Anda di halaman 1dari 45

Strategi Pemenuhan SDMK

dalam Penurunan Stunting dan


AKI/AKB melalui Pendayagunaan
SDM Kesehatan
Kepala Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan
Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM, MARS

Jakarta, 20 Februari 2020

R A K E R K E S N A S 2 0 2 0
Sasaran Pembangunan 2020-2024: Pembangunan yang Berkualitas
Indeks Pembangunan
Pertumbuhan Ekonomi Gini Rasio Manusia (IPM)
(persen) (indeks) (nilai)

5,4 – 6,0 0,360 – 0,374 75,54


2015-2018: 5,0 2018: 71,39
Mar 2019: 0,382

6,5 – 7,0 4,0 – 4,6 27,3%


Mar 2019: 9,41 Agt 2019: 5,28 2018: 22,5%
Tingkat Kemiskinan Tingkat Pengangguran Penurunan Emisi Gas Rumah
(persen) Terbuka (TPT) (persen) Kaca (GRK) menuju target
29% di 2030
(ParisAgreement)

Meningkatnya kesejahteraan rakyat dan kualitas manusia, menurunnya tingkat kemiskinan dan pengangguran,
berkurangnya kesenjangan pendapatan dan wilayah, serta terjaganya keberlanjutan lingkungan dan stabilitas ekonomi.

R A K E R K E S N A S 2 0 2 0
PENGUATAN SISTEM KESEHATAN DALAM
PENURUNAN AKI DAN STUNTING

Post Partum &


Pemantauan
Masa
Pemulihan
Pemantauan
Asupan Gizi,
Imunisasi, TB-
BB Bayi-Balita
scr periodik

R A K E R K E S N A S 2 0 2 0
MEKANISME PEMENUHAN
TENAGA KESEHATAN
UU No 36 Tahun 2014
Pasal 28 ayat (1) UU No 5 Tahun 2014 Ps 6
Wajib Kerja kepada tenaga Pegawai ASN terdiri PNS dan
kesehatan yang memenuhi PPPK
kualifikasi akademik dan
kompetensi

REGULASI

UU No 36 Tahun 2014 UU No 36 Tahun 2014


Pasal 29 ayat (1) Pasal 23 ayat (2)
Pemerintah dan/atau Pemda Pengangkatan tenaga kesehatan
dapat menetapkan pola ikatan melalui PNS, PPPK dan
dinas Penugasan Khusus

R A K E R K E S N A S 2 0 2 0
INDIKATOR KINERJA PROGRAM PPSDMK TAHUN 2020 - 2024
Persentase Puskesmas Tanpa Dokter
2020 2021 2022 2023 2024
12 9 6 3 0

Persentase Puskesmas dengan Jenis Tenaga Kesehatan Sesuai Standar


2020 2021 2022 2023 2024
35 47 59 71 83

Persentase Rumah Sakit Kabupaten / Kota Kelas C yang memiliki 4


Dokter Spesialis Dasar dan 3 Dokter Spesialis Lainnya
2020 2021 2022 2023 2024
70 75 80 85 90

Jumlah SDM Kesehatan yang Ditingkatkan Kompetensinya


2020 2021 2022 2023 2024
41.669 36.827 37.475 37.637 37.785
R A K E R K E S N A S 2 0 2 0
SUB SISTEM SDM KESEHATAN DALAM
SISTEM KESEHATAN NASIONAL (PERPRES 72/2012)

UU NO. 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN


Perencanaan
• Penetapan jenis, jumlah,
Pasal 21 (1)
kualifikasi dan distribusi Pemerintah mengatur perencanaan, pengadaan, pendayagunaan,
SDMK pembinaan, dan pengawasan mutu tenaga kesehatan dalam rangka
penyelenggaraan pelayanan kesehatan
- Menetapkan kebijakan
Renbut SDMK Nas
Merekapitulasi dan
- Sosialisasi & Advokasi Kebij
evaluasi hasil Renbut
Renbut SDMK
Pembinaan & Pengawasan Pusat Prov (Agregat)
Pengadaan
• Arahan, dukungan &
pengawasan mutu • Pendidikan &
Provinsi Provinsi
pelatihan - Menetapkan
kebijakan Prov •Menghitung Renbut
- Sosialisasi dan SDMK
advokasi •Merekapitulasi hasil
- Memfasilitasi perhitungan Renbut
Metode Renbut SDMK Institusi / Faskes
SDMK

Kab/ Kota Kab/ Kota

Pendayagunan Memfasilitasi Metode


Renbut SDMK kpd Institusi/
Institusi dan Faskes Faskes
• Pemanfaatan, Pemerataan,
Pengembangan
Menghitung Renbut SDMK

