Anda di halaman 1dari 89

SISTEM MUSKULOSKELETAL

ISS 2

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
SISTEM MUSKULOSKELETAL

01 TULANG

02 SENDI

03 OTOT

04 TENDON DAN LIGAMEN


Pengertian muskuloskeletal
• Muskuloskeletal berasal dari kata
muskulo (muscular) yang berarti otot dan
kata skeletal yang beararti rangka atau
tulang.
• Muskulo adalah jaringan otot-otot tubuh,
yang dipelajari secara khusus melalui
ilmu Myologi.
• Sedangkan yang dimaksud dengan
skeletal atau osteo adalah tulang kerangka
tubuh, yang dipelajari dalam ilmu
Osteologi.
• Sistem muskulo dan skeletal mempunyai
fungsi yang saling mendukung terutama
dalam proses pergerakan dan
1. TULANG (SKELETA
L)
Struktur tulang rangka
Terdiri dari Diafisi batang tulang panjang yang terletak di tengah,
bersifat keras dan padat, Epifisis , menyerupai spons yang
terletak di ujung atas tulang panjang bersifat keras dan padat, dan
Metafisis,terlatak di ujung bawah tulang panjang. Didalam tulang
terdapat sumsum tulang, sumsum tulang terbagi 2:

1. Sumsum tulang merah, terlatak di ujung tulang panjang,di


dalam badan ruas vertebra, dan di dalam tulang pipih.
Sumsum tulang merah berfungsi memproduksi sel darah
merah, sel darah putih, dan trombosit, proses ini disebut
hematopoiesis.
Struktur tulang rangka
2. Sumsum tulang kuning, berada dalam rongga medula tulang
panjang dan hampir sebagian besar merupakan lemak.

3. Periosteum merupakan membrane jaringan ikat fibrosa yang


padat, keras dan tipis yang menutupi sisi luar sebagian besar tulang.
Periosteum mengandung pembuluh darah yang menyuplai oksigen,
nutrisi ke sel tulang (osteosit), menyuplai mineral dan substansi
pembentuk tulang lainnya yang mengisi ruang intersel.
Pembentukan Jaringan Tulang ( osifikasi)

Hormon - hormon yang mempengaruhi :


 Osteoblas ialah sel yang berasal dari jaringan penunjang sel
induk dari stroma sumsum tulang. (untuk memicu pertumbuhan
pada tulang)
Contoh : Jari, tinggi badan, dll.

 Osteoklas ialah sel multinukleat besar (sel dengan lebih dari satu
nukleus) yang membedakan dari jenis sel lain yang disebut
makrofag. ( untuk menghambat proses pertumbuhan, maksudnya
mampu mengubah kalsium fosfat yang tidak larut dalam darah
menjadi garam kalsium yang larut, untuk tulang rawan (kartilago)
seperti telinga
GAMBAR OSTEOBLAS DAN OSTEOKLAS
Proses perkembangan dan pembentukan tulang

 Proses pebentukan tulang disebut dengan osifikasi.

 Proses ini dimulai sejak embrio 6-7 minggu dan akan terus berlangsung
sampai usia dewasa.

 Pembentukan tulang terjadi setelah terbentuk tulang rawan (kartilago)

1. Sel sel masenkim memasuki area osifikasi(bila ditemukan banyak


pembuluh darah maka terbentuk osteoblast,jika tidak akan membentuk
kordoblas)
2. Pembuluh darah akan menembus perichondrium dan merangsang sel-sel
perichondrium berubah menjadi osteoblast.
Proses perkembangan dan pembentukan tulang

3. Kemudian osteoblast akan membentuk lapisan tulang kompakta dan


perichondrium akan berubah menjadi periosteum.
 bersamaan dengan proses ini ,pada bagian dalam tulang rawan di daerah
diafisis,sel –sel tulang rawan akan membesar dan kemudian pecah sehingga
terjadi kenaikan PH yang mengakibatkan deposit zat kapur.
4. Pembuluh darah akan masuk ke daerah epifise sehingga terjadi pusat osifikasi
sekunder dan terbentuklah tulang spongiosa.
 Dengan demikian masih tersisa tulang rawan di kedua ujung epifise yang
berperan penting dalam pergerakan sendi dan satu tulang rawan di antara
epifise dan diafise yang disebut dengan cakram epifise
5. Pada pertumbuhan diameter (lebar) tulang-tulang didaerah rongga sum-sum
dihancurkan oleh osteoklas sehingga rongga sum-sum membesar.
 dan pada saat bersamaan osteoblast di periosteum membentuk lapisan-
lapisan tulang baru di daerah permukaan.
Faktor – faktor yang mempengaruhi :

1. Hereditas (genetic), yaitu sesuai gen


yang diwariskan. Jika ibunya tinggi
maka anaknya juga tinggi.

