Interprofesional Education (IPE)

dan Interprofesional
Collaboration (IPC)
Darmawati
Latar Belakang
 Inovasi dalam konsep pendidikan profesi
kesehatan yang dicetuskan oleh WHO
 Sebuah inovasi yang sedang dieksplorasi

dalam dunia pendidikan profesi kesehatan

 Melalui IPE berbagai profesi kesehatan

diharapkan mampu berkolaborasi u

meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat
 IPE dapat menjawab tantangan tri dharma
perguruan tinggi
 IPE menekankan kerjasama tim, memahami

peran profesi yang lain, tanggung jawab,

komunikasi, saling menghormati dan
memberikan kontribusi positif terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan
 Tahun 1996 Universitas Linkoping Swedia

memasukkan kurikulum IPE ke dalam

kurikulumnya.
“BERI AKU 10 PEMUDA
NISCAYA AKAN
KUGUNCANGKAN
DUNIA”
Soekarno
Bagaimana peran individu dan
profesional muda:
 Sadar terhadap berbagai tantangan yang ada
 Hilangkan semua strereotipe, mulai dari diri sendiri:

1. No dominance
2. No inferiority
 Siapkan diri masing-masing bangun motivasi, semangat

saling menghargai dan membutuhkan

 Anda mahasiswa ?

1. Kegiatan kolaborasi kemahasiswaan

2. Munculkan kebutuhan akan program pendidikan interprofesi
disetiap institusi
 Anda profesional Muda ?

1. Be an INTERprofesional practitioner ?
2. Be a role model?
Pengertian IPE
 IPE adalah suatu proses dimana sekelompok
mahasiswa atau profesi kesehatan yang
memiliki perbedaan latar belakang profesi
melakukan pembelajaran bersama dalam
periode tertentu, berinteraksi dan
berkolaborasi dalam upaya promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Mengapa IPE diperlukan
 Interprofesional team
 Interprofesional collaboration
 Patient safety and optimum

patient/family/community care
Mengapa perlu sebuah program khusus untuk
mengajarkan profesi kesehatan bekerja sama
demi tercapainya iPC
Tiga kondisi untuk mengurangi prasangka:
1. Equility of status between the group
2. Group members working towards common
goals
3. Cooperation during the contact
 Whole is more than sum of their parts
 Group Team
3 Kompetensi seorang profesional
 Common competencies
 Individual profesional

competencies
 IP collaborative competencies
4 kompetensi IPE
 Kompetensi pengetahuan
 Kompetensi Psikomotor
 Kompetensi perilaku
 Kompetensi Team Work
Modul multiprofesional
Kompetensi yang dimiliki oleh seluruh profesi :
1. Biomedik dasar
2. Etik dan Hukum
3. Komunikasi Kesehatan
4. Metodelogi Penelitian
5. Pengelolaan Bencana
 Kesempatan informal untuk mahasiswa

belajar berinteraksi dan bekerjasama

IPE clinical learning experiences
 Diskusi berbasis kasus/masalah
 Simulasi
 Shadowing
 Praktek klinik dalam sebuah tim interprofesi :
1. Community placement, clinical ward
placement
2. Patient safety
3. Quality improvment
4. Kasus/masalah yang hanya dapat ditangani
secara interprofesional
Kegiatan Kemahasiswaan
 IPE tidak harus selalu dipupuk hanya di
pendidikan formal
 Kesempatan menyelenggarakan kegiatan

pengabdian masyarakat berbasis kolaborasi :

1. Identifikasi bersama masalah kesehatan
yang ada
2. Susun kegiatan bersama dengan berbagai
profesi yang terlibat
3. Pembagian peran
 Global Health Workforce shortage & mal-distribution,
due to:
◦ Demographic changes
◦ Epidemic shift
◦ Redistribution of the disability burden

• Change in health care system

• Change the role of health professionals
• Change the design of health professional education

Crisp N & Chen L, N Eng J Med 2014; 370: 950 - 7 14

 Nurse to doctor ratio = 3.64 (Indonesia)

Data Nakes BPPSDM - Kemenkes 2014

 Nurse to doctor ratio = 3.64 (Indonesia)

Data Nakes BPPSDM - Kemenkes 2014

PENDEKATAN “CONTINUUM OF CARE”
& “LIFE CYCLE”
BERKESINAMBUNGAN & THD SELURUH TAHAPAN
SIKLUS HIDUP MANUSIA

PENDEKATAN KELUARGA

17
 Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan
terhadap suatu pengetahuan khusus
Biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, sertifikasi dan lisensi khusus

