Anda di halaman 1dari 14

LATIHAN DAN TUGAS

A. Tugas Pertemuan I
1. Apakah atas transaksi berikut termasuk penyerahan yang
terutang PPN ? Berikan penjelasan.
a. PT. Kaliurang menyerahkan mobil box perusahaan sebagai
jaminan utang piutang;
Jawab :
- Tidak terutang PPN
- Pasal 1A ayat (2) huruf a berbunyi : Yang tidak termasuk dalam
pengertian penyerahan Barang Kena Pajak adalah penyerahan
Barang Kena Pajak untuk jaminan utang-piutang;

b. Hotel Hiyaaa Regency menyerahkan jasa laundry kepada tamu


yang menginap;
Jawab :
- Tidak Terutang PPN – Jasa bidang Perhotelan
- Pasal 4A ayat 3 huruf i
- Tambahan jasa penyewaan kamar yaitu fasilitas penunjang
yang terkait secara langsung dengan jasa penyewaan kamar,
antara lain pelayanan kamar (room service), air conditioning,
binatu (laundry and dry cleaning), kasur tambahan (extrabed),
furnitur dan perlengkapan tetap (fixture), telepon, brankas (safety
box), internet, televisi satelit/kabel, dan minibar.

- Fasilitas yang terkait dengan kegiatan perhotelan untuk tamu


yang menginap merupakan fasilitas yang terkait secara
langsung dengan kegiatan jasa penyewaan kamar dan semata-
mata diperuntukkan bagi tamu yang menginap, antara lain
fasilitas olah raga dan hiburan, fotokopi, teleks, faksimile, dan
transportasi hotel (kendaraan antar-jemput) yang semata-mata
untuk tamu yang menginap. "Semata-mata diperuntukkan bagi
tamu yang menginap" biasanya berupa fasilitas gratis yang
diberikan hotel. Cirinya hotel tidak memberikan tambahan biaya.
Walaupun ciri ini tidak disebutkan dalam peraturan menteri
keuangan. Karena jika setiap pengguna fasilitas boleh siapa saja
dan dikenai biaya artinya terpisah dengan penginapan dan
penyewaan kamar.

c. PT. Casa Crande memberikan sebuah rumah kepada


direkturnya sebagai penghargaan;
Jawab :
- Terutang PPN – Pemberian Cuma – Cuma
- Pasal 1A ayat 1 huruf d : Yang termasuk dalam pengertian
penyerahan Barang Kena Pajak adalah : pemakaian sendiri
dan/atau pemberian cumacuma atas Barang Kena Pajak;
d. PT. Indotel menerima pembayaran dari tamu hotel setelah
menginap satu malam, dengan rincian :- sewa kamar Rp.
300.000,-- breakfast Rp. 50.000,-- laundry Rp. 100.000,-

Jawab :
- Tidak Terutang PPN – Jasa bid Perhotelan
- Sudah dikenakan pajak hotel & restoran (Pajak Daerah)
- Pasal 4A ayat 3 huruf i

e. Tn. Ali pengusaha restoran selama bulan Januari


memperoleh penghasilan dari penyerahan makanan dan
minuman sebesar Rp. 15.000.000,-
Jawab :
- Tidak Terutang PPN – Jasa Restoran
- Sudah dikenakan Pajak Hotel & Restoran (Pajak daerah)
- Pasal 4A ayat 3 huruf q

f. CV. Sarindo pedagang sekuritas melakukan transaksi penjualan


saham dan obligasi senilai Rp. 200.000.000,-
Jawab :
- Tidak terutang PPN – Sekuritas NON BKP
- Pasal 4A ayat 2 huruf d berbunyi : uang, emas batangan dan
surat-surat berharga

g. Nn. Nunung membayar rekening telepon sebesar Rp. 150.000,-


Jawab :
- Terutang PPN – Jasa Kena Pajak (tdk ada di Negative list)
- PER-27/Pj/2011 (dokumen tertentu yang dipersamakan dengan
faktur pajak) Bukti tagihan atas penyerahan jasa telekomunikasi
oleh perusahaan telekomunikasi

h. Seorang pasien rawat inap membayar tagihan rumah sakit sebesar


Rp. 50.000.000,-
Jawab :
- Tidak Terutang PPN – Non JKP (jasa di bidang pelayanan medik)
- Pasal 4A ayat 3 huruf a (jasa pelayanan kesehatan medis)

i. Apotek “Sumber Sehat” menjual obat yang kepada konsumen


sesuai dengan resep dokter yang dibawa konsumen seharga Rp.
200,000,-
Jawab :
- Terutang PPN – BKP
- Jika apotik tersendiri maka kena PPN
- SE Nomor : S-443/Pj.53/2004

