Anda di halaman 1dari 32

SISTEM PEMERINTAHAN

DAN HUBUNGAN LUAR


NEGERI

MAHAR TRI PAMUNGKAS


DEFINISI
• Aktivitas yang diselenggarakan
negara guna menyelenggarakan
kesejahteraan rakyat serta
PEMERINTAHAN kepentingan negara (bentuk
pemerintahan : republik dan monarki

• Susunan yang teratur dan saling


berkaitan dari lembaga-lembaga
SISTEM negara di tingkat pusat maupun
daerah, baik secara langsung
PEMERINTAHAN maupun tidak langsung untuk
mencapai tujuan negara, yaitu
kesejahteraan rakyat
LEMBAGA NEGARA

EKSEKUTIF
(Presiden, LEGISLATIF
Wakil (DPR, MPR,
Presiden, dan DPD, DPRD)
Para Menteri)

YUDIKATIF EKSAMINATI
(MA, MK, KY) F (BPK)
TUGAS DAN WEWENANG
PRESIDEN
1. Memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD 1945
2. Memegang kekuasaan tertinggi AD, AU, dan AL
3. Mengajukan RUU kepada DPR
4. Mengangkat dan memberhentikan para menteri
5. Mengangkat duta dan konsul dengan memperhatikan masukan dari
DPR
6. Membuat perjanjian internasional dengan memperhatikan
pertimbangan DPR
7. Memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan MA
TUGAS DAN WEWENANG MPR

1. Mengubah dan menetapkan UUD (Konstitusi)


2. Melantik presiden dan wapres (Pengawasan)
3. Memutuskan usul DPR berdasarkan putusan MK untuk
memberhentikan presiden dan/wakil presiden dalam masa
jabatannya
TUGAS DAN WEWENANG DPR
1. Membentuk undang-undang yang dibahas dengan
presiden untuk mendapatkan persetujuan bersama
2. Mengajukan usul pemberhentian presiden dan/wakil
presiden dalam masa jabatannya
3. Mengajukan usulan kepada presiden terkait pemberian
Amnesti dan Abolisi
HAK-HAK DPR
1. Hak interpelasi : hak DPR untuk meminta keterangan kepada
pemerintah terkait kebijakan pemerintah yang penting dan
strategis serta berdampak luas bagi masyarakat
2. Hak angket : hak DPR untuk melakukan penyelidikan yang
dimiliki oleh DPR yang memutuskan bahwa pelaksanaan
suatu UU dalam kebijakan pemerintah yang berkaitan
dengan hal penting dan berdampak luas bagi masyarakat
3. Hak menyatakan pendapat : hak DPR sebagai lembaga
untuk menyatakan pendapat terhadap kebijakan pemerintah
atau mengenai kejadian luar biasa yang terjadi di tanah air
TUGAS DAN WEWENANG MK

1. Menguji UU terhadap UUD 1945


2. Memutus sengketa antarlembaga negara
3. Memutuskan pembubaran partai politik
4. Memutus perselisihan terkait hasil pemilu
TUGAS DAN WEWENANG MA
1. Memutuskan permohonan kasasi terhadap putusan
pengadilan tingkat banding
2. Menguji peraturan secara materiil terhadap peraturan
perundang-undangan di bawah UU
3. Melakukan pengawasan tertinggi terhadap
penyelenggaraan peradilan di semua lingkungan peradilan
4. Mengajukan tiga orang hakim konstitusi
5. Memberikan pertimbangan kepada presiden terkait
pemberian grasi dan rehabilitasi
TUGAS DAN WEWENANG KY
1. Mengusulkan pengangkatan hakim agung dan hakim ad
hoc di MA kepada DPR untuk mendapat persetujuan
2. Menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran
martabat, serta perilaku hakim
3. Menetapkan kode etik, pedoman perilaku hakim bersama-
sama dengan MA
TUGAS DAN WEWENANG BPK

1. Memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan


negara
2. Menyerahkan hasil pemeriksaan keuangan negara
kepada DPR, DPD, dan DPRD sesuai dengan
kewenangannya
PERKEMBANGAN
SISTEM PEMERINTAHAN
UUD 1945
(18-8-1945-27-12-1949)
• 18-8-1945-14-11-1945 : sistem presidensil
• 14-11-1945-27-12-1949 : Sistem pemerintahan parlementer

Konstitusi RIS 1949


(27-12-1949-17-8-1950)

• Sistem parlementer, bentuk negara serikat/federal

UUDS 1950 (Sistem Parlementer)


(17-8-1950-5-7-1959)
• Menganut sistem demokrasi liberal, namun tidak berlangsung
lama karena tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia
LANJUTAN ....
 UUD 1945 (5 Juli 1959-sekarang)
1. Sistem Presidensil
2. Beberapa kali terjadi penyelewengan
3. Amandemen UUD 1945 sebanyak empat kali
OTONOMI DAERAH

 Kewenangan untuk mengatur sendiri kepentingan masyarakat atau


kepentingan untuk membuat aturan guna mengurus daerahnya
sendiri.
 Asas Otonomi daerah :
1. Desentralisasi
2. Dekonsentrasi
3. Tugas Pembantuan
HUBUNGAN LUAR NEGERI
INDONESIA

GNB (Pendiri) KAA (Pendiri)

ASEAN
(Pendiri)

