Anda di halaman 1dari 68

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN

INFEKSI DI KAMAR BEDAH

Ns. Anthoneta Paliama, SKp


Pelatihan Dasar Perawat Bedah
Jakarta , 28 Agustus 2014
Pokok pembahasan

Pendahuluan
Definisi Surgical Site Infection ( SSI )
Faktor Risiko SSI
Kriteria SSI
Pencegahan
- Persiapan Preoperasi
- Intra Operatif
- Post Operasi
Kesimpulan
1.Peserta mengerti dan memahami
pencegahan dan pengendalian
infeksi di kamar bedah

2.Peserta mampu mengubah sikap


dalam bekerja sehingga melindungi
pasien , petugas dan lingkungan
kerja terhadap infeksi di kamar
bedah
Pencegahan Upaya-upaya kegiatan
Pengendalian yang harus dilakukan
Infeksi Nosokomial

Tj bersama Perilaku
nakes Nakes: Menurunkan Inos
Cuci tangan

Keterlibatan Penanganan
Meningkatkan
secara aktif instrumen
mutu yankes
seluruh Antimikroba
personil RS rasional

Inos rendah Indikator mutu


Pendahuluan

Pengenalan akan prinsip asepsis dari Lister tahun 1806 membuat


penurunan tajam dari infeksi luka operasi.
Florence Nightingale (1820– 1910), kebersihan lingkungan rumah sakit
termasuk kamar bedah

Pencegahan infeksi di kamar bedah menjadi penting karena ruang


khusus untuk segala tindakan invasif yang menjadi peluang terjadinya
transmisi mikroorganisme

Pengendalian infeksi di kamar bedah adalah untuk


mengidentifikasi dan mengurangi risiko penularan infeksi atau
transmisi infeksi dari pasien ke pasien atau pasien ke petugas
Pendahuluan ( cont’…)
27 juta pembedahan setiap
Di negara industri pasien paska operasi
tahun di Amerika
kom plikasi dan
mortalitas 0,2290.000
% – 0,4 %
dan 40 %SSI
pasien dan
- 60 % 8000
dapat pasien
dicegah. SSI
pada luka bersih
meninggal rata –infeksi
karena rata 2 (CDC,
% –3%
(CDC )
2008 )

Di
Ind
one
sia
10
RSU
pen
didi
kan
,
infe
ksi
nos
oko
mia
l6
-16
%
dan
SSI
2-
18
%
dari
kes
elur
uha
n
pro
sed
ur
pe
mb
eda
han
.
Infection Control and Quality Healthcare in the New
Millenium Are there lessons to be learned ?

Florence Nightingale, 1820 - 1910


Ignaz Philipp Semmelweis

Recognize
Explain
Act

Pittet D, Am J Infect Control 2005, 33:258


SSI adalah


Infeksi yang terjadi ketika
mikroorganisme dari kulit, bagian
tubuh lain atau lingkungan, masuk
kedalam insisi yang terjadi dalam
waktu 30 hari dan implant terjadi
satu tahun paska operasi yang ditandai
dengan adanya pus, inflamasi,
bengkak, nyeri dan rasa panas. (Awad et.
Al 2009 )
1. Untuk memastikan bahwa pasien
yang menjalani prosedur di dalam
ruang bedah menerima perawatan
yang aman dan efektif.
2. Untuk meminimalkan kontaminasi
oleh mikroorganisme
3. Untuk mencegah atau mengurangi
risiko terjadinya infeksi nosokomial
pada pasien, petugas dengan cara
yang Cost Effective berhubungan
dengan tindakan pembedahan
 ENDOGENOUS
 KULIT PASIEN
 MEMBRANE MUKOSA
 EXOGENOUS
 TIM BEDAH
 LINGKUNGAN
 PERALATAN, INSTRUMEN
Faktor Risiko SSI
Faktor Pasien Faktor Provider
•Usia • Komunikasi
•Status nutrisi • Pengarahan  pra-operatif
•Diabetes • Perilaku patuh aturan
•Hipertensi • Kerjasama tim
•Merokok • Pendidikan , dan pelatihan
•Obesitas mengenai keselamatan  pasien
•Adanya infeksi  pada daerah • Mencuci tangan
terselubung • Pakaian yang dikenakan
•Kolonisasi mikroorganisme • Jumlah  personil di kamar
• Penurunan daya tahan tubuh operasi
The Number One Source

