Anda di halaman 1dari 84

TUMOR PAYUDARA

KISTA BEKER & KISTA GANGLION

Pembimbing :
dr. Willy, Sp. B  

Disusun Oleh :
Oki Bambang
Rizka Mutiarasari
Nida Sofiyati
Hajar Rif’at Nur Halimah H
Inggil Indes R
Winda Nurhimawati
Intan Seftiyani
Mifathul Jannah
M. Fadel Dikaprio
M. Achya Farhany 
 
KEPANITERAAN ILMU BEDAH
RSUD DR. SOESELO SLAWI KABUPATEN TEGAL
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2021
ANATOMI PAYUDARA
ANATOMI PAYUDARA
ANATOMI PAYUDARA
ANATOMI PAYUDARA
ANATOMI PAYUDARA
FISIOLOGI PAYUDARA
Pubertas

Simptom
Simptom DD

• Peningkatan ukuran • Penggunaan kontrasepsi oral


payudara
• Rambut
androgenik(rambut
umum dan atau rambut
ketiak)
• Timbulnya
menstruasi(menarche)
• Penumpukan lemak di
paha, bokong dan atau
perut bagian bawah.
Menstruasi

GEJALA
• Pembengkakan payudara bilateral
• Disertai nyeri menstruasi
• Kramp menstruasi
• Nyeri kepala
• Terdapat discharge vagina
• Perubahan mood,dan iritabilitas

DIAGNOSIS BANDING
Penggunaan kontrasepsi oral
Kehamilan

Simptom
Simptom DD

• Nyeri payudara • Menggunakan kontrasepsi oral


• Amenorrhea • Pelepasan hormon gonadotropin
• Mual dan Muntah • Kegagalan ovarium premature
• Keputihan • Menopause
• Penggelapan dan/atau
pembesaran areola
• Sakit kepala dan
kelelahan
Menyusui

Simptom
Simptom DD

Keluarnya ASI Dipertimbangkan jika ada tanda lain :


payudara terasa lembut - nyeri yang berlebihan
Teraba nodul di panyudara - Unilateral satu bagian saja yang
swelling
- Keluarnya pus dari putting susu
Kontrasepsi

Wanita yang menggunakan pil kontrasepsi oral dapat mengalami


masalah pada payudaranya karena ketidakseimbangan hormon yang
dapat ditimbulkan oleh pil
Ini biasanya bukan alasan untuk khawatir, tetapi jika itu terjadi
dengan pendarahan yang tidak biasa, kembung, sakit kepala dan
kegelisahan, wanita tersebut harus mencari perawatan medis segera.
Menopouse

Simptom
Simptom DD

• Amenorheaa • Kehamilan
• Muka memerah • premature ovarian failure
• Breast tenderness • Hormoning Replacement Therapy
• Penambahan berat (HRT)
badan • Gonadotropim releasing drugs
• Perubahan mood
KLASIFIKASI TUMOR PAYUDARA JINAK :
A. Fibroadenoma Mammae
B. Kista Mammae
C. Papilloma Intraduktus
D. Perubahan Fibrokistik
E. Tumor Filoides (Sistosarkoma filoides)
F. Adenosis Sklerosis
TUMOR G. Galaktokel
H. Ductus Ectasia
PAYUDARA I. Lipoma

GANAS :
Noninvasif
1. Karsinoma duktal in situ (DCIS)
2. Penyakit paget
3. Karsinoma lobular in situ (LCIS)
 
Invasif
1. Karsinoma lobular invasif
2. Karsinoma duktal invasif
TUMOR
JINAK
MASTITIS

Definisi Simptom
 Infeksi yang disebabkan
oleh bakteri yang dapat  Nyeri pada payudara
menyebabkan infeksi  Demam
disekitar putting  Nyeri tekan
payudara  Kemerahan
 Teraba hangat
 Sering terjadi Ketika
sedang masa menyusui
Fibro Adenoma Mammae

• Pertumbuhan meningkat/cepat  kehamilan,


laktasi, menjelang menopause

• Palpasi:
 Konsistensi kenyal padat
 Tidak ada reaksi inflamasi
 Permukaan licin
 Mobile
 Tidak nyeri atau nyeri saat ditekan

• Dx: pemeriksaan fisik dan gambaran klinik pada


pasien usia muda 15-25 th.