OKI APEC
1. Bilateral : dua negara (Indonesia-
Jepang)
2. Regional : organisasi/kerja sama
antarnegara dalam satu kawasan,
ASEAN, Uni Eropa, APEC, NAFTA
3. Multilateral : banyak negara lintas
kawasan, PBB
PEMBAHASAN SOAL 1 (C)
Seperti ramai diberitakan, Mahkamah Agung (MA) menolak permohonan Peninjauan
Kembali (PK) yang diajukan oleh Baiq Nuril. Ini berarti Baiq Nuril sebagai terpidana
akan menjalani hukum pidana enam bulan penjara dan denda Rp 500 juta subsider
tiga bulan kurungan sesuai putusan Kasasi MA. Memang, PK adalah upaya hukum
terakhir dalam sistem peradilan pidana, tetapi bukan akhir dari upaya memperoleh
keadilan. Secara yuridis Baiq Nuril adalah seorang terpidana, namun hak atas
keadilan tidak dapat dicabut hanya karena ia seorang terpidana. Guna menjamin hak
terpidana atas keadilan tersebut, negara telah memberikan perlindungan normatif bagi
terpidana untuk memenuhi keadilannya, di antaranya adalah melalui amnesti dan
grasi. Amnesti ditujukan kepada pelaku kejahatan terhadap negara dengan tujuan atas
kepentingan negara, sedangkan grasi ditujukan kepada kejahatan terhadap orang
dengan tujuan kepentingan individu guna memperoleh keadilan. Menurut Pasal 14
ayat (1) UUD 1945 hasil perubahan pertama, dalam hal memberi grasi dan
rehabilitasi, Presiden perlu memperhatikan pertimbangan dari …
a. MPR
b. Dewan Perwakilan Rakyat
c. Mahkamah Agung
d. Menteri Kehakiman
e. Dewan Pertimbangan Agung
PEMBAHASAN SOAL 2 (D)
Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (disingkat BPK RI) adalah lembaga
tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang memiliki wewenang
memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangannegara. Menurut UUD 1945,
BPK merupakan lembaga yang bebas dan mandiri. Berdasarkan UUD 1945, anggota
Badan Pemeriksa Keuangan dipilih oleh ....
a. DPR dengan memperhatikan usul dari pemerintah
b. Presiden dengan memperhatikan pendapat DPD
c. Presiden dengan memperhatikan pertimbangan dari DPD
d. DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD
e. Presiden dengan memperhatikan usul dari DPR
Berdasarkan konstitusi, pemilihan anggota BPK merupakan kewenangan DPR. Hal ini
diatur dalam Pasal 23F UUD 1945 bahwa anggota BPK dipilih oleh DPR dengan
memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Ketentuan ini
merupakan aturan baru yang diperkenalkan dalam konstitusi pasca-amendemen.
Sebelumnya, kewenangan memilih anggota BPK ada di tangan presiden. Ketentuan
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1965 tentang Pembentukan BPK menyatakan bahwa
kewenangan pemilihan ketua, wakil ketua, dan anggota BPK ada pada presiden.
Berdasarkan undang-undang ini, anggota BPK sebanyak-banyaknya terdiri atas 21
anggota yang mewakili partai politik, wakil angkatan bersenjata, wakil organisasi massa
revolusioner, atau orang-orang yang punya dukungan masyarakat yang terorganisasi.
PEMBAHASAN SOAL 3 (A)
Hak interpelasi di Indonesia pernah dilakukan pada tahun 2007. Hak ini diusulkan oleh 130 anggota DPR karena
lambannya penanganan lumpur Lapindo dan penyelesaian korban Lapindo Sidoarjo. sebenarnya rencana telah diutarakan
sebelumnya oleh salah seorang penggagasnya yaitu, Ario Wijanarko pada kesempatan jumpa pers memperingati satu
tahun lumpur Lapindo 30 Mei 2007. Sebagaimana yang tercantum dalam surat pengajuan kepada pimpinan yang menjadi
tugas dan wewenang DPR, para pengusul mendasarkan langkah tersebut pada pertimbangan bahwa pemerintah belum
menunjukkan tanda-tanda penyelesaian yang serius. Padahal, para korban semakin menderita semenjak tragedi tersebut
muncul sudah hamper setahun berlalu. Semua tatanan kehidupan mereka hancur karena tragedi tersebut tidak hanya
menimbulkan kerugian materi pada korban tetapi juga psikis. Bagi para pengusul, jika kasus tersebut penangannya
dibiarkan berlarut-larut oleh pemerintah, maka ini dapat dipandang sebagai pelanggaran atas ketentuan-ketentuan dalam