j. PT Asia yang berkedudukan di Jakarta mengirimkan


beberapa barang berupa kosmetik kepada PT Asia Cabang
Yogyakarta.
Jawab :
- Terutang PPN – Penyerahan antar cabang
- Sepanjang iidak ada pemusatan PPN
- Pasal 1A ayat 1 huruf f berbunyi : penyerahan Barang Kena
Pajak dari pusat ke cabang atau sebaliknya dan/atau
penyerahan Barang Kena Pajak antar cabang;

k. PT. Trans National menjual furniture ke Nation. Co., sebuah


perusahaan di Jepang.
Jawab :
Terutang PPN – Ekspor (PPN 0%)

l. Sebuah perusahaan kosmetika memberikan secara gratis


beberapa hasil produksinya kepada konsumen sebagai promosi
melalui beberapa sales
Jawab :
Terutang PPN – Pemberian Cuma – Cuma

==============================================================

2. Yayasan Sehat Sejahtera merupakan sebuah yayasan yang bergerak


dalam kegiatan rumah sakit swasta di Yogyakarta, selain itu
dia juga mempunyai sebuah instalasi berupa apotik yang
melayani penjualan obat untuk umum, selain obat yang digunakan
untuk keperluan perawatan di rumah sakit tersebut. Salah satu
divisinya pun mempunyai kegiatan usaha berupa warung makan
yang berada di pojok rumah sakit dan melayani catering untuk
untuk pasien, karyawan dan masyarakat umum. Apakah
jasa-jasa tersebut terutang PPN ? Jelaskan !
a. Instalasi Apotik :
1. Penjualan u/ Umum : Terutang PPN
2. Digunakan pasien rumah sakit – Tidak Terutang : termasuk
kategori Jasa Pelayanan Medik
b. Divisi Warung :
1. Warung Makan (umum) – dimakan ditempat Tidak terutang :
Pajak Hotel & Restoran
2. Catering u/ Pasien Tidak Terutang : Pelayanan Medik
3. Catering u/ Karyawan Terutang PPN : Jasa Catering
4. Catering u/ Umum Terutang PPN : Jasa Catering
Catatan :
- Pasal 4A ayat (2) huruf c : makanan dan minuman yang
disajikan di hotel, restoran, rumah makan, warung, dan
sejenisnya, meliputi makanan dan minuman baik yang
dikonsumsi di tempat maupun tidak, termasuk makanan dan
minuman yang diserahkan oleh usaha jasa boga atau katering;
- Dalam soal ini yang menjadi subyek pajak nya adalah sebuah
Rumah Sakit, jadi bukan kategori sebagaimana Pasal 4A ayat (2)
huruf c diatas.

==============================================================
3. PT Antakusuma adalah perusahaan angkutan BBM yang
memiliki armada 20 mobil tanki. Perusahaan ini mengangkut
BBM dari depo Pertamina ke gudang PT Andini. Selain itu PT
Antakusuma memiliki armada bus KOHPATA yang melayani rute bis
kota di Yogyakarta. Apakah kedua jasa tersebut terutang PPN ?
Jelaskan!
Jawab :
a. Jasa transportasi BBM : Terutang PPN – JKP (Bukan Transportasi
Umum)
b. Jasa Armada BIS : Tidak terutang PPN – NON JKP (Transportasi
Umum)
Ulasan :
Pasal 4A ayat 3 huruf j berbunyi : jasa angkutan umum di darat dan di
air serta jasa angkutan udara dalam negeri yang menjadi bagian yang
dak terpisahkan dari jasa angkutan udara luar negeri” adalah jasa
yang tidak dikenai PPN

==============================================================

4. Andini Cuek adalah mahasiswi yang masih berumur 19 tahun,


namun karena orang tuanya kaya, maka dia pun dikirimi uang Rp.
1.400.000.000,- untuk membangun sebuah rumah di Yogyakarta
dengan luas 208 m2 yang ia belanjakan sendiri untuk keperluan
pembangunan rumah tersebut. Apakah atas pembangunan
rumah tersebut terutang PPN ? Jelaskan!
Jawab :
Terutang PPN : Kegiatan Membangun sendiri > 200m2.
Ulasan :
- Peraturan Menteri Keungan Nomor 163/PMK.03/2012.
- Objek pajaknya adalah Badan dan Perorangan
- Adapun syarat bangunan tersebut sebagai berikut:
1. Konstruksi utamanya terdiri dari kayu, beton, pasangan batu
bata atau bahan sejenis, dan/atau baja.
2. Diperuntukkan bagi tempat tinggal atau tempat kegiatan usaha.
3. Luas keseluruhan paling sedikit 200m².