R A K E R K E S N A S 2 0 2 0
Peningkatan Koordinasi dan Sinergi Antar K/L
Serta dengan Pemerintah Daerah dalam Perencanaan SDMK
Perencanaan Kebutuhan SDMK
Kemenkes

BKD Pemda

Ortala

KEBUTUHAN SDM
KESEHATAN

Kolaborasi antar Stakeholder dalam menyusun rencana


kebutuhan SDM Kesehatan
R A K E R K E S N A S 2 0 2 0
Peran Daerah Dalam Pelaksanaan
Redistribusi Tenaga Kesehatan

• Memenuhi kebutuhan
• Memenuhi kebutuhan
SDM dan meningkatkan
SDMK UKM dan UKP
kapasitas SDM provinsi
dan melakukan
• Membantu distribusi
redistribusi SDMK di
SDM kab/kota
wilayahnya
(terutama tenaga
• Pelayanan kepada
kesehatan strategis)
masyarakat

PROVINSI KAB/ KOTA

R A K E R K E S N A S 2 0 2 0
Peraturan Bersama Menteri Kesehatan, Menteri Dalam Negeri
& Menteri PAN & RB tentang Perencanaan dan Pemerataan
Tenaga Kesehatan (Nakes) di Fasyankes Milik Pemda

• Gubernur dan Bupati/Walikota melaksanakan perencanaan dan


Pemerataan Nakes pada Fasyankes milik Pemda

• Bupati/Walikota harus melakukan redistribusi dalam rangka


pemerataan nakes dengan cara menempatkan kembali nakes dari
fasyankes yang memiliki kelebihan Tenaga Kesehatan ke fasyankes
yang kekurangan nakes di lingk. kab/kota masing-masing.

• Gubernur mengoordinasikan pelaksanaan redistribusi antar


kabupaten/kota dalam wilayahnya, dalam hal terdapat kelebihan dan
kekurangan nakes di lingkup kabupaten/kota.

• Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kesehatan mengoordinasikan


pelaksanaan redistribusi antar provinsi, dalam hal terdapat kelebihan
dan kekurangan tenaga kesehatan di lingkup provinsi.

R A K E R K E S N A S 2 0 2 0
Kondisi Ketenagaan di Puskesmas

SESUAI STANDAR
per Jenis Tenaga
TIDAK SESUAI STANDAR
• Puskesmas yang telah memiliki
> Standar < Standar
NO TENAGA KESEHATAN tenaga promotif dan preventif
KELEBIHAN JML KEKURANGAN
JML PUSK JML PUSK
NAKES PUSK NAKES sebanyak 36,7% dengan
1 DOKTER UMUM 3.192 4.889 10.243 2.017 2.287 kekurangan tenaga promotif dan
2 DOKTER GIGI 4.858 1.322 1.807 3.918 3.918 preventif sebanyak 14.753
3 PERAWAT 638 7.866 72.461 1.594 3.787
4 BIDAN 373 8.719 117.346 1.006 2.295
5 TENAGA KEFARMASIAN 3.766 4.554 7.866 1.778 1.778
• Sebanyak 2.773 puskesmas
TENAGA KESEHATAN telah memenuhi 9 jenis
6 MASYARAKAT 3.147 4.446 10.336 2.505 2.505
ketenagaan kesehatan sesuai
TENAGA KESEHATAN
7 LINGKUNGAN 4.867 2.806 4.192 2.425 2.425 standar di tahun 2019
8 TENAGA GIZI 4.362 2.419 3.527 3.317 3.792

AHLI TEKNOLOGI
9 LABORATORIUM MEDIK 4.032 1.813 2.488 4.253 4.253
TOTAL 230.266 27.040

* Sumber Data : SISDMK, BPPSDMK (31 Desember 2019)