2. Nutrisi, yaitu suplai bahan makanan,


seperti protein, vitamin (A,C,D) dan
mineral yang penting untuk tulang.
Faktor – faktor yang mempengaruhi :

3. Endokrin (Hormon), yaitu :


a) Hormon Paratiroid (PTH) satu sama lain saling berlawanan dalam
memelihara kadar kalsium darah. Sekresi PTH terjadi dengan cara :
- merangsang osteoklas, reapsorbsi tulang dan melepas kalsium d
alam darah
- merangsang absorbsi kalsium dan fosfat dari usus
- meresorbsi kalsium dari tubulus renalis
b) Tirokalsitonin : hormone yang dihasilkan dari sel sel parafolikuler dari
kelenjar tiroid, cara kerjanya menghambat reabsorbsi tulang.
Faktor – faktor yang mempengaruhi :

c) Tiroksi : bertanggung jawab untuk pertumbuhan tulang yang


layak,remodeling tulang dan kematangan tulang

d) Hormon pertumbuhan yang dihasilkan hipofise anterior penting untuk


poliferasi (bertambah banyak) secara normal dari rawan epifisealis untuk
mememlihara tinggi badan yang normal dari seseorang
Pembagian Skeletal (rangka)

Skeleton aksial

Skeleton apendikular
1. Rangka Aksial
1. Tulang Tengkorak

Fungsi : Untuk melindungi otak dan struktur wajah.


Tersusun atas 28 tulang yang terpisah, yaitu :

a) Tulang Cranium (Kepala) => 8 tulang pipih


Fungsi : Melindungi otak, mata, dan struktur bagian
dalam telinga.
b) Tulang Wajah => 14 tulang yang ringan, tak beraturan, dan biasanya kecil.
Dibagi menjadi 2 bagian :
 Bagian rahang :
* 2 Os maksila (t.rahang atas)
* 1 Os mandibula (t.rahang bawah)
* 1 Os zigomatikum (t.pipi)
* 2 Os palatum (t.langit-langit)
 Bagian Hidung :
* 2 Os nasale (t.hidung)
* 1 Os vomer (sekat rongga hidung)
* 2 Os lakrimalis (t.mata)
* 2 Os konka nasal (t.karang hidung)

c) Osikel Auditori => 6 tulang


Fungsi : Berperan penting untuk pendengaran
Tulang wajah
2. Tulang Dada (sternum)
Menjadi tonggak thorax dengan bentuk gepeng dan melebar yang
terdiri dari 3 bagian, yaitu :

a) Manubrium Sterni, yang membentuk persendian dengan tulang


selangka dan tulang iga atau puncak sternum
b) Korpus sterni, yang membentuk persendian dengan tulang iga
terletak bagian tengah
c) Prosesus xipoid, bagian yang menonjol ke luar pada dasar
3. Tulang Iga (kosta)