==============================================================

5. Siti Nurghozilla adalah WP orang pribadi yang mempunyai kegiatan


usaha jasa catering atau jasa boga, dengan NPWP 04.000.123.4-
542.000 dan dikukuhkan sebagai Wajib Pajak terhitung pada tanggal
12 April 2009. Ia adalah pengusaha kecil, karena omsetnya dalam
setiap tahun tidak mencapai angka Rp. 600 juta, namun
dia memilih untuk dikukuhkan sebagai PKP pengusaha jasa boga
pada tanggal 1 Mei 2009. Pada tanggal 12 Mei 2009 ia membeli
sebuah alat untuk masak untuk keperluan rumah makannya dari PT
OMPONG dengan harga Rp. 12.000.000,- Apakah atas pembelian
tersebut terutang PPN ? Jelaskan !
Jawab :
- Atas pembelian alat masak : Tidak diketahui apakah penjualnya
PKP atau tidak. Kalau PKP, terutang PPN. Kalau tidak PKP (penjual),
tidak terutang PPN.
- Atas penjualan (jasa catering) Siti Nurghozilla --- Tidak terutang PPN
karena Siti Nurghozilla PKP.
- Pasal 4A ayat 3 huruf q : Jasa boga atau catering.

==============================================================

6. CERIWIS YO WIS adalah sebuah perusahaan di bidang jasa


angkutan umum dan persewaan kendaraan. Perusahaan
mempunyai 9 armada taksi, 8 buah bus berplat hitam dan 12
buah bus berplat kuning. PT CERIWIS YO WIS terdaftar sebagai WP
terhitung pada tanggal 12 April 1999 dan dikukuhkan PKP, dengan
Klasifikasi Lapangan Usaha Jasa Persewaan Kendaraan Bermotor,
terhitung tanggal 20 Mei 2001.
- Lima buah armada taksi dibeli pada tanggal 15 Januari
2010 dari PT BOIL SEJUK sebuah perusahaan yang bergerak di
bidang dealer mobil sedan yang sudah dikukuhkan sebagai PKP,
dengan harga beli Rp. 500.000.000 dan 4 buah taxi dibeli pada
tanggal 23 Maret 2010 dengan harga pembelian Rp. 500.000.000,-.
- Pada tanggal bulan November 2010, perusahaan menyewakan 6
busnya yang terdiri dari 4 bus berplat kuning dan sisanya berplat
hitam, dengan harga sewa Rp. 3.000.000,00 per bus, kepada PT
JAGO KLURUK sebuah perusahaan industri klakson mobil, untuk
keperluan piknik ke Bandung.
a. Apakah pembelian 5 buah taksi pada tanggal 15 Januari 2010 :
Terutang PPN : Penjualnya (PT. Boil Sejuk) PKP dan tanggal
23 Maret 2010 Terutang PPN : Penjualnya (PT. Boil Sejuk)
PKP ?
c. Atas penyewaan bus pada bulan November 2010, apakah terutang
PPN ? Terutang PPN (bukan u/ transp. Umum )DPP : 6 x
3.000.000,- = Rp. 18.000.000,-PPN (10%) = Rp. 1. 800.000,-
Jawab :
- Pasal 9 ayat (8) huruf c berbunyi : Perolehan dan pemeliharaan
kendaraan bermotor berupa sedan station wagon, van, dan kombi
kecuali merupakan barang dagangan atau disewakan;
- Pasal 4A ayat 3 huruf j berbunyi : jasa angkutan umum di darat
dan di air serta jasa angkutan udara dalam negeri yang menjadi
bagian yang dak terpisahkan dari jasa angkutan udara luar
negeri” adalah jasa yang tidak dikenai PPN

==============================================================

B. Tugas Pertemuan II

1. Importir dan pabrikan peralatan elektronik PT ANGKASA


adalah PKP (NPWP02.365.569.9-541.002) dikukuhkan sebagai
PKP tanggal 23 Maret 2001 Direktur Drs. Bambang Hermawan,
Nomor Faktur Pajak XXX.000.XX.00000023), menjual secara
kredit 100 unit pesawat televisi 21” merk SUNYO dengan harga Rp.
500.000.000,00 kepada PT SINAR (NPWP 02.365.564.5-542.000).
Pada tanggal 28 Mei 2010, angsuran I Rp. 100.000.000,- diterima dan
diikuti dengan penyerahan 100 unit pesawat televisi.
a. Kapankan saat pajak terutangnya? Dan berapa PPN terutangnya ?
Jawab :
Terutang pajak pada tanggal : 28 Mei 2010 sebesar Rp.
50.000.000,-
b. Kapankah faktur pajak paling lambat harus dibuat? Dan berapa
PPN yang harusdipungut pada masing-masing faktur pajak ?
Jawab :
Faktur Pajak harus dibuat paling lambat tanggal 30 Juni 2010
(pada akhir bulan berikutnya).
c. Buatlah faktur pajaknya! Tentukan juga angka XX di atas !
Jawab :
Faktur pajak : 010.000.10.00000023
Ulasan :
bila penjualan dilakukan secara kredit, faktur pajak boleh diterbitkan
paling lambat akhir bukan berikutnya dengan catatan bahwa
pembayaran diterima setelah akhir bulan berikutnya tersebut. bila
penjualan terima sebelum akhir bulan berikutnya tersebut, faktur pajak
dibuat pada saat pembayaran diterima.
misal :
penjualan dilakukan secara kredit, tanggal 14 April 2009, akan
dilunasi tanggal 14 Juni 2009. untuk kondisi ini faktur pajak boleh
dibuat paling lambat akhir bulan Mei (31 Mei 2009). Namun, bila
pembayaran diterima tanggal 10 Mei, maka faktur pajak dibuat
tanggal 10 Mei 2009 (pada saat pembayaran diterima)
--------------------------------------------------------------------------------------

