Anda di halaman 1dari 20

KEMENTERIAN AGAMA RI

KANTOR KABUPATEN JEPARA

MEKANISME PENCAIRAN DANA BOS


TAHUN 2015
oleh :
AKHSAN MUHYIDDIN, SE MM
PERENCANA MUDA

INTEGRITAS  PROFESIONALISME  SINERGI  PELAYANAN  KESEMPURNAAN


HASIL REVIU BELANJA BANTUAN SOSIAL OLEH BPKP

Tidak Tepat Sasaran :


Anggaran yang direncanakan untuk membiayai kegiatan yang penerimanya tidak
memenuhi kriteria sebagaimana diatur dalam PMK 81/PMK.05/2012 tentang
Belanja Bantuan Sosial. Hal ini terjadi karena kegiatan-kegiatan tersebut tidak
dapat dimasukkan dalam Belanja Modal maupun Belanja Barang sehingga oleh
K/L dimasukkan dalam Belanja Bantuan Sosial.

Tumpang Tindih:
Anggaran yang direncanakan untuk membiayai kegiatan yang memiliki kesamaan
baik substansi maupun penerimanya diantara Eselon I pada K/L (dalam satu K/L)
yang bersangkutan atau diantara K/L yang direviu (antar K/L).

Tidak Transparan dan Tidak Akuntabel:


Anggaran yang direncanakan untuk membiayai kegiatan :
1.Rencana pelaksanaannya tidak didukung dengan Pedoman Penyaluran yang
jelas;
2.Program, Kegiatan dan Pedoman nya tidak dipublikasikan secara luas;
3.Daftar penerima dan jumlahnya tidak ditetapkan secara jelas dan diumumkan
secara terbuka.
HASIL REVIU BELANJA BANTUAN SOSIAL OLEH BPKP
(dalam Miliar Rupiah)
Tidak
No Kementerian/Lembaga Tidak Tepat Tumpang Transparan/ Total
Sasaran Tindih
Akuntabel
1 Kementerian Pertanian -
Kementerian Pendidikan & Kebud 7.274,96 57,50 7.332,46
2

3 Kementerian Kesehatan 5,00 5,00


4 Kementerian Agama 973,11 1.487,18 2.460,29
Kementerian Tenaga Kerja & 16,76 11,50 28,26
5 Trans
Kementerian Kelautan & -
6 Perikanan
Kementerian Pekerjaan Umum 25,80 25,80
7

8 Kementerian Pariwisata & Ek 49,00 49,00


Kementerian Koperasi & UKM 6,89 6,89
9

Kementerian Pemb Daerah 4,60 10,00 14,60


10 Tertinggal
Kementerian Perumahan Rakyat 36,00 36,00 72,00
11

TOTAL 8.392,14 57,50 1.544,68 9.994,32


PENCAIRAN BELANJA BANTUAN SOSIAL
(PMK No. 81/PMK.05/2012)

Bantuan uang

Rekening
Pemberi Penerima
Bantuan Bantuan
(KPA/ KPPN BO I
Bank/Pos
PPK)
Penyalur Penerima
tunai
Bantuan

Bantuan barang/jasa

Pemberi
Penyedia Penerima
Bantuan KPPN BO I Barang/ Bantuan
(KPA/PPK)
Jasa
KOMITMEN PEMERINTAH ATAS DANA BANSOS

Tindak Lanjut Kementerian Keuangan Atas


Reviu BPKP

a. Belanja Bansos yang tidak tepat sasaran dan tumpang tindih


dibatalkan/direvisi/ditunda bila belum dilaksanakan/dicairkan;
b. Belanja Bansos yang sedang/sudah dilaksanakan/dicairkan agar
ditingkatkan governance-nya dan dipersiapkan pertanggungjawaban
serta auditnya.
c. Belanja Bansos yang tidak transparan dan akuntabel, K/L agar
memperjelas dan mempublikasikan secara luas program, kegiatan,
pedoman penyaluran, serta penerima dan jumlahnya.
HASIL PEMETAAN DANA BANSOS 2014

Alokasi Dana Pada Kemenag untuk :


1. Bea Siswa Berprestasi
2. Tunjangan Guru Tidak memenuhi kriteria
3. Dana Operasional Lembaga/Adminstrasi sebagai Dana Bansos
(BOS/BOP)
4. Pengadaan Fisik