Satu orang = melepaskan 4000-10,000 partikel per


menit(Berry & Kohn’s, Operating Room Technique, 11 ed., p. 252)
th

Yang dibawa lewat pernafasan kearea steril yang


menghasilkan kontaminasi pada luka contamination.
1. Pasien
2. Surgical Team
3. Ancillary Personnel
4. Sales Reps
5. Students
6. Pengunjung
VRE – all three sites contaminated
Other Sources of 24% of the time [Zachary, ICHE 2001;22:560-
564]

Contamination. . .

. . . Staff uniforms, 31% of equipment


hands & equipment surfaces sampled were
can also be a key ocntaminated
source of infectious
organisms
37% of uniforms
or protective
gowns sampled
were 63% of
contaminated workers’ gloves
sampled were
contaminated

69% of white coats became contaminated with VRE or MRSA when gowns
were not worn after examining colonized/infected patients (Boyce. 1998
SHEA abstract S74:52)
VRE or MRSA was transferred to hands after touching contaminated
white coats 27% of the time (Boyce. 1998 SHEA abstract S74:52)
More On Hand Hygiene
No artificial nails, extenders or tips -
they harbor bacteria & fungi

Natural nail length should be ¼


inch or shorter

Wear only 1 ring per hand,


avoiding excessive grooves or
facets
Efek Kerusakan Kulit Pada
Jumlah Flora di Tangan

 2x lebih banyak koloni dari :


S. hominis
S. aureus

 2X Lebih berisiko masuknya bakteri


gram negative, enterococci, Candida

Larson E. et al. AJIC 1998;26:513


Samb. Faktor ……

Faktor Preoperatif Faktor Intraoperatif


Lama rawat pre-operatif Teknik operasi
Durasi cuci tangan  hemostasis yang buruk
Antisepsis ketidakmampuan menutup
Pencukuran preoperatif “dead space”
Persiapan kulit  pre-operatif trauma  jaringan
Profilaksis antibiotik  penutupan kulit
Ventilasi ruang operasi Derajat kontaminasi luka
Sterilisasi instrumen operasi Operasi emergensi
yang inadekuat
Benda asing  pada daerah
operasi
The Sterile Field
Faktor risiko( cont’…)

• Pemasangan drainPOST
• Perpanjangan durasi
OPERASI
operasi
• Surveilans  pasca operasi
Rantai Infeksi

SUMBER MEDIA PENERIMA


PENYAKIT INFEKSI
CRITERIA FOR DEFINING A
SURGICAL
SITE INFECTION (SSI)
Superficial ●
Merupakan infeksi yang terjadi pada kurun waktu 30 hari paska operasi
dan infeksi tersebut hanya melibatkan kulit dan jaringan subkutan pada
tempat insisi .Tanda : purulen, kuman dan tanda radang

Incision SSI
Deep Insicional SSI ●
melibatkan jaringan yang lebih dalam
( ITP Dalam ) ●
( contoh, jaringan otot atau fasia ) pada tempat insisi

Tanda : purulen, dehisensi

Organ/ Space SSI ●


suatu bagian anotomi tertentu (contoh, organ atau ruang)
( ITP organ ●
pada tempat insisi yang dibuka
Tanda : cairan purulen, Kultur +, abses
dalam )
Klasifikasi luka operasi


luka operasi yang tidak terinfeksi
Luka Bersih ●


Luka biasanya tertutup
Contoh : Hernia repair, biopsi mammae 1-5,4%

Bersih ●
Luka operasi yang mana saluran pencernaan, saluran
Terkontaminasi pernafasan, traktus urinarius dan genital

Terkontaminasi ●
terbuka, baru, luka tiba-tiba

Kotor ●
Luka traumatik yang lama yang tertahan pada jaringan y
Bagaimana cara
Mencegah
dan
Mengendalikannya
Cara mencegah dan
mengendalikannya