2. Pada tanggal 1 April 2010 perjanjian pemborongan


pembuatan maket bangunan ditanda tangani, dengan harga
kontrak Rp. 50.000.000,- dan diterima uang muka sebesar20%.
Pada tanggal 1 Mei 2010 pekerjaan pembuatan maket bangunan
lantai 1 selesai, dan diterima pembayaran tahap I Rp. 10.000.000,-.
Pada tanggal 1 Juni 2010, pekerjaan selesai 100%, dan diterima
pembayaran tahap II sebesar Rp. 30.000.000,-.
Untuk masing-masing peristiwa tersebut, kapankah faktur
pajak paling lambat harus dibuat dan dan berapa PPN yang
dipungut untuk masing-masing faktur pajak ?
Jawab :
- Tanggal 01/04/2010 Buka Faktur DPP = 10.000.000 PPN = 1.000.000
- Tanggal 01/05/2010 Buka Faktur DPP = 10.000.000 PPN = 1.000.000
- Tanggal 01/06/2010 Buka Faktur DPP = 30.000.000 PPN = 3.000.000

--------------------------------------------------------------------------------------
3. PT ABC melakukan perjanjian pekerjaan pemborongan
bangunan dengan PT DGH dengan nilai kontrak sebesar Rp.
500.000.000,-, beberapa peristiwa transaksi yang terjadi adalah
sebagai berikut :
a. 1 April 2009 perjanjian pemborongan ditandatangani. Uang muka
dibayar sebesar 20% dari harga kontrak.
b. 2 Mei 2009 pekerjaan selesai 20%, dan diterima pembayaran
tahap I senilai 10% dari harga kontrak
c. 2 Juli 2009 pekerjaan selesai 50%, dan diterima pembayaran
tahap II senilai 20% dari harga kontrak.
d. 2 September 2009 pekerjaan selesai 80%, dan diterima
pembayaran tahap III senilai 20%
e. 2 November 2009 pekerjaan selesai 100%, bangunan diserahkan
f. 2 Januari 2010 diterima pembayaran tahap IV sebesar 20% dari
harga borongan
g. 1 April 2010 diterima pembayaran tahap V berupa
pelunasan seluruh jasa pemborongan.
Kapankah pajak terutangnya untuk masing-masing peristiwa di atas
dan kapan paling lambat faktur pajak harus dibuat dan berapa PPN
yang dipungut untuk masing-masing faktur pajak?
Jawab :
- Tanggal 01/04/2009 Buka Faktur DPP = 100.000.000 PPN = 10.000.000
- Tanggal 02/05/2009 Buka Faktur DPP = 50.000.000 PPN = 5.000.000
- Tanggal 02/07/2009 Buka Faktur DPP = 100.000.000 PPN = 10.000.000
- Tanggal 02/09/2009 Buka Faktur DPP = 100.000.000 PPN = 10.000.000
- Tanggal 02/11/2009 Buka Faktur DPP = 150.000.000 PPN = 15.000.000
Untuk transaksi tanggal 02/01/2010 dan 01 April 2010 tidak buka faktur
pajak lagi karena sudah terjadi penyerahan.

--------------------------------------------------------------------------------------

4. PT. TUNJUNG membeli 1 unit truk dari PT. KENCANA selaku dealer
kendaraan bermotor dengan harga jual Rp. 200.000.000,-. Pada
tanggal 21 Januari 2010 dibayar uang muka 20%. Sisanya dibayar 5
kali angsuran dengan jumlah yang sama setiap 2 bulan dimulai pada
saat truk diserahkan pada tanggal 12 Februari 2010, sebagai jadwal
angsuran berikut :
a. 12 Februari 2010, angsuran I
b. 12 April 2010, angsuran II
c. 12 Juni 2010, angsuran III
d. 12 Agustus 2010, angsuran IV
e. 12 Oktober 2010, angsuran V
Kapankah pajak terutangnya untuk masing-masing peristiwa di atas
dan kapan paling lambat faktur pajak harus dibuat dan berapa PPN
yang dipungut untuk masing-masing faktur pajak ?
Jawab :
- Tanggal 21/01/2010 Buka Faktur DPP = 40.000.000 PPN = 4.000.000
- Tanggal 12/02/2010 Buka Faktur DPP = 160.000.000 PPN = 16.000.000
Untuk transaksi angsuran ke : II,III,IV,dan V, tidak buka faktur pajak lagi oleh
karena sudah terjadi penyerahan.
--------------------------------------------------------------------------------------

