ULKUS PEPTIKUM
DEFINISI
Vagotomi trunkus
Vagotomi selektif
Piloroplasti
piloroplasti
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK/PENUNJANG
1. Pemeriksaan fisik dapat menunjukkan adanya nyeri, nyeri tekan epigastrik
atau distensi abdominal.
2. Bising usus mungkin tidak ada.
3. Pemeriksaan dengan barium terhadap saluran GI atas dapat menunjukkan
adanya ulkus, namun endoskopi adalah prosedur diagnostic pilihan.
4. Endoskopi GI atas digunakan untuk mengidentifikasi perubahan inflamasi,
ulkus dan lesi. Melalui endoskopi mukosa dapat secara langsung dilihat dan
biopsy didapatkan.Endoskopi telah diketahui dapat mendeteksi beberapa lesi
yang tidak terlihat melalui pemeriksaan sinar X karena ukuran atau lokasinya.
5. Radiografi pada saluran gastrointestinal bagian atas juga bisa menunjukkan
ulkus peptikum.
6. Feces dapat diambil setiap hari sampai laporan laboratorium adalah
negatif terhadap darah samar.
ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Nyeri ulkus peptikum biasanya digambarkan sebagai “rasa terbakar”
atau “menggerogoti” dan terjadi kira-kira 2 jam setelah makan.
Nyeri ini sering membangunkan pasien antara tengah malam dan
jam 3 pagi. Pasien menyatakan bahwa nyeri dihilangkan dengan
menggunakan antasida, makan makanan atau dengan muntah.
Pasien ditanya kapa muntah terjadi. Bila terjadi, seberapa banyak?
Apakah muntahan merah terang atau seperti warna kopi? Apakah
pasien mengalami defekasi disertai feses berdarah? Selama
pengambilan riwayat perawat meminta pasien untuk menuliskan
masukan makanan, biasanya selama periode 72 jam dan
memasukkan semua kebiasaan makan (kecepatan makan, makanan
reguler, kesukaan terhadap makanan pedas, penggunaan bumbu,
penggunaan minuman mengandung kafein).
Tingkat ketegangan pasien atau kegugupan dikaji. Apakah
pasien merokok bila ya, seberapa banyak? Bagaimana pasien
mengekspresikan marah, terutama dalam konteks kerja dan
kehidupan keluarga? Adakah stres pekerjaan atau adakah
masalah dengan keluarga? Adakah riwayat keluarga dengan
penyakit ulkus?
Tanda vital dikaji untuk indikator anemia (takikardia, hipotensi)
dan feses diperiksa terhadap darah samar. Pemeriksaan fisik
dilakukan dan abdomen dipalpasi untuk melokalisasikan nyeri
tekan.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa yang mungkin muncul adalah
a. Nyeri berhubungan dengan iritasi
mukosa lambung
b. Perubahan nutrisi kurang dari
ketidakadekuatan defekasi
DIAGNOSA TUJUAN DAN KH INTERVNSI (NIC)
KEPERAWATAN (N0C)
Nyeri berhubungan dengan Setelah dilakukan Pengkajian
iritasi mukosa lambung. tindakan keperawatan 1. Gunakan laporan dari
selama 2x24 jam, klien pasien sendiri sebagai
P : nyeri terjadi saat klien dapat pilihan pertama untuk
terlambat makan. menunjukkannyeri efek mengumpulkan informasi
Q : klien mengatakan nyeri merusak yang ditandai pengkajian.
terasa seperti terbakar. dengan : 2. Dalam mengkaji nyeri
R : klien mengatakan nyeri - Gangguan kerja, pasien, gunakan kata-kata
terjadi pada epigastrium kepuasan hidup atau yang konsisten dengan usia
tengah atau di punggung. kemampuan untuk dan tingkat perkembangan
S : klien mengatakan skala mengendalikan. pasien
nyeri 8 (1-10). - Penurunan konsentrasi Pendidikan untuk pasien
T : klien mengatakan - Penurunan nafsu dan keluarga
nyerinya terjadi pada saat makan atau kesulitan
dua jam setelah makan. menelan
- Mengenali factor
penyebab dan
menggunakan tindakan
untuk mencegah nyeri
DIAGNOSA TUJUAN DAN KH INTERVENSI (NIC)
KEPERAWATAN (NOC)
3. Instruksikan pasien untuk
menginformasikan kepada perawat jika
pengurang nyeri tidak dapat dicapai
4. Informasikan pada pasien tentang
prosedur yang dapat meningkatkan
nyeri dan tawarkan saran koping
Aktivitas lain
5. Bantu pasien untuk lebih berfokus
pada aktifitas daripada nyeri/
ketidaknyamanan dengan melakukan
pengalihan melalui televisi, radio, tape
dan kunjungan.
DIAGNOSA TUJUAN DAN KH INTERVENSI (NIC)
KEPERAWATAN (NOC)