arti HAM yang tercantum dalam UUD 1945 Pasal 28D ayat (1). Dalam pasal tersebut dinyatakan bahwa setiap orang
memiliki hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama
dihadapan hukum. Hak interpelasi adalah hak untuk ....
a. Bertanya kepada Pemerintah
b. Melakukan penyelidikan
c. Melakukan perubahan terhadap RUU
d. Mengawasi jalannya pemerintahan
e. Ikut serta menetapkan APBN
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, khususnya terkait pelaksanaan fungsi pengawasan, DPR dibekali 3 (tiga) hak,
yakni:
a) Hak Interpelasi: hak DPR untuk meminta keterangan kepada Pemerintah mengenai kebijakan pemerintah yang
penting dan strategis serta berdampak luas pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
b) Hak Angket: hak DPR untuk melakukan penyelidikan terhadap pelaksanaan suatu undang-undang/kebijakan
pemerintah yang berkaitan dengan hal penting, strategis, dan berdampak luas pada kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara yang diduga bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.
c) Hak Menyatakan Pendapat: hak DPR untuk menyatakan pendapat atas:  kebijakan pemerintah atau mengenai
kejadian luar biasa yang terjadi di tanah air atau di dunia internasional;  tindak lanjut pelaksanaan hak interpelasi
dan hak angket; atau  dugaan bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden melakukan pelanggaran hukum baik berupa
pengkhianatan terhadap negara, korupsi, penyuapan, tindak pidana berat lainnya, maupun perbuatan tercela,
dan/atau Presiden dan/atau Wakil Presiden tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden dan/atau Wakil Presiden.
PEMBAHASAN SOAL 4 (A)
Sebagai Pengadilan Negara Tertinggi, Mahkamah Agung merupakan pengadilan
kasasi yang bertugas membina keseragaman dalam penerapan hukum melalui
putusan kasasi dan peninjauan kembali menjaga agar semua hukum dan
undang-undang diseluruh wilayah negara RI diterapkan secara adil, tepat dan
benar. Berdasarkan UUD 1945, Mahkamah Agung hanya mempunyai hak
menguji terhadap peraturan perundang-undangan kecuali ....
a. Undang-undang
b. Peraturan pemerintah
c. Keputusan presiden
d. Keputusan Menteri
e. Peraturan daerah
Menurut yang dituangkan Pasal 24 A ayat (1) UUD 1945 menyatakan bahwa
Mahkamah Agung berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan
perundang-undangan di bawah undang-undang terhadap undang-undang, dan
mempunyai wewenang lainnya yang diberikan oleh undang-undang. Dengan
demikian peraturan daerah atau peraturan perundangan-undangan yang dibuat
pada tingkat provinsi dan kabupaten/kota adalah peraturan di bawah Undang-
undang. Hak menguji yang di miliki oleh Mahkamah agung bukan hak menguji
formil melainkan pengujian materil atau tentang isi dalam sebuah peraturan
perundang-undangan di bawah undang-undang.
PEMBAHASAN SOAL 5 (D)
Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia adalah lembaga tinggi negara dalam sistem
ketatanegaraan Indonesia yang merupakan pemegang kekuasaan kehakiman bersama-sama
dengan Mahkamah Agung. Menurut Pasal 24 ayat (1) UUD 1945, Mahkamah Konstitusi antara
lain mempunyai kewenangan ….
a. Memberhentikan ketua MPR
b. Memberhentikan ketua DPR
c. Memberhentikan presiden
d. Membubarkan partai politik
e. Mengubah undang-undang dasar
Mahkamah Konstitusi RI mempunyai 4 (empat) kewenangan dan 1 (satu) kewajiban
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945. Mahkamah Konstitusi berwenang
mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk :
a) Menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945.
b) Memutus Sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
c) Memutus pembubaran partai politik, dan
d) Memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum.
e) Mahkamah Konstitusi wajib memberikan putusan atas pendapat DPR bahwa Presiden