Fungsi : Melindungi struktur di dalamnya, seperti jantung, hati, paru,


dan pembuluh darah torakal yang besar. Banyaknya 12 pasang (24
buah kiri dan kanan), secara umum dibagi menjadi 3 macam, yaitu :
a) Iga sejati (iga vertebrosternal), ada 7 pasang
b) Iga palsu (iga vertebrokostal), ada 3 pasang
c) Iga melayang (iga vertebral), karena hanya melekat disisi
posterior(belakang) dan tidak saling melekat satu sama lain.
Ada 2 pasang
Tulang dada dan Tulang Iga
4. Tulang belakang (spina)
Fungsi :
•Untuk menahan kepala
• Memungkinkan memutar, menegakkan, menyokong bagian tengah tubuh
• Menahan agar tubuh tetap tegak
• Menyediakan tempat perlekatan untuk tulang iga dan pelvis
Ruas tulang belakang, yaitu :
 Vertebra servikalis (T. Leher), terdapat 7 ruas
Servikal pertama (atlas), untuk menyokong tengkorak
Servikal kedua (aksis), kepala dapat memutar secara bebas
 Vertebra torakalis (T. Punggung), terdapat 12 ruas
 Vertebra lumbalis (T. Pinggang), terdapat 5 ruas
 Vertebra sakralis (T. Kelangkang), terdapat 5 ruas
 Vertebra koksigialis (T. Ekor), terdapat 4 ruas
Tulang belakang
(spina)
5. Tulang panggul (T. Pelvis)
Fungsi :
Menopang dan melindungi bagian sistem pencernaan, perkemihan, dan reproduksi,
 Untuk menyokong berat badan bersama-sama dengan ruas tulang belakang,
 Tempat berkembangnya janin

Bagian-bagian tulang panggul yaitu :


a. T. Usus (Os illium), bagian pelvis atas yang melebar
b. T. Duduk (Os ischium), bagian yang lebih kuat di bagian bawah
c. T. Kemaluan (Os pubis). Yaitu tulang yang bercabang dua yaitu atas dan bawah
Tulang Panggul
2. Rangka Apendikular
1. Ekstremitas atas
 Tulang gelang bahu:
 Skapula 2 buah
 Klavikula 2 buah

 Humerus 2 buah
 Lengan bawah
 Radius 2 buah
 Ulna 2 buah

 Tangan
 8 pasang tulang karpal
 5 pasang tulang metakarpal

 14 pasang tulang falange


2. Ekstremitas bawah
 Tulang pangkal paha (Os coxae)
 Ilium (tulang usus)

 Pubis (tulang kemaluan)

 Iskhium (tulang duduk)

 Femur: 2 buah
 Patela: 2 buah
 Tungkai bawah
 Fibula: 2 bh

 Tibia: 2 bh

 Tulang2 Kaki :
 Tarsal: 14 buah

 Metatarsal: 10 buah

 Falangus: 28 buah
2. OTOT
PENGERTIAN DAN FUNSGI OTOT

Otot merupakan sebuah jaringan


dalam tubuh manusia dan hewan
yang berfungsi sebagai alat gerak
aktif yang menggerakkan tulang.
Otot berfungsi:

1.Pergerakan.
2.Penopang tubuh dan
mempertahankan postur
3.Produksi panas
Karakteristik otot
1.Kontraktilitas, kemampuan otot untuk memendek pada saat kontraksi.

2.Eksitabilitas, serabut otot akan merespons dengan kuat jika distimulasi oleh
impuls saraf.

3.Elastisitas, kemampuan otot untuk mengembalikan panjang seperti semula


setelah meregang

4. Ekstensibilitas,serabut otot memiliki kemampuan untuk meregang melebihi


panjang otot saat relaks

5. Iritabilitas, kemampuan otot untuk berespons terhadap rangsang (impuls


saraf)
Fungsi otot

1.Pergerakan volunteer 2. Pergerakan involunteer

•Memungkinkan untuk •Menjaga aliran darah balik ke


beraktifitas atau bergerak jantung
secara aktif •Mempertahankan saluran
•Mempertahankan tubuh pada pernapasan
posisi tegak •Berperan dalam refeks
•Berperan pada keseimbangan •Melakukan proses pencernaan
tubuh •Proses eliminasi
Fungsi otot

3. Sebagai pelindungan 4. Lain-lain


•Melindungi tubuh dalam keadaan
darurat dengan gerakan refleks • Menghasilkan panas
• Menutupi, mengelilingi, dan • Membantu mempertahankan
melindungi organ dalam kestabilan suhu tubuh
• Menopang organ bagian dalam • Memberikan bentuk tubuh
Perbedaan jenis-jenis otot
Jenis otot berdasarkan jaringannya
Otot menurut letaknya

1. Otot wajah
Adalah otot yang melekat pada
tulang-tulang wajah.bentuk otot ini
kebanyakan pipih.
NO NAMA OTOT FUNGSI
1 M. EPICRANIUS MENGERUTKAN DAHI

