yang
(yang
dapat
dapatdipaksakan)
dipaksakan)dengan
dengantidak
tidakmendapat
mendapatjasa
jasa
timbal
timbalbalik
balik(kontraprestasi)
(kontraprestasi)yang
yanglangsung
langsung
dapat
dapatditunjukkan
ditunjukkandan
dandigunakan
digunakanuntuk
untuk
membayar
membayarpengeluaran
pengeluaranumum
umum

4
Slide 4
Pendahuluan ; Definisi Pajak

Definisi
Definisipajak
pajakmenurut
menurut
UU
UUNomor
Nomor28 28tahun
tahun 2007
2007
tentang
tentangketentuan
ketentuandan
dan
tata
tatacara
caraperpajakan
perpajakan
adalah
adalah

Pajak
Pajakadalah
adalahKontribusi
Kontribusiwajib
wajibkepada
kepadaNegara
Negara
yang
yangterutang
terutangoleh
olehorang
orangpribadi
pribadiatau
ataubadan
badan
yang
yangbersifat
bersifatmemaksa
memaksaberdasarkan
berdasarkanundang-
undang-
undang,
undang,dengan
dengantidak
tidakmendapatkan
mendapatkanimbalan
imbalan
secara
secaralangsung
langsungdan
dandigunakan
digunakanuntuk
untuk
keperluan
keperluanNegara
Negarabagi
bagisebesar-besarnya
sebesar-besarnya
kemakmuran
kemakmuranrakyat.
rakyat.
5
Slide 5
CIRI-CIRI MELEKAT PADA DEFINISI PAJAK

Dari beberapa definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan


1. Pajak dipungut berdasarkan atau dengan kekuatan undang-
undang serta aturan pelaksanaannya.

2. Dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjukkan adanya


kontraprestasi Individual oleh pemerintah.
3. Pajak dipungut oleh Negara, baik pemerintah pusat maupun
pemerintah daerah.
4. Pajak diperuntukkan bagi pengeluaran-pengeluaran
pemerintah,yang bila dari pemasukaannya masih terdapat
surplus, digunakaan untuk membiayai public investmen.

6
Slide 6
PUNGUTAN SELAIN PAJAK
.

• Bea Materai
• Bea Masuk dan Bea Keluar
• Cukai
• Retribusi
• Iuran
• Pungutan Lain

7
Slide 7
FUNGSI PAJAK

• Fungsi Budgetair
(Sumber Keuangan Negara)

• Fungsi Regularend
(Pengatur)

8
Slide 8
KEDUDUKAN HUKUM PAJAK

 Menurut R. Santoso Brotidiharjo bahwa hokum pajak


termasuk hokum publik yang merupakan bagian dari tata tertib
hokum yang mengatur hubungan antara penguasa dan
warganya. Juga beliau mengatakan bahwa hokum pajak
berkaitan erat dengan hokum perdata.

 Hukum pajak juga berkaitan dengan Hukum pidana, Dimana


tercantum dalam kitab Undang-undang Hukum Pidana
(KUHP), merupakan suatu keseluruhan sistematis yang juga
berlaku untuk peristiwa-peristiwa pidana yang diuraikan
dalam KUHP.

9
Slide 9
PEMBAGIAN HUKUM PAJAK

 Hukum Pajak Materiil


Bahwa merupakan norma-norma yang menjelaskan keadaan,
perbuatan, dan peristiwa hukum yang harus dikenakan pajak yang
mengatur tentang timbulnya, besarnya, dan hapusnya utang pajak
beserta hubungan hukun antara pemerintah dan wajib pajak.
 Hukum Pajak Formil
Merupakan peraturan-peraturan mengenai berbagai cara untuk
mewujudkan hokum materiil menjadi suatu kenyatan. Memuat
cara-sara penyelenggaraan mengenai penetapan suatu utang pajak,
control oleh pemerintah terhadap penyelenggara, kewajiban WP
pihak ketiga, dan prosedur dalam pemungutannya.

10
Slide 10
TEORI YG MENDUKUNG
PEMUNGUTAN PAJAK

 Teori Asuransi
 Teori Kepentingan
 Teori Gaya Pikul
 Teori Bakti(kewajiban pajak
Mutlak)
 Teori Asas Gaya Beli

11
Slide 11
JENIS PAJAK

1. Menurut Golongan:
.
a. Pajak Langsung
b. Pajak Tidak Langsung
2. Menurut Sifat:
a. Pajak Subyektif
b. Pajak Obyektif
3. Menurut Lembaga Pemungut)
a. Pajak Negara (Pajak Pusat)
b. Pajak Daerah
12
Slide 12
TATA CARA PEMUNGUTAN
PAJAK

1. Stelsel Pajak
. a. Stelsel Nyata (Riil)
b. Stelsel Anggapan (Fiktif)
c. Stelsel Campuran
2. Asas Pemungutan Pajak:
a. Asas Domisili
b. Asas Sumber
c. Asas Kebangsaan
3. Sistem Pemungutan Pajak
a. Official Assesment System
b. Self Assesment System
c. With Holding System 13
Slide 13
TIMBULNYA Utang Pajak

