BAB II PENGERTIAN WHO mendefinisikan pembiayaan kesehatan sebagai: "Fungsi sistem kesehatan berkaitan dengan
mobilisasi, akumulasi dan alokasi uang untuk
menutupi kebutuhan kesehatan masyarakat, baik secara individu maupun kolektif dalam sistem kesehatan”. Tujuan pembiayaan kesehatan adalah untuk membuat dana yang tersedia, serta untuk mengatur insentif keuangan yang tepat untuk provider kesehatan, hal ini berfungsi untuk memastikan bahwa semua individu memiliki akses terhadap kesehatan masyarakat yang efektif dan pelayanan kesehatan individu (WHO 2010) Sistem pembiayaan kesehatan yang baik yaitu
mengumpulkan dana yang memadai untuk kesehatan,
mencari cara yang memastikan orang dapat menggunakan layanan yang dibutuhkan, dan dilindungi dari bencana keuangan atau pemiskinan akibat pembayaran layanan kesehatan. Hal tersebut juga memberikan insentif bagi penyedia dan pengguna untuk efisien (WHO, 2007) Ada 3 kelompok utama sumber pembiayaan pelayanan kesehatan 1). Melalui Pemerintah (Penarikan pajak langsung dan pajak tidak langsung), 2). Melalui skema pihak ketiga (asuransi
sosial dan asuransi swasta),
3). Pembayaran langsung tunai masyarakat Tabel 1. Sumber Pembiayaan Pelayanan Kesehatan dan Model Pembayaran
Sumber Pembiayaan Pembiayaan Model
Pelayanan Kesehatan Pembayaran Pemerintah Pajak Langsung Individu (Pajak Pembayaran melalui penarikan Pribadi dan Pajak Pemilikan pajak dari wajib pajak (pajak Proprerti) penghasilan). Pajak Langsung dari pendapatan Pembayaran melalui pemotongan perusahaan keuntungan perusahaan sebagai pemasukan negara dari pajak perusahaan Pajak Tidak Langsung seperti, Pembayaran melalui pemotongan Pajak Penjualan barang, dan pajak atas barang dan jasa yang Pajak pertambahan nilai. dikonsumsi oleh masyarakat Pihak Ke-tiga Asuransi sosial bagi tenaga kerja Pembayaran melalui pemotongan pemerintah, swasta dan gaji untuk premi asuransi perusahaan Asuransi komersial bagi tenaga Pembayaran langsung dengan kerja pemerintah, swasta, dan memotong gaji karyawan perusahaan Masyarakat Asuransi Swasta Komersial dan Melalui pembayaran premi dan Pembiayaan Tunai pendanaan tunai langsung dari kantung masyarakat Dari perspektif keuangan publik, semua pajak (sumber pendapatan lain juga) harus dinilai dengan kriteria sebagai berikut[1]
Kecukupan pendapatan dan stabilitas: pajak harus
meningkatkan jumlah pendapatan yang signifikan, relatif stabil, dan kemungkinan besar akan tumbuh dari waktu ke waktu. Efisiensi: pajak harus meminimalkan distorsi ekonomi Ekuitas: pajak harus memperlakukan kelompok pendapatan yang berbeda secara adil. Kemudahan pengumpulan: pajak harus sederhana untuk mengelola. Penerimaan politik: harus ada transparansi, penyebaran yang luas, dan kejelasan tentang penggunaan pajak untuk menunjukkan penerimaan. Konsep Pooling Pooling adalah bagaimana pengumpulan dana dibagikan yang mempunyai risiko kesehatan diantara pengumpul dana /atau anggota kelompok (pool member)[3]. Dana yang dikumpulkan untuk kesehatan akan dibayarkan ke provider kesehatan, namun tempat penampungan (pools) dana bisa berbagai macam, seperti anggaran pemerintah pusat dan pemerintah daerah, asuransi kesehatan publik dan swasta, dan asuransi kesehatan berbasis masyarakat. Risk pooling dan prepayment merupakan hal yang penting dalam memberikan perlindungan finansial. sumber pembiayaan dari pemerintah dari pajak juga digunakan untuk mendukung pelayanan kesehatan masyarakat. Ada dua mekanisme atau pooling penggunaan sumber pembiyaan dari pajak. Pertama, dipergunakan untuk pelayanan kesehatan masyarakat melalui pembangunan kesehatan dengan program dan kegiatan sektor kesehatan. Kedua, melalui skema asuransi kesehatan Konsep Purchasing Pembelian mengacu pada proses di mana dana dialokasikan untuk penyedia layanan kesehatan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan atas nama penduduk atau untuk menghubungkankebutuhan pelayanan kesehatan dan prioritas untuk alokasi sumber daya keuangan untuk berbagaiintervensi pelayanan kesehatan. Pembelian layanan kesehatan bisa strategis atau pasif[1]:pembelian strategis terkait dengan usaha terus menerus untuk mencari jalan yang terbaik untukmemaksimalkan kinerja sistem kesehatan dengan memutuskan; intervensi apa yang harus dibeli,bagaimana caranya intervensi itu dibeli dan siapa penyedia layanan tersebut, sementara pembelianpasif terjadi dengan mengikuti anggaran yang telah ditentukan atau hanya membayar tagihan ketika sudah ada bentuknya. Lanjut Konsep Pooling Pembelian strategis dapat meningkatkan kinerja sistem kesehatan dengan mengedepankan kualitas, efisiensi, pemerataan dan responsif terhadapa penyediaan pelayanan kesehatan , dengan demikian hal ini dapat mendorong tercapainya Universal Health Coverage Syarat Pembelian : Mengidentifikasi tiga hal yang berhubungan dimana intervensi atau jasa yang akan dibeli sesuai kebutuhan penduduk, dengan mempertimbangkan prioritas kesehatan nasional dan e fektivitas biaya mereka (yaitu apa yang harus dibeli dan untuk siapa?); Memilih penyedia jasa dari siapa yang akan dibeli, mempertimbangkan kualitas, efisiensi dan pemerataan penyediaan pelayanan kesehatan (yaitu dari siapa untuk membeli?); dan Menentukan bagaimana layanan ini harus dibeli, termasuk pengaturan kontrak dan mekanisme pembayaran ke penyedia layanan (yaitu bagaimana membayar nya dan berapa harganya?).