Anda di halaman 1dari 21

Meneladani Allah

Yang Maha Pemurah dan Maha Mulia

Rikza Abdullah
Allah Maha Pemurah dan Mulia
Ada dua pengertian dari sifat Allah ‫ا ْلَكِر ُيم‬:
1.  Maha Pemurah – yang suka memberi
kebutuhan makhluk-Nya dengan porsi yang
tepat meskipun tanpa diminta dan tanpa
mengharapkan imbalan.
2. Maha Mulia – karena Dia satu-satunya yang
bisa mencipta dan tidak membutuhkan
bantuan apapun dari siapapun. Dia selalu
berbuat baik dan tidak pernah berbuat jahat
terhadap siapapun.
Maha Pemurah dalam penciptaan
ِّ ‫ك ِفي أ‬
‫َي‬ َ َ‫اك َف َع َدل‬
َ ‫س َّو‬
َ ‫ف‬
َ ‫ك‬
َ ‫ق‬َ ‫ل‬
َ ‫خ‬َ ‫ي‬ ِ َّ‫ك الْ َك ِر ِيم ال‬
‫ذ‬ َ ‫ب‬
ِّ‫ر‬َ
ِ‫يَا أ َُّي َها اإْلِ نْسا ُن َما غَ َّر َك ب‬
َ
‫ك‬ َّ
َ َ َ َ ‫ور‬
‫ب‬‫ك‬ ‫ر‬ ‫اء‬ ‫ش‬ ‫ا‬ ‫م‬ ٍ
‫ة‬
َّ َ‫ص‬ ُ
Hai manusia, apakah yang telah
memperdayakan kamu (berbuat durhaka)
terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah. Yang
telah menciptakan kamu lalu
menyempurnakan kejadianmu dan
menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang,
dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki,
Dia menyusun tubuhmu. (Al Infithar 82:6-8)
Bentuk manusia dibuat terbaik

