Anda di halaman 1dari 27

KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

ISTIRAHAT
DAN
TI D U R

Oleh :
Tri Nugroho, S.Kep. Ners
PENGERTIAN TIDUR
TIDUR
adalah

keadaaan organisme
yang teratur dan berulang dan
mudah dibalikkan yang ditandai
dengan relatif tidak bergerak
dan peningkatan besar ambang
respon terhdap stimulasi
eksternal reletif dari keadaaan
terjaga.
Tidur terdiri dari keadaan yang fisiologis, yaitu :


 Tidur dengan gerakan bola mata tidak cepat (non rapid eye
movement = NREM)
Pada keadaan ini fungsi fisiologis menurun, yaitu :
1. Kecepatan denyut jantung biasanya lebih lambat 5-10
denyut/menit
2. Respirasi lebih lambat
3. Tekanan darah cenderung lebih rendah
4. Ditemukan gerakan tubuh yang episodik
5. Aliran darah ke sebagian jaringan tubuh menurun
Tidur dengan gerakan bola mata cepat
(rapid eye movement = REM)

Tidur REM ditandai dengan tingkat aktivitas
otak dan fisiologis yang sangat aktif yang mirip
dengan keadaan terjaga, yaitu :
1. Kecepatan denyut jantung, pernapasan dan
tekanan darah meningkat
2. Pemakaian O2 meningkat
3. Paralisis hampir lengkap pada otot-otot skletal,
karena inbisi motorik
4. Pergerakan tubuh tidak terjadi selama tidur REM
“ MENURUT ROAN”
 Stadium Tidur : 1. Tidur dangkal
2. Tidur dalam

 Saat mulai tidur hingga sekitar 1s/d1,5 jam kemudian
stadium tidur dangkal berubah menjadi dalam

 Saat mencapai tidur dangkal kedua kalinya, bola mata


tampak bergerak cepat (REM sleep), ini berlangsung 15-20
menit

 Masuk lagi ke stadium yang lebih dalam (±1-2 jam)

 Tidur REM tahap ke 2, berlangsung (±15-20 menit)


Selama 7-8 jam tidur, bisa 4-5 kali tidur REM.
DATA MENGENAI TIDUR
1.
2.

Total atau tidur lama rata-rata orang dewasa 7 jam/hari
Perubahan pada heart rate, pernapasan dan fungsi Endokrin
3. Berhubungan dengan aktifitas khusus elektrik/hantaran
otak EEG
4. ±50% orang tua mengalami insomnia atau masalah tidur,
50%-75% tidak puas dengan lamanya tidur malam
5. Umumnya menggunakan hypnotik atau tranqualizer agent
untuk tidur, walaupun tidak seluruhnya untuk semua angka
kejadian yang tercatat.
6. Gangguan tidur adalah salah satu faktor untuk mengirim
usia lanjut ke perawatan di rumah
Data
mengenai…………
7. Laki-laki cendrung mempunyai data masalah tidur
lebih banyak dari pada wanita
a. 
Mendengkur lebih umum pada laki-laki
b. Mendengkur mungkin menunjukkan masalah
psikologis
c. Wanita dilaporkan lebih mangalami gangguan dalam
kualitas tidur, tapi ini menunjukkan kurang tidur
yang patologis
8. Ketidakpuasan tidur diakibatkan dari :
a. Kelelahan, inkoordinasi, irritabilitas, kecemasan
b. Gangguan dalam fungsi/pemanfaatan waktu sehari-
hari
TAHAP-TAHAP TIDUR

A. Tahap 0 : Tidur tenang
B. Tahap 1 : Transisi, mengantuk
a. Elektrik bertegang rendah, bermacam-macam pola
frekuensi EEG
b. Terhitung 7% waktu tidur
c. Mudah di bangunkan
C. Tahap 2 : benar-benar tidur
a. EEG menunjukkan ‘sleep spindless’
b. Terhitung 57% waktu tidur
c. Mudah di bangunkan
d. Tahap 3 dan 4 : “tidur dalam”
a. Dikarakteristikan dengan frekuensi yang rendah,
aktivitas amplitude EEG tinggi, NREM.

