Anda di halaman 1dari 9

PEMIKIRAN KALAM IBNU

TA I M I Y YA H D A N M U H A M M A D I B N
A B D U L WA H H A B

OLEH :

SITI RAHMAWATI
LINDA YUSMAINI
LATAR BELAKANG
Sejarah ilmu kalam yang lahir karena terbunuhnya khalifah Utsman bin Affan menjadi pintu awal
keberangkatan dan perkembangan ilmu kalam. Pemikiran yang lahir akibat perbedaan sebuah penafsiran
mengenai ketuhanan dan permasalahan tentang dosa besar. Konsep dosa besar ini diadakan oleh kaum
khawarij yaitu kaum yang keluar dari golongan Ali Bin Abi Thalib karena tidak menyetujui diadakan
tahkim dan menganggap tahkim itu sebagai dosa besar. Pemikiran-pemikiran kalam telah ada sejak
permulaan perkembangan ilmu kalam.
Pemikir-pemikir kalam itu di bedakan menjadi dua kelompok dari sisi kerangka berfikir mereka, yakni
kerangka berfikir tradisional dan kerangka berfikir rasional. Kerangka tradisional yakni sebuah kerangka
berfikir yang menempatkan wahyu di atas akal manusia. Mereka berfikir bahwa Al-qur’an adalah wahyu
Allah yang diyakini kebenaran dan tugas akal hanya membenarkannya saja tanpa berusaha memahami
sebuah wahyu melalui akal. Sedangkan kerangka berfikir rasional justru menempatkan peranan akal yang
sangat besar dalam memahami wahyu.
RUMUSAN MASALAH

Bagaimana pemikiran Ibnu Taimiyah ?


Bagaimana pemikiran Muhammad bin
Abdul Wahab?
IBNU TAIMIYAH

Beliau merupakan sosok ulama yang sangat santun, berintelektual


tinggi, dan sangat mematuhi perintah Alloh SWT. Dalam masa
hidupnya, beliau menghabiskan hidupnya untuk menuntut ilmu dan
beliau juga pernah berguru dengan para ulama mencapai hampir
dua ratus ulama dan imam dimasa itu;
K A RYA - K A RYA I B N U TA I M I YA H

 Mnwafaqah Shahih al-Manqul al-Ma 'qui.


 Al-Jawab ash-Shahih Liiman Baddala Dina al-Masih.
 Manhaj as-Sunnah an-Nabawiyah fi ar-Radd'ala asy-Syi'ah
w a al- Qadariyah.
 Al-Fatawa al-Mishriyyah.
 Al-Ikhtiyarat al-Fiqihiyyah.
 Kitab al-Iman.
 Iqtidha' ash-Shirath al-Mustaqim Mukhalafah Ashhab al-
Jahim.
PEMIKIRAN IBNU TAIMIYAH

 Sangat berpegang teguh pada nash (Al-Quran dan Al-


Hadits)
 Tidak memberikan ruang gerak kepada akal
 Berpendapat bahwa Al-Quran mengandung semua ilmu
agama.
 Di dalam Islam yang diteladani hanya tiga generasi saja
(sahabat, tabi'in dan tabi'it tabi'in)
 Allah memiliki sifat yang tidak bertentangan dengan
tauhid dan tetap mentanzihkan-Nya.
M U H A M M A D B I N A B D U L WA H A B

Muhammad bin Abdul Wahab lahir pada tahun 1703 dalam sebuah
keluarga di Najd yang terkenal akan kealiman dan kesalehannya.
Muhammad bin Abdul Wahab kecil dididik oleh ayahnya, seorang
hakim Hanbaliyah. Tidak heran ia pun diajarkan Fiqih, Hadits, dan
Tafsir imam ibnu Hanbal. Sebagai tambahan, ia pun menelaah
kitab-kitab ibnu Taimiyah.
PEMIKIRAN MUHAMMAD BIN ABDUL
WA H A B

• Yang boleh dan harus disembah hanyalah Allah, dan orang yang yang
menyambah selain-Nya adalah musyrik.
• Meminta pertolongan bukan dari Allah, tetapi dari syeikh atau wali dan
kekuatan ghaib adalah syirik
• Menyebut nama nabi, syaikh, atau malaikat sebagai perantara doa
adalah syirik.
• Meminta syafaat selain dari Allah adalah syirik
• Bernazar atas nama selain Allah adalah syirik
• Memperoleh pengetahuan selain dari Al-Qur’an dan Hadits adalah
kufur
• Tidak percaya kepada qada dan qadar adalah kufur
• Menafsirkan Al-Qur’an dengan ta’wil adalah kufur.
KESIMPULAN
Ilmu kalam, seperti ilmu keislaman lainnya, juga mempunyai dasarnya sendiri dari sumber Al-
Qur’an, baik menyangkut aspek metode maupun materi. Ditinjau dari segi metode maupun
materinya, keberadaan ilmu kalam bukan yang terlarang dalam islam. Bahkan ilmu kalam
mutlak diperlukan demi terbangunnya keimanan yang kukuh di atas bukti dan argument yang
kuat. 
Dengan demikian, ilmu kalam adalah ilmu keislaman yang membahas masalah akidah atau
keimanan berdarkan argument rasional dan tentu saja tana mengesampingkan nash Al-Qur’an
dan al-Sunnah. Di dalam pembahasannya, para mutakalim lazim mengetengahkan dalil rasional
terlebih dahulu, lalu kemudian memperkuatnya dengan dalil nash Al-Qur’an dan al-Hadis.

Anda mungkin juga menyukai