‫َح َس ِن َت ْق ِو ٍيم‬‫أ‬ ‫ي‬ ِ‫لََق ْد َخلَ ْقنَا اإْلِ نسا َن ف‬


ْ َ
Sesungguhnya Kami telah
menciptakan manusia dalam
bentuk yang sebaik-baiknya.
(Al Tin 95:4)
Menyediakan makanan yang dibutuhkan
‫ض َش ّقاً فَأَنبَْتنَا ِف َيها‬ ِ ِ ‫نسا ُن إِلَى طَ َع‬ ِ
‫ر‬َ
َ ْ َ َ ‫أْل‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ن‬ ‫ق‬
ْ ‫ق‬
َ ‫ش‬ ‫م‬
َّ ‫ث‬
ُ ‫ا‬
ً ‫ب‬ ‫ص‬ ‫اء‬ ‫ْم‬
ّ َ َ َ َْ َ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ن‬ ‫ب‬ ‫ب‬ ‫ص‬ ‫ا‬َّ
‫ن‬ َ
‫أ‬ ‫ه‬ ‫ام‬ َ ‫َفلْيَنظُ ِر اإْل‬
‫ضباً َوَزْيتُوناً َونَ ْخالً َو َح َدائِ َق غُلْباً َوفَاكِ َهةً َوأَبّاً َّمتَاعاً لَّ ُك ْم َوأِل َْن َع ِام ُك ْم‬ْ َ‫َحبّاً َو ِعنَباً َوق‬
Maka hendaklah manusia itu memperhatikan
makanannya. Sesungguhnya Kami benar-benar telah
mencurahkan air (dari langit), kemudian Kami belah
bumi dengan sebaik-baiknya, lalu Kami tumbuhkan
biji-bijian di bumi itu, anggur dan sayur-sayuran,
Zaitun dan pohon kurma, kebun-kebun (yang) lebat,
dan buah-buahan serta rumput-rumputan, untuk
kesenanganmu dan untuk binatang-binatang
ternakmu. (‘Abasa 80:24-32)
Allah menyediakan suasana cocok
‫َّه َار‬ ِ َّ ِ َّ
َ َ َ َ َ َ ُ َ ْ َ َ َ ْ ُ َ َ َ ‫َو ُه َو ال‬
‫الن‬ ‫ل‬‫ع‬ ‫ج‬‫و‬ ‫ا‬
ً ‫ات‬‫ب‬ ‫س‬ ‫م‬‫َّو‬
‫الن‬‫و‬ ً‫ا‬ ‫اس‬ ‫ب‬ ‫ل‬ ‫ل‬‫ي‬‫ل‬ ‫ال‬ ‫م‬ ‫ك‬
ُ ‫ل‬
َ ‫ل‬‫ع‬ ‫ج‬ ‫ي‬ ‫ذ‬
ً‫شورا‬ ُ ُ‫ن‬
Dialah yang menjadikan untukmu
malam (sebagai) pakaian, dan tidur
untuk istirahat, dan Dia menjadikan
siang untuk bangun berusaha. (Al
Furqan 25:47)
Kenikmatan tak terhitung
‫سا َن‬ ‫ن‬
ْ ِ‫إْل‬ ‫ا‬ َّ
‫ن‬ ِ‫وها إ‬ ‫ص‬‫ح‬ ‫ت‬
ُ ‫اَل‬ ِ َّ‫وَآتَا ُكم ِمن ُك ِّل ما سأَلْتُموهُ وإِ ْن َتع ُّدوا نِعمةَ الل‬
‫ه‬
َ َ ُ ْ َْ ُ َ ُ َ َ ْ ْ َ
ٌ ‫وم َك َّف‬
‫ار‬ ٌ ُ‫لَظَل‬
Dan Dia telah memberikan kepadamu
(keperluanmu) dan segala apa yang kamu
mohonkan kepadanya. Dan jika kamu
menghitung ni'mat Allah, tidaklah dapat kamu
menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu,
sangat zalim dan sangat mengingkari (ni'mat
Allah). (Ibrahim 14:34)
Mensyukuri pemberian Allah
‫يم‬ِ
‫ر‬ ‫ك‬
َ ‫ي‬
ٌّ ِ
‫ن‬ ‫غ‬
َ ‫ي‬ ‫ب‬
ِّ‫ر‬ َّ
‫ن‬ ِ
‫إ‬َ‫ف‬ ‫ر‬ ‫ف‬
َ ‫ك‬
َ ‫ن‬ ‫م‬‫و‬ ِ
‫ه‬ ِ
‫س‬ ‫ف‬
ْ ‫ن‬
َِ‫ل‬ ‫ر‬ ‫ك‬
ُ ‫ش‬
ْ ‫ي‬ ‫ا‬ ‫م‬ َّ
‫ن‬ ِ
‫إ‬َ‫ف‬ ‫ر‬ ‫ك‬
َ ‫ش‬
َ ‫ن‬ ‫م‬‫و‬
ٌ َ َ ْ َ َ ُ َ َ َ ْ َ َ ....
Dan barangsiapa yang bersyukur maka
sesungguhnya dia bersyukur untuk
(kebaikan) dirinya sendiri dan
barangsiapa yang ingkar, maka
sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi
Maha Pemurah/Mulia." (Al Naml
27:40)
Bersyukur dengan bercerita
ْ ‫ك فَ َح ِّد‬
‫ث‬ ‫ب‬
ِّ‫ر‬ ِ
‫ة‬ ‫م‬‫ع‬ِ‫ن‬ِ
َ َ َ ْ ‫َوأ ََّما ب‬
Dan terhadap ni'mat Tuhanmu, maka
hendaklah kamu siarkan. (Al Dhuha 93:11)
 
