TENGGOROKAN
Dokter Pembimbing :
dr. Wawan Siswadi, Sp. THT-KL
Dokter Muda :
MUHAMAD ANGGUN (2013020040)
Dhingra PL. Disease of Ear, Nose, Throat, Head and Neck Surgery 7th Edition.
Tahun 2018. New Delhi: Elsevier
ANAMNESIS
ANAMNESIS
(Keluhan Utama)
1. Benda Asing
▪ Sejak kapan?
2. Tonsilitis Akut/Kronis
3. Faringitis Akut/Kronis
▪ Apakah disertai dengan keluhan seperti sakit
4. GERD, Divertikulum,
menelan/ sulit menelan?
Striktur, Achalasia
5. Massa
▪ Apakah disertai keluhan-keluhan di bibir dan
6. Alergi
rongga mulut?
7. Gangguan Neurologi
ANAMNESIS
(Keluhan Utama)
1. Nyeri Tenggorokan
▪ Apakah keluhan hilang timbul/menetap? 4. Nyeri Menelan (Odynophagia)
▪ Apakah nyeri tenggorokan disertai demam, ▪ Apakah nyeri sampai ketelinga?
batuk, serak, serta tenggorokan terasa kering?
▪ Apa pasien merokok?
Berapa batang per hari? 5. Sulit Menelan (Dysphagia)
▪ Sudah berapa lama?
2. Rasa banyak dahak di tenggorokan ▪ Apakah kesulitan menelan dirasakan untuk
▪ Apakah dahak berupa lendir, pus atau jenis makanan tertentu misalnya cair/padat?
bercampur darah? ▪ Apakah disertai nyeri menelan?
▪ Apakah jumlahnya banyak atau sedikit? ▪ Apakah disertai muntah?
▪ Apakah sekret keluar bila dibatukkan atau ▪ Apakah terjadi penurunan BB dengan cepat?
terasa turun ditenggorokan?
Adams GI, Boies L. Buku Ajar Penyakit THT BOIES edisi 6. Jakarta: EGC. 2014
ANAMNESIS (Keluhan Utama)
Beberapa keluhan yang umum dijumpai : LARING
▪ Sudah berapa lama keluhan serak dirasakan? ▪ Sudah berapa lama batuk?
▪ Apakah keluhan hilang timbul?Timbul ▪ Apakah ada factor pencetus batuk seperti
mendadak atau perlahan? rokok, udara kotor, serta kelelahan?
▪ Apakah pasien pernah serak sebelumnya? ▪ Apa yang dibatukkan? Dahak kental? Warna
Jika pernah, kapan, dan berapa lama? dahak? Konsistensi? Apakah bercampur darah
▪ Apakah serak didahului pilek dan sakit dan jumlahnya?
tenggorokan? ▪ Apakah pasien merupakan perokok aktif?
▪ Apakah suara serak (disfoni) atau tidak keluar
sama sekali (atoni)?
▪ Apakah sebelumnya pernah terjadi
peradangan di hidung/tenggorokan?
▪ Apakah keluhan disertai batuk, nyeri, dan BB
menurun?
Soepardi EA. Iskandar N. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorokan, Kepala & Leher Edisis Ke-7, Cetakan keempat. Jakarta: Badan Penerbit FKUI. 2015
Adams GI, Boies L. Buku Ajar Penyakit THT BOIES edisi 6. Jakarta: EGC. 2014
ANAMNESIS (Keluhan Utama)
Beberapa keluhan yang umum dijumpai : LARING
Soepardi EA. Iskandar N. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorokan, Kepala & Leher Edisis Ke-7, Cetakan keempat. Jakarta: Badan Penerbit FKUI. 2015
Adams GI, Boies L. Buku Ajar Penyakit THT BOIES edisi 6. Jakarta: EGC. 2014
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN FISIK
Alat yang dibutuhkan pada Pemeriksaan Mulut & Faring
Lampu kepala
Xylocaine Spray
Inspeksi Palpasi
1. Serak/ tidak
2. Sengau/ tidak
3. Cedal/ tidak
PEMERIKSAAN FISIK
TONSIL - FARING
Inspeksi Palpasi
1. Besar tonsil: kanan-kiri sama/tidak
2. Permukaan tonsil : halus/ berbenjol-benjol, ulserasi,
detritus, pelebaran kripte, micro abses, tonsil berlobus-
lobus,penebalan arcus.
