Anda di halaman 1dari 29

TEKNIK TEKNIK

ANESTESI
Anestesi
Anestesi merupakan suatu tindakan untuk menghilangkan rasa sakit
ketika dilakukan pembedahan dan berbagai prosedur lain yang
menimbulkan rasa sakit, dalam hal ini rasa takut perlu ikut dihilangkan
untuk menciptakan kondisi optimal bagi pelaksanaan pembedahan

PEMBAGIAN ANESTESI
- Anestesi general
- Anestesi local
Anestesi general
• Teknik
• General Anestesi Intravena
• General Anestesi Inhalasi
• Anestesi Imbang
Anestesi lokal
• Teknik anestesi local biasanya menyesuaikan dengan lokasi tempat
dilakukannya anestesi,seperti anestesi saraf oral, anestesi saraf digiti,
anestesi pada operasi mata
Prinsip terapi cairan
Terapi cairan
Terapi cairan adalah salah satu terapi yang sangat menentukan
keberhasilan penanganan pasien kritis. Dalam langkah-langkah
resusitasi, langkah D (“drug and fluid treatment”) dalam bantuan hidup
lanjut, merupakan langkah penting yang dilakukan secara simultan
dengan langkah-langkah lainnya. Tindakan ini seringkali merupakan
langkah “life saving” pada pasien yang menderita kehilangan cairan
yang banyak seperti dehidrasi karena muntah mencret dan syok.
Jenis cairan dan indikasi
Secara garis besar, cairan intravena dibagi menjadi dua, yaitu cairan
kristaloid dan koloid.
• Cairan Kristaloid
Kristaloid berisi elektrolit (contoh kalium, natrium, kalsium, klorida).
Kristaloid tidak mengandung partikel onkotik dan karena itu tidak
terbatas dalam ruang intravascular dengan waktu paruh kristaloid di
intravascular adalah 20-30 menit.
• Isotonis
• Hipertonis
• hipotonis
• Cairan Koloid
Cairan koloid mengandung zat-zat yang mempunyai berat molekul
tinggi dengan aktivitas osmotik yang menyebabkan cairan ini cenderung
bertahan agak lama dalam ruang intravaskuler. Koloid digunakan untuk
resusitasi cairan pada pasien dengan defisit cairan berat seperti pada
syok hipovolemik/hermorhagik sebelum diberikan transfusi darah, pada
penderita dengan hipoalbuminemia berat dan kehilangan protein
jumlah besar (misalnya pada luka bakar).
Jalur pemberian terapi cairan
• Kanulasi vena periver
• Kanulasi vena sentral
Terapi cairan perioperatif
• Terapi cairan pra bedah
• Terapi cairan selama operasi
• Terapi cairan pasca bedah
Pre anestesi, monitoring
operasi dan post operasi
Pre anestesi
• ASA dan sedasi
Tujuan :
• Membina hubungan baik dengan pasien
• Mengetahui riwayat anestesi & riwayat penyakit
• Mempersiapkan mental & fisik pasien
• Merencanakan dan memilih teknik anestesi
• Menentukan status fisik & menilai resiko anestesi
• Menentukan klasifikasi ASA ( American Society of Anesthesiology )
• Pemeriksaan fisik
Secara keseluruhan dilakukan pemeriksaan 6B yaitu :
• Breath
• Blood
• Brain
• Bowel
• Blader
• Bone
• Persiapan hari operasi
• Pengosongan dan pembersihan lambung
• Pelepasan kosmetik dan perhiasan dapat mempengaruhi pemeriksaan selama
anestesi
• Mengosongkan vesika urinaria
• Membersihkan jalan nafas
• Mengganti pakain pasien dg pakaian khusus
• Mengulang pemeriksaan fisik
intraoperative
Monitoring Monitoing tanda-tanda vital dilakukan tiap 3 / 5 menit
meliputi :
• Sat O2
• EKG
• NIBP
• Et CO2
• Suhu tubuh
Post operative
• Post operative pain treatment
• Observasi di RR
• Kirim pasien ke Ruang Perawatan / HCU / ICU
Komplikasi anestesi
Gangguan Pasca Anestesi
• Pernapasan
Gangguan pernapasan cepat menyebabkan kematian karena hipoksia
sehingga harus diketahui sedini mungkin dan segera di atasi. Penyebab
yang sering dijumpai sebagai penyulit pernapasan adalah sisa anastesi
(penderita tidak sadar kembali) dan sisa pelemas otot yang belum
dimetabolisme dengan sempurna, selain itu lidah jatuh kebelakang
menyebabkan obstruksi hipofaring. Kedua hal ini menyebabkan
hipoventilasi, dan dalam derajat yang lebih beratmenyebabkan apnea.
• Sirkulasi
Penyulit yang sering di jumpai adalah hipotensi syok dan aritmia, hal ini
disebabkan oleh kekurangan cairan karena perdarahan yang tidak
cukup diganti. Sebab lain adalah sisa anastesi yang masih tertinggal
dalam sirkulasi, terutama jika tahapan anastesi masih dalam akhir
pembedahan.
• Regurgitasi dan muntah
Regurgitasi dan muntah disebabkan oleh hipoksia selama anastesi.
Pencegahan muntah penting karena dapat menyebabkan aspirasi

• Hipotermi
Gangguan metabolisme mempengaruhi kejadian hipotermi, selain itu
juga karena efek obat-obatan yang dipakai.
Obat pada anestesi
Pada tindakan general anestesi terdapat beberapa teknik yang dapat
dilakukan yaitu general anestesi dengan teknik intravena anestesi dan
general anestesi dengan inhalasi, berikut obat-obat yang dapat digunakan
pada kedua teknik tersebut
Terapi oksigen
Yang dimaksud dengan terapi oksigen adalah upaya-upaya
meningkatkan masukan oksigen ke dalam sistem respirasi,
meningkatkan daya angkut hemodinamik dan meningkatkan daya
ekstraksi O2 jaringan.
Tujuan
• Mengoreksi hipoksemia
• Mencegah hipoksemia
• Mengobati keracunan CO
Teknik
• Nonrebreathing
Pada sistem nonrebreathing, kontak antara udara inspirasi dan ekspirasi
sangat minimal.
• rebreathing
Alat
• Nasal Kanul
Termasuk dalam sistem “non rebreathing”, “no capacity”, dan aliran rendah.
• Kateter nasal
Alat ini mirip nasal kanul, sed\erhana, murah dan mudah dalam
pemakaiannya. Fraksi oksigen yang dihasilkan sama seperti nasal kanul
• Sungkup muka
• Kollar trakeostomi
Alat ini digunakan pada pasien yang dilakukan trakeostomi. Alat ini mampu
memberikan humidifikasi tinggi dan FiO2 nya dikendalikan dengan mengatur
aliran oksigen permenitnya.
Komplikasi
• Depresi nafas
• Keracunan oksigen
• Nyeri substemal

Anda mungkin juga menyukai