1. Persiapan pasien
2. Petugas
3. Lingkungan
4. Peralatan
PENCEGAHAN
1.Identifikasi dan obati semua infeksi yang terlokalisir di daerah
operasi sebelum operasi elektif
2.Jangan mencukur rambut sebelum operasi kecuali mengganggu
sekitar daerah insisi operasi.
3.Jika rambut dicukur ,sedekat mungkin sebelum operasi dengan
mengggunakan clipper
4.Anjurkan pasien untuk mandi dengan cairan atiseptik pada
malam hari sebelum operasi dilaksanakan.
5.Antiseptik kulit disekitar sayatan operasi dengan cairan
antiseptic yang mengandung chlorhexidine glukonat (CHG).
Pencegahan( cont’…)
6.Kontrol tingkat glukosa darah serum secara adekuat pada
semua pasien diabetes dan selalu hindari hiperglikemi
sebelum operasi.
7.Sarankan penghentian merokok. Minimal instruksikan
pasien untuk tidak merokok kretek, tembakau, atau bentuk
konsumsi tembakau lain selama paling tidak 30 hari
sebelum operasi elektif.
8.Jangan menahan darah pasien yang di operasi untuk
mencegah infeksi luka operasi.
9.Usahakan pre operasi pasien di rumah sakit sesingkat
mungkin.
Antispesis tangan untuk tim operasi

1. Gunting kuku sampai pendek dan jangan gunakan kuku palsu(IB )


2. Lakukan cuci tangan pre-operatif minimal 2 menit dengan
menggunakan larutan antiseptik yang sesuai. Cuci tangan dan
 pergelangan tangan sampai ke siku(IB )
3. Setelah melakukan cuci tangan, pertahankan tangan pada posisi
menjauhi tubuh (siku posisi fleksi) sehingga air mengalir dari
ujung  jari menuju siku. Keringkan tangan dengan menggunakan
handuk steril, kemudian kenakan baju dan sarung tangan seril.IB )
4. Bersihkan bagian bawah kuku sebelum melakukan cuci tangan
 pertama. (Kategori rekomendasi II )
5. Jangan kenakan perhiasan di jari dan pergelangan tangan.
(Kategori II )
Samb. Petugas
Mendidik dan biasakan anggota tim bedah agar melapor
Jika mempunyai tanda dan gejala penyakit infeksi dan
segera melapor kepada petugas pelayan kesehatan
karyawan. (Kategori II)

Larangan bekerja
untuk anggota tim bedah yang memiliki
luka pada kulit,hingga infeksi sembuh
atau menerima terapi yang memadai.
Hasil Penelitian

 Studi yg melibatkan > 700 pasien,


mendapatkan bahwa koloni bakteri
menurun 9x lipat dengan 2x mandi
chlorhexidine ( Garibaldi, 1988 ).
 Chlorhexidine dianjurkan dibanding

povidone-iodine aktivitasnya lebih superior


dan memberikan keuntungan antimikroba
maksimum sesudah beberapa kali
pemakaian. ( Rabih O. et al, 2010 ).
Operating Room Nurses’ Knowledge and Practice of Sterile
Technique
 Labrague et al., J Nurs Care 2012, 1:4 http://dx.doi.org/10.4172/2167-1168.100013
 Leodoro J. Labrague1*, Dolores L. Arteche2, Begonia C. Yboa3 and Nenita F. Pacolor4

Penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan dan


ketrampilan praktek teknik steril tidak ada hubungannya
dengan usia, jenis kelamin, pengalaman klinis, dan jumlah
pelatihan yang diikuti.
Pengetahuan memiliki efek positif pada praktek teknik steril.
Pentingnya pendidikan berkelanjutan bagi perawat di ruang
operasi untuk memperbaharui perkembangan terkini dalam
pengendalian infeksi dan prinsip-prinsip teknik steril agar
menjadi semakin efisien dan efektif untuk mencegah infeksi
nosokomial
 Studi menunjukkan bahwa kepatuhan dalam
menjalankan kewaspadaan standar diantara petugas
kesehatan untuk menghindari paparan mikroorganisme
masih rendah ( Metha,et.al.,2010 )
 Faktor yang berkontribusi pada rendahnya kepatuhan :
 Kurangnya pengetahuan

