1. CV Sofan merupakan usaha jasa catering. Dalam rangka penerimaan
mahasiswa baru di Universitas Palagan, CV Sofan dan Universitas Palagan mengadakan kontrak penyediaan makan berupa snack dan makan siang sebanyak 500 paket selama 3 hari dengan harga Rp25.000 per paket. Jumlah bruto penghasilan sebagai dasar pengenaan pajak adalah 3 × 500 × Rp25.000 = Rp37.500.000 Pph pasal 23 yang dipotong oleh Universitas Palagan adalah 2% × Rp37.500.000 = Rp750.000
2. CV Andi merupakan salah satu pemegang saham PT Angkasa. Pada
bulan Maret 2019 PT Angkasa membagi dividen tunai Rp1.000 per lembar. CV Andi memiliki saham pada PT Angkasa sebanyak 5.000 lembar. Pph pasal 23 dihitung sebagai berikut.
Dasar pengenaan pajak = jumlah bruto dividen = Rp1.000 × 5.000 =
1. PT Putra Jaya beralamat di Jakarta memperoleh penghasilan neto pada
tahun 2016 sebagai berikut : Penghasilan dari dalam Negri Rp500.000.000 Penghasilan dari luar Negri Rp500.000.000 (tarif pajak yang berlaku adalah 20%)
1. Menghitung total PKP
Penghasilan dari dalam negri Rp500.000.000
Penghasilan dari luar negri Rp500.000.000 + Jumlah penghasilan neto Rp1.000.000.000 Peredaran bruto dari kegiatan usaha melebihi Rp50.000.000
Jumlah penghasilan neto sama dengan PKP karena tidak terdapat
4. Menghitung pph yang dipotong atau dibayar di luar negri
Tarif pajak di luar negri × penghasilan luar negri
20% × Rp500.000.000 = Rp100.000.000
Kredit pajak di luar negri diperbolehkan (pph pasal 24) adalah
Rp100.000.000 atau sebesar pph yang terutang atau dibayar di luar negri. Jumlah ini diperoleh dengan membandingkan penghitungan total pph terutang, pph maksimum dikreditkan sesuai perbandingan penghasilan, dan pph terutang atau dibayar di luar negri. Kemudian dipilih nilai terendah diantara ketiganya