• Tatalaksana: eksisi lokal atau general.


Kista Mammae

• Berasal  destruksi, dilatasi lobulus, dan duktus


terminalis payudara

• Palpasi:
 Konsistensi kenyal padat
 Permukaan licin
 Mobile
 biasanya pasien merasa nyeri
 Batas tegas
 Berisi air

• DX: pemeriksaan klinis , aspirasi sitologi dan


ultrasonografi.

• Tatalaksana: Simple aspiration dan eksisi


Papiloma Intraductal

• Predileksi: ujung duktus di sinus lactiferous


dan duktus terminalis

• Gejala:
 70% dari pasien datang dengan nipple
discharge yang serous dan bercampur
darah.
 Massa di subaerola

• Tatalaksana: Konservatif atau eksisi dengan


anestesi lokal
Perubahan Fibrokistik

• Etio: ketidakseimbangan hormonal, dan terkait dengan


proses penuaan alami.

• Gejala:
 Payudara teraba lebih keras
 terdapat rasa nyeri bila disentuh  saat mens
 Konsistensi lunak
 Ada kista dan fibrosis

• Diagnosis: pemeriksaan fisik, mammogram, atau biopsi.

• Tatalaksana: Medikamentosa simptomatis, operasi apabila


medikamentosa tidak menghilangkan keluhannya
Tumor Filoidesis

• Etio: ketidakseimbangan hormonal, dan


terkait dengan proses penuaan alami.

• Gejala: benjolan berbentuk bulat lonjong


dengan permukaan berbenjol-benjol,
berbatas tegas dan > besar dari
fibroadenoma, pertumbuhannya cepat.

• Tatalaksana: Jika tumor sudah besar,


biasanya perlu dilakukan mastektomi
simpel.
Galactocle

• Gejala: benjolan yang nyeri, terdapat fokus


indurasi persisten, mobile dan berbatas jelas

• Diagnosis: skrining sonografi, dimana akan terlihat


penyebaran dan kepadatan tumor tersebut.

• Tatalaksana: aspirasi jarum halus untuk


mengeluarkan sekret susu. Pembedahan
dilakukan jika kista terlalu kental dan sulit di
aspirasi
Ductus Ectasia

• Gejala:
 sekresi putting warna hijau atau hitam dan
lengket
 daerah disekitarnya sakit, tampak
kemerahan
 massa berupa duktus yang membesar
 retraksi puting

• Tatalaksana: Kompres air hangat, jika tidak


membaik dilakukan nsisi tepi areola.
Pemdahan dilakukan jika sekret yang keluar
terlalu banyak.
Adenosis Sklerosis

Pembesaran lobulus payudara, yang mencakup


kelenjar-kelenjar yang lebih banyak dari biasanya.

• Gejala:
 Konsistensi keras
 Tidak berbatas jelas
 Ditemukan kista

• Diagnosis: Biopsi melalui aspirasi jarum halus


biasanya dapat menunjukkan apakah tumor
ini jinak atau tidak.
TUMOR
GANAS
Non- Invasif

Karsinoma duktal in situ (DCIS)


Timbul sel-sel abnormal ditemukan pada lapisan duktus laktiferus.
 
Penyakit paget
Penyakit pada puting payudara yang disebabkan oleh perluasan
karsinoma duktal in situ ke duktus laktiferus, tampak sebagai erupsi
eksematosa (eritema, edema, papul, vesikel) kronik yang berkembang
menjadi ulkus basah.

Karsinoma lobular in situ (LCIS)


Sel-sel abnormal tumbuh dalam lobulus, kelenjar penghasil susu pada
akhir saluran payudara
Invasif

Karsinoma lobular invasif


Karsinoma lobular invasif telah menembus dinding
lobulus dan mulai menyerang jaringan payudara sekitar.