dan/atau Wakil Presiden diduga melakukan pelanggaran (impeachment)
f) Berdasarkan UU Nomor 8 Tahun 2015 Mahkamah Konstitusi memiliki kewenangan tambahan
Memutus perselisihan hasil pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota selama belum
terbentuk peradilan khusus
PEMBAHASAN SOAL 6 (B)
Pemberlakuan dari asas desentralisasi ini tidak lepas dari sejarah panjang pembangunan
nasional Indonesia semenjak merdekanya. Krisis ekonomi pada tahun 1997 mendesak
pemerintah untuk memberlakukan desentralisasi. Selain itu, pemerintah daerah merasa
terjadi ketidakadilan dan pemusatan dalam pengelolaan sumber daya alam di Indonesia.
Pengaturan tentang desentralisasi muncul pertama kali dalam UU No. 22 tahun 1999 tentang
otonomi daerah. Salah satu contoh penerapan asas ini adalah desentralisasi terkait sistem
manajemen perikanan. Sebelumnya pemerintah dengan menganut kebijakan sentralisasi
mengatur bahwa setiap perairan berikut sumber dayanya adalah milliki negara dan diatur
oleh negara dengan memanfaatkan pemerintah provinsi, kabupaten hingga desa. Seluruh
keuntungan yang diperoleh nantinya dikelola dan digunakan oleh negara. Setelah penerapan
desentralisasi, pemerintah provinsi Nusa Tenggara Barat mengeluarkan Perda No. 15 tahun
2001 tentang sistem manajemen perikanan di daerahnya. Dengan adanya aturan ini,
penanggung jawab perikanan setempat merancang aturan manajemen dan praktek
pengelolaan sektor perikanan dengan berdasarkan pada kearifan lokal dan juga
pengetahuan adat untuk mencapai kesinambungan produk perikanan daerahnya.
Desentralisasi sebagai salah satu asas yang dianut dalam penyelenggaraan pemerintahan di
daerah maknanya adalah ....
a. Penugasan dari pemerintah kepada daerah untuk melaksanakan tugas tertentu
b. Penyerahan kewenangan kepada daerah untuk mengurus rumah tangganya sendiri
c. Pendelegasian kewenangan dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah
d. Pelimpahan tugas kepada daerah untuk mengurus dan melaksanakan pemerintahan
e. Pembagian tugas pemerintahan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah
Pengertian Sentralisasi
Sentralisasi adalah sebuah penyerahan kekuasaan dan juga wewenang pemerintahan secara
penuh kepada pemerintah pusat. Pemerintah yang dimaksud dalam asas tersebut merupakan
Presiden dan Dewan Kabinet. Sedangkan yang dimaksud dengan wewenang adalah
kewenangan politik serta kewenangan administrasi. Kewenangan politik merupakan sebuah
kewenangan yang membuat dan juga memutuskan kebijakan, sedangkan yang dimaksud
dengan kewenangan administrasi adalah sebuah kewenangan dalam melaksanakan kebijakan.
Kelebihan Asas Sentralisasi diantaranya :
a) Keseragaman manajemen, sejak dalam aspek perencanaan, pengelolaan, dan evaluasi.
Kekurangan Sistem Sentralisasi
b) Kebijakan dan keputusan pemerintah daerah dihasilkan oleh orang-orang yang berada di
pemerintah pusat sehingga waktu untuk memutuskan suatu hal menjadi lebih lama
c) Kualitas manusia yang robotic, tanpa inisiatif dan kreatifitas.
d) Melahirkan suatu pemerintah yang otoriter sehingga tidak mengakui akan hak-hak daerah.
e) Kekayaan nasional, kekayaan daerah telah dieksploitasi untuk kepentingan segelintir elite
politik.
f) Mematikan kemampuan berinovasi yang tidak sesuai dengan pengembangan suatu
masyarakat demokrasi terbuka.
Contoh Sistem Sentralisasi
1) Bagian lembaga keamanan Negara seperti TNI melindungi NKRI dari tiga titik pusat yaitu
udara, darat dan laut.
2) Bank Indonesia, yang menjadi pusat dari semua pengaturan kebijakan moneter dan juga
fiskal.
Pengertian Desentralisasi
Desentralisasi adalah penyerahan kebijakan dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah
supaya mengatur rumah tangganya sendiri, namun tidak untuk semua hal, keamanan, hukum dan
kebijakan merupakan beberapa hal yang masih terpusat namun tetap ada pendelegasian kepada
daerah. Pelimpahan wewenang tersebut menghasilkan otonomi. Otonomi itu sendiri adalah
