Anda di halaman 1dari 9

HUKUM ACARA

PERADILAN AGAMA
Pengertian Hukum Acara
Hukum acara (hukum formil), adalah:
1. Hukum yang mengatur tentang tata cara
bagaimana ditaatinya hukum perdata
materil, oleh karena itu hukum acara
memuat tentang cara bagaimana
melaksanakan dan mempertahankan atau
menegakkan kaidah-kaidah yang termuat
dalam hukum perdata materiil.
2. Hukum yang mengatur tentang tata cara
mengajukan gugatan kepada Pengadilan ,
bagaimana pihak Tergugat
mempertahankan diri dari gugatan
Penggugat, bagaimana para Hakim
bertindak baik sebelum dan sedang
pemeriksaan dilaksanakan dan
bagaimana cara hakim memutus perkara
yang diajukan oleh para pihak serta
bagaimana cara melaksanakan putusan
tersebut sebagaimana mestinya sesuai
dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku
Hukum di tinjau dari segi
penggunaannya ada 2
1. Hukum Formil ( Hukum Acara )
2. Hukum Materiil
Pengertian
Peradilan Agama
Peradilan Agama merupakan salah satu
pelaksana kekuasaan kehakiman bagi
rakyat pencari keadilan yang beragama
Islam mengenai perkara tertentu yang
diatur dalam undang undang ini ( pasal 2
UU no 7 /1989- UU no 50/2009
Sumber Hukum
Acara Perdata PA
Pasal 54 UU No. 7/1989, terakhir UU No.
50/2009 : “ Hukum Acara yang berlaku
pada Pengadilan dalam lingkungan
Peradilan Agama adalah Hukum Acara
yang berlaku pada Pengadilan dalam
lingkungan Peradilan Umum, kecuali
yang telah diatur secara khusus dalam
undang-undang”.
 
Adapun Sumbernya al.
1. HIR(untuk Jawa dan Madura), RBg (untuk luar
jawa)
2. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1970 yang telah
diganti dg UU No. 4/2004, terahkir UU No 48 th
2009 ( Kekuasaan Kehakiman);
3. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 ( UU Perkwn
);
4. Undang-undang No. 14 Tahun 1985 yang telah
diubah dengan UU No. 5 Tahun 2004, terakhur
UU No. 3 /2009 ( MA );
 
5. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah
diubah dengan U U No. 3 Tahun 2006, terakhir UU
No. 50 tahun 2009 ( UU PA ) ;
6. PP Nomor 9 Tahun 1975;
7. R.V. ( Reglement opde Burgerlijke Rechsvordering
);
8. Inpres Nomor 1 Tahun 1991 Tentang KHI.
9. Surat Edaran Mahkamah Agung;
10. Doktrin/IlmuPengetahuan Hukum/Kitab-kitab
Fiqih. 1slam. Dan lain-lain.
Yang diatur secara khusus
al.
1. Masalah saksi tidak boleh keluarga (psl 172 RBg.)kecuali
dalam masalah perceraiain, ( psl. 22 untuk psl .19 (f) PP
9/75 dan 116 (f) KHI) dan psl 76 UU no 7/89 alsn siqoq
2. Masalah sidang terbuka untuk umum ( psl. 13 UU no.
48/2009) kecuali perceraian, tertutup untuk umum
( psl.68 ayat 2 UU no 7/89)
3. Irah-irah putusan “ Demi keadilan berdasarkan
Ketuhanan yang Maha Esa” untuk PA di tambah
Bismillahirrahanirrahim ( psl.57 UU no. 7/89, UU No.
50/2009 )

Anda mungkin juga menyukai