Anda di halaman 1dari 23

Pratikum Keperawatan

Medikal Bedah I

Tindakan Suction

Yashifa Akhamel Putri 2011317002


01
Apa itu Suction ?
● Suction (Pengisapan Lendir) merupakan tindakan
pengisapan yang bertujuan untuk mempertahankan jalan
napas, sehingga memungkinkan terjadinya proses
pertukaran gas yang adekuat dengan cara mengeluarkan
secret dari jalan nafas, pada klien yang tidak mampu
mengeluarkannya sendiri.

● Suction merupakan suatu metode untuk mengeluarkan secret


jalan nafas dengan menggunakan alat via mulut, nasofaring atau
trakeal.
Tujuan Suction

1. Mempertahankan kepatenan jalan nafas


2. Membebaskan jalan nafas dari secret/ lendir yang
menumpuk
3. Mendapatkan sampel/sekret untuk tujuan Diagnose
Tipe _- Tipe Mesis Penghisap Suction (Suction
Pump)

1. Mobile type : memiliki daya hisap yang kuat yaitu 90 liter


permenit.
2. Portable type : memiliki daya hisap yang tidak terlalu besar,
memiliki daya tamping lendir 1 hingga 1,5 liter.
3. Transport type : memiliki desain untuk transport atau perjalanan.
Ukuran Kanul suction :

• Dewasa : 12-18 Fr
• Anak usisa sekolah : 8-10 Fr
• Balita : 6-8 Fr
Ukuran Tekanan Suction
• Ukuran yang direkomendasikan Kozier (2012):
 Dewasa 80-120 mmHg
 Anak-anak 80-100mmHg

• Dalam penelitiannya, Anang (2014) mengungkapkan bahwa tekanan suction


yang paling tepat adalah antara 80-100 mmhg, tekanan tersebut
aman untuk melakukan suctioning karena penurunan saturasi oksigen yeng
terjadi tidak terlalu besar.
 
Efek Samping Suction
• Menurut Willkins & Williams L, (2004) efek yang dapat terjadi dari suction yaitu
hipoksemia, dispnea, kecemasan, aritmia jantung, trauma trakhea, trauma
bronkus, hipertensi, hipotensi, perdarahan, peningkatan intra kranial.
• Efek samping suction menurut penelitian Manggorie (2001) :
 Penurunan saturasi oksigen: berkurang hingga 5%
 Cairan perdarahan: terdapat darah dalam secret suction
 Hipertensi: peningkatan tekanan darah sistolik hingga 200mmHg
 Dapat terjadi hipotensi: penururnan tekanan darah sdiastolik hingga 80 mmHg
 Takikardia: meningkatkan detak jantung hingga 150 detak/menit
 Bradikardia: detak jantung hingga 50 detak/menit#
 Arrhythmia: irama denyut jantung tidak teratur
Indikasi

Indikasi
Bila terjadi gurgling ( sesak nafas berisik seperti berkumur ), cemas,
susah/kurang tidur, snoring (mengorok), penurunan tingkat kesadaran,
perubahan warna kulit, penurunan saturasi oksigen, penurunan pulse rate
(nadi), irama nadi tidak teratur,respiration rate dan gangguan patensi jalan
nafas.
 
Kontrainsikasi

  Kontraindikasi
• dengan stridor
• dengan kekurangan cairan cerebro spinal
• Pulmonary oedema
• Post pneumonectomy
02
Alat dan Bahan
1. Alat penghisap lender (suction) dengan
botol

2. Kateter penghisap lender sterile


(Kanul suction)

3. Pinset steril
4. Sarung tangan sterill

5. Dua kom berisi larutan aquabides / nacl 0.9% dan larutan desinfektan

6. Kassa steril
7. Kertas tissue
8. Bak Instrumen

9. Stetoskop
03
Prosedur Kerja
a. Persiapan Alat

b. Tahap Pra Interaksi


1. Cek file (catatan perkembangan/ catatan perawatan terintegrasi)
2. Persiapan diri perawat
3. Persiapan klien
c. Tahap Orientasi 
1. Mahasiswa memberikan salam dan memperkenalkan diri
2. Mahasiswa melakukan identifikasi pasien ( Nama dan tanggal lahir)
3. Mahasiswa menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan serta
meminta persetujian kepada klien
4. Menjaga privasi pasien
 
 
 
d. Tahap Kerja 
• Cuci Tangan
• Berikan posisi yang nyaman pada pasen dengan kepala sedkit ekstensi
• Gunakan sarung tangan
• Hubungkan mesin pengisap dengan selang alat penghisap (kanul)
• Mesin penghisap dihidupkan, cek tekanan dan botol penampung.
 Tekanan 110-150mmHg untuk dewasa
 Tekanan 95-110 mmHg untuk anak - anak
 Tekanan 50-95 mmHg untuk bayi.

 
 
Lanjutan…
• Masukkan kanul suction dengan hati – hati
 Hidung +- 5 cm
 Mulut +- 10 cm
• Lakukan penghisapan lendir dengan menutup lubang kanul (air vent), tarik
dengan memutar kateter penghisap tidak lebih dari 15 detik (tidak lebih
dari 10-15 detik,karena pasien dapat menjadi hipoksi dan mengalami disritmia
yang dapat mengarah pada henti jantung).
• Bilas kanul suction dengan aquabides atau naCl 0.9% untuk
mempertahankan tingkat keseterilan (aseptic), beri kesempatan pasien untuk
bernapas.
Lanjutan…
• Minta pasien untuk bernafas dalam dan batuk. Apabila mengalami
distress pernafasan, biarkan istirahat 20-30 detik sebelum melakukan
pengisapan berikutnya.
• Ulangi prosedur tersebut 3-5 kali.
• Setelah selesai, kaji volume, warna, baus ecret, dan respon terhadap
prosedur
• Masukkan kateter penghisap dalam keadaan tidak menghisap
• Membereskan peralatan sesuai
• Mencuci tangan
•  
e. Tahap Terminasi
1. Lakukan evaluasi subjektif dan sampaikan hasil pemeriksaan pada
pasien
2. Membuat kontrak selanjutnya
3. Ucapkan salam dan terima kasih pada pasien atas kerja samanya
4. Cuci tangan
5. Mendokumentasikan tindakan keperawatan yang telah dilakukan
 
 
 
Thank You

Anda mungkin juga menyukai