Karsinoma duktal invasif


Kanker ini yang telah menembus dinding duktus
laktiferus dan menyerang jaringan payudara sekitarnya.
Terjadi fiksasi lesi, melekat ke kulit sehingga
menyebabkan retraksi dan cekungan (dimpling) kulit
payudara.
Faktor Resiko

1. Usia
2. Genetik
3. Reproduksi dan Hormonal
4. Gaya hidup
5. Lingkungan
Patogenesis

HIPERPLASIA DUKTAL

HIPERPLASIA ATIPIK (KLONAL)

KARSINOMA IN SITU

KARSINOMA INVASIF
Manifestasi Klinis

• Benjolan di payudara yang tidak nyeri


• Nyeri lokal di salah satu payudara
• Retraksi puting
• Keluarnya cairan dari puting, radang dan ulserasi
• Pembesaran KGB pada ketiak
• Retraksi kulit (skin dimpling) akibat infiltrasi kanker pada otot
pektoralis akan bertambah jelas saat otot dikontraksikan
• Limfangitis karsinomatosa dapat tampak sebagai inflamasi
infeksius (nyeri, bengkak, merah, demam dan malaise)
• Peau d’orange
Penegakan DIagnosa

ANAMNESIS
Keluhan Utama
1. Benjolan di payudara
2. Kecepatan tumbuh dengan/tanpa rasa sakit
3. Nipple discharge, retraksi puting susu, dan krusta
4. Kelainan kulit, dimpling, peau d’orange, ulserasi,venektasi
5. Benjolan ketiak dan edema lengan

Keluhan Tambahan
1. Nyeri tulang (vertebra, femur)
2. Sesak dan lain sebagainya
Penegakan DIagnosa

PEMERIKSAAN FISIK
Inspeksi
Dilakukan dengan pasien duduk, pakaian atas dan bra dilepas dan posisi lengan di samping, di
atas kepala dan bertolak pinggang.
Penegakan DIagnosa

PEMERIKSAAN FISIK
Palpasi
dilakukan pada pasien dalam posisi terlentang (supine), lengan ipsilateral di atas kepala dan
punggung diganjal bantal
Penegakan DIagnosa

STATUS GENERALIS  tanda- tanda vital & head to toe


STATUS LOKALIS
- Payudara kanan atau kiri atau bilateral
-Perubahan kulit
- Massa tumor :
 Kemerahan, dimpling, edema/
o Lokasi
 nodul satelit
o Ukuran
 Peau de orange, ulserasi
o Konsistensi
-Perubahan puting susu/nipple
o Bentuk dan batas tumor
 Tertarik
o Terfiksasi atau tidak ke kulit, m.pectoral
 Erosi
atau dinding dada
 Krusta
 Discharge
Penegakan DIagnosa

STATUSPEMERIKSAAN
LOKALIS
-
o
PAYUDARA
Status kelenjar getah bening
KGB aksila
Jumlah, ukuran, konsistensi,
terfiksir terhadap sesama atau
o KGB infraklavikula jaringan sekitar
o KGB supraklavikula

- Pemeriksaan pada daerah metastasis


o Lokasi : tulang, hati, paru, otak
o Bentuk
o Keluhan
Penegakan DIagnosa

PEMERIKSAAN PENUNJANG
• MAMMOGRAFI
• ULTRASONOGRAFI
• BIOPSI (GOLD STANDARD)
Pemeriksaan Penunjang

Tanda primer:
1. Densitas yang meninggi pada tumor
2. Batas tumor yang tidak teratur oleh karena adanya proses
MAMMOGRAFI infiltrasi ke jaringan sekitarnya atau batas yang tidak jelas
(komet sign).
3. Gambaran translusen disekitar tumor
4. Gambaran stelata.
5. Adanya mikrokalsifikasi sesuai kriteria Egan
6. Ukuran klinis tumor lebih besar dari radiologis.
Pemeriksaan Penunjang

Tanda keganasan:
1. Permukaan tidak rata
2. Taller than wider
3. Tepi hiperekoik
USG Payudara
4. Echo interna heterogen
5. Vaskularisasi meningkat, tidak beraturan
dan masuk ke dalam tumor membentuk
sudut 90 derajat.
Pemeriksaan Penunjang