2 M.FRONTALIS MENGERUTKAN DAHI

3 M.OCCIPITALIS MENGGERAKKAN KULIT KEPALA KE ARAH BELAKANG

4 M.CORRUGATOR MENGERUTKAN ALIS

5 M.ORBICULARIS OCULI MENUTUP MATA

6 M.NASALI MENGGERAKKAN CUPING HIDUNG

7 M.ORBICULARIS ORIS MENUTUP BIBIR


M.LEVATOR LABII
8 ELEVASI BIBIR ATAS
SUPERIORIS
9 M.ZYGOMATICUS ELEVASI UJUNG MULUT PADA SAAT TERSENYUM

10 M.RISORIUS MEMBENTUK SUDUT MULUT SAAT TERSENYUM

11 M.TRIANGULARIS MENARIK SUDUT MULUT KE ARAH BAWAH


M.DEPRESSOR LABII
12 DEPRESI BIBIR BAGIAN BAWAH
INFERIORIS
13 M.MENTALIS ELEVASI BIBIR BAGIAN BAWAH
14 M.PLATYSMA DEPRESI BIBIR BAGIAN BAWAH,MENEKAN MANDIBULA

15 M.BUCCINATOR KOMPRESI PIPI,MENAHAN MAKANAN SAAT MENGUNYAH


16 M.TEMPORALIS ELEVASI RAHANG
17 M.MASSETER ELEVASI RAHANG
18 M.MEDIAL PTERYGOID ELEVASI RAHANG,MENGGERAKKAN RAHANG KE SAMPING
19 M.LATERAL PTERYGOID MEMANJANGKAN RAHANG
2.OTOT-OTOT MATA
SARAF KRANIAL YANG
NO NAMA OTOT PERGERAKAN BOLA MATA
TERLIBAT
1 M.LATERAL REKTUS ABDUSEN LATERAL

2 M.MEDIAL REKTUS OKULOMOTOR MEDIAL

3 M.SUPERIOR REKTUS OKULOMOTOR SUPERIOR DAN MEDIAL

4 M.INFERIOR REKTUS OKULOMOTOR INFERIOR DAN MEDIAL

5 M.INFERIOR OBLIQUE OKULOMOTOR SUPERIOR DAN MEDIAL

6 M.SUPERIOR OBLIQUE TROKLEA INFERIOR DAN MEDIAL


3. OTOT-OTOT LIDAH
NO NAMA OTOT FUNGSI

1 M.GENIOGLOSSUS MENEKAN DAN MEMANJANGKAN LIDAH KE DEPAN

2 M.STYLOGLOSSUS ELEVASI DAN MENARIK LIDAH

3 M.HYOGLOSSUS MENEKAN SISI LIDAH

4 M.STYLOHYOID ELEVASI DAN MENARIK TULANG HYOID DAN LIDAH


4.OTOT-OTOT LEHER
NO NAMA OTOT POSISI FUNGSI

M.STEMOKLEIDO MEMUTAR KEPALA KE ARAH SAMPING,MEMFELKSIKAN


1 MASTOID STERNUM,KLAVIKULA LEHER DAN KEPALA

2 M.DIGASTRIC TULANG HIOID MEMBUKA RAHANG,ELEVASI HYOID

3 M.MYLOHYOID BADAN HIOID ELEVASI TULANG HYOID

4 M.STYLOHYOID BADAN HIOID ELEVASI DAN MENARIK LIDAH

5 M.HYOGLOSSUS SAMPING LIDAH MENEKAN LIDAH

6 M.STERNOHYOID BADAN HIOID MENEKAN HYOID

7
M.STERNOTHYROID KARTILAGO TIROID MENEKAN KARTILAGO TIROID
8
M.THYROHYOID TANDUK HIOID MENEKAN HYOID,ELEVASI TIROID
9
M.OMOHHYOID KLAVIKULA,BADAN HYOID MENEKAN HYOID
5.OTOT-OTOT BAHU DAN DADA
NO NAMA OTOT FUNGSI
M.SERRATUS
1 MENGGERAKKAN SKAPULA KE ARAH DEPAN DAN BELAKANG
ANTERIOR
M.PEKTORALIS
2 MENGGERAKKAN SKAPULA KE ARAH DEPAN DAN BELAKANG
MINOR