Pengadaan
Pengadaan
526XXX
526XXX Barang
Barang &
&
Jasa
Jasa

Belanja
Belanja Satker
Satker Mekanisme
Mekanisme
Barang
Barang Pusat
Pusat UP
UP
521XXX
521XXX
Klasifikasi ke Dengan
Dengan SK
SK
Jenis Belanja Penetapan
Penetapan
yang sesuai

Belanja
Belanja Satker Dengan
Dengan SK
SK
Satker
Pegawai
Pegawai Pusat Penetapan
Penetapan
Pusat
IMPLEMENTASI SURAT DIRJEN PERBENDAHARAAN NOMOR
S-8245/PB/2014
PPK BPP 5a Penerima
PA K PA BP Bantuan
KHUSUS 6 KHUSUS
5b
Pedoman Pedoman
Umum Teknis 4a

1 2 2a

3
4
3a
3b Seleksi dan
Penentuan Penyedia
B/J
SK
Penerima
Bantuan

PP SPM

SPM
MEKANISME PENCAIRAN DANA NON-BANSOS
(PMK No. 190/PMK.05/2012)

LS UP
Pejabat Perbendaharaan: Pejabat Perbendaharaan:
KPA, PPK, PPSPM KPA, PPK, BP/BPP, PPSPM
1. Pembuatan Komitmen antara PPK 1. Permintaan besaran UP untuk BP/BPP
dengan Pihak Ketiga : - Dispensasi besaran UP (Kanwil DJPB)
(Perjanjian/Surat Keputusan) - Dispensasi pembayaran dengan UP
2. Pengajuan tagihan disertai melebihi Rp 50 juta (Dirjen PB)
kontrak/kuitansi/bukti pengeluaran 2. BP/BPP membayarkan dana UP
berdasarkan SPBy yang diterbitkan
oleh PPK berdasarkan bukti
pemngeluaran/Surat Keputusan
3. Penggantian UP/Revolving setelah UP
dipergunakan minimal 50% oleh BP/
masing-masing BPP
BESARAN UP
KPA mengajukan UP kepada KPPN sebesar kebutuhan operasional
Satker dalam 1 (satu) bulan yang direncanakan dibayarkan melalui UP
Pemberian UP diberikan paling banyak:
a.   Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa
dibayarkan melalui UP sampai dengan Rp. 900.000.000 (sembilan ratus juta rupiah);

b.   Rp.100.000.000 (seratus juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan
melalui UP diatas Rp. 900.000.000 (sembilan ratus juta rupiah) sampai dengan Rp.
2.400.000.000 (dua miliar empat ratus juta rupiah);

c.  Rp.200.000.000 (dua ratus juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa
dibayarkan melalui UP diatas Rp. 2.400.000.000 (dua miliar empat ratus juta rupiah)
sampai dengan Rp.6.000.000.000 (enam miliar rupiah); atau

d.  Rp.500.000.000 (lima ratus juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa
dibayarkan melalui UP diatas Rp. 6.000.000.000 (enam miliar rupiah).

