POSYANDU TENTANG
PELAYANAN SISTEM 5 MEJA
DI PUSKESMAS MATRAMAN
KABUPATEN BANJAR
Oleh :
Hj.Tri Tunggal.,S.Pd.,S.ST.,M.Sc
Hj. Erni Setiawati., S.ST., M.Pd
Arie Heryanti., S.S.T.,
Mahasiswa
Latar Belakang
Posyandu merupakan salah satu pelayanan kesehatan yang memudahkan masyarakat mengetahui atau memeriksakan kesehatan
terutama ibu dan balita yang diselenggarakan oleh masyarakat dengan dukungan teknis dan petugas kesehatan. Posyandu juga merupakan
jembatan utama puskesmas dalam memberikan pelayanan kesehatan. Peran posyandu sangat penting karena posyandu sebagai wahana
pelayanan pada tingkat paling dasar.
Tujuan Posyandu, menurunkan angka kematian bayi (AKB), angka kematian ibu (ibu hamil), melahirkan dan nifas. membudayakan
NKBS, meningkatkan peran serta untuk mengembangkan kegiatan dan KB serta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya
masyarakat sehat sejahtera, berfungsi sebagai wahana gerakan reproduksi keluarga sejahtera, gerakan ketahanan keluarga dan gerakan
ekonomi keluarga sejahtera.
Tenaga utama pelaksana posyandu adalah kader posyandu, yang kualitasnya sangat menentukan dalam usaha meningkatkan
kualitas pelayanan yang dilaksanakan. Dengan demikian, kemampuan kader harus dikembangkan untuk berpotensi secara maksimal,
dengan bekal pengetahuan dan keterampilan yang disesuaikan dengan tugas yang diemban, dalam mengelola posyandu, agar dapat
berperan aktif dalam meningkatkan kesehatan masyarakat (Departemen Kesehatan RI, 2015).
Seorang kader kesehatan adalah warga tenaga sukarela dalam bidang kesehatan yang langsung dipilih oleh dan dari para masyarakat
yang tugasnya membantu dalam pengembangan kesehatan masyarakat. Kader kesehatan disebut juga sebagai promotor kesehatan desa atau
disingkat prokes Tugas-tugas kader setelah hari buka Posyandu, meliputi : 1. Memindahkan catatan-catatan dalam Kartu Menuju Sehat
(KMS) ke dalam buku register atau buku bantu kader, 2. Menilai (mengevaluasi) hasil kegiatan dan merencanakan kegiatan hari Posyandu
pada bulan berikutnya. Kegiatan diskusi kelompok (penyuluhan kelompok) bersama ibu-ibu yang rumahnya berdekatan (kelompok
dasawisma), 3. Kegiatan kunjungan rumah (penyuluhan perorangan) merupakan tindak lanjut dan mengajak ibu-ibu datang ke Posyandu
pada kegiatan bulan berikutnya
Pengetahuan kader tentang posyandu akan berpengaruh terhadap kemauan dan perilaku kader untuk mengaktifkan kegiatan
posyandu, sehingga akan mempengaruhi terlaksananya program kerja posyandu. Perilaku yang didasari pengetahuan akan lebih langgeng
daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan (Handayani,2012), oleh karena itu diharapkan Progam Pengabdian Masyarakat ini
dapat membantu kader melalui penyuluhan dan pelatihan guna peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader itu sendiri, sehingga dapat
menghasilkan kader-kader yang berfikir kreatif dan inovatif serta peduli akan pentingnya penerapan sistem 5 meja dan mengaktifkan
kembali sistem 5 meja.
Rumusan Tujuan
Masalah
1.Bagaimana memberikan penyuluhan 1.Memberikan pemahaman kepada kader
dan pelatihan akan pentingnya gerakan posyandu tentang pentingnya pelayanan
kepada kader posyandu? Posyandu sistem 5 meja.
2.Bagaimana memberikan pemahaman 2.Memberikan keterampilan kepada
kepada para kader tentang pentingnya kader tentang pelayanan Posyandu sistem
sistem 5 meja? 5 mea
3.Bagaimana cara untuk mengaktifkan 3.Mengaktifkan kembali kegiatan
kembali sistem 5 meja di posyandu di posyandu khusunya pelyanan sistem 5
desa Bawahan Pasar Wilayah Kerja meja.
Puskesmas Mataraman Kabupaten
Banjar?
Manfaat
Setelah kegiatan pengabdian masyarakat ini selesai
dilaksanakan diharapkan memberi manfaat bagi :
1. Kader posyandu
2. Ibu-ibu di desa Wilayah Kerja Puskesmas
Matraman
3. Puskesmas Matraman
Pengertian
UKBM adalah wahana pemberdayaan
Posyandu merupakan salah satu bentuk masyarakat, yang dibentuk atas dasar
Upaya Kesehatan Bersumber Daya kebutuhan masyarakat, dikelola oleh, dari,
Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan untuk dan bersama masyarakat, dengan
diselenggarakan dari, oleh, untuk, dan bimbingan dari petugas Puskesmas, lintas
bersama masyarakat dalam penyelenggaraan sektor, dan lembaga terkait lainnya
pembangunan kesehatan, guna Pemberdayaan masyarakat adalah segala
memberdayakan masyarakat dan upaya fasilitasi yang bersifat non-instruktif,
memberikan kemudahan kepada masyarakat guna meningkatkan pengetahuan dan
dalam memperoleh pelayanan kesehatan kemampuan masyarakat, agar mampu
dasar untuk mempercepat penurunan angka mengidentifikasi masalah yang dihadapi,
kematian ibu, bayi, dan balita. potensi yang dimiliki, merencanakan dan
melakukan pemecahannya dengan
memanfaatkan potensi setempat.
Sasaran Posyandu adalah seluruh
masyarakat, terutama:
a.Bayi.
b.Anak balita.
c.Ibu hamil, ibu nifas, dan ibumenyusui.
d.Pasangan usia subur (PUS).
Fungsi
1 3
2
Sukarelawan dan tokoh Bersedia bekerja secara
masyarakat setempat, sukarela bersama masyarakat.
Kader Posyandu
Kader Posyandu adalah anggota masyarakat yang
bersedia, mampu, dan memiliki waktu untuk
menyelenggarakan kegiatan Posyandu secara
sukarela.
Pembentukan Langkah langkah
Posyandu pembentukan posyandu
a. Pendekatan internal
b. Pendekatan eksternal
c. Survei mawas diri (SMD)
d. Musyawarah masyarakat desa (MMD)
Pembentuk
an
Posyandu
bersifat
fleksibel
Tingkat Perkembangan Posyandu
Tingkat Kegiatan Kader Cakupan Kegiatan tambahan
kegiatan
Posyandu Belum <5 orang
Pratama terlaksana
dengan rutin
Posyandu >8 kali/tahun > 5orang Cakupan
Madya kegiatan <
50%
Posyandu >8 kali/tahun > 5orang Cakupan Dari dana sehat yang
Purnama kegiatan > dikelola dari < 50% KK
50%
Posyandu >8 kali/tahun > 5orang Cakupan Dari dana sehat yang
Mandiri kegiatan > dikelola dari > 50% KK
50%
Kegiatan Posyandu
a. Kegiatan utama
A. Hasil
Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan dari bulan Juni sampai Agustus
2021, dihadiri oleh oleh 24 kader posyandu yang berada di wilayah kerja Puskesmas
Matraman
Gafik 1. Penilaian Pengetahuan Kader Kesehatan sebelum dan setelah di berikan
materi Pelatihan Pelayanan Posyandu Sistem 5 meja