3 M.SUBKLAVIUS MENGGERAKKAN KLAVIKULA KE ARAH BELAKANG

ELEVASI SKAPULA ,MENGGERAKKAN KEPALA KE ARAH BELAKANG ,ADDUKSI SKAPULA


4 M.TRAPEZIUS
DAN BAHU
M.LEVATOR
5 ELEVASI SKAPULA
SKAPULAE
M.RHOMBOIDEU
6 S MAYOR ELEVASI DAN MENARIK SKAPULA

M.RHOMBOIDEU
7 S MINOR ELEVASI DAN MENARIK SKAPULA
6. OTOT OTOT VERTEBRA
NO NAMA OTOT FUNGSI
M. QUADRATUS
1 LUMBORUM FLEKSI KE ARAH LATERAL KOLUMNA VETEBRA

M. EREKTOR SPIBAE
-Liokostalis
2 lumborum EKSTENSI LUMBAL, EKSTENSI TORAKAL DAN EKSTENSI SERVIKAL
-liokostalis lumborum
-Liokostalis servisis

M.. LONGISSISMUS
3
TORSIS EKSTENSI TORAKAL

M.LONGISSISMUS
4
KAPITIS
M. SPINALIS
5 EKSTENSI KOLUMNA VERTEBRA
THORACIS
7.OTOT ABDOMEN
NO NAMA OTOT FUNGSI
M. EKSTERNAL
1 OBLIQUE MENGERUTKAN ABDOMEN, ROTASI LATERAL

M. INTERNAL
2
OBLIQUE MENGERUTKAN ABDOMEN, ROTASI LATERAL

M. TRANSVERUS
3 MENGERUTKAN ABDOMEN
ABDOMINIS

M.REKTUS
4
ABDOMINIS FLEKSI KOLUMNA VERTEBRA
8.OTOT OTOT HUMERUS
NO NAMA OTOT FUNGSI
M. PECTORALIS
1 MAYOR FLEKSI KE ARAH LATERAL KOLUMNA VETEBRA

2 M. LATISSIMUS DORSI EKSTENSI LUMBAL, EKSTENSI TORAKAL DAN EKSTENSI SERVIKAL

3 M. DELTOID EKSTENSI TORAKAL

4 M.SUPRASPINATUS

5 M. INFRASPINATUS EKSTENSI KOLUMNA VERTEBRA

6 M. TERES MAYOR EKSTENSI HUMERUS, ADUKSI DAN ROTASILENGAN MEDIAL


7 M. TERES MINOR ROTASI LENGAN LITERAL

8 M. SUBSCAPURALIS ROTASI LENGAN MEDIAL


M.
9 CORACOBRACHIALIS FLEKSI DAN ADUKSI HUMERUS
9. OTOT OTOT LENGAN BAWAH
NO NAMA OTOT FUNGSI
M. BICHEPS
1 FLEKSI DAN SUSPINASI LENGAN BAWAH
BRACHII
2 M. BRACHIALIS FLEKSI LENGAN BAWAH
3 M. BRACHIORADIALIS FLEKSI LENGAN BAWAH

4 M. TRICHEP BRACHII EKSTENSI LENGAN BAWAH


5 M. SUPINATOR SUSPINASI LENGAN BAWAH
6 M. PRONATOR TERES PRONASI LENGAN BAWAH

7 M. PRONATOR PRONASI TANGAN


QUADRATUS
M. FLEXOR CARPI
8 FLEKSI DAN ABDUKSI LENGAN
RADIALIS
M. PALMARIS
9 FLEKSI TANGAN
LONGUS
M. FLEXOR CARPI
10 FLEKSI DAN ADUKSI PERGELANGAN TANGAN
UNALIS
FLEXOR DIGITORUM
11 FLEKSI LENGAN BAWAH, PERGELANGAN TANGAN, TANGAN DAN JARI
SUPERFICIALIS