3. Disertai pembesaran kelenjar leher/ tidak.
4. Bear tonsil kanan-kiri sama/ tidak, disertai pembesaran
kelejari leher/ tidak
Inspeksi
a. Tonsil
1) Warna tonsil normal = merah muda
2) Tonsil meradang/ infeksi = hiperemis
3) Derajat pembesaran tonsil:
T0🡪Tonsil Telah diangkat
T1🡪Tonsil masih berada dalam fossa tonsilaris
T2🡪Tonsil melewati arcus posterior hingga mencapai linea paramediana
T3🡪Tonsil melewati linea paramediana hingga mencapai linea medianan (pertengahan uvula)
T4🡪Tonsil melewati linea mediana (uvula)
4) Mobilitas tonsil: apakah terfiksir atau dapat digerakan
5) Permukaan tonsil: apakah rata, berbenjol-benjol, atau kripte melebar
PEMERIKSAAN FISIK
Prosedur Pemeriksaan Tonsil & Faring TONSIL - FARING
Inspeksi
b. Dinding belakang Faring
1) Warna dinding belakang faring normal = merah muda
2) peradangan = hiperemis
3) Infeksi kronis = pembesaran granul pada dinding belakang faring dan berwarna
merah
4) Nilai apakah terdapat ulkus
5) Nilai apakah terdapat parese atau paralisis
Nilai apakah terdapat parese atau paralisis
• Sodok dengan spatle tangue
1. Palatum,
2. Dasar lidah,
3. Uvula,
4. Palatum lunak,
5. Palatum keras,
6. Dinding belakang dari faring, dan
7. Daerah palatofaringeal mulut.
PEMERIKSAAN FISIK
Alat yang dibutuhkan pada Pemeriksaan Laring
Lampu kepala
Xylocaine Spray
Radang :
o Laringitis akut 🡪 seluruh permukaan laring merah
o Laringitis kronik 🡪 hanya sedikit merah, atau yang merah hanya korda vokalis saja
o Laringitis TBC 🡪 Erosi – ulkus pada komisura posterior & erosi ulkus pada korda vokalis
Ulkus :
o Epiglotitis 🡪 udem, infiltrate, ulkus
o Karsinoma
Cairan :
o Sputum hemoragis 🡪 terdapat pada TBC, keganasan
o Tumpukan saliva di sinus pyriformis
Cairan :
o Benigna 🡪 papilloma, polip, nodul, kista
o Maligna
PEMERIKSAAN FISIK
HIPOFARING - LARING
Laringoskopi Direct (Langsung)
▪ Alat yang dibutuhkan: Nasoendoskopi, laringoskop, Xylocain
spray
▪ Prosedur :
o Untuk mengurangi rasa sakit diberikan obat anastesi
Xylocain spray yang disemprot ke arah bibir, rongga mulut,
dan lidah pasien.
o Pemeriksaan dapat dimlai kira-kira 10 menit setelah
anestesi.
▪ Prosedur :
1) Anestesi faring dengan xylocaine spray (terutama bagi
faring yang sensitif). Pemeriksaan dapat dimulai kira-kira
10 menit setelah dianestesi.
2) Cermin diuapkan terlebih dahulu.
3) Minta pasien untuk menjulurkan lidah.
4) Ambil kasa dan pegang lidah dengan menggunakan
tangan kiri. Jari diatas lidah, jari III dibawah lidah, dan jari
II menekan pipi.
5) Arahkan cermin laring menuju area faring (posisikan
didepan uvula) dan fokuskan cahaya pada daerah
tersebut.
PEMERIKSAAN FISIK
HIPOFARING - LARING
INDIKASI (I)
Laringoskopi Indirect (Tidak Langsung) 1. batuk kronis
dengan kaca laring 2. Dyspnea
3. Disfonia
4. Stridor
• Laringoskopi indirek dilakukan menggunakan
5. Perubahan suara (Serak, Sengau, Cedal)
kaca laring (laryngeal mirror) atau flexible 6. Sakit tenggorokan kronis
fiberoptic endoscope. 7. Otalgia persisten
8. Disfagia
• Laringoskopi dapat mengidentifikasi kelainan- 9. Epistaksis
kelainan laring dan faring baik akut maupun 10. Aspirasi
11. Merokok dan alkoholisme lama
kronis, benigna atau maligna.
12. Skrining karsinoma nasofaring
13. Kegawatdaruratan: angioedema, trauma kepala-
leher.