R A K E R K E S N A S 2 0 2 0
Kondisi Ketenagaan RS di Indonesia

TENAGA KESEHATAN JUMLAH RS KEADAAN STANDAR KELEBIHAN KEKURANGAN


Indikator Kinerja Program 2015 2016 2017 2018 2019*
Spesialis Anak 6.430 4.776 2.482 828
Spesialis Obgyn 7.343 4.782 3.322 761 RS Pemda Kelas C yang memiliki Dokter
35% 46% 56% 62% 60%
Spesialis Penyakit Dalam 6.578 4.812 2.528 762 Spesialis 4 Dasar dan 3 Lainnya
Spesialis Bedah 4.683 4.794 1.017 1.128
Spesialis Radiologi 3.337 2.381 1.569 613
Spesialis Rehab Medik 1.451 1.007 883 439 Strategi dalam Pemenuhan
Spesialis Anestesi
Spesialis Pat Klinik
4.467
2.341
3.274
2.045
1.952
751
759
455
Dokter Spesialis
Spesialis Pat Anatomi 933 943 444 454
Spesialis Jantung & PD 1.827 556 1.376 105
1. Regulasi yang mengatur daerah untuk melakukan
Dr Umum 2877 31.362 18.428 14.443 1.509 distribusi dan redistribusi di wilayahnya
Dr Gigi 5.722 4.503 2.242 1.023
Drg Spesialis 3.607 2.820 1.874 1.087 2. Bantuan biaya pendidikan bagi mahasiswa akhir
Perawat 251.915 269.447 45.078 62.610 PPDS agar setelah lulus dapat didayagunakan sesuai
Bidan 59.984 47.549 24.703 12.269 kebutuhan
Apoteker 12.541 17.337 2.200 6.996
Tng Teknis Farmasi 26.425 23.530 10.557 7.662 3. Pembiayaan Pendidikan Dokter spesialis oleh
Ahli Lab Medik 20.044 3.630 17.122 708
Kesehatan Masyarakat 4.146 5.203 2.985 4.042
Pemerintah dan pendayagunaan dilakukan dengan
Sanitarian 3.470 4.531 1.573 2.634 Pola Ikatan Dinas
Tenaga Gizi 9.263 5.646 5.221 1.604
TOTAL 467.869 431.994 144.322 108.447

* Sumber Data : SIRS Online, Ditjen Yankes (31 Desember 2019)

R A K E R K E S N A S 2 0 2 0
TEROBOSAN PEMENUHAN TENAGA KESEHATAN
CAPAIAN NUSANTARA SEHAT
2015-2019
PUSKESMAS
NS di Desa,
Permenkes no.33 th.2018 Uraian NS di T/ST
Kota
• Pendayagunaan Khusus Tenaga
Peserta 1.132 10.809
Kesehatan Berbasis Tim Penugasan khusus tenaga kesehatan Nusantara Sehat
• Pendayagunaan Khusus Tenaga di Daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan PKM 517 1985
Kesehatan Berbasis Individual bertujuan untuk penguatan pelayanan kesehatan Kab/Kota 86 291
primer dan pemenuhan tenaga kesehatan
Provinsi 28 30

2.759 dokter spesialis


RUMAH SAKIT 679 Rumah Sakit
473 kab/kota
• Pendayagunaan Dokter Spesialis CAPAIAN WKDS/PGDS 34 provinsi
2017 – 2020
• Penugasan Khusus Residen Perpres 31 Tahun 2019 tentang Pendayagunaan Dokter
di RS Kelas C dan D
Spesialis. Merupakan program pengganti dari wajib kerja
dokter (WKDS). Bertujuan untuk meningkatkan akses
masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan
yang berkualitas dalam rangka menuju cakupan kesehatan
semesta melalui pemenuhan kebutuhan dokter spesialis
dan pemerataan pelayanan kesehatan spesialistik.

R A K E R K E S N A S 2 0 2 0
PENEMPATAN NS TIM PER PROVINSI TAHUN 2015-2019

R A K E R K E S N A S 2 0 2 0
PENEMPATAN NS INDIVIDU PER PROVINSI TAHUN 2017-2019

R A K E R K E S N A S 2 0 2 0
Rasio Dokter Spesialis Per 100.000 Penduduk Tahun 2019
15

Terdapat disparitas
Terdapat disparitas yang cukup besar
yang cukup besar antarantar provinsi di
Indonesia dimana
provinsi di Indonesia
rasio dokter spesialis
dimana rasio dokter
tertinggi berada di
spesialis tertingg
berada di kota-kota kota-kota besar
Indonesia besar seperti DKIseperti DKI Jakarta,
Indonesia DI. Yogyakarta, Bali
Jakarta, DI. Yogyakarta,
Bali
Persentase Kecukupan 7 Jenis
Dokter Spesialis di RS

R A K E R K E S N A S 2 0 2 0
Jumlah Penempatan Dokter Spesialis
Tahun 2017 – 2020 (WKDS dan PGDS)
Mandiri Tugas Belajar
TAHUN ANGKATAN Total
Sp Anak Sp Obgyn Sp Peny Dalam Sp Bedah Sp Anestesi Sp Anak Sp Obgyn Sp Peny Dalam Sp Bedah Sp Anestesi