Biopsi jarum halus (Fine Needle


Aspiration Biopsi)
merupakan bagian dari triple diagnostic
untuk tumor payudara yang teraba atau
pada tumor yang tidak teraba dengan
bantuan penuntun pencitraan. Hasil :
jinak atau ganas.
Pemeriksaan Penunjang

Biopsi terbuka
dengan menggunakan irisan pisau bedah dan
mengambil sebagian atau seluruh tumor, baik
dengan bius lokal atau bius umum.
Pemeriksaan histopatologi merupakan baku
emas untuk penentuan jinak/ ganas suatu
jaringan
Staging
Staging
Penatalaksanaan

Pembedahan Mastektomi

a. Mastektomi Radikal Modifikasi (MRM)


MRM adalah tindakan pengangkatan tumor payudara dan seluruh payudara
termasuk kompleks puting-areola, disertai diseksi kelenjar getah bening aksilaris
level I sampai II secara en bloc.
Indikasi :
 Kanker payudara stadium I
 Stadium II
 Stadium IIIA
 Stadium IIIB
Penatalaksanaan

Pembedahan Mastektomi

b. Mastektomi Simpel
Mastektomi simpel adalah pengangkatan seluruh payudara beserta
kompleks puting- areolar, tanpa diseksi kelenjar getah bening
aksila.
Indikasi:
 Tumor phyllodes besar
 Keganasan payudara stadium lanjut dengan tujuan paliatif
menghilangkan tumor.
 Penyakit Paget tanpa massa tumor
Penatalaksanaan

Pembedahan Mastektomi

Mastektomi Subkutan (Nipple-skin-sparing mastectomy)


Mastektomi subkutan adalah pengangkatan seluruh jaringan payudara, dengan
preservasi kulit dan kompleks puting-areola, dengan atau tanpa diseksi kelenjar getah
bening aksila
Indikasi:
 Mastektomi profilaktik
 Prosedur onkoplasti
Penatalaksanaan

Pembedahan Breast Conserving Therapy (BCT)

Pembedahan atas tumor payudara dengan mempertahankan bentuk (cosmetic)


payudara, dibarengi atau tanpa dibarengi dengan rekonstruksi.
Tujuan : eradikasi tumor secara onkologis dengan mempertahankan bentuk
payudara dan fungsi sensasi.
Indikasi :
 Kanker payudara stadium I dan II.
 Kanker payudara stadium III dengan respon
 parsial setelah terapi neoajuvan.
Penatalaksanaan

Pembedahan Breast Conserving Therapy (BCT)

Kontra indikasi :
 Kanker payudara yang multisentris (> 1 kwadran)
 Kanker payudara dengan kehamilan
 Penyakit vaskuler dan kolagen (relatif)
 Tumor di kuadran sentral (relatif)
Penatalaksanaan

Kemoterapi

Kemoterapi yang diberikan dapat berupa obat tunggal atau berupa gabungan beberapa
kombinasi obat kemoterapi. Diberikan secara bertahap, biasanya sebanyak 6-8 siklus.
 Kemoterapi adjuvan  kemoterapi yang diberikan pasca mastektomi untuk membunuh
sel-sel tumor yang mungkin tertinggal
 Kemoterapi neoadjuvan  kemoterapi yang diberikan sebelum pembedahan untuk
memperkecil besar tumor
Penatalaksanaan

Terapi hormonal

Terapi hormonal terdiri dari obat-obatan anti-estrogen seperti (tamoksifen, toremifen) analog
LHRH, inhibitor aromatase selektif (anastrazol, letrozol), agen progetasional (megesterol
asetat), agen androgen dan prosedur ooforektomi

Radioterapi

Radioterapi dapat digunakan sebagai adjuvan kuratif pada pembedahan mastektomi simpel,
mastektomi radikal modifikasi dan terapi paliatif pasca mastektomi, metastasis tulang dan
otak
Pencegahan
Prognosis