 Kuranganya waktu

 Kelupaan

 Kurangnya ketrampilan

 Ketidaknyamanan dan iritasi kulit

 Kurang pelatihan ( Efstathiou,et al.,2011 )


“ TIDAK SEMUA OǨ di
OK “
PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA
YANG RASIONAL

• Pemberian profilaksis antimikroba hanya bila di


indikasikan, dan pilihlah jenis antimikroba yang paling
efektif terhadap patogen yang umum menyebabkan ILO
pada operasi jenis tersebut atau sesuai dengan
rekomendasi. (Kategori IA)

• Berikan dosis propilaksis awal melalui intravena pada saat


yang sesuai sehingga pada saat operasi dimulai konsentrasi
bakterisida pada serum dan jaringan maksimal
konsentrasinya. Pertahankan kadarnya dalam serum dan
jaringan selama berlangsungnya operasi dan maksimum
sampai beberapa jam setelah insisi ditutup. (Kategori IA)
Pastikan pemakaian APD tim bedah tepat
dan benar
Pakai Tutup kepala,
Gaun, Masker, Sarung
tangan

Segera lepas alat


pelindung diri jika tidak
diperlukan lagi

Catatan :
Tidak di komendasikan
mengalungkan masker di
leher
Perlindungan Diri (Barrier)
 Gunakan sarana
PERLINDUNGAN DIRI untuk
menghindari kontak kulit, darah
atau cairan tubuh dari pasien
o Sarung Tangan
o Masker
o Pelindung Mata
o Penutup kepala
o Gaun, sepatu, dll. ( Depkes 2003 )
Pakai masker yang menutupi seluruh
mulut dan hidung bila memasuki
kamar bedah pada saat operasi akan
mulai atau sudah selesai, atau apabila
ada alat bedah yang dibuka. Pakai
masker sepanjang operasi (IB)
Pakai topi yang menutupi seluruh
rambut kepala dan wajah waktu
masuk kamar bedah ( IB )
Jangan memakai “shoe cover” untuk
mencegah ILO ( IB )
Masks and Eye Protection

Better!
+

Best!
39
Area Steril
Anesthesia

Meliputi :
Surgeon Glove & pakaian tim bedah
 Draped/ duk untuk meja
Circulator
 Draped / duk penutup peralatan
Scrub

Ruang diatas dan diantara

peralatan dan meja


3. LINGKUNGAN
MANAJEMEN LINGKUNGAN

Pastikan lingkungan kamar benar


sudah tepat dan benar

Pertahankan tekanan udara > positif dalam


kamar bedah dibandingkan dengan koridor
dan ruangan di sekitarnya (Kategori IB)

Pertahankan minimun 15 kali pergantian udara


per jam , dengan minimun 3 di antaranya
adalah udara segar (Kategori IB)

Semua udara harus disaring, baik udara segar


maupun udara hasil resirkulasi. (Kategori I A)
Semua udara masuk harus melalui langit-langit
dan keluar melalui dekat lantai.( Kategori IB)
Saat Operasi (1)

Pintu kamar operasi harus selalu tertutup,


kecuali untuk lewat petugas dan alat
(Kategori IB)
Tidak menggunakan sterilisasi cepat untuk
alasan sebagai alternatif
Batasi jumlah personil yang masuk
keruang operasi, hanya yang perlu saja
(Kategori IB)
• Jangan menggunakan Fogging dan sinar
ultra violet di kamar bedah untuk
mencegah infeksi ILO, gunakan HEPA Filter
(Katgori IA),

45
MANAJEMEN LINGKUNGAN

 Bila tampak kotoran atau darah atau cairan


tubuh lainnya pada permukaan benda atau
peralatan, gunakan desinfektan untuk
membersihkannya sebelum operasi dimulai.
(Kategori IB)
 Tidak perlu mengadakan pembersihan khusus
atau penutupan kamar bedah setelah selesai
operasi kotor. (Kategori IB)
 Jangan menggunakan keset berserabut untuk
kamar bedah ataupun daerah sekitarnya (Kategori
IB)
MANAJEMEN LINGKUNGAN

• Pel dan keringkan lantai kamar bedah dan desinfeksi


permukaan lingkungan atau peralatan dalam kamar bedah
setelah selesai operasi terakhir setiap harinya dengan
desinfektan (Kategori II)

• Tidak ada rekomendasi mengenai desinfeksi permukaan


lingkungan atau peralatan dalam kamar bedah di antara
dua operasi bila tidak tampak adanya kotoran.