5. PT. PERKAKAS mengelola sebuah pabrik sepatu merk #TEGAP#.


Dalam bulan April2010 melakukan penyerahan dan menerima
pembayaran kepada/dari PT. MASGUL selaku pedagang besar
sejumlah sepatu dengan harga jual per pasang Rp. 200.000,- sebagai
berikut :

No
. Tanggal Kuantum Harga Jual Tanggal Jumlah Keterangan

Penyerahan Pembayaran Pembayaran

1 2 Mei 2000 200 ps. Rp. 40.000.000,00 22 Juni 2000 Rp. 60.000.000,00 Termasuk peluna

san kekurangan

pembayaran u/

penyerahan 30

April 2000 seba-

nyak Rp. 30 juta

2 9 Mei 2000 300 ps. Rp. 60.000.000,00 26 Juni 2000 Rp. 40.000.000,00

3 20 Mei 2000 250 ps. Rp. 50.000.000,00 29 Juni 2000 Rp. 50.000.000,00

4 25 Mei 2000 200 ps. Rp. 50.000.000,00 - -

5 30 Mei 2000 100 ps. Rp. 20.000.000,00 30 Juni 2000 Rp. 50.000.000,00

Bagaimana cara pembuatan Faktur Pajak atas penyerahan BKP dan


atas penerimaan pembayaran tersebut, sebutkan tanggal pembuatan
Faktur Pajak dan Jumlah PPN-nya ?
Jawab :
1. Buka faktur tanggal 02/05/2000 DPP = 40.000.000 PPN = 4.000.000
2. Buka faktur tanggal 09/05/2000 DPP = 60.000.000 PPN = 6.000.000
3. Buka faktur tanggal 20/05/2000 DPP = 50.000.000 PPN = 5.000.000
4. Buka faktur tanggal 25/05/2000 DPP = 50.000.000 PPN = 5.000.000
5. Buka faktur tanggal 30/05/2000 DPP = 20.000.000 PPN = 2.000.000

----------------------------------------------------------------------------------------------

C. Tugas Pertemuan III

1. PT BKR mengimpor bahan baku tekstil dengan nilai impor Rp


1.400.000.000,- termasuk asuransi sebesar 10%. Atas impor tersebut
dikenakan Bea Masuk sebesar 30%. Untuk menyimpan bahan baku
tekstil di atas, PT BKR telah membayar sewa gudang sebesar Rp
80.000.000,-. Sementara itu, untuk mengangkutnya, telah
digunakan PT Jasa Pengiriman Paket dengan tagihan sebesar
Rp 100.000.000,-.
Hitunglah berapa PPN terutangnya !
Jawab :
Impor :
a. DPP Impor = Nilai Impor + Pungutan Pabean
= CIF (Cost + Insurance + Freight) + Pungutan Pabean
=(1.400.000.000+100.000.000)+30% (1.400.000.000+100.000.000)
= 1.500.000.000+450.000.000 = 1.950.000.000
PPN : 10% x DPP = 10% x 1.950.000.000 = 195.000.000
b. PPN atas Sewa Gudang : DPP Penggantian : 80.000.000
PPN : 10% x 80.000.000 = Rp. 8.000.000
Jebakan Soal :
- Nilai Asuransi tidak kelihatan lagi disebabkan sudah termasuk dalam angka
Rp.1.400.000.000,-
- Sewa gudang tidak termasuk (terpisah) dari komponen Impor.
--------------------------------------------------------------------------------------