Saat timbulnya utang pajak mempunyai


.
peranan yang sangat penting karena
berkaitan dengan:
a.Pembayaran Pajak
b.Memasukkan Surat keberatan
c.Menentukan saat dimulai berakhirnya
jangka waktu kadaluwarsa
d.Menerbitkan Surat Ketetapan Pajak
Kurang Bayar, Surat ketetapan pajak
kurang bayar tambahan, dsb 14
Slide 14
BERAKHIRNYA UTANG PAJAK

 Pembayaran/Pelunasan
 Kompensasi
 Kadaluwarsa
 Pembebasan/Penghapusan

15
Slide 15
TARIF PAJAK

Tarif Tetap
Tarif Proporsional
(Sebanding)
Tarif Progressif
(Meningkat)
16
Slide 16
Tarif Pajak Tetap

Tarif tetap adalah tariff berupa jumlah atau angka yang


tetap, berapa pun besarnya dasar pengenaan pajak

Contoh Tarif Tetap


Pengenaan tarif bea materai
No Dasar pengenaan Pajak Tarif Pajak

1 Rp. 1.000.000 Rp. 6000

2 Rp. 2.000.000 Rp. 6000

3 Rp. 5.750.000 Rp. 6000

4 Rp. 50.000.000 Rp. 6000

17
Slide 17
Tarif Pajak Proporsional

Tarif Pajak Proporsional adalah tarif berupa persentase tertentu


yang sifatnya tetap terhadap berapapun dasar pengenaan
pajaknya. Makin besar dasar pengenaan pajak, makin besar pula
Contoh Tarif Tetap
jumlah pajak yang terutang dengan kenaikan secara proporsional
atau sebanding.
Pengenaan tarifbea materai
Contoh Tarif Proporsional

No Dasar pengenaan Pajak Tarif


Pajak
1 Rp. 1.000 10 % 100
2 Rp. 20.000 10 % 2.000
3 Rp. 500.000 10% 50.000
4 Rp. 90.000.000 10 % 9.000.000
18
Slide 18
Tarif Pajak Progresif
Pasal 17 UU No.7 Tahun 1983
Tarif Pajak Progressif adalah tarif berupa persentase tertentu
yang semakin meningkat dengan semakin meningkatnya dasar
pengenaan pajak.

Contoh Tarif Pajak Progressif


1. Tarif Progresif Proporsional, berupa persentase tertentu yang
makin meningkat dengan meningkatnya dasar pengenaan pajak

dan kenaikan persentase tersebut adalah tetap.


No Dasar pengenaan Pajak Tarif Pajak Kenaikan Tarif

1 Sampai dengan Rp. 15 % -


10.000.0000

2 Diatas 10 Jt s/d 25 Jt 25% 10 %


Rp. 5.750.000
3 Diatas 25 Jt 35% 10%
19
Slide 19
Tarif Pajak Progresif-Progresif
Pasal 17 UU No.10 Tahun 1994
Tarif Pajak Progressif-progressif adalah berupa
persentase tertentu yang semakin meningkat dengan
semakin meningkatnya dasar pengenaan dan kenaikan juga
makin meningkat

Contoh 1. Tarif Pajak Progressif – Progressif

No Dasar pengenaan Pajak Tarif Pajak Kenaikan


Tarif

1 Sampai dengan Rp. 10 % -


10.000.0000

2 Diatas 25 Jt s/d 50 Jt 15% 5%

Rp. 5.750.000

3 Diatas 25 Jt 30% 15%


20
Slide 20
Tarif Pajak Progresif-Progresif
Pasal 17 UU No.10 Tahun 1994

Contoh 2. Tarif Pajak Progressif - Progressif

No Dasar pengenaan Pajak Tarif Pajak Kenaikan


Tarif

1 Sampai dengan Rp. 10 % -


50.000.0000

2 Diatas 50 Jt s/d 100 Jt 15% 5%

3 Diatas 100 Jt 30% 15%


21
Slide 21
Tarif Pajak Progresif - Degressif
Pasal 17 UU No.10 Tahun 1994

Tarif berupa persentase tertentu yang makin meningkat


dengan meningkatnya dasar pengenaan pajak, tetapi
kenaikan persentase tersebut makin menurun

Contoh Tarif Pajak Progressif-Degressif


No Dasar pengenaan Pajak Tarif Pajak Kenaikan
Tarif
1 Rp. 50.000.0000 10 % -

2 Rp.100.000.000 15% 5%

3 Rp.200.000.000 18% 3%
22
Slide 22
Tarif Pajak Progresif
Pasal 17 UU No.10 Tahun 1994

Tarif pajak Degressif adalah tarif berupa persesntase


tertentu yang makin menurun dengan makin meningkatnya
dasar pengenaan pajak.

Contoh Tarif Pajak Degressif


No Dasar pengenaan Pajak Tarif Pajak Kenaikan
Tarif
1 Rp. 50.000.0000 10 % 30 %

2 Rp.100.000.000 15% 20%

3 Rp.200.000.000 18% 10 %
23
Slide 23

Anda mungkin juga menyukai