kebebasan masyarakat yang tinggal di daerahnya itu sendiri untuk mengatur dan mengurus
kepentingannya. Kewenangan dan tanggung jawab jadi milik daerah itu sendiri, baik dari segi
implementasi kebijakan, perencanaan, dan pendanaan.
Kelebihan Asas Desentralisasi dalam praktiknya, asas desentralisasi sebagai sistem
penyelenggaraan pemerintah di daerah memiliki beberapa kelebihan seperti :
a) Memperingan manajemen pemerintah pusat
b) Mengurangi bertumpuknya pekerjaan di pusat pemerintah
c) Pemerintah daerah tak perlu menunggu instruksi dari pusat untuk menuntaskan masalah
d) Hubungan antara pemerintah pusat dengan daerah dapat meningkatkan gairah kerja
e) Efisien dalam segala hal
f) Mengurangi Birokrasi dalam arti buruk karena keputusan dapat segera dilaksanakan
Kekurangan Asas Desentralisasi diantaranya :
g) Keseimbangan dan kesesuaian antara macam-macam kepentingan daerah mudah terganggu.
h) Desentralisasi teritorial mendorong timbulnya paham kedaerahan.
i) Keputusan yang diambil memerlukan waktu yang lama karena biasanya terlalu banyak
berunding.
j) Memerlukan biaya yang besar dan sulit untuk memperoleh keseragaman dan kesederhanaan.
Contoh Asas Desentralisasi 1) Dinas Pendidikan menjadi pengatur bagaimana pola pendidikan
yang akan dijalankan.
Pengertian Dekonsentrasi
Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang administrasi dari suatu pemerintah pusat
kepada pejabat daerah. Pelimpahan wewenang hanya sebagai kewenangan administrasi
saja, untuk kewenangan politik tetap di tangan pemerintahan pusat. Jadi Dekonsentrasi bisa
dikatakan sebagai kombinasi antara sentralisasi dan desentralisasi.
Kelebihan Asas Dekonsentrasi diantaranya :
a) Secara politis, dekonsentrasi akan dapat mengurangi keluhan di daerah terhadap
kebijakan pemerintah pusat.
b) Memungkinkan terjadinya kontak secara langsung antara pemerintah dengan rakyat.
c) Kehadiran perangkat dekonsentrasi di daerah dapat mengamankan pelaksanaan
kebijakan pemerintah pusat atau nasional di bidang politik, ekonomi dan administrasi.
d) Dapat menjadi alat yang efektif untuk menjamin persatuan dan kesatuan nasional.
Kekurangan Asas Dekonsentrasi
e) Struktur pemerintahan bertambah kompleks sehingga koordinasi semakin sulit.
f) Keseimbangan dan keserasian antara bercamam – macam kepentingan daerah lebih
mudah terganggu.
g) Mendorong timbulnya fanatisme daerah.
h) Keputusan yang diambil relatif lama.
i) Biaya yang dibutuhkan besar.
Contoh Sistem Dekonsentrasi
1) Presiden melimpahkan semua wewenang ke Gubernur untuk melaksanakan ASIAN
GAMES yang akan diselenggarakan di daerahnya.
2) Pelayanan Pajak di Kantor Pajak
PEMBAHASAN SOAL 7 (E)
Istilah konstitusi berasal dari bahasa Inggris yaitu “Constitution” dan berasal dari
bahasa Belanda “constitue” dalam bahasa Latin (contitutio,constituere) dalam bahasa
Prancis yaitu “constiture” dalam bahsa Jerman “vertassung”. Dalam bahasa
Indonesia konstitusi diartikan sebagai Keseluruhan dari peraturan-peraturan baik
yang tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur secara mengikat cara suatu
pemerintahan diselenggarakan dalam suatu masyarakat suatu negara. Sedangkan
dalam ketatanegaraan RI diartikan sama dengan Undang–Undang Dasar. Perbedaan
UUD dan Konvensi, UUD yaitu keseluruhan dari peraturan-peraturan yang tertulis,
sedangkan Konvensi ialah aturan-aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam
praktik penyelenggaraan Negara meskipun tidak tertulis. Syarat-syarat suatu
konvensi dapat dinyatakan sebagai konstitusi tidak tertulis, kecuali ….
a. Tidak mengandung unsur yang melanggar pancasila
b. Dipergunakan berulang– ulang dalam penyelenggaraan Negara
c. Tidak bertentangan dengan UUD
d. Memperhatikan pelaksanaan UUD.
e. Dibuat oleh Presiden dan Lembaga Tinggi Negara lainnya
Syarat-syarat konvensi adalah :
1. Tidak bertentangan dengan UUD 1945.