2. Mbah Darmo adalah pedagang eceran sepeda motor bekas,


dan telah dikukuhkan sebagai PKP pada tanggal 2 Januari 2010.
Pada bulan Maret 2010 peredaran usaha dari penjualan sepeda motor
bekas Rp. 56.000.000,- dan dari penjualan sepeda motor barunya Rp.
125.000.000,- dan jumlah pajak masukan yang diperolehnya
(dibuktikan dengan adanya faktur pajak masukan) berjumlah Rp.
4.000.000,-
a. Berapa PPN yang terutang untuk seluruh penyerahan bulan Maret
2010 ?
Jawab :
1. DPP Penj. Spd Motor Baru : Harga Jual Rp. 125.000.000
PPN : 10% x 125.000.000 = Rp. 12.500.000
2. DPP Penj. Spd. Motor Bekas: 10% H. Jual : 10% x 56 jt =
5.600.000 PPN : 10% x 5.600.000 = Rp. 560.000
Jumlah Pajak Keluaran (PK) Rp. 13.060.000
Jumlah Pajak Masukan (PM) Rp. 4.000.000
PPN Kurang Bayar Rp. 9.060.000
============
b. Berapa PPN yang harus dibayarkan oleh PKP ke kas
Negara, apabila data tersebut adalah data seluruh transaksi
pada bulan Maret 2010.
Jawab :
PPN Kurang Bayar Rp. 9.060.000,- penyetoran harus dilakukan
paling lama akhir bulan berikutnya setelah berakhirnya Masa Pajak
dan sebelum Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai
disampaikan.
Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai disampaikan
paling lama akhir bulan berikutnya setelah berakhirnya Masa Pajak.

--------------------------------------------------------------------------------------

3. Apakah Pajak Masukan di bawah ini dapat dikreditkan ? :


a. Pajak Masukan yang belum pernah dilaporkan, ditemukan dalam
pemeriksaan.
Jawab : Tidak
b. Pajak Masukan yang dibayar atas pembelian sedan untuk mobil
dinas direksi.
Jawab : Tidak
c. Pajak Masukan yang dibayar untuk pembangunan rumah dinas
karyawan.
Jawab : Tidak – Tidak berhub langsung dengan Usaha
d. Pajak Masukan yang dibayar atas pembelian obat-obatan
untuk klinik milik perusahaan.
Jawab : Tidak – Tidak berhub langsung dengan Usaha Pokok
e. Pajak Masukan yang dibayar atas management assistance oleh
hotel Sheraton.
Jawab : Boleh – Kalo usahanya Hotel
--------------------------------------------------------------------------------------

4. PT Ben Lego adalah sebuah perusahaan yang bergerak


dalam bidang distributor mainan anak anak yang berkedudukan
di Jalan Magelang km.5 Yogyakarta kode pos 67890, telp. 565725.
Merk usaha perusahaan adalah “Toys Tools”. NPWP perusahaan
adalah. 01.599.205.0.542.000 . Dalam bulan Januari 2010
diperoleh data aktivitas perusahan sebagai berikut.
Hitunglah berapa pajak yang terutang atas transaksi tersebut pada
Masa Pajak Januari 2010
Data yang berhubungan dengan penjualan / penyerahan barang kena
pajak :

a. 8 Januari diserahkan barang dagangan kepada PT Ben Seneng


di Semarang dengan NPWP 01.594.502.0-502-000 sebesar
Rp. 350.000.000,- , atas penyerahan tersebut dibayar tunai.
Jawab :
DPP 350.000.000PPN : 10% x 350.000.000 = Rp. 35.000.000,-

b. 10 Januari diterima pembayaran dari PT . Ben Sugih NPWP.


01.548.951.7-542-000 sejumlah Rp. 25.000.000,- atas
penyerahan barang yang dilakukan pada bulan Nopember
2009. pada saat penyerahan barang faktur pajak belum dibuat.
Jawab :
DPP 25.000.000PPN : 10% x 25.000.000 = Rp. 2.500.000,-

c. 12 Januari diserahkan beberapa barang mainan anak


anak kepada PT. Ben Marem yang berkedudukan di
Surakarta dengan NPWP 01.222.333.6-526-000 seharga Rp.
150.000.000,- dan atas penyerahan tersebut akan dibayar
pada tanggal 25 Maret.
Jawab :
DPP 150.000.000PPN : 10% x 150.000.000 = Rp. 15.000.000,-

d. 15 Januari diberikan kepada panitia perlombaan anak


anak sejumlah barang sebagai hadiah seharga. 33.000.000,-
termasuk laba 10%.
Jawab :
Pemberian Cuma-Cuma DPP : 100/110 x 33.000.000 : Rp. 30.000.000
PPN : 10% x 30.000.000 = Rp. 3.000.000

e. 16 Januari membayar royalty kepada Husan Toys. ltd di


Singapura sebesar Rp.75.000.000,- atas penggunaan formula
pembuatan mainan anak anak.
Jawab :
Pemanfaatan BKP Tdk berwujud dr luar pabean di dlm pabean DPP 75.000.000
PPN : 10% x 75.000.000 = Rp. 7.500.000

f. 25 Januari menjual sebuah inventaris kantor berupa mesin


generator yang diimpor dari jepang. Harga jual mesin generator
tersebut adalah Rp. 50.000.000,- pada waktu pembelian generator
pajak masukan dapat dikreditkan menurut ketentuan tetapi oleh
perusahaan belum dikreditkan.
Jawab :
Psl 16 D : Penyerahan aktiva yg semula tdk u/ diperjual belikanTerutang PPN
asalkan PM waktu perolehan bisa dikreditkan DPP : Harga Pasar : Rp.
50.000.000 PPN : 10% x 50.000.000 = Rp. 5.000.000