FLEXOR DIGITORUM
12 FLEKSI LENGAN BAWAH, PERGELANGAN TANGAN, TANGAN DAN JARI
PROFUNDUS

13 FLEXOR POLICIS FLEKSI IBU JARI


LENGOS

M. EKSTENSOR
14 CARPI RADIALIS EKSTENSI DAN ADUKSI TROTAS
LONGUS
M. EKSTENSOR
15 CARPI RADIALIS EKSTENSI DAN ADUKSI TANGAN
BREVIS
M. EKSTENSOR
16 DIGITORUM EKSTENSI SENDI PERGELANGAN TANGAN
COMMUNIS
M. EKSTENSOR
17 DIGITI MINIMI EKSTENSI JARI JARI
M. EKSTENSOR
18 CALPI ULNARIS
EKSTENSI DAN ADUKSI OERGELANGAN TANGAN
M. EKSTENSOR
19 POLICIS LONGUS
EKSTENSI IBU JARI ABDUKSI TANGAN
M. EKSTENSOR
20 POLICIS BREVIS
EKSTENSI IBU JARI ABDUKSI TANGAN
M. EKSTENSOR
21 POLICIS LONGUS
ABDUKSI JARI DAN TANGAN
10. OTOT OTOT PELVIS
NO NAMA OTOT FUNGSI
1 M. LEVATOR ANI MENYANGGA VISERA PELVIS
2 M. COCCYGEUS MENYANGGA VISERA PELVIS

M. SUPERFICIAL
3 TRANSVERSUS MENYANGGA VISERA PELVIS
PERINEI

M.
4
BULBOSPONGIUSUS KONSTRIKSI SALURAN URETRA, KONSTRIKSI VAGINA

M.
5
ISCHIOCAVERNOSUS EREKSI OENIS ATAU KLITORIS
11.OTOT-OTOT ANTERIOR & POSTERIOR
NO BAGIAN FUNGSI
1 M.LLIACUS FLEKSI DAN ROTASI LATERAL PAHA,FLEKSI KOLUMNA VETEBRA

2 M.PSOAS MAYOR FLEKSI DAN ROTASI LATERAL PAHA,FLEKSI KOLUMNA VETEBRA

3 M.GLUTEUS MAXIMUS EKSTENSI DAN ROTASI PAHA LATERAL

4 M.GLUTEUS MEDIUS ABDUKSI DAN ROTASI PAHA MEDIAL

5 M.GLUTEUS MINIMUS ABDUKSI DAN ROTASI PAHA LATERAL

M.TENSOR FASCIAE
6 ABDUKSI PAHA
LATAE

7 M.GRACILLIS ABDUKSI PAHA,FLEKSI DAN ROTASI BETIS KAKI

8 M.PECTINEUS ADDUKSI DAN FLEKSI PAHA

9 M.ADDUCTOR LONGUS ADDUKSI,FLEKSI DAN ROTASI LATERAL PAHA


10 M.ADDUCTOR BREVIS ADDUKSI,FLEKSI DAN ROTASI LATERAL PAHA

11 M.ADDUCTOR MAGNUS ADDUKSI,FLEKSI DAN ROTASI LATERAL PAHA

FLEKSI BETIS KAKI DAN PAHA,ABDUKSI PAHA,ROTASI PAHA LATERAL,ROTASI BETIS KAKI
12 M.SARTORIUS
MEDIAL DAN EKSTENSI BETIS KAKI

M. QUADRICEPS
FEMORIS(RECTUS
 FLEKSI BETIS KAKI DAN PAHA,ABDUKSI PAHA,ROTASI PAHA LATERAL,ROTASI BETIS KAKI
FEMORIS,VASTUS
13 MEDIAL DAN EKSTENSI BETIS KAKI
LATERALIS,VASTUS
MEDIALIS,VASTUS
INTERMEDIUS)
12.OTOT-OTOT KAKI
NO BAGIAN FUNGSI
1 M.TIBIALIS ANTERIOR DORSIFLEKSI DAN INVERSI TELAPAK KAKI

