MEWUJUDKAN ELEKTROMEDIS
UNGGUL
INDONESIA MAJU
RAUDAH,SKM- SEKRETARIS UMUM DPP IKATEMI PERIODE 2018-2023
WORKSHOP DPD IKATEMI ACEH
SISTEMATIKA PENYAJIAN
2
PENDAHULUAN
3
Sistem Kesehatan Nasional
PERPRES NO 72 TAHUN 2012
Terbatasnya akses masyarakat terhadap Elektromedis
Kerangka
Pemenuhan
1. PENGEMBANGAN KARIR
SDM KESEHATAN
bridging
ASN KKNI Perpres 8/2012
Non ASN
RPermenpan 38/2017)
Permenpan 34/2011
Terampil
Jabfungkes Mahir TK 1 Pola Karir Nakes dan
Penyelia • SKKNI TK2 Sertifikasi
Ahli Pertama • Stankom
Profesi TK 3
Ahli Muda LSP
Ahli Amdya
• Stankom JFK TK 4 Kompetensi Internasional
Ahli Utama TK 5
ASN
dan 2. PENGEMBANGAN KUALIFIKASI SDM KESEHATAN
NON ASN Elektromedis BERMUTU,
PROFESIONAL DAN BERDAYA
SAING INTL
Tubel, Bantuan Pendidikan, Fellowship,
P2KB 9
PMK Nomor 34 Tahun 2017
Akreditasi Rumah Sakit Asesmen dilakukan Profesional
Pemberi Asuhan (PPA) yang
kompeten dan berwenang
Pasal 2 Akreditasi Bertujuan Untuk :
SNARS
kompetensinya
Meningkatkan profesionelisme Rumah Sakit Indonesia di mata
Internasional.
11
ARAH PEMBANGUNAN DI BIDANG ALAT
ELEKTROMEDIK PADA HAKEKATNYA
PENGEMBANG DIARAHKAN TERWUJUDNYA ELEKTROMEDIS
AN INDONESIA YANG KOMPETEN, BERDAYA
SAING DAN MEMILIKI HARKAT, MARTABAT
ELEKTROMEDI SERTA SEJAHTERA.
S
INDONESIA
12
SERTIFIKASI KOMPETENSI PROFESI DALAM SISTEM SKKNI DAN KKNI
Pemberlakuan SKKNI
Puskat Mutu Puslat SDM
KTKI Penerapan
Akreditasi LDP
Kes /LDP OP
Standar/
Pelatihan berbasis
Kualifikasi
kompetensi PUSKATMUTU SDM
Lisensi LSP
/LSP KES ->LSP EM
Sertifikasi Kompetensi
Pengembangan SKKK SDM
Standar Kompetensi/
Kualifikasi Nasional SKKNI/KKNI Pengembangan SDM
PENGAKUAN/
MRA
Profesional
Kompeten
SKKI
Kompetitif
Kerjasama
Harmonisasi
Standar/
Kualifikasi Pusrengun
K/L
Pembinaan dan Pengendalian
13
PEMBERLAKUAN
K/L TEKNIS
MANDATORI/WAJIB
K/L TERKAIT
1. Keamanan,
2. Keselamatan,
3. Kesehatan,
S KK K 4. Lingkungan hidup dan/atau Pada bidang profesi atau pekerjaan
5. Potensi perselisihan dalam perjanjian yang memiliki posisi strategis dalam
perdagangan dan jasa meningkatkan daya saing nasional
PENGEMBANGAN PROGRAM
DIKLAT
DIKLAT
KUALIFIKASI
AKREDITASI LEMBAGA DIKLAT
OKUPASI
KLASTER
PENGEMBANGAN SKEMA
SERTIFIKASI UNIT KOMP
SERTIFIKASI
LISENSI LEMBAGA SERTIFIKASI
PENGEMBANGAN SDM
SERTIFIKASI SURVEILANS
BANG
REKRUITMEN
KARIR
SIKLUS MEMBANGUN SDM BERBASIS KOMPETENSI
PEMETAAN
KOMPETENSI
DAN TNA
KELEMBAGAAN
• Pengembangan • Promosi & rekrutmen
PENDIDIKAN
modul pelatihan • Pengembangan pelatihan
berdasar skema
DAN/ATAU
sertifikasi PELATIHAN
15
TIGAPILAR
TIGA PILAR
PENGEMBANGANSDM
PENGEMBANGAN SDMBERBASIS
BERBASISKOMPETENSI
KOMPETENSI
INDUSTRI
KKNI
SKKNI
16 16
UU
UUNO.
NO.36/2009,
36/2009,
TENTANG
TENTANGKESEHATAN
KESEHATAN
Pasal 23
(1) Tenaga kesehatan berwenang untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan.
(2) Kewenangan untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai
dengan bidang keahlian yang dimiliki.
(3) Dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan wajib memiliki izin dari Pemerintah.
(4) Selama memberikan pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilarang mengutamakan kepentingan
yang bernilai materi.
(5) Ketentuan mengenai perizinan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatur dalam Peraturan Menteri.
Pasal 34
(2) Penyelenggara fasilitas pelayanan kesehatan dilarang mempekerjakan tenaga kesehatan
yang tidak memiliki kualifikasi dan izin untuk melakukan pekerjaan profesi.
18
UU
UUNO.
NO.44/2009,
44/2009,
TENTANG
TENTANGRUMAH
RUMAHSAKIT
SAKIT
Pasal 13
(2) Tenaga kesehatan tertentu yang bekerja di Rumah Sakit wajib memiliki izin sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
(3) Setiap tenaga kesehatan yang bekerja di Rumah Sakit harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar
pelayanan Rumah Sakit, standar prosedur operasional yang berlaku, etika profesi, menghormati hak
pasien dan mengutamakan keselamatan pasien.
19
UU
UUNO.
NO.44/2009,
44/2009,
TENTANG
TENTANGRUMAH
RUMAHSAKIT
SAKIT
Pasal 14
(1) Rumah Sakit dapat mempekerjakan tenaga kesehatan asing sesuai dengan kebutuhan pelayanan.
(2) Pendayagunaan tenaga kesehatan asing sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dilakukan dengan
mempertimbangkan kepentingan alih teknologi dan ilmu pengetahuan serta ketersediaan tenaga
kesehatan setempat.
(3) Pendayagunaan tenaga kesehatan asing sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dilakukan bagi
tenaga kesehatan asing yang telah memiliki Surat Tanda Registrasi dan Surat Ijin Praktik
20
UU
UUNO.
NO.36/2014,
36/2014,TENTANG
TENTANG
TENAGA
TENAGAKESEHATAN
KESEHATAN
Pasal 1
5.Kompetensi adalah kemampuan yang dimiliki seseorang Tenaga Kesehatan berdasarkan ilmu
pengetahuan, keterampilan dan sikap profesional untuk menjalankan praktik.
7.Sertilikat Kompetensi adalah surat tanda pengakuan terhadap Kompetensi Tenaga Kesehatan
untuk dapat menjalankan praktik di seluruh Indonesia setelah lulus uji Kompetensi.
21
UU
UUNO.
NO.36/2014,
36/2014,TENTANG
TENTANG
TENAGA
TENAGAKESEHATAN
KESEHATAN
Pasal 1
9. Registrasi adalah pencatatan resmi terhadap Tenaga Kesehatan yang telah memiliki Sertifikat
Kompetensi atau Sertifikat Profesi dan telah mempunyai kualifikasi tertentu lain serta mempunyai pengakuan
secara hukum untuk menjalankan praktik.
10. Surat Tanda Registrasi yang selanjutnya disingkat STR adalah bukti tertulis yang diberikan oleh konsil
masing-masing Tenaga Kesehatan kepada Tenaga Kesehatan yang telah diregistrasi.
11. Surat Izin Praktik yang selanjutnya disingkat SIP adalah bukti tertulis yang diberikan oleh pemerintah
daerah kabupaten/kota kepada Tenaga Kesehatan sebagai pemberian kewenangan untuk menjalankan
praktik.
22
UU
UUNO.
NO.36/2014,
36/2014,TENTANG
TENTANG
TENAGA
TENAGAKESEHATAN
KESEHATAN
Pasal 44
(1) Setiap Tenaga Kesehatan yang menjalankan praktik wajib memiliki STR.
(2)STR sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan oleh konsil masing-masing Tenaga Kesehatan setelah
memenuhi persyaratan.
(3)Persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi:
a. memiliki ijazah pendidikan di bidang kesehatan;
b. memiliki Sertifikat Kompetensi atau Sertifikat Profesi;
c. memiliki surat keterangan sehat fisik dan mental;
d. memiliki surat pernyataan telah mengucapkan sumpah/janji
profesi; dan
e. membuat pernyataan mematuhi dan melaksanakan ketentuan
etika profesi.
23
UU
UUNO.
NO.36/2014,
36/2014,TENTANG
TENTANG
TENAGA
TENAGAKESEHATAN
KESEHATAN
Pasal 45
(4)STR berlaku selama 5 (lima) tahun dan dapat diregistrasi ulang setelah memenuhi persyaratan.
(5)Persyaratan untuk Registrasi ulang sebagaimana dimaksud pada ayat (4) meliputi:
a. memiliki STR lama;
b. memiliki Sertifikat Kompetensi atau Sertifikat Profesi;
c. memiliki surat keterangan sehat fisik dan mental;
d. membuat pernyataan mematuhi dan melaksanakan ketentuan
etika profesi.
e. telah mengabdikan diri sebagai tenaga profesi atau vokasi di
bidangnya; dan
f. memenuhi kecukupan dalam kegiatan pelayanan, pendidikan,
pelatihan, dan/atau kegiatan ilmiah lainnya.
24
UU
UUNO.
NO.36/2014,
36/2014,TENTANG
TENTANG
TENAGA
TENAGAKESEHATAN
KESEHATAN
Pasal 46
(1) Setiap Tenaga Kesehatan yang menjalankan praktik di bidang pelayanan kesehatan wajib memiliki izin.
(2) Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan dalam bentuk SIP.
(3)SIP sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan oleh pemerintah daerah kabupaten/kota atas rekomendasi
pejabat kesehatan yang berwenang di kabupaten/kota tempat Tenaga Kesehatan menjalankan praktiknya.
(4)Untuk mendapatkan SIP sebagairnana dimaksud pada ayat (2), Tenaga Kesehatan harus memiliki;
a. STR yang masih berlaku;
b. Rekomendasi dari Organisasi Profesi; dan
c. tempat praktik.
(5)SIP sebagaimana dimaksud pada ayat (2) masing- masing berlaku hanya untuk 1 (satu) tempat.
25
UU
UUNO.
NO.36/2014,
36/2014,TENTANG
TENTANG
TENAGA
TENAGAKESEHATAN
KESEHATAN
Pasal 50
(1)Tenaga Kesehatan harus membentuk Organisasi Profesi sebagai wadah untuk meningkatkan dan/atau
mengembangkan pengetahuan dan keterampilan, martabat, dan etika profesi Tenaga Kesehatan.
(2)Setiap jenis Tenaga Kesehatan hanya membentuk 1 (satu) Organisasi Profesi.
(3)Pembentukan Organisasi Profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan Peraturan Perundang-undangan.
26
UU
UUNO.
NO.36/2014,
36/2014,TENTANG
TENTANG
TENAGA
TENAGAKESEHATAN
KESEHATAN
Pasal 64
Setiap orang yang bukan Tenaga Kesehatan dilarang melakukan praktik seolah-olah
sebagai Tenaga Kesehatan yang telah memiliki izin.
27
UU
UUNO.
NO.36/2014,
36/2014,TENTANG
TENTANG
TENAGA
TENAGAKESEHATAN
KESEHATAN
Pasal 66
(1)Setiap Tenaga Kesehatan dalam menjalankan praktik berkewajiban untuk mematuh.i Standar Profesi,
Standar Pelayanan Profesi, dan Standar Prosedur Operasional.
(2)Standar Profesi dan Standar Pelayanan Profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk masing-masing
jenis Tenaga Kesehatan ditetapkan oleh organisasi profesi bidang kesehatan dan disahkan oleh Menteri.
(3)Standar Pelayanan Profesi yang berlaku universal ditetapkan dengan Peraturan Menteri.
(4)Standar Prosedur Operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Fasilitas Pelayanan
Kesehatan.
(5)Ketentuan lebih lanjut mengenai penerapan Standar Profesi, Standar Pelayanan Profesi, dan Standar
Prosedur Operasicnal diatur dengan Peraturan Menteri.
28
UU
UUNO.
NO.36/2014,
36/2014,TENTANG
TENTANG
TENAGA
TENAGAKESEHATAN
KESEHATAN
Pasal 74
29
UU
UUNO.
NO.36/2014,
36/2014,TENTANG
TENTANG
TENAGA
TENAGAKESEHATAN
KESEHATAN
Pasal 75
30
UU
UUNO.
NO.36/2014,
36/2014,TENTANG
TENTANG
TENAGA
TENAGAKESEHATAN
KESEHATAN
Pasal 83
Setiap orang yang bukan Tenaga Kesehatan melakukan praktik seolah-olah sebagai Tenaga Kesehatan yang telah
memiliki izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 64 dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun.
Pasal 85
(1) Setiap Tenaga Kesehatan yang dengan sengaja menjalankan praktik tanpa memiliki STR sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 44 ayat (I) dipidana dengan pidana denda paling banyak Rp 100.000.000,00 (seratus juta
rupiah).
Pasal 86
(1) Setiap Tenaga Kesehatan yang menjalankan praktik tanpa memiliki izin sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 46 ayat (1) dipidana dengan pidana denda paling banyak Rp100.000,000,00 (seratus juta rupiah).
31
IKATAN ELEKTROMEDIS INDONESIA (IKATEMI)
32
Struktur Organisasi
Badan PPSDM Kesehatan
33
Sejarah Singkat
38
REGULASI ELEKTROMEDIS
NO NOMOR/TAHU REGULASI KETERANGAN
N
1. 371/2007 Keputusan Menteri Kesehatan tentang STANDAR PROFESI TEKNISI ELEKTROMEDIS REVISI 2014
3/2018 (STANDAR KOMPETENSI & Kode ETIK) PROSES VERBAL DI BIRO KEMENKES
4/2018 Peraturan Ketua Umum DPP IKATEMI tentang STANDAR KOMPETENSI
ELEKTROMEDIS
5/2018 Peraturan Ketua Umum Ikatemi No.1 tahun 2017 tentang Sumpah/Janji dan
Pelantikan Profesi Elektromedis
5 45/2015 Peraturan Menteri Kesehatan tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik SIP-EM
Elektromedis
6 65/2016 Peraturan Menteri Kesehatan tentang Standar Pelayanan Elektromedis Alur dan Proses
7 135/2019 Keputusan Menteri Ketenagakerjaan R.I. tentang Penetapan SKKNI Katagori Aktivitas Acuan seluruh standar kompetensi
Kesehatan Manusia Dan Aktivitas Sosial Golongan Pokok Aktivitas Kesehatan
39
Manusia Bidang Kesehatan Profesi Elektromedis
LDP Bidang Elektromedis
NO TAHUN SASARAN KETERANGAN
1. 2012 REV 2017 Kurikulum dan Modul Pelatihan Jabfung Elektromedis Jenjang Fasilitasi Pusdiklat
2017 Terampil SDMK BPPSDMK
Kurikulum dan Modul Jabfung Elektromedis Jenjang Ahli (terakriditasi)
2. 2017-2018 Penyusunan Kurikulum Pelatihan TOT Kredensial Bagi Elektromedis DPP IKATEMI
4. 2018 Kurikulum dan Modul Pelatihan Teknis Pengujian dan Kalibrasi FASILITASI YAnkes
Faskes Lainnya
(Terakriditasi)
5. 2018 Kurikulum dan Modul Pelatihan Teknis …. FASILITASI Diklat
RSUP dr Sardjito
DIY)
6 Kurikulum Program Pendidikan Diploma III
Mukadimah;
1. Elektromedis dalam segala aktifitas profesional dan pelayanan kepada individu dan masyarakat harus
selalu menjaga citra profesi.
2. Elektromedis adalah salah satu profesi yang turut berperan dalam upaya pelayanan kesehatan bagi
masyarakat Indonesia.
3. Elektromedis adalah suatu profesi yang melakukan pelayanan kepada masyarakat, bukanlah profesi yang
semata-mata pekerjaan untuk mencari nafkah.
4. Setiap anggota profesi agar dalam mempersembahkan pelayanan dengan cara yang terhormat, dengan
disadari sepenuhnya bahwa anggota profesi selain memikul tanggung jawab kehormatan pribadi, juga
memikul tanggung jawab terhadap kehormatan profesi
TIGA INDIKATOR PROFESI
Organisasi
Profesi
RDH-IKATEMI 42
Profesionalisme adalah suatu paham
yang mencitakan dilakukannya
kegiatan-kegiatan kerja tertentu
dalam masyarakat, berbekalkan
keahlian yang tinggi dan
berdasarkan rasa keterpanggilan --
serta ikrar (fateri/profiteri) untuk
menerima panggilan tersebut
3 Watak Profesionalisme
Tiga watak kerja yang merupakan persyaratan dari setiap kegiatan pemberian "jasa
profesi" (dan bukan okupasi) ialah
1. bahwa kerja seorang profesional itu beritikad untuk merealisasikan kebajikan demi tegaknya
kehormatan profesi yang digeluti, dan oleh karenanya tidak terlalu mementingkan atau
mengharapkan imbalan upah materiil;
2. bahwa kerja seorang profesional itu harus dilandasi oleh kemahiran teknis yang berkualitas
tinggi yang dicapai melalui proses pendidikan dan/atau pelatihan yang panjang, ekslusif dan
berat;
3. bahwa kerja seorang profesional -- diukur dengan kualitas teknis dan kualitas moral -- harus
menundukkan diri pada sebuah mekanisme kontrol berupa kode etik yang dikembangkan dan
disepakati bersama didalam sebuah organisasi profesi.
PENGEMBANGAN KARIER
1. Kualifikasi
2. Kompetensi
BERDASARKAN
3. Penilaian kinerja, dan;
4. Kebutuhan Instansi
1. Integritas dan;
MEMPERTIMBANGKAN 2. Moralitas
KODE ETIK PROFESI ELEKTROMEDIS (2)
(Kepmenkes No.371/2007 ttg Standar Profesi Elektromedis)
A. Kewajiban Umum;
RDH-IKATEMI 50
Profil Profesi Elektromedis
Tanggung jawab Elektromedis secara umum adalah menjamin
terselenggaranya pelayanan kesehatan khususnya kelayakan
siap pakai peralatan kesehatan dengan tingkat keakurasian dan
keamanan serta mutu yang standar.
Pasal 1
1.Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam
bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan
melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu
memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
Pasal 9
(1) Tenaga Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf a harus memiliki kualifikasi minimum Diploma Tiga,
kecuali tenaga medis.
Pasal 11
(1) Tenaga Kesehatan dikelompokkan ke dalam:
k. tenaga teknik biomedika;
(12) Jenis Tenaga Kesehatan yang termasuk dalam kelompok tenaga teknik biomedika sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf k terdiri atas radiografer, elektromedis, ahli teknoiogi laboratorium medik, fisikawan medik, radioterapis, dan ortotik
prostetik.
Elektromedis
Permenkes No.45 Tahun 2015, tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Elektromedis.
Pasal 1 angka 1;
Elektromedis Adalah Setiap Orang Yang Telah
Lulus Dari Pendidikan Teknik Elektromedik
Sesuai Dengan Ketentuan Peraturan
Perundang-undangan
Pasal 3,
Kualifikasi Elektromedis ditentukan berdasarkan
pendidikan yang terdiri atas ;
a. Diploma tiga sebagai Ahli Madya Teknik
Elektromedik; dan
b. Diploma empat sebagai Sarjana Terapan Teknik
Elektromedik.
Permenkes no.65/2016 tentang
standar pelayanan elektromedik
Pasal 28
(1) Pegawai Negeri Sipil yang diangkat untuk pertama
kali dalam jabatan fungsional Teknisi Elektromedis
Terampil harus memenuhi syarat:
a. Berijazah paling rendah Diploma III (D.III) teknik
elektromedik;
Standar
Pelayanan
Standar
Standar
Kompetensi
Pendidikan
Standar
Kurikulum Pendidikan
Kurikulum Pelatihan
RDH-IKATEMI 57
UU
UUNO.
NO.36/2014,
36/2014,TENTANG
TENTANG
TENAGA
TENAGAKESEHATAN
KESEHATAN
Pasal 17
(2) Pengadaan Tenaga Kesehatan dilakukan melalui pendidikan tinggi bidang kesehatan.
(3) Pendidikan tinggi bidang kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diarahkan untuk
menghasilkan Tenaga Kesehatan yang bermutu sesuai dengan Standar Profesi dan Standar Pelayanan profesi.
Pasal 20
(3) Standar Nasional Pendidikan Tenaga Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun secara
bersama oleh kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan, kementerian
yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendidikan, asosiasi institusi pendidikan, dan
Organisasi Profesi.
58
UU No.12/2012, tentang Pendidikan Tinggi.
• Pasal 16
(1) Pendidikan vokasi merupakan Pendidikan Tinggi program diploma yang menyiapkan
Mahasiswa untuk pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu sampai program
sarjana terapan.
(2) Pendidikan vokasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dikembangkan oleh
Pemerintah sampai program magister terapan atau program doktor terapan.
Maintenance
Planning
Operation
Evaluation
Procurement Training
Installation Commissioning
Profil/Peran
Elektromedis Madya
Teknisi ;
Analis ;
Seorang Elektromedis yang memahami dan
Seorang Elektromedis yang menilai kondisi alat
menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi
Elektromedik dengan memilih metode yang tepat
bidang Elektromedik dalam menjamin alat
untuk menunjukkan kinerja, mutu dan kuantitas yang
Elektromedik berfungsi sesuai spesifikasinya
terukur serta menyusun laporan tertulis secara
serta menyusun laporan tertulis secara
komprehensif sebagai rekomendasi tindak lanjut.
komprehensif.
64
Profil/Peran
Elektromedis Ahli
Teknopreneur ;
Evaluator ;
Seorang Elektromedis yang mengembangkan
Seorang Elektromedis yang memiliki
kewirausahaan melalui penerapan hasil
pengetahuan dan keterampilan khusus dalam
pengembangan teknologi bidang Elektromedik dan
melakukan pengujian alat Elektromedik sesuai
mampu beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi
standar serta memformulasikan penyelesaian
serta menyelesaikan masalah yang tepat dalam
masalah prosedural sehingga dapat menjamin
pengambilan keputusan untuk pencapaian hasil
alat Elektromedik laik pakai.
usaha
65
Profil/Peran Kualifikasi Jenjang Didik
1.Teknisi
Level 5 D.III
2. Analis
1.Asesor,
Level 6 D.IV
2. Teknoprener
1. Evaluator,
Level 7 Profesi
2. Konsultan
1. Peneliti,
Level 9 S3T
2. Director
UJI KOMPETENSI
LISENSI SIP REGISTRSI STR
SERKOM
PIAGAM
STR-E
SUMPAH/JANJI
SERTIFIKAT
SIP-E
KOMPETENSI
ELEKTROMEDIS
68
NAMA/SEBUTAN PROFESI
Sebutan Profesi : ELEKTROMEDIS
Dasar Hukum ;
1. Sejak 2011 telah di keluarkan STR-Elektromedis
2. Ketetapan Musyawarah Nasional VI IKATEMI Nomor. TAP/MUNAS-VI/VI/IKATEMI/2013, tentang Perubahan Nama
Profesi Teknisi Elektromedis menjadi Elektromedis.
3. UU No.36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan, pasal 11 angka (12) Jenis Tenaga Kesehatan yang termasuk dalam
kelompok tenaga teknik biomedika sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf k terdiri atas radiografer,
elektromedis, ahli teknoiogi laboratorium medik, fisikawan medik, radioterapis, dan ortotik prostetik.
4. Permenkes No.45 tahun 2015 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Elektromedis, yang mengatur tentang Surat
Izin Praktik Elektromedis (SIP-E) dan Kewenangan Elektromedis.
5. Pada pasal 22 Permenkes 45 tahun 2015 tertulis, Semua nomenklatur teknisi elektromedis sebelum diundangkannya
peraturan menteri ini harus dibaca dan dimaknai menjadi elektromedis.
DASAR PERTIMBANGAN
ELEKTROMEDIS
UU No.36/2009 pasal 23
UU No.36/2014, psl 8,9,11
TENAGA angka 12.
KESEHATAN
BIDANG
ELEKTROMEDIK
DASAR PERTIMBANGAN
UU No.36/2014, pasal 46
ELEKTROMEDIS
PemerintahKab/Ko
ta
IZIN
SIP
KEWENANGAN
DASAR HUKUM
PERMENKES
NO.45/2015
KETENTUAN UMUM
Elektromedis Adalah Setiap Orang Yang Telah Lulus Dari Pendidikan Teknik Elektromedik Sesuai Dengan
1 Ketentuan Peraturan Perundang-undangan
Pelayanan Elektromedik Adalah Kegiatan Instalasi, Pemeliharaan, Perbaikan, Pengujian Dan Kalibrasi,
Penyesuaian (Adjustment), Dan Inspeksi Terhadap Alat Elektromedik, Alat Pengujian Dan Kalibrasi, Serta
2 Kegiatan Pengendalian Atau Pemantapan Mutu, Keamanan, Keselamatan, Pelaporan Dan Evaluasi,
Pelayanan Rancang Bangun Atau Desain, Dan Pemecahan Masalah Serta Pembinaan Teknis Bidang
Elektromedik
3 Alat elektromedik adalah alat kesehatan yang menggunakan catu daya listrik
Surat Izin Praktik Elektromedis Yang Selanjutnya Disingkat SIP-E Adalah Bukti Tertulis Yang Diberikan Oleh
4 Pemerintah Kabupaten/Kota Kepada Elektromedis Sebagai Pemberian Kewenangan untuk Menjalankan
Praktik
Organisasi Profesi Elektromedis Yang Selanjutnya Disebut Organisasi Profesi Adalah Wadah Untuk
5 Berhimpunnya Para Elektromedis
STR-E DAN SIP-E
STR-E
Lulusan
Luar Negeri
ELEKTROMEDIS
1 tempat/orang
1.Evaluasi Kompetensi Berlaku selama STR-E
2.Penilaian Admisitrasi masih berlaku SIP-E
WNA
1 tahun x 2
Permenkes No.45 Tahun 2015, tentang Izin dan
Penyelenggaraan Praktik Elektromedis.
Pasal 1 angka 1;
Elektromedis Adalah Setiap Orang Yang Telah Lulus Dari Pendidikan Teknik Elektromedik Sesuai Dengan Ketentuan Peraturan
Perundang-undangan
Pasal 3,
Kualifikasi Elektromedis ditentukan berdasarkan pendidikan yang terdiri atas ;
a. Diploma tiga sebagai Ahli Madya Teknik Elektromedik; dan
b. Diploma empat sebagai Sarjana Terapan Teknik Elektromedik.
PELAYANAN ELEKTROMEDIS
Permenkes No.45 Tahun 2015, tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Elektromedis.
1. Mengoperasikan alat elektromedik dalam rangka pemeliharaan, perbaikan, pengujian dan kalibrasi.
2. Melakukan pemeliharaan, alat elektromedik, pengujian dan kalibrasi.
3. Melakukan pemantauan fungsi alat elektromedik.
4. Menganalisis kerusakan dan perbaikan alat elektromedik.
5. Melakukan inspeksi unjuk kerja alat elektromedik, pengujian dan kalibrasi.
6. Melakukan inspeksi keamanan alat elektromedik, pengujian dan kalibrasi.
7. Melakukan pengujian laik pakai alat elektromedik, pengujian dan kalibrasi.
8. Melakukan pengujian dan kalibrasi alat elektromedik.
9. Melakukan penyuluhan, pembelajaran, penelitian dan pengembangan alat elektromedik.
10. Melakukan perakitan dan instalasi alat elektromedik.
11. Melakukan perencanaan instalasi, pemeliharaan, perbaikan, pengujian dan kalibrasi alat elektromedik, pengujian dan
kalibrasi.
12. Melakukan kajian teknis (technical assesment) yang berkaitan dengan alat elektromedik, pengujian dan kalibrasi.
13. Memecahkan masalah dan bimbingan teknis bidang elektromedik.
77
1. Dalam menyelenggarakan atau menjalankan praktiknya,
Elektromedis memiliki tanggung jawab menjamin
terselenggaranya pelayanan kesehatan khususnya
kelayakan siap pakai peralatan elektromedik dengan
tingkat keakurasian dan keamanan serta mutu yang
standar..
78
NOMENKLATUR ELEKTROMEDIS
(PERMENKES NO.45/2015, PASAL 22
3 Surat keterangan sehat dari dokter yang memiliki surat izin praktik
4 Surat keterangan bekerja dari fasilitas pelayanan kesehatan atau fasilitas kesehatan yang bersangkutan
6 Rekomendasi dari kepala dinas kesehatan kabupaten/kota atau pejabat yang ditunjuk
1. Mengoperasikan alat elektromedik dalam rangka pemeliharaan, perbaikan, pengujian dan kalibrasi.
2. Melakukan pemeliharaan, alat elektromedik, pengujian dan kalibrasi.
3. Melakukan pemantauan fungsi alat elektromedik.
4. Menganalisis kerusakan dan perbaikan alat elektromedik.
5. Melakukan inspeksi unjuk kerja alat elektromedik, pengujian dan kalibrasi.
6. Melakukan inspeksi keamanan alat elektromedik, pengujian dan kalibrasi.
7. Melakukan pengujian laik pakai alat elektromedik, pengujian dan kalibrasi.
8. Melakukan pengujian dan kalibrasi alat elektromedik.
9. Melakukan penyuluhan, pembelajaran, penelitian dan pengembangan alat elektromedik.
10. Melakukan perakitan dan instalasi alat elektromedik.
11. Melakukan perencanaan instalasi, pemeliharaan, perbaikan, pengujian dan kalibrasi alat elektromedik, pengujian dan
kalibrasi.
12. Melakukan kajian teknis (technical assesment) yang berkaitan dengan alat elektromedik, pengujian dan kalibrasi.
13. Memecahkan masalah dan bimbingan teknis bidang elektromedik.
81
1. Tanggung jawab Elektromedis
secara umum adalah menjamin
terselenggaranya pelayanan kesehatan khususnya
kelayakan siap pakai peralatan elektromedik dengan
tingkat keakurasian dan keamanan serta mutu yang
standar.
2. Senantiasa meningkatkan mutu pelayanan elektromedis, dengan
mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui
pendidikan dan pelatihan sesuai dengan bidang tugasnya.
82
HAK ELEKTROMEDIS
Memperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas sesuai dengan standar profesi, standar
1
pelayanan profesi, dan standar prosedur operasional.
3 Memperoleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja, perlakuan yang sesuai dengan harkat dan
martabat manusia, moral, kesusilaan, serta nilai-nilai agama.
Menolak keinginan penerima pelayanan kesehatan atau pihak lain yang bertentangan dengan standar
5
profesi, kode etik, standar pelayanan, standar prosedur operasional, atau ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar profesi, standar pelayanan profesi,
1 standar prosedur operasional, dan etika profesi serta kebutuhan kesehatan penerima pelayanan
kesehatan
2
Membuat dan menyimpan catatan dan/atau dokumen tentang pemeriksaan, asuhan, dan
tindakan yang dilakukan.
Meningkatkan mutu pelayanan
PEMBINAAN
elektromedis
ELEKTROMEDIS IKATEMI
PELAPORAN TENAGA ELEKTROMEDIS
Elektromedis
Bekerja atau berhenti Setiap tahun
Tembusan
IKATEMI
SANGSI ADMINISTRATIF
1. Menteri
2. Gubernur
Elektromedis
3. Dinkes provinsi
4. Dinkes Kab/Kota
Sangsi
1. Teguran lisan. Pelanggaran praktik
2. Teguran tertulis. Pelayanan elektromedis
3. Pencabutan SIP.
SANGSI ADMINISTRATIF
1. Bupati/ Walikota
Konsil Nakes
2. Ka. Dinkes Kab/Kota
Memberikan atau
mengusulkan Elektromedis praktik
rekomendasi pencabutan Tanpa SIP-E
STR-E
SANGSI ADMINISTRATIF
1. Gubernur
2. Bupati Fasyankes
3. Walkota
Sangsi
1. Teguran lisan. Mempekerjakan
2. Teguran tertulis. Elektromedis tanpa
3. Pencabutan izin SIP-E
fasyankes
KETENTUAN PERALIHAN
Elektromedis yang telah menjalankan praktik di fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas kesehatan
1 sebelum diundangkannya peraturan menteri ini, dinyatakan telah memiliki SIP-E berdasarkan peraturan
menteri ini.
Elektromedis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus telah memiliki SIP-E berdasarkan peraturan menteri
2 ini paling lambat 1 (satu) tahun sejak peraturan menteri ini diundangkan.
NOMENKLATUR ELEKTROMEDIS
Elektromedis adalah setiap orang yang telah lulus dari pendidikan Teknik Elektromedik sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangundangan, berijazah minimal diploma III teknik elektromedik, telah mendapatkan pengakuan kompetensi yang dibuktikan
dengan Surat Tanda Registrasi Elektromedis (STR-E) dan Surat Izin Praktik Elektromedis (SIP-E) sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan,
KUALIFIKASI
Proses pelayanan;
Struktur organisasi;
Kualifikasi tenaga;
Peralatan kerja.
Alur Pelayanan
Permenpan Nomor 28 Tahun 2013 Tentang Jabatan
Fungsional Teknisi Elektromedis Dan Angka Kreditnya
Pasal 1 angka 1
Jabatan fungsional Teknisi Elektromedis adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk
melakukan kegiatan pelayanan pengelolaan alat elektromedik pada sarana kesehatan yang diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil.
Pasal 1 angka 2
Teknisi Elektromedis adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat
yang berwenang untuk melakukan kegiatan pelayanan pengelolaan alat elektromedik pada sarana kesehatan.
Pasal 2
Jabatan fungsional Teknisi Elektromedis termasuk dalam rumpun kesehatan.
Pasal 28
(1) Pegawai Negeri Sipil yang diangkat untuk pertama kali dalam jabatan fungsional Teknisi Elektromedis Terampil harus
memenuhi syarat:
a. Berijazah paling rendah Diploma III (D.III) teknik elektromedik;
(2) Pegawai Negeri Sipil yang diangkat untuk pertama kali dalam jabatan fungsional Teknisi Elektromedis Ahli harus memenuhi
syarat:
a. Berijazah paling rendah Sarjana (S.1)/Diploma IV (D.IV) teknik
elektromedik;
PRINSIP DASAR SISTEM SERTIFIKASI
LSP
Standar
Kompetensi Sesuai
Kerja Tuntutan
Sistem Tempat Kerja
Mengembangkan dan
Pelaksanaan Skema
Memelihara Skema
Sertifikasi Sertifikasi
Sertifikasi
• Bersertifikat Metodelogi
Asesor Asesmen
VALID Kompetensi • Bersertifikat kompetensi
TERPERCAYA teknis
TERUKUR
(MEASURABLE) •Portofolio
OBYEKTIF •Pertanyaan Lisan/ Tulisan
(OBJECTIVE)
Materi Uji
TERTELUSURI Kompetensi •Wawancara
(TRACEABLE) •Observasi
KEBERTERIMAAN
(ACCEPTABLE) • Tempat Kerja
AKUNTABEL Tempat Uji
• Sewaktu
(ACCOUNTABLE) Kompetensi 96
• Mandiri
SISTEM SERTIFIKASI DI INDONESIA
PRESIDEN
Amanat PP No 10 tahun 2018
BNSP
lisensi Sertifikator
LEMBAGA SERTIFIKASI Developer
ED O MAN
P
BNSP STANDAR
ORGANISASI
IS O SKEMA ASESOR
17024
MUK TUK
SMM
97
SERTIFIKASI TENAGA KESEHATAN
• Peserta merupakan Lulusan Pendidikan Tinggi • Peserta merupakan Tenaga Kesehatan yang
Kesehatan telah/masih bekerja sesuai bidang kompetensinya
• Dilakukan melalui Uji Kompetensi • Dilakukan melalui Asesmen Kompetensi
• Oleh pendidikan tinggi dan profesi nakes • Oleh Lembaga Sertifikasi Profesi
98
SANDINGAN PENDIDIKAN, DIKLAT DAN LSP
MERUJUK PADA STANDAR ( SKKNI, SKK KHUSUS, SKK MERUJUK PADA STANDAR ( SKKNI, SKK KHUSUS , SKK
INTERNASIONAL ) INTERNASIONAL )
KURIKULUM DAN SILABUS BERBASIS KOMPETENSI • SKEMA SERTIFIASI ( KKNI, OKUPASI NASIONAL DAN
MODUL LATIH/AJAR BERBASIS KOMPETENSI KLASTER
SARANA DAN PRASARANA YANG SESUAI DENGAN • PERANGKAT UJI KOMPETENSI (MUK)
TUNTUTAN STANDAR KOMPETENSI • TEMPAT UJI KOMPETENSI (ASSESSMENT CENTRE )
GURU/DOSEN/INSTRUKTUR YANG KOMPETEN • ASESOR KOMPETENSI
MANAJEMEN DIKLAT • SURVAILEN /PEMELIHARAAN KOMPETENSI
PEMEGANG SERTIFIKAT
99
KETERPADUAN SERTIFIKASI KOMPETENSI PROFESI
PENDIDIKAN &
PELATIHAN SERTIFIKASI
REGISTRASI/
BERBASIS KOMPETENS LISENSI PROFESI
KOMPETENSI I
SKKNI
Sertifikasi Pendidikan & Pelatihan Sertifikasi Kompetensi Registrasi/Lisensi Personil
OTORITAS
LEMBAGA PENDIDIKAN LSP
& LEMBAGA PELATIHAN KOMPETEN 100
101101
101
MANFAAT SERTIFIKASI KOMPETENSI
• Membantu memastikan link and match antara kompetensi
lulusan dengan tuntutan kompetensi organisasi pelayanan
publik.
Bagi • Membantu memastikan tercapainya efisiensi dalam
pengembangan program diklat.
LDP:
• Membantu memastikan pencapain hasil diklat yang tinggi.
• Membantu Lemdiklat dalam sistem asesmen baik formatif,
sumatif maupun holistik yang dapat memastikan dan
memelihara kompetensi peserya didik selama proses diklat.
LSP Bidang Elektromedis
NO TAHUN CAPAIAN KETERANGAN
1 2019 14 SKEMA
2020 Draf skema pengembangan karier bidang Elektromedis
2 2019 Pelatihan asesor dan Peer Asesmen Bidang Elektromedis PEMETAAN
7 Orang LSP Kesehatan MINIMAL SKEMA /
9 Orang LSP cabang RSCM 2 ASESOR
3. 2019 Penyusunan Materi Uji Kompetensi (MUK)
1. Lembar Instrumen Portofolio
2. Daftar Pertanyaan Tulisan
3. Daftar Pertanyaan Lisan
4. Pedoman Wawancara
5. Lembar Cek List Observation
4. 2-4 Oktober 2019 Penyusunan Dokumen Mutu Tempat Uji Kompetensi (TUK)
Sosialisasi TUK
Februari 2020 1. RSUPN Cipto Mangunkusuma (2020)
2. RSUP dr. Sardjito Yogyakarta (2020)
3. RSUD Syaiful Anwar Malang (Proses)
4. Poltekkes Kemenkes Jakarta II dan Poltekkes Kemenkes Surabaya (Proses)
103
Pemantauan Alat Elektromedik
Radiologi
Fungsi
Alat Elektromedik
Bedah Dan Anastesi Teknologi
Tinggi
Pengoperasian
Alat Elektromedik
Laboratorium Klinik
SKEMA
Alat Elektromedik Life Teknologi
SERTIFIKASI Menengah
Pemeliharaan Support
Profesi
Elektromedis
Alat Elektrpmedik
Diagnostik
Teknologi
Perbaikan Sederhana
Alat Elektromedik
Terapi
Pengujian Dan
Alat Elektromedik
Kalibrasi sterilisasi
Pengembangan/ Alat Elektromedik
Radiologi
Pengelolaan
Alat Elektromedik
Pengawasan Bedah Dan Anastesi Teknologi
Tinggi
Alat Elektromedik
Pengkajian Laboratorium Klinik
SKEMA
Alat Elektromedik Life Teknologi
SERTIFIKASI Instalasi
Support Menengah
Profesi
Elektromedis Pelatihan Alat Elektrpmedik
Diagnostik
Teknologi
Kalibrasi Alat Ukur Sederhana
Alat Elektromedik
Rekayasa Tehnis Terapi
1. PENGEMBANGAN KARIR
SDM KESEHATAN
bridging
ASN
KKNI Perpres 8/2012
Non ASN
RPermenpan 38/2017)
Permenpan 34/2011
Terampil
Jabfungkes Mahir TK 1 Pola Karir Nakes dan Sertifikasi
Penyelia TK2
• SKKNI
Ahli Pertama
Ahli Muda
• Stankom Profesi TK 3
• Stankom JFK LSP
Ahli Amdya TK 4 Kompetensi Internasional
Ahli Utama TK 5
ASN
dan 2. PENGEMBANGAN KUALIFIKASI SDM KESEHATAN
NON ASN SDMK BERMUTU, PROFESIONAL DAN
BERDAYA SAING INTL
Tubel, Bantuan Pendidikan, Fellowship,
P2KB
SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUPASI
PELAKSANA ELEKTROMEDIS
PADA PENGELOLAAN/PENGEMBANGAN
ALAT ELEKTROMEDIK
No.Dokumen : EM.
No.Skema : 01/IKATEMI-01/IX/2019
Nomor Salinan :0
Distribusi Dokumen : √ Terkendali
Tidak terkendali
1. KEMASAN / PAKET KOMPETENSI
3. Q.86EMS00.003.1
Menyusun Perencanaan Program Pelayanan Elektromedik
4. Q.86EMS00.008.1 Menyusun Laporan Kegiatan Elektromedik
6.2 Memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) Elektromedis yang diterbitkan oleh Majelis Tenaga
Kesehatan Indonesia (MTKI) / Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia (KTKI) dan masih berlaku.
6.3 Mempunyai pengalaman kerja di bidang teknik elektromedik minimal 5 tahun untuk D3
Elektromedik dan minimal 3 tahun untuk D4 Elektromedik.
110
110
Harmonisasi Jenjang Karir
Elektromedis
KKNI
Jabatan Fungsional
Pola Karir Elektromedis
9
013
8
Ahli
n2
7
ahu
8T
o. 2
6
nN
npa
Pelaksana
rme
Pe
112
Konsep
Grand
Design
Pengemban
gan
Karier
113
Level VII
EM VII (EM Direktur) Grade VII
Level VI
EM VI (EM General Grade VI (12 Kompetensi)
Manajer)
1. Kredensial adalah proses evaluasi terhadap Elektromedis dalam menentukan kelayakan kewenangan teknis
untuk melakukan pelayanan elektromedis di faskes dan/atau fasyankes.
2. Re-Kredensial adalah proses evaluasi ulang terhadap Elektromedis yang sudah dilakukan kredensial awal untuk
memberikan kewenangan teknis tambahan/penentuan ulang dalam penugasan elektromedisnya.
3. Proses Kredensial/Re-Kredensial adalah sebuah proses evaluasi yang melibatkan mitra bestari dalam
menetapkan persyaratan dan kualifikasi Elektromedis untuk diberikan kewenangannya dalam menjalankan
kewenangannya dalam periode tertentu.
4. Rincian Kewenangan Teknis (Technical Previllege) adalah hak khusus seorang Elektromedis untuk melakukan
pelayanan tertentu dalam lingkungan faskes dan atau fasyankes.
Elektromedis Elektromedis mengajukan permohonan kredensialing
Komite Tenaga Kesehatan Lain Komite tenaga kesehatan lain menunjuk sub komite
elektromedis dan mitra bestari untuk melakukan kredensial
Berkas Kelengkapan
Kredensial Seleksi Administrasi (Document Assesment),
Sub Komite Elektromedis dan Mitra bestari
Self Assesment
Penjadwalan
Pimpinan
FasKes / FasYanKes
129
RENCANA TINDAK LANJUT
KESEHATAN :
130
Terima Kasih