Pembimbing :
dr. Abdul Khanis, Msi.Mef.Sp.A
•Bronkopneumoni hidrokarbon
Akibat pemasukan obat yang mengandung minyak secara intra nasal (susu, minyak
ikan)
Faktor Risiko
• Bayi usia muda
1. Bayi malnutrisi
Interaksi antara infeksi dan Kekurangan Kalori Protein (KKP).
3. Imunisasi yang tidak adekuat
4. Hygine dan gaya hidup yang buruk (orang tua dan anak)
• Merokok
Kepadatan hunian seperti luar ruang per orang, jumlah anggota keluarga,
danmasyarakat diduga merupakan faktor resiko penularan pneumonia.
Edem
a Stadium II
Perpindahan cairan kedalam “Hepatisasi merah”
jaringa
Eritrosit >>
Leukosit >>
Eksudan dan fibrin >>
c. Biasanya didahului infeksi traktus respiratorius bagian atas selama beberapa hari
Anamnesis
• Gambaran klinis biasanya didahului oleh ISPA atas (rinitis dan batuk) selama beberapa hari,
• Gejala Khas Trias : Batuk, demam tinggi hingga 40 derajat, sesak dangkal dan takipnea
• Pada anak besar : sakit kepala, nafsu makan turun, gejala GIT (mual muntah diare), menggigil
nyeri dada
• Kadar CRP lebih rendah : Infeksi virus dan Infeksi bakteri superfisialis
daripada infeksi bakteri profunda.
• CRP terkadang juga digunakan : evaluasi respons terhadap terapi antibiotik.
Pemeriksaan CRP dan prokalsitonin juga dapat menunjang pemeriksaan
radiologi untuk mengetahui spesifikasi pneumonia karena pneumokokus
dengan nilai CRP ≥ 120 mg/l dan prokalsitonin ≥ 5 ng/ml.
Uji mikrobiologis sputum
Untuk saturasi oksigen ≤ 92%, harus diberikan terapi oksigen dengan nasal kanul, head box, atau
sungkup, untuk mempertahankan saturasi oksigen > 92%.
• Pada pneumonia berat atau asupan peroral kurang, diberikan cairan intravena dan dilakukan balans
cairan ketat.
• Antipiretik dan analgetik dapat diberikan untuk menjaga kenyamanan pasien dan mengontrol batuk
• Nebulisasi dengan B2 agonis dan/atau NaCl dapat diberikan untuk memperbaiki mucociliarry clearance
• Pasien yang mendapat terapi oksigen harus diobservasi setidaknya 4 jam sekali, termasuk
pemeriksaan saturasi oksigen
Pemberian antibiotik
• Amoksisilin : first line antibitok oral pada anak < 5 tahun (efektif melawan patogen yang
menyebabkan pneumonia anak)
• M. pneumonia lebih sering terjadi pada anak yang lebih tua maka antibiotik golongan
makrolid diberikan sebagai pilihan pertama secara empiris pada anak ≥ 5 tahun
• Makrolid diberikan jika M.pneumonia atau C.pneumonia dicurigai sebaga penyebab
• Jika S.aureus dicurigai sebagai penyebab, diberikan makrolid atau kombinasi
flucoxacilin dengan amoksisilin
Tatalaksana Rawat Jalan