Prognosis kanker payudara buruk jika pasien menderita kanker payudara bilateral, pada usia
muda, adanya mutasi genetik, dan adanya triple negatif yaitu grade tumor tinggi.
KISTA BEKER
 adalah pembengkakan yang disebabkan oleh
cairan dari sendi lutut menonjol di bagian
belakang lutut. Bagian belakang lutut juga disebut
sebagai daerah poplitea lutut. Kista Baker kadang-
KISTA BAKER kadang disebut kista poplitea.
 Kista baker diakibatkan oleh penumpukan cairan sendi yang
terjebak, yang menonjol dari kapsul sendi di belakang lutut
sebagai kantung yang menonjol.
 Meniscal tears
Etiologi  Osteoarthritis
 Rheumatoid arthritis
 Trauma,
 Synovitis
 Pembedahan pada daerah lutut.
Lutut terbungkus membran synovial yang mensekresi cairan
synovial

sendi mengalami iritasi atau trauma

Patofisiologi Membran mensekresi cairan dalam jumlah yang abnormal

Cairan synovial mencari jalan keluar melalui bagian paling


lemah dari kapsul yang berada di bagian belakang dari lutut

Terbentuk massa atau kista


 Nyeri lutut atau rasa ketat atau tegang dibelakang lutut,
terutama saat lutut dalam posisi ekstensi atau di fleksikan
maksimal.
Gejala klinis  Terdapat benjolan di belakang lutut saat sedang berdiri atau
saat dibandingkan dengan lutut yang tidak terdapat kista
Baker
Diraba  lunak dan lembut.
gambaran kista multiple
USG yang mengelilingi ukuran
normal dari a. poplitea..
merupakan cara yang
tercepat dan murah untuk
mendeteksi Kista Baker

Kista Baker terlihat sebagai homogen, high-signal intensity,

MRI terdapat massa kistik di kondilus media femoralis; tipis dan


berisi cairan diantara tendon kepala m. Gastrocnemius
bagian medial dan m. Semimembranosus

Rontgen Terlihat gambaran


kalsifikasi, soft tissue mass,
Terlihat gambaran soft
tissue mass pada posterior
konvensional dan bone involvement medial sendi lutut
USG

 Transverse ultrasonographic image of the knee in a


patient who had recent arthroscopy shows a complex,
cystic mass (arrow) in the medial aspect of popliteal
fossa. The mass communicates with the knee joint
(arrowhead), which is consistent with a Baker cyst.
MRI
 Axial, T2-weighted magnetic resonance image of the
knee shows effusion, synovial proliferation (white
arrowhead), and a Baker cyst that contains debris (black
arrowhead).
MRI
 Axial, T2-weighted magnetic resonance image
with fat saturation reveals a Baker cyst connected
to the knee joint by way of a narrow neck between
the tendons of the medial head of the
gastrocnemius and semimembranosus muscles.
Rontgen

 Lateral radiograph of the knee shows a calcified


body (arrowhead), which appears to be a large
fabella, posterior to the knee.
Tatalaksana
Non
Medikamentosa Nonsurgical Surgical
Medikamentosa

Istirahatkan Dengan
NSAID Aspirasi indikasi:
kaki
Beri ukuran kista
bantalan es Injeksi terlalu besar
atau kortikosteroid dan
bantalan mengganggu
hangat gerak
Kompresi untuk
mengurangi bengkak

Elevasi kaki
Ukuran kista terlalu besar
Indikasi
Pembedahan Mengganggu pergerakan
Infeksi karena insisi
Cedera pembuluh darah
Komplikasi
Pembedahan Cedera saraf yang dapat menyebabkan rasa
baal atau mati rasa pada ekstremitas
bawah.
 Gunakan Kruk selama beberapa waktu
Rehabilitasi  Hindari olahraga yang berat selama 6
setelah bulan
pembedahan  Fisioterapi untuk memulihkan kekuatan
otot kaki
 Sepsis Arthritis  karena injeksi kortikosteroid
 Ruptur Kista  Abses
 DVT  karena penekanan v. poplitea akibat
Komplikasi pembengkakan kista
Nyeri tungkai bawah
Kemerahan
Bengkak
Kista ganglion
 Tumor jaringan lunak tersering pada
tangan dan Pergelangan Tangan  60
%
 Menempel pada Kapsul, tendon, atau
tendon sheath
Karakteristik
 Wanita > Pria
Klinis
 70% terjadi pada dekade 2 - 4
 Terbentuk tunggal dan pada tempat yang
amat spesifik