Persetujuan perubahan besaran UP dilaksanakan oleh Kepala Kantor


Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan
TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)
o KPA dapat mengajukan TUP kepada Kepala KPPN jika
sisa UP pada BP tdk cukup tersedia membiayai kegiatan
yang mendesak/ tidak dapat ditunda
o Syarat penggunaan TUP :
 Digunakan dan dipertanggungjawabkan paling lama
1 (satu) bulan sejak tgl SP2D diterbitkan
 Tidak digunakan untuk membiayai kegiatan yg harus
dilaksanakan dengan pembayaran LS
o KPA mengajukan TUP kepada Kepala KPPN (KBUN)
disertai :
 Rincian rencana penggunan TUP
 Surat yang memuat syarat penggunaan TUP
TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)
o Ka. KPPN melakukan penilaian terhadap :
 Pengeluaran pada rincian rencana penggunaan TUP
bukan merupakan pengeluaran yg harus dengan
pembayaran LS
 Ketersediaan dana dalam DIPA
 TUP sebelumnya sdh dipertanggungjawabkan
seluruhnya
 Sisa TUP telah disetor ke Kas Negara
o Dalam hal TUP sebelumnya belum
dipertanggungjawabkan seluruhnya dan/atau belum
disetor, KPPN dapat menyetujui TUP berikutnya setelah
mendapat persetujuan Kakanwil Ditjen Perbendaharaan
TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)
o Dalam hal KPA mengajukan TUP utk kebutuhan melebihi
waktu 1 (satu) bulan, Ka. KPPN dapat memberi
persetujuan dengan pertimbangan kegiatan yg akan
dilaksanakan memerlukan waktu lebih dari 1 (satu)
bulan
o Persetujuan Ka. KPPN atas TUP bisa sebagian atau
seluruhnya
o Ka. KPPN menolak permintaan TUP bila tidak memenuhi
ketentuan
o Persetujuan atau penolakan TUP disampaikan paling
lambat 1 (satu) hari kerja
o TUP harus dipertanggungjawabkan dalam waktu 1 (satu)
bulan dan dapat dilakukan secara bertahap.
TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)
o Dalam hal 1 (satu) bulan sejak SP2D TUP diterbitkan
belum dilakukan pengesahan dan pertanggungjawaban
TUP, Kepala KPPN menyampaikan surat teguran kepada
KPA
o Sisa TUP yang tidak habis digunakan harus disetor ke Kas
Negara paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah batas
waktu
o Permohonan persetujuan perpanjangan
pertanggungjawaban TUP melampaui 1 (satu) bulan
dapat diajukan KPA kepada Ka. KPPN
o Persetujuan perpanjangan diberikan dengan
pertimbangan :
 KPA hrs mempertanggungjawabkan penggunaan TUP
 Pernyataan kesanggupan KPA untuk mempertanggungjawabkan
sisa TUP tidak lebih dari 1 (satu) bulan berikutnya.
MEKANISME PEMBAYARAN OLEH BP/BPP
1. Bendahara Pengeluaran/BPP melakukan pembayaran atas UP berdasarkan
Surat Perintah Bayar (SPBy) yang dilampiri bukti2 pengeluaran yang
disetujui dan ditandatangani oleh PPK.
2. Dalam hal pembayaran yang dilakukan Bendahara Pengeluaran merupakan
uang muka kerja, SPBy dilampiri:
– rencana pelaksanaan kegiatan/pembayaran;
– rincian kebutuhan dana; dan
– batas waktu pertanggungjawaban penggunaan uang muka kerja;
3. Berdasarkan SPBy yang diterimanya, Bendahara Pengeluaran/BPP
melakukan:
– pengujian atas tagihan pada SPBy; dan
– pemungutan/pemotongan pajak/bukan pajak atas tagihan dalam SPBy
yang diajukan dan menyetorkan ke kas negara.
4. Berdasarkan rencana pelaksanaan kegiatan/ pembayaran dan rincian
kebutuhan dana, Bendahara Pengeluaran/ BPP melakukan pengujian
ketersediaan dana.
MEKANISME PEMBAYARAN OLEH BP/BPP
5. Apabila SPBy telah memenuhi persyaratan pembayaran, BP/ BPP melakukan
pembayaran, bila tidak memenuhi persyaratan maka BP/ BPP harus menolak
SPBy.
7. Penerima uang muka kerja harus mempertanggungjawabkan uang muka
kerja sesuai batas waktu berupa kuitansi.bukti pembelian yg disahkan PPK
beserta faktur pajak dan SSP serta nota/ bukti penerimaan barang/ jasa atau
dokumen pendukung lain yg disahkan PPK. Berdasarkan
pertanggungjawaban tsb, BP/ BPP melakukan pengujian bukti pengeluaran.
8. Dalam hal sampai batas waktu, penerima uang muka kerja belum
menyampaikan bukti pengeluaran, BP/ BPP menyampaikan permintaan
tertulis agar penerima uang muka kerja segera mempertanggungjawabkan
uang muka kerja ditembuskan kepada PPK
9. BPP menyampaikan SPBy beserta bukti pengeluaran kepada BP
10. BP menyampaikan bukti pengeluaran kepada PPK untuk pembuatan SPP
GUP/GUP Nihil.
IDENTIFIKASI PENGGUNAAN & PENYALURAN DANA BOS

No. Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan


1. Pengembangan  Pembelian buku/perabot Perpustakaan Pengadaan barang/jasa
Perpustakaan  Akses internet dengan nilai s.d. Rp 50 juta
 Pengembangan database perpustakaan untuk setiap penerima
 Peningkatan kapasitas Pustakawan pembayaran dapat
 Pembelian AC perpustakaan dilaksanakan melalui UP
2. Kegiatan dalam rangka Termasuk untuk konsumsi dan honor panitia dalam Pengadaan barang dengan
penerimaan peserta didik rangka penerimaan peserta didik baru. nilai s.d. Rp 50 juta untuk
baru setiap penerima pembayaran
dapat dilaksanakan melalui UP
3. Kegiatan pembelajaran Termasuk untuk honor tambahan jam mengajar,  Penerbitan SK Honor
dan ekstra kurikuler siswa transportasi, pembelian peralatan  Pengadaan barang dengan
nilai s.d. Rp 50 juta untuk
setiap penerima
pembayaran dapat
dilaksanakan melalui UP
4. Kegiatan Ulangan dan  ATK  Penerbitan SK Honor
Ujian  Honor pengawas dan koreksi hasil ujian  Pengadaan barang dengan
 Transportasi nilai s.d. Rp 50 juta untuk
setiap penerima
pembayaran dapat
dilaksanakan melalui UP
5. Pembelian bahan-bahan  ATK Pengadaan barang dengan
habis pakai  Suku cadang alat kantor nilai s.d. Rp 50 juta untuk
 Alat kebersihan setiap penerima pembayaran
dapat dilaksanakan melalui UP
IDENTIFIKASI PENGGUNAAN & PENYALURAN DANA BOS

No. Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan


6. Langganan daya dan jasa Listrik, Air, Telepon Pengadaan barang dengan nilai
Akses internet s.d. Rp 50 juta untuk setiap
Pembelian genset atau panel surya penerima pembayaran dapat
dilaksanakan melalui UP

7. Perawatan madrasah Rehab ringan tidak lebih dari Rp 10 juta Pengadaan barang dengan nilai
s.d. Rp 50 juta untuk setiap
penerima pembayaran dapat
dilaksanakan melalui UP

8. Pembayaran honorarium  Guru honorer  Penerbitan SK Honor


bulanan guru honorer dan tenaga  Pegawai administrasi (termasuk administrasi BOS  Pengadaan barang dengan
nilai s.d. Rp 50 juta untuk
kependidikan untuk MI)
setiap penerima
honorer.  Pegawai perpustakaan pembayaran dapat
 Penjaga Madrasah dilaksanakan melalui UP
 Satpam
 Pegawai kebersihan
9. Pengembangan profesi  Biaya akomodasi seminar Pengadaan barang dengan nilai
guru dan tenaga  Fotocopy s.d. Rp 50 juta untuk setiap
penerima pembayaran dapat
kependidikan  Transportasi
dilaksanakan melalui UP

10 Membantu siswa miskin  Transportasi Pengadaan barang dengan nilai


 Seragam sekolah s.d. Rp 50 juta untuk setiap
penerima pembayaran dapat
dilaksanakan melalui UP
IDENTIFIKASI PENGGUNAAN & PENYALURAN DANA BOS

No. Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan


11. Pembiayaan pengelolaan  ATK Pengadaan barang dengan nilai
BOS  Penggandaan s.d. Rp 50 juta untuk setiap
penerima pembayaran dapat
 Transportasi
dilaksanakan melalui UP

12. Pembelian perangkat  Dekstop Pengadaan barang dengan nilai


komputer  Laptop s.d. Rp 50 juta untuk setiap
penerima pembayaran dapat
 Proyektor
dilaksanakan melalui UP

13. Pembiayaan asrama dan  Pembelian kitab kuning Pengadaan barang dengan nilai
pembelian peralatan  Peralatan sholat s.d. Rp 50 juta untuk setiap
penerima pembayaran dapat
ibadah
dilaksanakan melalui UP

14. Biaya lainnya jika seluruh  Alat peraga pendidikan Pengadaan barang dengan nilai
komponen 1 s.d 13 telah  UKS s.d. Rp 50 juta untuk setiap
penerima pembayaran dapat
terpenuhi pendanaannya  Mebelair
dilaksanakan melalui UP
dari BOS
Yang Perlu Dipersiapkan
• Usulan Pejabat Pemeriksa Hasil Pekerjaan
(PPHP) masing-masing madrasah
• Pengajuan SK Guru dan Tenaga administrasi ke
PPK (Format terlampir);
• Menyusun RKAM
• Menyusun DRPP (Daftar Rencana Permintaan
Pembayaran) Tri Wulan II
• Penandatanganan MOU
• Mempersiapkan SPJ (Format terlampir)
Sekian dan terima kasih

Anda mungkin juga menyukai