I 11 8 8 9 4 10 10 9 2 71
II 20 12 9 11 19 22 2 4 8 8 115
2017 III 21 55 26 4 19 14 35 21 4 19 218
IV 20 7 11 16 13 11 10 11 15 11 125
V 48 54 40 26 37 31 42 25 23 15 341
VI 37 23 36 29 18 16 17 30 16 7 229
Selesai Penugasan
VII 19 16 18 9 10 12 9 15 4 6 118
VIII 31 51 24 29 23 24 19 16 17 8 242
2018
X 26 29 22 34 27 10 16 9 27 16 216
IX 18 33 29 6 4 5 17 22 6 7 147
XI 29 42 39 18 10 16 14 15 18 16 217
XII 34 25 49 28 16 22 18 18 37 12 259
PGDS I 15 20 17 4 8 2 7 10 7 90
2019
PGDS II 11 24 6 9 5 27 35 22 41 16 196
PGDS III 2 3 5 5 1 12 1 15 11 5 60
2020 PGDS IV 11 9 9 9 22 9 27 12 5 113
Total 342 414 348 245 219 250 261 270 248 160 2757

Peserta Mandiri yang telah menyelesaikan masa penugasan angkatan I – XII dengan jumlah peserta 1395 orang
R A K E R K E S N A S 2 0 2 0
Peserta Penempatan Dokter Spesialis
Tahun 2017-2020 per Provinsi
Mandiri Tugas Belajar
PROVINSI Total
Sp Anak Sp Obgyn Sp PD Sp Bedah Sp Anestesi Sp Anak Sp Obgyn SpPD Sp Bedah Sp Anestesi
Aceh 3 4 3 5 5 13 19 18 15 14 99
Sumatera Utara 9 31 13 16 8 19 4 18 11 6 135
Sumatera Barat 7 20 11 10 12 16 3 5 8 5 97
Riau 6 11 14 7 3 6 6 5 15 3 76
Jambi 5 7 4 4 2 4 4 8 6 4 48
Sumatera Selatan 17 13 8 7 13 6 19 10 8 8 109
Bengkulu 16 9 11 6 3 1 5 4 6 1 62
Lampung 10 8 5 6 4 1 13 7 10 3 67
Kep Bangka Belitung 5 8 6 1 1 4 1 2 1 29
Kep Riau 8 12 8 7 10 3 2 4 2 2 58
DKI Jakarta 3 1 3 3 6 3 3 1 23
Jawa Barat 26 26 26 15 7 13 13 15 8 9 158
Jawa Tengah 14 22 9 6 7 17 19 12 13 11 130
DI Yogyakarta 7 7 4 5 2 2 1 2 3 1 34
Jawa Timur 29 30 33 15 11 14 9 23 11 8 183
Banten 6 4 6 2 5 3 5 6 6 4 47
Bali 6 7 7 5 1 11 3 8 7 55
Nusa Tenggara Barat 8 10 14 8 10 12 4 5 2 1 74
Nusa Tenggara Timur 21 16 19 14 14 10 16 9 11 9 139
Kalimantan Barat 8 12 14 9 10 7 5 7 6 2 80
Kalimantan Tengah 14 13 15 12 7 5 10 3 5 3 87
Kalimantan Selatan 14 10 12 8 8 4 10 10 4 4 84
Kalimantan Timur 7 8 11 13 8 9 4 9 7 2 78
Kalimantan Utara 3 4 6 2 1 2 6 2 2 4 32
Sulawesi Utara 10 8 4 8 8 4 3 7 4 1 57
Sulawesi Tengah 14 21 19 7 11 8 5 5 4 6 100
Sulawesi Selatan 14 16 9 8 8 9 6 12 12 7 101
Sulawesi Tenggara 7 8 9 6 7 4 7 7 7 6 68
Gorontalo 4 7 3 4 1 4 4 3 2 2 34
Sulawesi Barat 4 10 2 2 2 1 2 2 1 4 30
Maluku 17 24 20 11 12 8 7 6 7 6 118
Maluku Utara 4 7 2 2 2 2 6 5 7 4 41
Papua Barat 5 6 4 5 4 4 6 4 2 6 46
Papua 11 14 14 9 10 11 14 9 10 6 108
Kemenhan/ TNI 10 12 13 20 3 58
POLRI 2 3 4 3 12
TOTAL 342 414 348 R 245
A K E R 219
K E S N A
250S 2 0261
2 0 270 248 160 2757
Penugasan Khusus Residen Tahun 2016-2019

NO URAIAN 2016 2017 2018 2019


1 Peserta 676 619 490 339
2 Prodi 27 25 27 23
3 FK/FKG 16 16 14 14
4 Rumah Sakit 358 327 388 339
5 Provinsi 33 33 34 33
6 Kabupaten 272 269 253 207
R A K E R K E S N A S 2 0 2 0
Sumber: Paparan Dirjen Kesmas (Rakerkesnas 2019)