g. 26 Januari Menyerahkan beberapa mainan anak anak secara


konsinyasi kepada PT. Ben Sregep di Yogyakarta dengan NPWP
01.002.0345.9-541-000 senilai Rp.55.000.000,
Jawab :
Konsinyasi terutang PPN DPP : Rp. 55.000.000,-
PPN : 10% x 55.000.000,- = Rp. 5.500.000

h. 27 Januari mengirimkan beberapa mainan anak anak ke cabang


di Jakarta senilai Rp. 240.000.000,- termasuk laba 20%.
Jawab :
Pengiriman antar cabang DPP : 100/120 x 240.000.000 = Rp. 200.000.000
PPN : 10% x 200.000.000 = Rp. 20.000.000
Sepanjang belum/tidak ada pemusatan terutang PPN nya.

----------------------------------------------------------------------------------------------
Tugas Pertemuan IV

1. PT. RATNA mengimpor 1000 lembar permadani dari Irak.


Sehubungan dengan itu, PT. RATNA telah membayar Rp.
11.000.000.000,00 yang meliputi Nilai Impor dan PPN 10%.
Disamping itu atas impor permadani terutang Bea Masuk 50%. Pada
tanggal 17 Mei 2010, importir ini menyerahkan 50 lembar
permadani tersebut kepada instansi pemerintah dengan harga
kontrak Rp. 800.000.000,00 termasuk PPN. Pembayaran telah
diterima pada tanggal 8 Juli 2010 setelah dimasukkan penagihan
tanggal 23 Juni 2010.
Hitung :
a. Berapa Harga Jual permadani yang diserahkan kepada
instansi pemerintah tersebut ?
Jawab :
Harga jual adalah (100/110) x 800.000.000,- = Rp. 727.272.727
b. Berapa PPN yang dipungut oleh Pemungut PPN ?
Jawab :
DPP = 727.272.727,-
PPN = 72.727.272,-

c. Kapankan paling lambat PT. IMPORTA wajib membuat


Faktur Pajaknya dan berapa PPN yang terutangnya ?
Jawab :
Pada saat menyampaikan tsgihan yaitu 23 Juni 2010.

--------------------------------------------------------------------------------------

2. PT. MOTOR BANGET mengelola sebuah perusahaan


persewaan kendaraan bermotor, dan sudah dikukuhkan
sebagai PKP di KPP Bogor. Pada tanggal 30 Desember 2009,
perusahaan ini mulai pelaksanaan pembangunan sendiri
sebuah bangunan untuk tempat usaha di atas tanah seluas 760 m2,
yang terletak di wilayah Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sukabumi.
Luas bangunan seluruhnya direncanakan 500 m2 untuk gedung
utama dan 200 m2 lapangan parkir. Pembangunan tahap pertama
seluas 300 m2.
Dari catatannya dapat dipetik daftar pengeluaran sehubungan
dengan kegiatan pembangunan ini adalah :

No. BULAN GEDUNG UTAMA LAPANGAN PARKIR


a. Desember 1997 Rp. 60.000.000,00 -
b. Januari 1998 Rp. 80.000.000,00 -
c. Februari 1998 Rp. 77.000.000,00 Rp. 33.000.000,00
d. Maret 1998 Rp. 66.000.000,00 Rp. 45.000.000,00
e. April' 1998 Rp. 55.000.000,00 Rp. 44.000.000,00
f. Mei 1997 Rp. 42.000.000,00 Rp. 20.000.000,00

Jawab :
a. Pengeluaran = Rp. 60.000.000,- DPP = Rp. 12.000.000,- PPN = Rp. 1.200.000,-
b. Pengeluaran = Rp. 80.000.000,- DPP = Rp. 16.000.000,- PPN = Rp. 1.600.000,-
c. Pengeluaran = Rp. 110.000.000,- DPP = Rp. 22.000.000,- PPN = Rp. 2.200.000,-
d. Pengeluaran = Rp. 111.000.000,- DPP = Rp. 22.200.000,- PPN = Rp. 2.220.000,-
e. Pengeluaran = Rp. 99.000.000,- DPP = Rp. 19.800.000,- PPN = Rp. 1.980.000,-
f. Pengeluaran = Rp. 62.000.000,- DPP = Rp. 12.400.000,- PPN = Rp. 1.240.000,-

Ulasan :
Jangan lupa luas bangunan yang dimaksud adalah termasuk fasilitas pendukung
seperti taman dan tempat parkir. Bila bangunan bertingkat maka yang dihitung
bukan hanya luas lantai dasar, tetapi luas semua lantai.