b. Mewakili periode “deepest sleep”
c. Mungkin merupakan proses penyembuhan psikologis
d. Terhitung 13% waktu tidur
e. Relaksasi otot, menurunnya suhu tubuh
“MASALAH TIDUR YANG UMUM”
A. Gangguan memulai dan mempertahankan diri :
a.
b.
Tidur apnea 
Masalah muskuluskletal
c. Masalah emosional psikologi atau psikiatri
d. Obat-obatan atau alkohol
e. Penyakit organik (mis : angina, ulkus lambung,
alkoholisme, infeksi, dimensi, nyeri yang
berhubungan dengan artritis.)
B. Gangguan tidur yang berlebihan :
a. Tidur apnea
b.
c.
Gejala moskuluskletal
Narkolepsi 
d. Obat-obatan
C. Gangguan pola tidur bangun, bangun lebih awal, tidur
larut malam
D. Faktor-faktor lain
e. Faktor lingkungan
f. Kurang nutrisi atau olahraga
g. Gangguan mimpi
PENJELASAN BEBERAPA CONTOH DARI
GANGGUAN TIDUR

A. Tidur Apnea:
1. Berhentinya aliran udara pada hidung dan mulut terjadi
± 10 detik
2. Terjadinya pengulangan episode selama tidur
3. Frekuensi apnea meningkat sesuai usia
4. Mungkin di sentral, adanya sumbatan/gabungan
5. Khususnya dapat dijumpai pada obese, laki-laki setengah
umur, wanita post menopause dan anak-anak
Gejala Utama :
a. Suara mendengkur
b. Kelebihan jam tidur
c.
d. 
Perubahan kapasitas intelektual dan kemampuan
Penurunan saturasi HbO2
e. Nocturia
f. Orthopnea
g. Depresi

B. Masalah Otot :
1. Periode Leg Movement (PLM)
a. 40% usia 65thn mengalami PLM
b. Terjadi 1-2 kali setiap malam selama 1-2 menit
c. Terjadinya pada satu atau dua kaki dengan fleksi pada jari kaki,
pinggul, pergelangan atau lutut
d. Insomnia atau kesulitan tidur malam
e. Kelebihan jam tidur sehari-hari dapat juga terjadi
Masalah
Otot…………
2. Kaki gelisah
a. Terasa seperti berlari ketika diam
b. Ketidaknyamanan pada otot

3.
c. Berkurangnya gerakan
Penanganan : - gerakan kaki 
- Analgesik

Dapat mengurangi kram kaki malam


hari
ASKEP KLIEN DENGAN GANGGUAN
TIDUR
A. Pengkajian

1. Riwayat kesehatan yang mungkin menyebabkan
ganguan tidur
a. Esophagheal refluk
b. Nyeri arthritis, angina, ischemia peripheral,
dyspnea
c. Dimensia
d. Problem/masalah emosional
e. Masalah cardiopulmonal
f. Masalah sistem urineria
Pengkajian………

2. Riwayat Tidur
a. Waktu tidur/jam tidur


b. Waktu yang dapat dibutuhkan untuk tidur
c. Waktu untuk total tidur tiap hari
d. Frekuensi & kedalaman tidur sebentar/kesadaran
sampai pagi
e. Pengobatan
f. Rutinitas sebelum jam tidur
g. Kualitas tidur, frekuensi nocturia, respirasi,
informasi dari teman tidur
3. Riwayat kesehatan
a. Intake makanan dan cairan
b. Aktifitas tiap harinya
c.

Faktor emosional & metode koping
d. Faktor lingkungan, suhu ruangan, pencahayaan
ventilasi dan pengaturan ruangan
4. Pengkajian Fungsional
e. Kemampuan melakukan ADL secara mandiri
f. Status kental yang ditunjukan untuk orientasi
g. Sosial dan interaksi
5. Pengkajian Fisik dengan Fokus pada :
h. Sistem Cardiovaskuler untuk aritmia
i. Sistem Pulmonary dyspnea
j. Sistem muskuluskletal
k. Sistem saraf
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan pemenuhan KEBUTUHAN ISTIRAHAT
(TIDUR) b/d patologi physiologi


2. Perubahan pola tidur b.d cemas dan emosi
3. Potensial inefektif fungsi sehari-hari b.d
 Perubahan pola tidur
 Gangguan tidur (istirahat)
4. Anxiety b.d ketidakmampuan memperbaiki tidur
5. Kurang pengetahuan b.d identifikasi penyebab
perubahan tidur
6. Kurangnya aktivitas berkaitan dengan tidur
C. INTEVERENSI
1. Ciptakan Lingkungan yang nyaman
a.
b.
Mengatur temperatur

Jumlah dan type overbed, kain yang bersih, terang atau
hangat
c. Penerangan
d. Kurangi bau-bauan
2. Kembangkan suatu rutinitas, sehingga menambah tidur
e. Segelas susu atau snack pada jam tidur
f. Membaca selama 15-20 menit ditempat tidur
g. Mempersiapkan diri sebelum tidur
h. Menetapkan waktu untuk tidur
i. Menjaga tempat tidur hanya untuk tidur atau aktivitas
tidur
INTEVERENSI…..