20

R A K E R K E S N A S 2 0 2 0
MASALAH AKI, AKB DAN STUNTING DI INDONESIA

ANGKA KEMATIAN IBU/100.000 KH


2010 SP 2015 SUPAS 2019 TARGET

346 305 306


ANGKA KEMATIAN BAYI/1.000 KH
SDKI 2012 SDKI 2017 2019 TARGET

32 24 24
PREVALENSI PENDEK/ STUNTING
2013 RISKESDAS 2016 SIRKESNAS 2019 TARGET*

32.9 26.1 24.8


R A K E R K E S N A S 2 0 2 0
PERPRES NO 18 TAHUN 2020
PROGRAM PRIORITAS/KEGIATAN TARGET RPJMN 2020-2024
PRIORITAS/PROYEK INDIKATOR RPJMN 2020-2024 2020 2021 2022 2023 2024
PRIORITAS/PROYEK KL
PP: Peningkatan Akses dan Mutu Angka kematian ibu (AKI) (per 230 217 205 194 183
Pelayanan Kesehatan 100.000 kelahiran hidup)
Angka kematian bayi (AKB) (per 20.6 19.5 18.6 17.6 16
1000 kelahiran hidup)
Angka kematian neonatal (per 12.9 12.2 11.6 11.0 10.0
1.000 kelahiran hidup)

Prevalensi stunting (pendek dan 24.1 21.1 18.4 16.0 14.0


sangat pendek) pada balita
(persen)
Prevalensi wasting (kurus dan
sangat kurus) pada balita 8.1 7.8 7.5 7.3 7.0
(persen)
2
2

R A K E R K E S N A S 2 0 2 0
UPAYA PENURUNAN
STUNTING, KEMATIAN IBU DAN BAYI
SKENARIO PENURUNAN KEMATIAN IBU
346
305 Draft RPJMN (ARR 5,5%)
346 243
305 230 217 205 194 Skenario Percepatan (ARR
183
223 7,5%)
207 191 177 163 151

2010 2015 2019 2020 2021 2022 2023 2024

SKENARIO PENURUNAN KEMATIAN BAYI

R A K E R K E S N A S 2 0 2 0
24

R A K E R K E S N A S 2 0 2 0
200
400
600
800
1000
1200
1400
1600
1800

0
A
ce
h
Su
m
Su u t
m
b
ar
Ri
a
Ja u
m
Su bi
m
B e se
ng l

SISDMK, 2018
L a ku

Sumber : Riskesdas 2018


m lu
pu
ng
Ba
b
el
Ke
pr
i
D
K
Ja I
b
Ja ar
te
ng
D
IY
Ja
ti
Ba m
nt
en
Ba
li
N
Kurang Tenaga

TB
N
T
Ka T
lb
Ka a r
l te
ng
Ka
AKI

l se
Ka l
l ti
Ka m
lta
ra
Su
Su lut
lte
di Puskesmas Tahun 2018

ng
Su
ls e
Su l
G
or lt r a
on
ta
l
Su o
lb
M ar
a
lu
ku
M
R2 : 0,10

a
Pa lut
p
Ba
Korelasi : 0,32

Pa r
p
ua
AKI dan Kekurangan Tenaga Dokter-Perawat-Bidan

0
100
200
300
400
500
600
700
800

25
Proporsi Status Gizi Sangat Pendek - Pendek
Pada Balita dan Kekurangan Tenaga Dokter-Perawat-Bidan di
Puskesmas Tahun 2018

1800 45

1600 40

1400 35

1200 30

1000 25

800 20

600 15

400 10

200 5

0 0

l te r

on a
Ka l

Pa u t
Ja ar

en
n g el
Su u t

Pa ar
i

ng

ng
ar

Su lo
Su bi

Ja Y

li

Ka im
ng

ra

M ar

ua
Ja KI

ng
h

Ke l

G Su l
Su lut
Ba im

Ka TT
TB

M u
Ja u

m lu

ls e
pr

lse
be

Ka ba
Ba
I

uk
a
ce

or ltr
La ku

ta
N
Be ms

B
m

lb
N

al
lta
b
b

lt
t

Su
te

nt

lte
pu

p
Ri

Ka

Su
Ba

p
m

al
A
Su

Kurang Tenaga St unt ing Korelasi : 0,05


R2 : 0,0027

Sumber : Riskesdas 2018


SISDMK, 2018
PROGRAM PRIORITAS PERCEPATAN
PEMENUHAN SDMK DIKAITKAN DENGAN
RPJMN 2020 -2024

Dukungan regulasi yang mengatur Pemerintah Daerah untuk


Indikator Kinerja Program 1 memenuhi tenaga kesehatan
(IKP) Badan PPSDMK
Pemenuhan tenaga kesehatan oleh pusat
1. Persentase puskesmas tanpa 2
dokter
PUSKESMAS RUMAH SAKIT
2. Persentase puskesmas
dengan jenis tenaga NS TIM PENDAYAGUNAAN
DOKTER SPESIALIS
kesehatan sesuai standar
NS INDIVIDU
3. Persentase RS Kab/Kota PENUGASAN KHUSUS
RESIDEN
kelas C yang memiliki 4 dokter Internsip
spesialis dasar dan 3 dokter
spesialis lainnya
R A K E R K E S N A S 2 0 2 0
IKP 1: Persentase Puskesmas Tanpa Dokter
Target
Indikator Kinerja Program
2020 2021 2022 2023 2024
Persentase Puskesmas Tanpa Dokter 12 9 6 3 0