Berdasarkan pertimbangan tertentu, pada tanggal 27 September


2010, bangunan ini dijual dengan Harga Jual Rp. 800 juta.
Jawab :
DPP = Rp. 800.000.000,- PPN = Rp. 80.000.000,-
Disamping itu pada bulan yang sama telah dijual pula beberapa
aktiva perusahaan berupa :
a. 3 unit sedan yang merupakan bagian dari kendaraan bermotor
yang disewakan, dijual dengan harga Rp. 145.000.000,00. Kedua
sedan ini dibeli pada tanggal 12 Mei 2006.
Jawab :
DPP = Rp. 145.000.000,- PPN = Rp. 14.500.000,-

b. 1 unit sedan yang digunakan sebagai mobil dinas direksi yang


dibeli tanggal 21 Juni 2006 dijual dengan harga Rp. 70 juta.
Jawab :
Tidak ada PPN terutang.
Ulasan :
UU PPN pasal 9 ayat (8) huruf c :
Pengkreditan Pajak Masukan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak dapat
diberlakukan bagi pengeluaran untuk: perolehan dan pemeliharaan kendaraan bermotor
berupa sedan dan station wagon, kecuali merupakan barang dagangan atau disewakan;
UU PPN pasal 16D :
Pajak Pertambahan Nilai dikenakan atas penyerahan Barang Kena Pajak berupa aktiva
yang menurut tujuan semula tidak untuk diperjualbelikan oleh Pengusaha Kena Pajak,
kecuali atas penyerahan aktiva yang Pajak Masukannya tidak dapat dikreditkan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (8) huruf b dan huruf c

c. 2 unit kombi yang dibeli tanggal 17 Juni 2005 yang semula


digunakan untuk kegiatan antar jemput karyawan, dijual dengan
harga Rp. 45 juta.
Jawab :
Tidak ada PPN terutang.
Ulasan :
UU PPN pasal 9 ayat (8) huruf c :
Pengkreditan Pajak Masukan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak dapat
diberlakukan bagi pengeluaran untuk: perolehan dan pemeliharaan kendaraan bermotor
berupa sedan dan station wagon, kecuali merupakan barang dagangan atau disewakan;
UU PPN pasal 16D :
Pajak Pertambahan Nilai dikenakan atas penyerahan Barang Kena Pajak berupa aktiva
yang menurut tujuan semula tidak untuk diperjualbelikan oleh Pengusaha Kena Pajak,
kecuali atas penyerahan aktiva yang Pajak Masukannya tidak dapat dikreditkan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (8) huruf b dan huruf c

--------------------------------------------------------------------------------------

3. PT KOE BOKAPKOE adalah sebuah perusahaan yang bergerak


dalam bidang industri roti dengan merk “NIE’MAT”. Dikukuhkan
sebagai Wajib Pajak pada tanggal 20 Mei 1999 dengan NPWP :
02.123.715.5-523.000, dan dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena
Pajak pada tanggal 12 Desember 2010. Pada tanggal 21 April
2009 dan 20 Juni 2009 membeli 2 (dua) buah mesin
pembuat adonan roti dari PT. MESIN BAGUS sebuah perusahaan
yang sudah dikukuhkan sebagai PKP dengan harga beli
masing-masing Rp. 55.000.000,- termasuk PPN 10%.
Pada tanggal 12 Mei 2010, kedua mesin dijual dan laku
terjual dengan harga masing-masing Rp. 23.000.000,-

a. Apakah penjualan tersebut terutang PPN ? Berikan alasan


Saudara !
Jawab :
Ya, terutang PPN, dasarnya UU PPN pasal 16 D.

b. Apabila terutang PPN, berapa dan kapan PPN terutangnya ?


Jawab :
DPP = Rp. 46.000.000,- PPN = Rp. 4.600.000,-
Terutang PPN pada saat penyerahan tanggal 12 Mei 2010.

c. Dokumen apakah yang harus dibuat oleh PKP agar dia


dapat dikatakan melaksanakan kewajiban PKP-nya sehubungan
dengan transaksi tersebut ?
Jawab :
- Kwitansi/Faktur Penjualan
- Faktur Pajak
- Bukti setoran pajak

Pada tanggal 28 Mei 2010 memberikan bantuan berupa roti hasil


produksinya dan selimut kepada korban gempa di desa Jedok
Bambanglipuro Bantul, dengan harga masing-masing Rp.
24.000.000,- dan Rp. 36.000.000,- (dengan memperhtiungkan laba
kotor 20%)
d. Berapa PPN terutangnya dan kapankan PPN terutangnya ?
Jawab :
DPP = Rp. 60.000.000/1,2
= Rp. 50.000.000
PPN = Rp. 50.000.000 x 10%
= Rp. 5.000.000

e. Faktur Pajak apakah yang harus dibuat ?


Jawab :
Faktur pajak standard, dengan kode 040.

==============================================================

Anda mungkin juga menyukai