2. Memperhatikan pelaksanaan UUD 1945.
3. Diakui dan dipergunakan berulang-ulang dalam praktik penyelenggaraan negara.
PEMBAHASAN SOAL 8 (D)
Sejak tahun 1966, pemerintah Orde Baru berhasil membangun suatu pemerintahan nasional
yang kuat dengan menempatkan stabilitas politik sebagai landasan untuk mempercepat
pembangunan ekonomi Indonesia. Politik yang
pada masa pemerintahan Orde Lama dijadikan panglima, digantikan dengan ekonomi
sebagai panglimanya, dan mobilisasi massa atas dasar partai secara perlahan digeser oleh
birokrasi dan politik teknokratis. Banyak prestasi dan hasil yang telah dicapai oleh
pemerintahan Orde Baru, terutama keberhasilan di bidang ekonomi yang ditopang
sepenuhnya oleh kontrol dan inisiatif program-program pembangunan dari pusat. Dalam
kerangka struktur sentralisasi kekuasaan politik dan otoritas administrasi inilah, dibentuklah
Undang-Undang No. 5 Tahun 1974 tentang Pokokpokok Pemerintahan Daerah. Mengacu
pada UU ini, Otonomi Daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban Daerah untuk
mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri sesuai dengan peraturan perundangan
yang berlaku.[4] Selanjutnya yang dimaksud dengan Daerah Otonom, selanjutnya disebut
Daerah, adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas wilayah tertentu yang
berhak, berwenang dan berkewajiban mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri
dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia, sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Undang-undang yang mengatur pemerintahan daerah adalah …
a. Undang-Undang No.21 tahun 2014
b. Undang-Undang No.12 tahun 2014
c. Undang-Undang No.32 tahun 2014
d. Undang-Undang No.23 tahun 2014
e. Undang-Undang No.22 tahun 2014
PEMBAHASAN SOAL 9 (D)
UU No. 27 Tahun 1997 tentang Mobilisasi dan Demobilisasi dan UU No. 24
Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, dalam Pasal 1 angka 1 UU
No. 27 Tahun 1997 disebutkan bahwa keadaan bahaya adalah suatu keadaan
yang dapat menimbulkan ancaman terhadap persatuan dan kesatuan bangsa
serta kelangsungan hidup bangsa dan Negara Republik Indonesia sesuai
dengan Undang-undang Keadaan Bahaya. Menurut Pasal 1 angka 19 UU No.
24 Tahun 2007, status keadaan darurat bencana adalah suatu keadaan yang
ditetapkan oleh pemerintah untuk jangka waktu tertentu atas dasar
rekomendasi badan yang diberi tugas untuk menanggulangi bencana. Hal ini
menjadi salah satu kreiteria kegentingan memaksa. Peraturan perundang-
undangan yang dibuat dalam hal ihwal kegentingan memaksa adalah …
a. Dekrit
b. Keppres
c. PP
d. Perppu
e. Perpres
Peraturan perundang-undangan yang dibuat dalam hal ihwal kegentingan
memaksa adalah Perppu.
PEMBAHASAN SOAL 10 (A)
Negara berbeda dengan bangsa. Jika bangsa merujuk pada kelompok
orang atau persekutuan hidup, sedangkan negara merujuk pada sebuah
organisasi sekelompok orang yang berada di dalamnya. Istilah negara
merupakan terjemahan dari kata bahasa Inggris, state; bahasa Belanda
dan Jerman, staat, serta bahasa Prancis, etat. Katakata tersebut diambil
dari bahasa Latin, status atau statum, yang berarti keadaan yang tegak
serta tetap atau sesuatu yang memiliki sifat-sifat yang tegak serta tetap. Di
Indonesia, istilah negara berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu nagari atau
nagara yang berarti wilayah atau penguasa. Unsur-unsur pembentuk suatu
negara adalah …
a. Rakyat, Wilayah yang permanen, Pemerintah yang berdaulat
b. Rakyat, Wilayah yang permanen, Aturan perundang-undangan
c. Pemerintahan yang berdaulat, Rakyat, Sumber kekayaan alam
d. Wilayah yang permanen, Rakyat, Pemimpin
e. Rakyat, Wilayah yang permanen, Sumber kekayaan alam
a) Rakyat
Suatu negara harus memiliki rakyat yang tetap. Rakyat merupakan unsur terpenting
dari terbentuknya negara. Rakyat menjadi pendukung utama keberadaan sebuah
negara. Hal ini karena rakyatlah yang merencanakan, mengendalikan, dan