Baseline Data SISDMK Per 31 Desember 2019 Persentase Puskesmas Tanpa Dokter
Jumlah Puskesmas
% Puskesmas Tidak Target 2020-
Jenis tenaga kesehatan Puskesmas Tidak Ada Target 2020
Ada Dokter 2024
Teregistrasi Dokter

Dokter 10.098 1.084 10,73% 0% (Instruksi 0%


Menkes)

R A K E R K E S N A S 2 0 2 0
Puskesmas TANPA
Jumlah DOKTER Strategi
Puskesmas Berdasarkan Status Pemenuhan
TANPA DOKTER Keterpencilan Dokter
Puskesmas,
sesuai SK Dirjen Pelayanan
Jumlah Total Puskesmas di Kesehatan No.
HK.02.02/II/0373/2019
Indonesia per 31 Desember 2019
10.098 Puskesmas Nusantara Sehat (NST
T/ST = 565 dan NSI +/- 350)
1.084
Non T/ST = 519 Internsip

Note: belum termasuk dari CPNS dan P3K

R A K E R K E S N A S 2 0 2 0
Analisa Puskesmas Tanpa Dokter di Daerah Stunting 260
Kab/ Kota

Stunting 260 Kriteria daerah Puskesmas


Kab/Kota Kab/ Kota Tanpa Dokter

Terpencil/
Tanpa Dokter
Sangat Terpencil
465 Pusk (32,1%)
1.450 Pusk
5.779 Pusk
Biasa Tanpa Dokter
4.329 Pusk 373 Pusk (8,6%)

R A K E R K E S N A S 2 0 2 0
Analisa Puskesmas Tanpa Dokter di Daerah Tinggi
AKI/AKB 120 Kab/ Kota

AKI/AKB Tinggi
Kriteria daerah Puskesmas
di 120
Kab/ Kota Tanpa Dokter
Kab/Kota

Terpencil/
Tanpa Dokter
Sangat Terpencil
108 Pusk (27%)
400 Pusk
3.602 Pusk
Biasa Tanpa Dokter
3.203 Pusk 119 Pusk (3,7%)

R A K E R K E S N A S 2 0 2 0
Analisa Puskesmas Tanpa Dokter di Daerah Tinggi
AKI/AKB dan Stunting
Stunting dan
Kriteria daerah Puskesmas
AKI/AKB
Kab/ Kota Tanpa Dokter
(79 Kab/Kota)

Terpencil/
Tanpa Dokter
Sangat Terpencil
74 Pusk (26,8%)
276 Pusk
2.557 Pusk
Biasa Tanpa Dokter
2.281 Pusk 103 Pusk (4,5%)

R A K E R K E S N A S 2 0 2 0
PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA (PIDI)
Internsip adalah pemahiran dan pemandirian dokter
Undang-Undang Nomor 20
tahun 2013, Penjelasan yang merupakan bagian dari program penempatan
Pasal 7 ayat 7 wajib sementara paling lama 1 tahun untuk
menerapkan kompetensi yang diperoleh selama
Permenkes Nomor 39 Tahun pendidikan, secara terintegrasi,komprehensif,
2017, Pasal 1 mandiri serta menggunakan pendekatan kedokteran Penugasan selama 1 tahun dengan
keluarga dalam rangka pemahiran dan penyelarasan pola penenpatan di tahun 2020 6
bulan di Rumah sakit dan 6 bulan di
antara hasil pendidikan dengan praktik dilapangan Puskesmas

• 12.119

R A K E R K E S N A S 2 0 2 0
Pemanfaatan Dokter Internsip
1. Jumlah lulusan Dokter dengan indikasi jumlah peserta Program
Internsip Dokter berada pada kisaran 11.000 s/d 12.000 orang per-
tahun.
2. Masih terdapat 1.084 Puskesmas tidak memiliki Dokter.
3. Pemenuhan tenaga kesehatan dokter di Puskesmas dapat dipenuhi
dengan ASN dan Penugasan Khusus.
4. Pemanfaatan Dokter Internsip dalam kerangka pemenuhan Tenaga
Kesehatan di beberapa PUSKESMAS merupakan terobosan,
diharapkan dapat menyelesaikan sejumlah masalah tanpa melanggar
prinsip-prinsip program Internsip yang berlaku. Diperlukan sejumlah
perubahan.