ِ ‫ث بِنِ ْعم ِة‬
"‫اهلل ُش ْك ٌر‬ َ ُ ‫"التَ َح ُّد‬
“Bercerita tentang kenikmatan Allah
adalah suatu bentuk (ungkapan) rasa
syukur.” (HR Ahmad dari Nukman bin Basyir)
Tampil baik dengan pemberian Allah
ُّ ‫آد َم ُخ ُذوا ِزينَتَ ُك ْم ِع ْن َد ُك ِّل َم ْس ِج ٍد َوُكلُوا َوا ْش َربُوا َواَل تُ ْس ِرفُوا إِنَّهُ اَل يُ ِح‬
‫ب‬ َ ‫يَا بَنِي‬
‫الرْز ِق‬ ِ ِ َّ ِ ِ ِ ِ َِّ ِ َّ ِ ِ
ِّ َ ‫ن‬ ‫م‬ ‫ات‬ ‫ب‬ ‫ي‬
ِّ ‫ط‬ ‫ال‬‫و‬
َ َ َ َ َْ ‫ه‬ ‫اد‬ ‫ب‬ ‫ع‬ ‫ل‬ ‫ج‬ ‫ر‬ ‫خ‬ َ
‫أ‬ ‫ي‬ ‫ت‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ه‬ ‫ل‬ ‫ال‬ ‫ة‬
َ َ َ َ ْ َ ْ َ ‫ال ُْم ْس ِر‬
‫ين‬‫ز‬ ‫م‬‫ر‬َّ ‫ح‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫ل‬ ُ‫ق‬ ‫ين‬ ‫ف‬
Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di
setiap (memasuki) mesjid , makan dan minumlah,
dan janganlah berlebih-lebihan . Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-
lebihan. Katakanlah: "Siapakah yang
mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah
dikeluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya dan
(siapa pulakah yang mengharamkan) rezki yang
baik?" (Al A’raf 7-31-32)
Berpakaian rendahan ditegur
."‫ك َوَك َر َامتِ ِه‬
َ ‫اك اللَّهُ َمااًل َف ْل ُي َر أََث ُر نِ ْع َم ِة اللَّ ِه َعلَْي‬
َ َ‫"فَِإذَا آت‬
Malik bin ‘Auf datang kepada Rasulullah dengan
mengenakan pakain rendahan. Lalu Rasulullah
bertanya: “Punya hartakah engkau?) Malik
menjawab: “Ya.” Rasulullah: “Dari mana?”
Malik: “Allah memberik berupa unta, kambing,
kuda dan budak.” Rasulullah: “Jika Allah
memberimu harta, maka tampakkanlah dampak
dari nikmat-Nya dan pemberian-Nya itu pada
dirimu.” (HR Nasa’i, Abu Daud, Ahmad, Ibnu
Hibban dan Tirmidzi dari Malik bin ‘Auf)
Meneladani Allah dalam memberi
‫ت َس ْب َع َسنَابِ َل فِي‬ ‫ت‬ ‫ب‬ ‫ن‬
ْ
ْ ََ َ َ ََ
‫أ‬ ٍ
‫ة‬ ‫ب‬
َّ ‫ح‬ ِ
‫ل‬ ‫ث‬ ‫م‬ ‫ك‬َ ِ
‫ه‬ َّ
‫ل‬ ‫ال‬ ِ
‫يل‬ِ‫ب‬ ‫س‬
َ ‫ي‬ ِ
‫ف‬ ‫م‬ْ َ ‫ه‬
ُ ‫ل‬
َ ‫ا‬‫و‬ ‫َم‬
ْ ‫أ‬ ‫ن‬
َ ‫و‬ ‫ق‬ُ ِ
‫ف‬ ‫ن‬
ْ ‫ي‬ ِ َّ
ُ َ ‫َمثَ ُل ال‬
‫ين‬ ‫ذ‬
‫يم‬ ِ‫اسع َعل‬ِ ‫شاء واللَّهُ و‬ َ ‫ي‬ ‫ن‬ ‫م‬ ِ‫ف ل‬ُ ِ‫ض‬
‫اع‬ ‫ي‬ ‫ه‬
َُُ َ ََّ
‫ل‬ ‫ال‬‫و‬ ٍ
‫ة‬ ‫ب‬
َّ ‫ح‬ ‫ة‬
ُ ‫ئ‬
َ ‫ا‬‫م‬ِ ٍ
‫ة‬ َ‫ُك ِّل ُس ْن ُبل‬
ٌ ٌ َ َُ َ َْ
Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh)
orang-orang yang menafkahkan hartanya di
jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih
yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-
tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan
(ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan
Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha
Mengetahui. (Al Baqarah 2:261)
Mulia karena tak perlu bantuan
‫ش الْ َك ِر ِيم‬
ِ ‫ب ال َْع ْر‬ ‫ر‬ ‫و‬ ‫ه‬ ‫اَّل‬ِ‫إ‬ ‫ه‬ ‫ل‬ِ
‫إ‬ ُّ
‫ق‬ ‫ْح‬
‫ل‬ ‫ا‬ ‫ك‬ ِ
ُّ َ َ ُ َ َ ‫َفَت َعالَى اللَّهُ ال َْمل ُ َ اَل‬
Maka Maha Tinggi Allah, Raja Yang
Sebenarnya. Tidak ada Tuhan selain
Dia, Tuhan (Yang mempunyai) 'Arsy,
Yang Mulia. (Al Mu’minu 23:116)
Minta kemuliaan dari Allah
‫ب َوال َْع َم ُل‬ ‫ي‬
َِّّ
‫ط‬ ‫ال‬ ‫م‬ ِ‫من َكا َن ي ِري ُد ال ِْع َّزَة فَلِلَّ ِه ال ِْع َّزةُ ج ِميعاً إِلَي ِه يصع ُد الْ َكل‬
ُ ُ َْ َ ْ َ ُ َ
‫ك‬ِ‫ئ‬ ‫ل‬‫ُو‬‫أ‬ ‫ر‬ ‫ك‬ ‫م‬‫و‬ ‫د‬ ‫ي‬ ِ
‫د‬ ‫ش‬ ‫اب‬ ‫ذ‬ ‫ع‬ ‫م‬ ‫ه‬ ‫ل‬ ِ
‫ات‬ ‫ئ‬ ‫ي‬ ‫الس‬ ‫ن‬ ‫و‬‫ر‬ ِ َّ ِ
َ ْ
َ ْ ُ َ َ ٌ َ ٌ َ ْ ُ َ َّ َ َ ِّ َ ُ ْ َ َ َ ُ ُ ْ َ ُ ‫الصال‬
‫ك‬
ُ ‫م‬ ‫ي‬ ‫ين‬ ‫ذ‬ ‫ل‬ ‫ا‬‫و‬ ‫ه‬ ‫ع‬ ‫ف‬
َ ‫ر‬ ‫ي‬ ‫ح‬ َّ
‫ور‬
ُ ُ‫ُه َو َيب‬
Barangsiapa yang menghendaki kemuliaan,
maka bagi Allah-lah kemuliaan itu semuanya.
Kepada-Nyalah naik perkataan-perkataan yang
baik dan amal yang saleh dinaikkan-Nya. Dan
bagi orang-orang yang merencanakan
kejahatan azab yang keras, sedangkan rencana
jahat mereka akan hancur. (Fathir 35:10)
Berusaha selalu berperilaku mulia
‫سا َف َها‬‫ف‬ْ ‫س‬ ‫ه‬‫ر‬‫ك‬ْ ‫ي‬‫و‬ ِ
‫ق‬ ‫اَل‬ ‫خ‬
ْ َ ‫أْل‬ ‫ا‬ ‫ي‬ ِ
‫ال‬ ‫ع‬ ‫م‬ ‫ب‬
ُّ ِ
‫ح‬ ‫ي‬‫و‬ ‫م‬ ‫ر‬ ‫ك‬
َ ْ
‫ل‬ ‫ا‬ ‫ب‬
ُّ ِ
‫ح‬ ‫ي‬ ‫يم‬ِ
‫ر‬ ‫ك‬
َ ‫ه‬ َّ
‫ل‬ ‫ال‬ َّ
‫ن‬ ِ
‫إ‬
َ َ َُ ََ َ َ َ ُ َ َ َ ُ ٌ َ
Rasulullah shallallahu alaihi wa salam
bersabda: “Sesungguhnya Allah Maha
Mulia dan menyukai kemuliaan. Dia juga
menyukai akhlak-akhlak yang tinggi dan
membenci akhlak-akhlak yang tercela.”
(HR Thabrani dan Baihaqi dari Sahl bin
Sa’d)
Terkait dengan Allah ikut mulia
Al Quran mulia:
‫يم‬
ٌ ِ
‫ر‬ ‫ك‬
َ ‫ن‬
ٌ ‫آ‬‫ر‬ْ ‫ق‬
ُ ‫ل‬
َ ‫ه‬
ُ َّ
‫ن‬ ِ
‫إ‬
Sesungguhnya Al-Quraan ini adalah bacaan yang sangat
mulia. (Al Waqiah 56:77)