M.EXTENSOR
2 EKSTENSI JARI KAKI KE 2-5 , DORSIFLEKSI TELAPAK KAKI
DIGITORUM LONGUS

M.EXTENSOR HALLUCIS
3 EKSTENSI IBU JARI KAKI DAN MEMBANTU DORSIFLEKSI TELAPAK KAKI
LONGUS

4 M.PERONEUS TERTIUS DORSIFLEKSI TELAPAK KAKI

5 M.PERONEUS LONGUS FLEKSI PLANTAR DAN TELAPAK KAKI

6 M.PERONEUS BREVIS  

7 M.GASTROCNEMIUS PLANTAR MEMFLEKSIKAN TELAPAK KAKI,FLEKSI LUTUT

8 M.SOLEUS PLANTAR MEMFLEKSIKAN TELAPAK KAKI

9 M.PLANTARIS PLANTAR MEMFLEKSIKAN TELAPAK KAKI


10 M.POPLITEUS FLEKSI DAN ROTASI MEDIAL BETIS KAKI

M.FLEXOR HALLUCIS
11 FLEKSI IBU JARI KAKI
LONGUS

M.FLEXOR DIGITORUM
12 FLEKSI JARI KAKI 2-4
LONGUS

13 M.TIBIALIS POSTERIOR PLANTAR FLEKSI DAN INVERSI TELAPAK KAKI


Kontraksi otot

 Isotonik
Peningkatan tekanan otot menyebabkan otot memendek
Contoh: saat mengangkat barbell

 Isometrik
Menyebabkan peningkatan tekanan otot atau kerja otot,tetapi tidak ada
pemendekan atau gerakan aktif dari otot
Contoh : saat mendorong kursi, Latihan mendorong tembok seolah
hendak merobohkannya
3. SENDI
PENGERTIAN SENDI

Sendi merupakan area tempat


pelekatan tulang dengan tulang
lainnya. Sendi menentukan
gerakan yg mungkin dilakukan,
yg disebabkan oleh arah
meelekat tulang tersebut.
Klasifikasi sendi menurut derajat pergerakan yang m
ungkin ditimbulkan

1. Sendi sinartrosis. Sendi ini tidak dapat bergerak.Karena tidak memiliki celah antara
sendinya dan dihubungkan oleh jaringan ikat yang keras. Dibagi dalam 2 tipe, yaitu :
a) Suture, dihubungkan dengan jaringan ikat serabut ikat padat. Contoh : Tulang
tengkorak
b).Sinkondrosis, dihubungkan oleh kartilago hialin. Contoh : Epifisis dan diafisis
pada tulang dewasa.
2. Sendi Amfiartrosis. Sendi yang pergerakannya sedikit karena dihubungkan oleh
kartilago. Dibagi dalam 2 tipe, yaitu :
a). Simfisis, dihubungkan oleh kartilago serabut yang pipih. Contoh : Sendi antar
tulang belakang, dan tulang kemaluan
b). Sindemosis, dihubungkan oleh jaringan ikat serabut ligamen. Contoh : sendi
antar tulang betis dan tulang kering
Klasifikasi sendi menurut derajat pergerakan yang mu
ngkin ditimbulkan

3. Diartrosis/ sinovial, sendi yang


pergerakannya bebas karena hubungan
antar tulang di kedua ujungnya tidak
dihubungkan oleh jaringan. Contoh
hubungan antar tulang yang bersifat
diatrosis yaitu :
A. sendi engsel kedua ujung
tulang berbentuk engsel dan
berporos satu. Geraknya hanya
satu seperti engsel pintu, missal
pada siku, lutut, mata kaki dan ruas
antar jari.
Klasifikasi sendi menurut derajat pergerakan yang mu
ngkin ditimbulkan

B. sendi pelana kedua ujung


tulang membentuk sendi seperti
pelana dan berporos dua, tetapi
dapat bergerak lebih bebas,
missal sendi antar tulang telapak
tangan dengan pergelangan
tangan.
Klasifikasi sendi menurut derajat pergerakan yang mu
ngkin ditimbulkan

C. sendi putar pada sendi ini ujung


tulang yang satu dapat mengitari
ujung tulang yang lain. Misal , sendi
antara tulang hasta dan tulang
pengupil , dan sendi antara tulang
tulang atlas dengan tulang
tengkorak.
Klasifikasi sendi menurut derajat pergerakan yang mu
ngkin ditimbulkan

D. sendi luncur /geser kedua ujung


tulang agak rata sehingga
menimbulkan gerakan menggeser
dan tidak berporos. Misal , sendi
antar tulang pergelangan tangan dan
sendi antar pergelangan kaki
Klasifikasi sendi menurut derajat pergerakan yang mu
ngkin ditimbulkan

E. sendi peluru kedua ujung tulang


membentuk lekuk dan bongkol.
Misal, sendi antara tulang gelang
bahu dan lengan atas. Dan sendi
antara tulang gelang panggul dan
paha
Klasifikasi sendi menurut derajat pergerakan yang mu
ngkin ditimbulkan