R A K E R K E S N A S 2 0 2 0
PERUBAHAN POLA INTERNSIP
• PERUBAHAN PARADIGMA • PERUBAHAN PAKET WAHANA

Konsep awal Internsip Dokter (memang) bertujuan untuk Semula, Wahana Internsip hanya terdiri dari 1 unit RS dan 1
pemahiran dan pemanfaatan bagi Dokter Lulusan Kurikulum unit PKM. Dapat dikembangkan menjadi: 1 unit RS dan 2 – 4
Berbasis Kompetensi (KBK). Memperhatikan berbagai unit PKM dalam Satu Paket Wahana. PKM satelit yang
perkembangan kebijakan, dipandang perlu untuk berperan bagi dipertimbangkan adalah : Puskesmas Tanpa Dokter atau
Pendayagunaan Tenaga dalam pemenuhan tenaga layanan Kurang Dokter di Puskesmas Pedesaan atau Perkotaan.
kedokteran di Puskesmas.
R A K E R K E S N A S 2 0 2 0
Pendayagunaan Dokter Internsip

Fasilitasi penempatan Dokter Internsip di Puskesmas Satelit merupakan tanggungjawab Kepala Dinas
Kesehatan Kab/Kota. sesuai ketentuan dalam Permenkes 39 Tahun 2017.

Dokter Internsip dimanfaatkan dalam pemenuhan kebutuhan Dokter di Puskesmas Satelit sesuai perhitungan
Standar Kebutuhan Minimal (SKM) atau Analisa Beban Kerja (ABK).

Pendamping Internsip tetap bertanggungjawab dalam pendampingan bagi seluruh peserta, sesuai lingkup
kewenangannnya. Termasuk, peserta pada penempatan Puskesmas Satelit.

Manfaat Program: memenuhi kekosongan Dokter di Puskesmas kriteria Pedesaan dan Perkotaan

R A K E R K E S N A S 2 0 2 0
IKP 2 Persentase Puskesmas Dengan Jenis Tenaga Kesehatan Sesuai Standar
Target
Indikator Kinerja Program
2020 2021 2022 2023 2024

Persentase puskesmas dengan jenis tenaga kesehatan sesuai standar 35 47 59 71 83

Baseline Data SISDMK Per Desember 2019 Persentase Puskesmas dengan jenis tenaga kesehatan
sesuai standar
No. Provinsi % Pusk memiliki Nakes sesuai Standar No. Provinsi % Pusk memiliki Nakes sesuai Standar
1 Aceh 29,1% 20 Kalimantan Barat 19,2%
2 Sumatera Utara 19,2%
21 Kalimantan Tengah 16,3%
3 Sumatera Barat 55,8%
4 Riau 24,9% 22 Kalimantan Selatan 39,2%
5 Jambi 29,3% 23 Kalimantan Timur 28,5%
6 Sumatera Selatan 22,0% 24 Kalimantan Utara 17,9%
7 Bengkulu 12,8% 25 Sulawesi Utara 9,1%
8 Lampung 19,2% 26 Sulawesi Tengah 15,0%
9 Kepulauan Bangka Belitung 64,1%
27 Sulawesi Selatan 35,8%
10 Kepulauan Riau 20,7%
11 DKI Jakarta 13,1% 28 Sulawesi Tenggara 14,3%
12 Jawa Barat 26,3% 29 Gorontalo 24,7%
13 Jawa Tengah 55,0% 30 Sulawesi Barat 27,4%
14 DI Yogyakarta 76,9% 31 Maluku 1,4%
15 Jawa Timur 35,1% 32 Maluku Utara 15,8%
16 Banten 27,7%
33 Papua Barat 4,1%
17 Bali 31,7%
18 Nusa Tenggara Barat 39,1% 34 Papua 5,7%
19 Nusa Tenggara Timur 15,3% R A K E R K E S N A S 2INDONESIA
0 2 0 27,5%
Mekanisme dan Strategi Pemenuhan Tenaga Kesehatan
Strategi
Mekanisme 1. ASN serta P3K dengan memanfaatkan data Perencanaan
Kebutuhan SDMK
2. Penugasan Khusus Pusat  Puskesmas (NS tim, NS Individu,
UU No 36 Tahun 2014 dan Internsip), Rumah Sakit (PGDS, Penugasan Khusus
Pasal 28 ayat (1)
Wajib Kerja kepada Residen, dan Internsip)
tenaga kesehatan yang 3. Pemberian beasiswa/bantuan biaya pendidikan bagi tenaga
memenuhi kualifikasi kesehatan, dokter dan dokter gigi untuk peningkatan jenjang
akademik dan
kompetensi pendidikan dalam rangka pemenuhan tenaga kesehatan yang
belum dimiliki oleh daerah
UU No 36 Tahun 4. Rekrutmen tenaga promosi kesehatan, gizi, kesehatan
2014 UU No 5 Tahun
2014 Pasal6 lingkungan dan administrasi keuangan di Puskesmas dengan
Pasal 29 ayat (1)
Pemerintah REGULASI Pegawai ASN
dana alokasi khusus non fisik  Bantuan Operasional
dan/atau Pemda terdiri PNS dan Kesehatan (Edaran Menpan No. B/148/M.SM.01.00/2020
dpat menetapkan PPPK perihal Permenkes No. 3 Tahun 2019 tgl 12 Feb 2020)
pola ikatan dinas 5. Penugasan khusus tenaga kesehatan daerah  kolaborasi
antara Kementerian Kesehatan dan Pemerintah Daerah (Dinas
UU No 36 Tahun 2014
Pasal 23 ayat (2) Kesehatan) yang telah berprogres dan akan melaksanakan NS
Pengangkatan tenaga Daerah
kesehatan melalui - Progres: Banten & Kalteng
PNS, PPPK dan - Akan: Kalsel, Jateng, Jabar
Penugasan Khusus
6. Pendayagunaan Dokter Pasca Internsip
R A K E R K E S N A S 2 0 2 0
IKP 3 Persentase RS Kelas C milik Pemerintah Daerah yang memiliki
Dokter Spesialis 4 Dasar dan 3 Spesialis Lainnya
Target
Indikator Kinerja Program
2020 2021 2022 2023 2024
Persentase RS Kab/Kota kelas C yang memiliki 4 dokter spesialis dasar dan 3 dokter
spesialis lainnya
70% 75% 80% 85% 90%

Baseline Data SI RS Online Per 31 Desember 2019


Data 2015 2016 2017 2018 2019
RS Pemda Kelas C yang memiliki Tenaga Spesialis 4 Dasar dan 3 spesialis lainnya 35% 46% 56% 62% 60%

R A K E R K E S N A S 2 0 2 0
KEPESERTAAN WKDS DAN PGDS
Wajib Kerja Dokter Spesialis Pendayagunaan Dokter Spesialis

1395 1395 298

Kepesertaan PGDS PBTL-Non ASN


26,6% dari Total Lulusan dan
903 903 45,3% dari Total Lulusan PBTL non
186 186 ASN

135

24 24

Lulusan Realisasi Lulusan Realisasi Lulusan Realisasi Lulusan Realisasi Lulusan Realisasi
Tubel Mandiri PBL PBTL-non ASN PBTL-ASN

R A K E R K E S N A S 2 0 2 0
Penempatan Peserta PGDS Angkatan I-IV
per Kriteria RS Penempatan

R A K E R K E S N A S 2 0 2 0
Kemudahan Akses Usulan Kebutuhan
dan Proses Pendaftaran Peserta Melalui Web PGDS

Usul
Kebutuhan
RS

Pendaftaran
Peserta
PGDS.KEMKES.GO.ID

R A K E R K E S N A S 2 0 2 0
Optimalisasi Pemerataan dan Rangka Pemenuhan
Dokter Spesialis melalui PGDS

1. Kemudahan Akses Usulan Kebutuhan dan Proses Pendaftaran Peserta Melalui


Web PGDS
2. Dukungan Kemristekdikti dan Fakultas Kedokteran: Calon mahasiswa PPDS
membuat surat pernyataan dengan notarial bahwa setelah lulus akan
mengikuti program pemerintah
3. Modifikasi bantuan biaya pendidikan pada mahasiswa PPDS tahun akhir agar
setelah lulus terikat dengan program pemerintah (Peserta PPDS saat ini)
4. Semua peserta PPDS empat spesialis dasar dan tiga spesialis lainnya dibiayai
oleh LPDP (terutama peserta dengan konsep afirmasi putra/i daerah)

R A K E R K E S N A S 2 0 2 0
AKSELERASI PENURUNAN
STUNTING SERTA AKI/AKB
• Pemenuhan SDM Kesehatan?
• Kompetensi SDM Kesehatan?
• Manajemen Program?
R A K E R K E S N A S 2 0 2 0
Terima kasih
R A K E R K E S N A S 2 0 2 0

@KemenkesRI Kementerian kemenkes_ri


Kesehatan RI

Anda mungkin juga menyukai