3. Relaksasi sensory sebelum tidur dengan cara memijat


kaki, menggosok punggung, mendengarkan musik

4. Mengurangi nyeri dengan cara : posisi, analgesik atau
hangat
5. Hindari waktu tidur sebentar
6. Lakukan latihan/aktivitas
7. Hindari penggunaan stimulan (ex;caffein) atau alkohol
setelah makan malam
8. Kaji peningkatan BB karena obesitas sebagai
kemungkinan penyebab
9. Hindari rutinitas yang menggunakan hypnotik
(umumnya efektif ketika diber 3-4 kali semingu & tidak
lebih dari 2 minggu)
10. Hindari waktu lama penggunaan benzodiazepines
D. EVALUASI


1. Dasar dari perubahan pola tidur
a. Penurunan/peningkatan lama waktu tidur
dimalam hari
b. Penurunan jumlah dan/atau waktu tidur
sebentar

2. Pernyataan dari pasien tentang peningkatan istirahat


3. Perubahan physiologik seperti vital sign, energi
4. Melakukan interaksi sosial, toleransi terhadap stress
dan memory
Perubahan yang terjadi pada lansia


Perubahan-perubahan dalam tidur berkaitan dengan usia
A. Sebagian terjadi obyektif dan subyektif
 Perubahan obyektif
1. Peningkatan waktu tidur
2. Total waktu tidur berubah-rubah
3. Variasi tidur berubah-ubah
4. Sering terbangun/tidur terputus-putus
5. Menurunnya effesiensi tidur
6. Meningkatnya NREM Tahap I
7. Tahap 2 berkurang sesuai usia
8. Tahap 3 dan 4 REM kualitas berkurang, tapi total waktu tidur berubah
Perubahan………

 Perubahan Subyektif
1. Peningkatan waktu tidur
2.
3.

Penurunan total waktu tidur
Variasi tidur berubah-ubah
4. Sering terbangun
5. Menurunnya effesiensi tidur
B. Kesehatan pada orang tua berbeda pada tiap jenis
kelamin
1. Laki-laki lebih banyak
2. Wanita lebih subyektif terganggu tidurnya dibanding laki-
laki
C. Implikasi perubahan pada tahap-tahap tidur
1. Peningkatan pada tahap 1 menunjukkan fragmentasi
tidur
2. 
Kurangnya tidur mungkin akibat dari gangguan fungsi
tidur
3. Kelelahan, lemahnya fungsi kognitif dan mungkin akibat
inkoordinasi
4. Halusinasi dan mimpi buruk
5. Penurunan REM yang mungkin berhubungan dengan
perubahan aliran darah & gangguan organik otak.
6. Perubahan pada tahapan EEG ditemukan dalam periode
tidur & bangun pada orang tua perubahan degenerasi
SSP.
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sebagian besar gangguan istirahat/tidur terjadi pada usia
lanjut, hal ini disebabkan karena kemunduran fisik dan
mental (terjadi secara perlahan dan bertahap). Akibat dari
kemunduran tersebut dapat mengakibatkan gangguan-
gangguan fungsi organ tubuh, seperti ; jantung, paru-paru
ginjal dan fungsi hati.
Mata, indra penciuman, ganguan sistem saraf, masalah tidur
yang dialami lansia, semuanya mengalami
penurunan/perubahan sehingga harus mendapat perhatian.
B. SARAN
1. 
penanganan dengan menyiasati keadaaan yang ada, agar
kebutuhan istirahat/tidur terpenuhi
2. Tidak dianjurkan diberikan langsung obat-obatan
tidur/penenang
3. Berikan mental support pengantar tidur
Terimakasi

h
Sampai jumpa di lain waktu dan
kesempatan dan
Semoga Anda-anda Sukses

Anda mungkin juga menyukai