POSTGRADUATE

UNDERGRADUATE IN PRACTICE
IPE

Clinical outcomes &

quality of health care
Patient safety
 Inter-professional education occurs when two or
more professions learn about, from and with each
other to enable effective collaboration and improve
health outcomes

◦ Professional is an all-encompassing term that includes

individuals with the knowledge and/or skills to contribute to
the physical, mental and social well-being of a community

19
 Collaborative practice in health-care occurs when
multiple health workers from different professional
backgrounds provide comprehensive services by
working with patients, their families, carers and
communities to deliver the highest quality of care
across settings

◦ Practice includes both clinical and non-clinical health-related

work, such as diagnosis, treatment, surveillance, health
communications, management and sanitation engineering

20
 Kolaborasi antar tenaga kesehatan

Dokter Dokter Tenaga

Tenaga Pemerhati
Pemerhati
Umum Perawat Kesehatan
Kesehatan
Gigi Bidan Masyarakat
Masyarakat
Kesehatan
Kesehatan

- Teknik
Pertanian
- Sosiologi
- Farmasi
- Hubungan
Internasional
- Hukum
 Health care team work
• Health care professionals
who perceive themselves and
other health care
professionals as part of a
team working collaboratively
for patient centred care.

• “There is no “I” in team!

22
Collaborative Practice
Health Care
Assessments
Integrated
Care Plan

Shared care plan

Individual Health Professionals

Patient

Schulich School of Medicine & Dentistry The University of Western Ontario

 Educational benefits:
◦ Students have real world experience and insight
◦ Staff from a range of professions provide input into programme development
◦ Students learn about the work of other practitioners

 Health policy benefits:

◦ Improved workplace practices and productivity
◦ Improved patient outcome
◦ Raised staff morale
◦ Improved patient safety
◦ Better access to health-care

24
Collaborative practice can improve:
◦Access to and coordination of health services
◦Appropriate use of specialist clinical resources
◦Health outcomes for people with chronic diseases
◦Patient care and safety

25
Collaborative practice can decrease:
◦Total patient complications
◦Length of hospital stay
◦Tension and conflict among care givers
◦Staff turnover
◦Hospital admissions
◦Clinical error rates
◦Mortality rates

26
Mechanisms that shape inter-professional education
at the practice level

27
Mechanisms that shape collaborative practice
at the practice level

28
 29
N Eng J Med 2010; 363: 27
Contoh IZI
Tidak mau makan 3 hari IG
Penerapan Badan lemas AH
L

IPE dalam Tidak mau keluar kamar

Hanya berbaring saja I
Skala Klinik Lemas
Mata terpejam, mengompol RM
AS
FA
Dibawa ke rumah sakit
REHAB MEDIK

NEUROLOGI
INTERNIS

Perempuan
Perempuan 75 75 tahun
tahun IMOBILISASI
IMOBILISASI
Insufisiensi
Insufisiensi koroner inferior
koroner inferior DEKUBITUS
DEKUBITUS
NIDDM underweight
NIDDM underweight ATROFI
ATROFI OTOT
OTOT
PSIKIATRI

PERAWAT
PSIKIATRI

PERAWAT
Asma
Asma bronkiale
bronkiale
OA
OA genu
genu bilateral
bilateral TROMBOSIS
TROMBOSIS VENA
VENA DALAM
DALAM
Osteoporosis
Osteoporosis EMBOLI
EMBOLI PARU
PARU
Dislipidemia
Dislipidemia KEMATIAN
KEMATIAN

IPE KESEHATAN UNPAD

Referensi
 Materi dari Prof Akmal, Prof Intan,Prof
Thamrin, Dr Anwar Santoso dan Dr Daniel
dalam pelatihan IPE dan IPC oleh Kementerian
Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi
2016. Jakarta 19 Agustus 2016
 Diantha.soemantri.Staf pengajar FK UI
Kasus/skenario
 Seorang perempuan usia 49 tahun dirawat diruang
kemoterapi dengan diagnose medis kanker serviks stadium
III/B. Pasien tidak menolak dilakukan kemoterapi dan ingin
mengakhiri hidupnya. Pasien tersebut mengungkapkan hal
tersebut kepada perawat. Dia mengatakan tidak ada lagi arti
hidupnya. Suami telah meninggalkannya dan merasa
keluarga tidak peduli lagi dengan kondisinya.
 Peran Perawat sebagai advokat
 Peran Dokter sebagai pemberi penjelasan tentang kondisi
penyakitnya
 Peran farmasi sebagai peracik obat kemo
 Peran Gizi dalam pemenuhan nutrisi
 Peran psikologi untuk memberikan dukungan