Nabi Muhammad mulia:


‫اع ٍر قَِليالً َما ُت ْؤِمنُو َن‬
ِ ‫ول َك ِر ٍيم وما هو بَِقو ِل َش‬
ْ َُ ََ ٍ ‫إِنَّهُ لََق ْو ُل ر ُس‬ 
َ
Sesungguhnya Al Qur'an itu adalah benar-benar wahyu
(Allah yang diturunkan kepada) Rasul yang mulia, dan Al
Qur'an itu bukanlah perkataan seorang penyair. Sedikit
sekali kamu beriman kepadanya. (Al Haqqah 69:40-41)
Mulia karena belajar Al Quran

‫َخ ْي ُرُك ْم َم ْن َت َعلَّ َم الْ ُق ْرآ َن َو َعلَّ َم ُه‬


“Sebaik-baik orang diantara
kalian adalah orang yang
mempelajari Al Quran dan
mengajarkannya.” (HR Bukhari
dari Utsman bin Affan)
Ahli Al Quran menjadi keluarga Allah

َ َ‫ َم ْن ُه ْم؟ ق‬،‫ول اللَّ ِه‬


‫ ُه ْم أ َْه ُل‬:‫ال‬ َ ‫ يَا َر ُس‬:‫ قَالُوا‬,‫َّاس‬ ِ ‫" إِ َّن لِلَّ ِه أ َْهلِ ْي َن ِم ْن الن‬
َّ ‫ أ َْه ُل اللَّ ِه َو َخ‬،‫آن‬
”ُ‫اصتُه‬ ِ ‫الْ ُقر‬
ْ
“Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga di
antara manusia.” Para sahabat bertanya,
“Siapakah mereka ya Rasulullah?” Rasulullah
menjawab, “Mereka adalah para ahli Al Qur’an.
Merekalah keluarga Allah dan hamba pilihan-
Nya” (HR Ahmad dan Ibnu Majah dari Anas bin
Malik)
Doa dengan memanggil Al Karim

‫ف َعنِّى‬ ‫ع‬‫ا‬َ‫ف‬
ُ ْ ََ ‫و‬ ‫ف‬
ْ ‫ْع‬
‫ل‬ ‫ا‬ ‫ب‬
ُّ ِ
‫ح‬ ‫ت‬
ٌُ‫يم‬ِ
‫ر‬ ‫ك‬
َ ‫و‬
ٌّ ‫ف‬
ُ ‫ع‬ َّ ِ
َ َ ُ ‫الل‬
‫ك‬ ‫ن‬ ‫إ‬ ‫م‬
َّ ‫ه‬َّ
Ya Allah sesungguhnya Engkau
Maha Pemaaf lagi Maha Mulia,
Engkau Mencintai Pemaafan,
maka maafkanlah aku). (HR
Tirmidzi)
Ringkasan:
Al Karim: Allah Maha Pemurah karena suka
memberi dan Maha Mulia karena tidak
bergantung pada fihak lain.
Kita bersyukur kepada Allah dengan
memanfaatkan pemberian-Nya, bercerita dan
bersedekah.
Hanya Allah yang memiliki kemuliaan, maka
kita mencari kemuliaan dari Allah dengan
berakhlak mulia dan mengaitkan diri dengan-
Nya.
Semoga Allah membuat kita
mulia dengan akhlak yang
luhur dan menjauhkan kita
dari ketergantungan pada
siapapun selain Allah. Amin.

Anda mungkin juga menyukai