F. sendi kondiloid/ellipsoid
memungkinkan gerak berporos dua
dengan gerakan ke kiri dan kanan dan ke
belakang ke depan. Misal sendi antar
tulang pengupil dan pergelangan tangan.
Sendi berdasarkan geraknya

 Uniaksial : Bekerja secara fleksi dan ekstensi,


memugkinkan gerakan rotasi.
- Sendi engsel (articulatio cylindica)
- Sendi konoid (articulatio conoidea)
- Sendi ugkit (arculatio trochoidea)
Sendi berdasarkan geraknya

 Biaksial : bekerja secara fleksi, ekstensi, abduksi,


adduksi dan gerakan rotasi terbatas.
- Sendi kondilar(articulatio ovoidea, articulatio ellipsoidea)
- Sendi pelana(articulatio sellaris)
Sendi berdasarkan geraknya

 Multiaksial : bekerja secara fleksi, ekstensi, abduksi,


adduksi, dan geraka ke arah yg berbeda beda.
- Sendi bulat atau sendi ball and socket(articulatio
spheroidea)
- Sendi datar(articulatio plana)
4. TENDON, LIGAMEN, dan
kartilago
PENGERTIAN TENDON

Merupakan otot-otot skeletal melekat pada


tulang secara langsung atau tidak langsung
melalui tali fibrosa.

Tendon juga disebut sinew atau urat yang


merupakan sekumpulan jaringan ikat berserat
kuat yang menghubungkan jaringan otot
dengan tulang
FUNGSI TENDON

Membantu pergerakan tubuh yang


bebas dan fleksibel seperti berlari,
melompat, berjalan, mengangkat,
menari dan kegiatan fisik lainnya
yang dapat dilakukan tendon.
STRUKTUR TENDON
1. Kolagen
serat kolagen ini sangat
kuat, fleksibel dan tahan
terhadap kerusakan berupa
tarikan atau tegangan.

2. Endomisium
jauh didalam otot terdapat
selubung yang sangat tipis
yang menjaga serat otot
yang paling dalam yang
terpisah satu sama lain.
STRUKTUR TENDON
3. Perimisium
sekelompok 10-100 serat
otot aman dibungkus
dalam lembaran
endomysium membentuk
fasikula
4. Epimisium
pada setiap otot terdapat lapisan
lain yang disebut epimisium.
Lapisan ini terdiri atas serat
kolagen panjang dari lapisan di
bawahnya, perimisium dan
endomisium.
STRUKTUR TENDON
5. Fasia dalam
setiap otot dibungkus
dalam epimysium namun
terhubung satu sama lain
dengan lapisan lain yang
disebut kolagen fasia
6. Fibrildalam.
Struktur terkecil penyusun
tendon yaitu fibril kolagen.
Fibril ini memiliki sifat padat,
kuat dan fleksibel.
Jenis jenis tendon

1. origo adalah tendon yang melekat pada tulang yang tidak berubah
kedudukannya saat otot berkontraksi.

2. insersio adalah tendon yang melekat pada tulang yang ikut bergerak
saat otot berkontraksi.
ligamen

Merupakan Pita fibrosa kuat yang menyatukan tulang.

Fungsi :
 Menyokong organ internal dan struktur yang lain,
 Yang memungkinkan pergerakan,peregangan, dan
fleksibilitas yang besar
Jenis-jenis ligamen
Ligamen arkuata, menghubungkan diafragma dengan iga terbawah
dan vertebra lumbal pertama,
Ligamen romboid, menghubungkan kartilago iga pertama dengan sisi
bawah klavikula,
Ligamen Henle, merekatkan otot rektus abdominus ke tulang pubis,
Ligamen periodontal, jaringan ikat yang mengelilingi akar gigi dan
menahan gigi agar tetap berada di tempatnya,
Ligamen pubofemoral, menghubungkan pubis dan femur
 dll
kartilago

 Merupakan jenis jaringan ikat yang halus dan fleksibel


yang tersusun menjadi sebuah sistem serabut.

 Fungsi : Membantu mengurangi friksi/gesekan pada sendi


dan mendistribusikan berat secara merata.
Happy watching 
Thank you

Anda mungkin juga menyukai