menyelenggarakan sebuah negara. Dalam hal ini rakyat adalah semua orang yang
berada di wilayah suatu negara serta tunduk pada kekuasaan negara tersebut.
b) Wilayah
Adanya wilayah merupakan suatu keharusan bagi negara. Wilayah adalah tempat
bangsa atau rakyat suatu negara tinggal dan menetap. Wilayah yang dimaksud
dalam hal ini meliputi daratan, lautan, udara, ekstrateritorial, dan batas wilayah
negara.
c) Pemerintahan yang Berdaulat
Kedaulatan sangat diperlukan bagi sebuah negara. Tanpa kedaulatan, sebuah
negara tidak akan berdiri tegak. Negara tidak memiliki kekuasaan untuk mengatur
rakyatnya sendiri, terlebih mempertahankan diri dari negara lain. Oleh karena itu,
kedaulatan merupakan unsur penting berdirinya negara.
d) Pengakuan dari Negara Lain
Pengakuan dari negara lain diperlukan sebagai suatu pernyataan dalam hubungan
internasional. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya ancaman dari dalam
(kudeta) atau campur tangan negara lain. Selain itu, pengakuan dari negara lain
diperlukan untuk menjalin hubungan terutama dalam bidang ekonomi, politik, sosial,
budaya, dan pertahanan keamanan.
Grasi
Grasi adalah pengampunan berupa perubahan, peringanan, pengurangan, atau
penghapusan pelaksanaan pidana kepada terpidana yang diberikan oleh Presiden.
Grasi diatur di dalam Pasal 14 Ayat (1) UUD 1945 dan Undang-Undang Nomor 22
Tahun 2002 (UU Grasi). Grasi diberikan Presiden dengan memperhatikan
pertimbangan dari MA. Jika seseorang memohon grasi kepada Presiden dan
dikabulkan, maka Presiden ‘mengampuni’ perbuatan yang bersangkutan.
Kesalahan orang yang bersangkutan tetap ada, namun hukuman pidananya saja
yang dihilangkan. Contoh grasi adalah pemberian grasi oleh Presiden Jokowi
kepada mantan Ketua KPK, Antasari Azhar yang dilakukan pada tanggal 23 Januari
2017 yang lalu.
Amnesti
Amnesti dapat diartikan sebagai pengampunan atau penghapusan hukuman yang
diberikan kepala negara kepada seseorang atau sekelompok orang yang telah
melakukan tindak pidana tertentu. Amnesti diatur di dalam Pasal 14 Ayat (2) UUD
1945. Undang-Undang Darurat Nomor 11 Tahun 1954 menyatakan bahwa akibat
dari pemberian amnesti adalah semua akibat hukum pidana terhadap orang yang
diberikan amnesti dihapuskan. Dengan kata lain, sifat kesalahan dari orang yang
diberikan amnesti juga hilang. Amnesti diberikan Presiden dengan memperhatikan
pertimbangan dari DPR. Contoh amnesti adalah pemberian amnesti oleh Presiden
Soekarno kepada pihak yang terlibat pemberontakan pada masa awal-awal
Indonesia merdeka. Pemberian amnesti (dan abolisi) tersebut berdasarkan
Keputusan Presiden Nomor 449 Tahun 1961.
Abolisi
Abolisi dapat diartikan sebagai penghapusan proses hukum seseorang yang
sedang berjalan. Abolisi diberikan kepada terpidana perorangan dan diberikan
ketika proses pengadilan sedang atau baru akan berlangsung. Presiden harus
memperhatikan pertimbangan DPR dalam pemberian abolisi. Abolisi diatur di
dalam Pasal 14 Ayat (2) UUD 1945. Contoh abolisi pemberian abolisi terhadap
pihak yang terkait pemberontakan pada masa awal Indonesia merdeka melalui
Keputusan Presiden Nomor 449 Tahun 1961.
Rehabilitasi
Rehabilitasi dapat diartikan sebagai tindakan pemenuhan hak seseorang untuk
mendapatkan pemulihan haknya dalam kemampuan, kedudukan dan harkat
serta martabatnya yang diberikan pada tingkat penyidikan, penuntutan atau
peradilan karena ditangkap, ditahan, dituntut ataupun diadili tanpa alasan yang
berdasarkan undang-undang atau karena kekeliruan mengenai orangnya atau
hukum yang diterapkan. Rehabilitasi diberikan kepada terpidana yang telah
mendapatkan kepastian hukuman dan menjalani masa pidana, tetapi ternyata
kemudian dinyatakan tidak bersalah. Rehabilitasi diatur di dalam Pasal 14 Ayat
(1) UUD 1945. Presiden harus memperhatikan pertimbangan MA dalam
pemberian rehabilitasi.

Anda mungkin juga menyukai