Anda di halaman 1dari 6

GAYA KEPEMIMPINAN

RATU ELIZABETH
DZIRWA-1902040069
Ratu Elizabeth II (Elizabeth Alexandra Mary, lahir 21 April 1926[catatan 1]) adalah Ratu monarki
konstitusional dari 16 negara berdaulat (dikenal sebagai Alam Persemakmuran) dan teritori beserta
dependensinya, serta ketua dari 54 anggota Negara-Negara Persemakmuran. Ratu Elizabeth juga merupakan
Gubernur Agung Gereja Inggris
Ratu Elizabeth sudah melakukan berbagai pertemuan dan kunjungan kenegaraan bersejarah, termasuk
kunjungan kenegaraan ke Republik Irlandia dan kunjungan timbal balik dari dan ke Paus Katolik Roma. Ratu
Elizabeth juga telah menjadi saksi hidup atas berbagai perubahan besar yang terjadi dalam konstitusi Alam
Persemakmurannya, seperti devolusi di Britania Raya, dan pemisahan konstitusi Kanada. Sedangkan secara
personal, Ratu juga telah menyaksikan berbagai peristiwa penting yang terjadi dalam monarkinya, termasuk
kelahiran dan pernikahan anak serta cucunya, upacara penobatan Pangeran Wales, dan perayaan Yubileum perak,
emas, dan berlian Ratu pada tahun 1977, 2002, dan 2012.
KEHIDUPAN AWAL
Elizabeth adalah anak pertama dari Pangeran Albert, Adipati York (kemudian menjadi Raja George VI), dan istrinya, Elizabeth
Angela Marguerite Bowes-Lyon (kemudian lebih dikenal sebagai Ratu Elizabeth, Ibu Suri). Ayahnya adalah anak kedua dari Raja
George V dan Ratu Mary. Sedangkan ibunya adalah putri bungsu dari bangsawan Skotlandia bernama Claude Bowes-Lyon.
Elizabeth dilahirkan melalui operasi caesar pada pukul 2:40 AM (GMT) tanggal 21 April 1926 di kediaman kakeknya di 17 Bruton
Street, Mayfair, London.[1] Elizabeth dibaptis oleh Uskup Agung Anglikan York bernama Cosmo Gordon Lang di sebuah kapel
pribadi di Istana Buckingham pada tanggal 29 Mei 1926,[2][catatan 2] dan dinamai Elizabeth Alexandra Mary; Elizabeth
diturunkan dari nama ibundanya, Alexandra diturunkan dari nama ibu Raja George V, Alexandra dari Denmark, yang meninggal
dunia enam bulan sebelumnya, sedangkan Mary adalah nama neneknya dari pihak ayah.[3] Keluarga dekatnya memanggil
Elizabeth dengan sebutan "Lilibet".[4] Raja George V sangat menyayangi cucunya. Saat Raja mengidap penyakit serius pada tahun
1929, dilaporkan bahwa kunjungan rutin dari Elizabeth turut membantu menumbuhkan semangat dan mempercepat proses
kesembuhan sang Raja.
Elizabeth memiliki seorang saudara perempuan, yaitu Putri Margaret, yang usianya empat tahun lebih muda dari usianya.
Keduanya dididik secara privat di rumah dengan pengawasan dari ibu dan pengasuh mereka, Marion Crawford atau "Crawfie".[6]
Pelajaran yang diajarkan pada mereka berdua adalah sejarah, bahasa, sastra, dan musik.[7] Untuk menggambarkan kehidupan
keluarga kerajaan,[8] pada tahun 1950 Crawford menerbitkan sebuah biografi masa kecil Elizabeth dan Margaret yang berjudul
The Little Princesses. Buku ini menggambarkan Elizabeth kecil yang mencintai kuda dan anjing, serta bersikap tertib dan
bertanggungjawab.[9] Winston Churchill menggambarkan Elizabeth saat berusia dua tahun sebagai "sebuah karakter yang
memantulkan keajaiban dari sosok seorang bayi." [10] Sepupunya, Margaret Rhodes menggambarkan Elizabeth kecil sebagai
"seorang gadis kecil yang periang, namun pada dasarnya bijaksana dan berperilaku baik"
Kepemimpinan Ratu Elizabeth II
Sejak awal masa pemerintahannya, Elizabeth II memahami nilai hubungan masyarakat dan membiarkan
penobatannya disiarkan di televisi, meskipun pihak Winston Churchill merasa hal itu merendahkan nilai dari upacara
penobatan.
Elizabeth II, pemimpin ke-40 Kerajaan Inggris telah bekerja keras dalam tugas-tugas kerajaannya dan menjadi tokoh
populer dunia. Pada 2003, Ratu Elizabeth II merayakan 50 tahun kepemimpinannya, yang mana hanya Raja Inggris
kelima yang mampu merayakannya.
Ketika Elizabeth II menjadi ratu usai perang, Inggris masih memiliki kerajaan-kerajaan besar yang mendominasi.
Namun, selama 1950-an dan 1960-an, banyak negara yang mencapai kemerdekaan dan Kerajaan Inggris berevolusi
menjadi Persemakmuran Bangsa-Bangsa (Commonwealth). Dengan demikian, Elizabeth II telah melakukan kunjungan ke
negara-negara lain sebagai kepala persemakmuran dan wakil Inggris, termasuk perjalanan pertama ke Jerman pada
1965. Ia menjadi pemimpin kerajaan Inggris pertama yang melakukan kunjungan kenegaraan dalam lebih dari lima
dekade.
Dilansir dari Biography, Kamis 6 Januari 2020, selama era 1970-an dan 1980-an, Elizabeth II juga terus melakukan
kunjungan ke berbagai negara. Pada 1973 ia menghadiri Konferensi Negara Persemakmuran di Ottawa, Kanada dan pada
1976 melakukan perjalanan ke AS untuk perayaan ulang tahun ke-200 kemerdekaan AS dari Inggris. Lebih dari seminggu
kemudian dia berada di Montreal, Kanada, untuk membuka Olimpiade Musim Panas.
Pada 1979, Elizabeth II juga diketahui mengunjungi pertemuan di negara timur tengah yaitu Kuwait, Bahrain, Arab Saudi,
Qatar, Uni Emirat Arab, dan Oman, yang mendapat perhatian internasional dan rasa hormat kepada sang Ratu.
GELAR DAN LAMBANG
Gelar
• 21 April 1926 – 11 Desember 1936: Paduka Yang Mulia Putri Elizabeth dari York (Her Royal Highness Princess
Elizabeth of York)
• 11 Desember 1936 – 20 November 1947: Paduka Yang Mulia Sang Putri Elizabeth (Her Royal Highness The Princess
Elizabeth)
• 20 November 1947 – 6 Februari 1952: Paduka Yang Mulia Sang Putri Elizabeth, Istri Adipati Edinburgh (Her Royal
Highness The Princess Elizabeth, Duchess of Edinburgh)
Sejak 6 Februari 1952: Baginda Ratu Elizabeth II (Her Majesty The Queen Elizabeth II)
Elizabeth telah memegang dan dianugerahi banyak gelar dan posisi militer kehormatan di seluruh Persemakmuran dan dari
seluruh dunia. Secara resmi, dia memiliki gelar yang berbeda di setiap Alam Persemakmuran nya: Ratu Kanada di Kanada,
Ratu Australia di Australia, dan lain sebagainya. Di Kepulauan Channel dan Isle of Man, yang merupakan Dependensi
Mahkota Britania Raya, Ratu Elizabeth dikenal sebagai Adipati Normandia dan Lord of Mann. Gelar lainnya termasuk
"Defender of the Faith" dan Adipati Lancaster. Ketika sedang berbicara dengan Ratu, kebanyakan orang umumnya
menggunakan panggilan Your Majesty (Baginda) untuk pertama kalinya, dan kemudian boleh memanggilnya Ma’am.

Lambang
Dari tanggal 21 April 1944, lambang resmi untuk Elizabeth berbentuk sebuah belah ketupat yang meniru desain
Lambang Britania Raya, dibedakan oleh tiga label di dalamnya yang menampilkan mawar Tudor ditengahnya dan salib St.
George di kedua sisinya.[203] Setelah naik takhta, dia masih menggunakan lambang yang bentuknya tidak jauh berbeda
dengan lambang sebelumnya. Desain perisai juga digunakan dalam Bendera Kerajaan Britania Raya. Elizabeth memiliki
bendera pribadi untuk dipergunakan di Kanada, Selandia Baru, Australia, Jamaika, Barbados, dan di negara-negara lainnya
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai