Anda di halaman 1dari 24

STRUKTUR KERUANGAN

DESA DAN KOTA,


INTERAKSI DESA DAN
KOTA
KD PENGETAHUAN
Menganalisis struktur keruangan desa dan
kota, interaksi desa dan kota, serta kaitannya
dengan usaha pemerataan pembangunan

KD KETERAMPILAN
Membuat makalah tentang usaha
pemerataan pembangunan di desa dan kota
yang dilengkapi dengan peta, bagan, tabel,
grafik, dan/atau diagram
INDIKATOR

1. Mengidentifikasi ciri-ciri desa


2. Mengidentifikasi unsur-unsur pembentuk
desa
3. Mengidentifikasi fungsi desa
4. Mengidentifikasi klasifikasi desa
5. Mengklasifikan potensi desa
6. Menganalisis pola persebaran desa
STRUKTUR KERUANGAN
DESA
APA YANG BISA KALIAN
BAYANGKAN
TENTANG DESA .... ????
Desa Itu ….

Indah

Tenang

Damai
Desa Itu …

Kesederhanaan
Desa Itu…

Kekurangan…

Kemiskinan
PENGERTIAN DESA
Desa menurut asal katanya berasal dari bahasa
Sanskerta ”dhesi”, yang berarti tanah kelahiran.
Sebutan desa di beberapa wilayah berbedA
beda :
- kampung/dukuh (Jawa Barat)
- gampong (Aceh)
- huta (Tapanuli)
- nagari (Sumatra Barat)
- marga (Sumatra Selatan)
- wanus (Sulawesi Utara)
- dusun dati (Maluku).
PENGERTIAN DESA MENURUT
BEBERAPA AHLI
a. Desa merupakan perwujudan atau kesatuan geografi, sosial,
ekonomi, politik, serta kultural yang terdapat di suatu daerah
dalam hubungan dan pengaruhnya secara timbal balik dengan
daerah lain. (Bintarto)

b. Desa adalah suatu kesatuan hukum tempat tinggal suatu


masyarakat yang berkuasa mengadakan pemerintahan sendiri.
(Sutardjo Kartohadikusumo)

c. Desa merupakan keseluruhan organisasi kehidupan sosial di dalam


daerah terbatas. (William Ogburn dan M.F. Nimkoff)

d. Desa merupakan kumpulan tempat tinggal dan kumpulan daerah


pertanian dengan batas-batas tertentu yang luasnya antara 50
sampai 1.000 are. (S.D. Misra)
UNSUR UTAMA DESA
1. DAERAH ( WILAYAH )
Lahan pekarangan, pemukiman, sawah, tegalan
2. PENDUDUK
Kualitas dan kuantitas penduduk (jumlah, persebaran,
tingkat kelahiran/kematian, pendidikan dll)
3. TATA KEHIDUPAN
Adalah tata pergaulan dan ikatan pergaulan
penduduk desa
SYARAT-SYARAT DESA
1. Mempunyai wilayah
2. Adanya penduduk
3. Mempunyai pemerintahan
4. Berada langsung di bawah camat
5. Mempunyai kebiasaan-kebiasaan
pergaulan sendiri
FUNGSI DESA
1. Daerah dukung (hinterland) atau daerah penyuplai
bahan makanan pokok, seperti padi, jagung, ketela,
kacang, kedelai, buah-buahan, sayur-sayuran, dan
daging hewan

2. Desa berfungsi sebagai lumbung bahan mentah (raw


material) dan tenaga kerja (man power) ditinjau dari
sisi potensi ekonomi.

3. Dari sisi kegiatan kerja (occupation), desa dapat


berfungsi sebagai desa agraris, desa manufaktur, desa
industri, dan desa nelayan.
KLASIFIKASI DESA
A. Menurut aktifitasnya
1. Desa nelayan
2. Desa agraris
3. Desa industri
B. Menurut tingkat perkembangannya
1. Desa swadaya
2. Desa swakarya
3. Desa swasembada
Desa Swadaya (tradisional)

 Kehidupan penduduk masih tergantung


dengan alam
 Hasil pertanian untuk kebutuhan sendiri
 Administrasi desa belum berjalan baik
 Lembaga desa belum berfungsi dengan baik
 Tingkat pendidikan masih rendah
 Produktifitas masih rendah
 Belum mampu menjalankan pemerintahan
sendiri
Desa Swakarya (transisi)

 Sudah mampu menyelenggarakan urusan


rumah tangga sendiri
 Lembaga sosial desa dan pemerintahan
sudah berfungsi
 Administrasi desa sudah berjalan
 Adat istiadat mulai longgar
 Mata pencaharian mulai beragam
 Sudah ada hubungan dengan daerah
sekitarnya
Desa Swasembada (maju)

 Sarana dan prasarana desa lengkap


 Pengelolaan administrasi telah
dilaksanakan dengan baik
 Pola pikir masyarakat lebih rasional
 Mata pencaharian penduduk sebagian
besar di bidang jasa dan perdagangan
 Tingkat pendidikan sudah tinggi
 Tidak terikat dengan adat istiadat
CIRI-CIRI MASYARAKAT DESA
 Kehidupan tergantung dengan alam
 Toleransi sosialnya kuat
 Adat istiadat dan norma agama kuat
 Kontrol sosialnya didasarkan pada hukum
informal
 Hubungan kekerabatan didasarkan pada
Geimenschaft ( paguyuban )
 Struktur perekonomian penduduk bersifat
agraris
POTENSI DESA
A. POTENSI FISIK
1. Tanah
2. Air
3. Iklim
4. Flora dan fauna
B. POTENSI NON FISIK
1. Sikap gotong royong
2. Lembaga-lembaga sosial desa
3. Aparatur pemerintah desa
POLA TATA RUANG DESA
Faktor yang mempengaruhi :
a. Sumber Daya Air
Pemukiman banyak muncul di tempat yang tersedia
banyak air
b. Kesuburan Tanah
Lahan subur banyak dipilih penduduk untuk
membangun pemukiman
c. Topografi
Di dataran rendah pola pemukiman kompak dan
memanjang, pegunungan pola pemukiman
mengelompok
d. Iklim
 Curah hujan merupakan unsur iklim yang sangat
memengaruhi ketersediaan air suatu daerah.

e. Kegiatan Penduduk
 Desa yang penduduknya bermata pencaharian sebagai
nelayan akan membangun permukiman dengan pola
memanjang mengikuti garis pantai atau muara sungai.

f. Budaya
 Kebiasaan, adat istiadat, tradisi, dan kepercayaan yang
berlaku di suatu daerah memengaruhi pola
permukimannya. Contoh: pola permukiman desa
memanjang di Pulau Lombok.
MACAM-MACAM POLA
PERSEBARAN DESA
1. Pola Permukiman Menjalur (memanjang)
 Pola ini terbentuk di lokasi sepanjang jalur utama seperti
jalan, sungai, dan pantai. Di daerah pantai yang landai,
dapat tumbuh permukiman menjalur

2. Pola Permukiman Mengelompok (Radial)


 Pola permukiman mengelompok dapat juga
berkembang di daerah pegunungan.

3. Pola Permukiman Tersebar


Terdapat di daerah kapur karena kesuburan tanah tidak
merata
contoh : desa di kaki G. Sewu (Jateng)
SAMPAI JUMPA PADA
PERTEMUAN BERIKUTNYA ...

Anda mungkin juga menyukai