Informasisehat.files.wordpress.com/2010/05/ganglion
-cyst
Penampakan kosmetik
Massa
Gejala Klinis : Nyeri
Kelemahan tangan
Kekhawatiran akan keganasan
 Ada Riwayat Trauma (10%)
 Bisa muncul tiba-tiba atau berkembang dalam
hitungan bulan/tahun
 Mengecil dalam keadaan istirahat
 Membesar dengan aktifitas
 Kadangkala bisa menghilang secara spontan
 Rekurensi sangat jarang (complete exicion)
 > 50%  eksisi tidak komplit
 Gambaran Ganglion sulit ditemukan
 Jika massa teraba  USG
 Jika massa tidak teraba  MRI
Radiologis :  dapat terjadi pada Intraosseus pergelangan
tangan
 Kista pada CMC/DIP joint  Osteoartritis
 Kista utama bisa tunggal atau multilokul
 Tampak halus, putih, dan translusen

Anatomi
 Merupakan Metode terapi insial pada ganglion
 Penekanan jari
 Injeksi hialuronidase
Penanganan  Disseksi Tonotome subkutan
Non-Operatif  Fiksasi silang dengan jahitan besar
 Pada pediatrik  observasi
 Aspirasi Ganglion  efektif pada 20-30%
 Puncture dinding kista
 Instillasi lidokain dan bethamethasone pada kapsul dan
perlekatan tendon sheath
 Yakinkan pasien bahwa ganglion adalah Tumor jinak
 Ganglion simptomatik persisten  Operasi
 eksisi ganglion  prosedur terbuka
 Minimalisasi pembentukan jaringan parut
Penanganan
 Minimalisasi hilangnya ROM
Operatif
 Arthroscopic approach  efektif, dengan
resiko rekurensi lokal lebih tinggi
Ganglion Dorsal Pergelangan tangan

 Jenis ganglion paling sering


(60%-70%)
 Kista utama
 biasanya terletak di atas
ligamen scapholunate
Karakteristik  bisa juga terletak di area
tendon ekstensor dan
Klinis melekat ke ligamen
melalui pedikel
 Kegagalan mengeksisi pedikel
 rekurensi

Wolfe, S.W., Hotchkiss, R.N., Pederson W.C., Kozin S.H. Green’s Operative Hand Surgery 6th ed.
 Seringkali tidak terlihat
 Hanya bisa dipalpasi saat volar flexion
 Penekanan PIN  Nyeri pergelangan
Dorsal Carpal tangan
Ganglion yang  Disebabkan Scapholunate diastasis
 Diagnosis diferensial :
tersembunyi  Sprain Ligamen Scapholunate
(Occult)  Komplikasi setelah eksisi  Instabilitas
karpal
 Jenis ganglion tersering
kedua (18 – 20%)
 Terletak diatas ujung distal
radius atau diatas scaphoid
Ganglion pada tubercle

Volar  Muncul dari serat ligamen


dan kapsul dibawah volar
Pergelangan wrist crease dan diantara
FCR dan APL
Tangan  Membentuk kumparan
bersama percabangan arteri
radialis

Wolfe, S.W., Hotchkiss, R.N., Pederson W.C., Kozin S.H. Green’s Operative Hand Surgery 6th ed.
 Jenis ganglion
ketiga tersering
(10-20%)
 dari Ligamen
annular Proksimal
Ganglion Volar (A1 Pulley) Flexor
Retinacular tendon sheath
(flexor tendon  Massa kecil, padat
dibawah MP
sheath) flexion crease
 Menempel pada
tendon sheath

Wolfe, S.W., Hotchkiss, R.N., Pederson W.C., Kozin S.H. Green’s Operative Hand Surgery 6th ed.
 Ganglion pada Sendi DIP
 Terjadi pada dekade 4-5
 Tanda  Lekukan
Kista Mukus longitudinal pada kuku
 Kista Berada pada satu sisi
tendon ekstensor diantara
eponychium dan distal joint
crease

Wolfe, S.W., Hotchkiss, R.N., Pederson W.C., Kozin S.H. Green’s Operative Hand Surgery 6th ed.

Anda mungkin juga menyukai