• Tidak ada rekomendasi untuk kultur lingkungan secara


rutin (dilakukan hanya untuk epidemiologi study)
Kebersihan lantai dengan
desinfektan

Pencampuran bahan
pembersih/desinfektan dan air bersih
dengan perbandingan sbb :

Perbandingan : desinfektan : air


untuk lantai dengan pengotoran berat
= 1 : 10 - 1 : 20setiap selesai operasi
Pastikan penanganan peralatan
perawatan pasien tepat dan benar

 Sterilkan semua instrumen bedah sesuai


petunjuk (Kategori II)
 Pelaksanaan sterilisasi kilat hanya untuk
instrumen yang harus segera digunakan.
Tidak melaksanakan sterilisasi kilat dengan
alasan kepraktisan, untuk menghemat
pembelian instrumen baru atau untuk
menghemat waktu (Kategori II)
 Tidak dibenarkan menggunakan instrumen
yang kemasannya basah
4. Peralatan ( Manajemen Linen
Pastikan penanganan linen
di kamar bedah tepat dan benar

 Pemisahan linen kotor terkontaminasi darah atau


cairan tubuh dengan linen kotor tidak
terkontaminasi..(Kategori II)
 Tidak menempatkan linen di lantai
 Semua linen infeksius dimasukan ke dalam
kantong dengan kode infeksius (kantong kuning)
 Linen yang terkontaminasi cairan tubuh
dibersihkan sebelum proses selanjutnya
Waktu Pembersihan
Kegiatan Periode
Pembersihan lantai Setiap pergantian pasien
dan bila terlihat kotor
Pembersihan dinding Setiap minggu dan bila
terlihat kotor
Pembersihan dinding kaca Setiap hari dan bila
terlihat kotor
Pembersihan alat –alat Setiap hari setelah
monitoring selesai operasi dan bila
terlihat kotor
Sampling Mikrobiologi

 Jangan lakukan sampling lingkungan rutin di kamar


bedah.

 Lakukan sampling Mikrobiologi di permukaan


kamar bedah dan udara hanya sebagai bagian
penelitian epidemiologis
( IB )
PENDIDIKAN DAN LATIHAN

 Pastikan tim bedah sudah mendapatkan


pelatihan tentang PPI

Berikan pendidikan dan latihan tentang


pencegahan dan penggendalian infeksi
Rumah Sakit pada setiap individu yang
bekerja di kamar bedah
SURVEILENS

Pastikan adanya surveilens di kamar bedah


Lakukan surveilens aktif:
 Infeksi luka operasi
 Penggunaan antimikroba
 Pola kuman infeksi luka operasi
 Karyawan yang tertusuk jarum
 Kepatuhan melaksanakan kewaspadaan
standar
Kebiasaan yang salah
Mengalungkan masker
Kebiasan yang salah
KEBIASAAN YANG BENAR
Berbagai Konfigurasi Kamar Bedah
Berbagai Konfigurasi Kamar Bedah

?? !!
Baik-baik
Tetes Air
ventilasi kamar tidur ? botol mondar mandir

tali rafia steril


 Setiap individu yang bertugas di
kamar bedah
 Petugas kebersihan , perawat ,dokter

individu yang ada di kamar bedah


Penutup

 Pengendalian terhadap infeksi kamar bedah akan berpengaruh secara


signifikan terhadap morbiditas, mortalitas, kualitas dan biaya rawat
kamar bedah.
 Pengetahuan yang komprehensif mengenai semua aspek pencegahan
infeksi di kamar bedah merupakan suatu KEHARUSAN bagi seluruh
staf yang bekerja di kamar bedah.
 Kemauan yang kuat untuk melaksanakan, disertai dgn disiplin dan
kontrol yang terus menerus merupakan faktor penentu keberhasilan
pelaksanaannya.
 Pemberian dan penyegaran materi pencegahan infeksi harus rutin
dilaksanakan secara berkala (1-2x/bulan)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai