HIV-AIDS
Afria watri yodelvi
1914201005
Ameyuza mega 1914201008
Alivia dafa safitri 1914201006
Annisa khairani 1914201010
Anggresya Putri M 1914201009
Amelia gustri 1914201007
Cindy claudya putri 1914201001
Cindy sonia putri 1914201011
Yeni Susanti 1914201004
Definisi HIV-AIDS
2. cara penularan
1. Oral lesi
2. Nefrologi
4. Gastrointetinal
5. Respirasi
6. Dermatologi
7. Sensorik
F. Pemeriksaan Penunjang
1.Tes untuk diagnose infeksi HIV
Menurut hidayat (2008) diagnosis HIV dapat tegakkan dengan menguji HIV. tes ini
meliputi:
a. Penilaian Elisa dan latex agglutination
b. Western blot ( positif)
c. Tes antigen P 24 (polymerase chain reaction) atau PCR
d. Kultur HIV
2.Tes untuk deteksi gangguan system imun
a. LED (normal namun perlahan-lahan akan mengalami penurunan)
b. CD4 limfosit (menurun; mengalami penurunan kemampuan untuk bereaksi terhadap
antigen)
c. Rasio CD4/CD8 limfosit (menurun)
d. Serum mikroglobulin B2 (meningkat bersamaan dengan berlanjutnya penyakit).
e. Kadar immunoglobulin (meningkat)
G. Penatalaksanaan
1. Perawatan
Menurut Hidayat (2008) perawatan pada anak yang terinfeksi HIV antara
lain:
a. Suportif dengan cara mengusahakan agar gizi cukup, hidup sehat dan
mencegah kemungkinan terjadi infeksi.
b. Menanggulangi infeksi opportunistic atau infeksi lain serta keganasan yang
ada.
c. Menghambat replikasi HIV dengan obat antivirus c.yaitu azidomitidin
(AZT)
d. Mengatasi dampak psikososial
e. Konseling pada keluarga tentang cara penularan HIV, perjalanan penyakit,
dan prosedur yang dilakukan oleh tenaga medis
f. selalu memperhatikan perlindungan universal (universal precaution)
2. Pengobatan
A. Pengkajian
Pada riwayat penyakit dahulu adanya riwayat transfusi darah ( dari orang yang terinfeksi HIV/ AIDS ). Pada
ibu atau hubungan seksual. Kemudian pada riwayat penyakit keluarga dapat dimungkinkan :
• Adanya orang tua yang terinfeksi HIV / AIDS atau penyalahgunaan obat
• Adanya riwayat ibu selama hamil terinfeksi HIV ( 50 % TERTULAR )
• Adanya penularan terjadi pada minggu ke 9 hingga minggu ke 20 dari kehamilan
• Adanya penularan pada proses melahirkan
• Terjadinya kontak darah dan bayi.
• Adanya penularan setelah lahir dapat terjadi melalui ASI
• Adanya kejanggalan pertumbuhan (failure to thrife )
B. PEMERIKSAAN FISIK
1. Pemeriksaan Mata
● Adanya cotton wool spot ( bercak katun wol ) pada retina
● Retinitis sitomegalovirus
● Khoroiditis toksoplasma
● Perivaskulitis pada retina
● Infeksi pada tepi kelopak mata.
● Mata merah, perih, gatal, berair, banyak sekret, serta berkerak
● Lesi pada retina dengan gambaran bercak / eksudat kekuningan, tunggal/ multiple
2.Pemeriksaan Mulut
● Adanya stomatitis gangrenosa
● Peridontitis
● Sarkoma kaposi pada mulut dimulai sebagai bercak merah datar kemudian menjadi biru dan
sering pada platum (Bates Barbara 1998 )
3. Pemeriksaan Telinga
● Adanya otitis media
● Adanya nyeri
● Kehilangan pendengaran
4. Sistem pernafasan
● Adanya batuk yang lama dengan atau tanpa sputum
● Sesak nafas
● Tachipnea
● Hipoksia
● Nyeri dada
● Nafas pendek waktu istirahat
● Gagal nafas
5. Pemeriksaan Sistem Pencernaan
● Berat badan menurun
● Anoreksia
● Nyeri pada saat menelan
● Kesulitan menelan
● Bercak putih kekuningan pada mukosa mulut
6. Pemeriksaan Sistem Kardiovaskular
● Suhu tubuh meningkat
● Nadi cepat, tekanan darah meningkat
● Gejala gagal jantung kongestiv sekuder akibat kardiomiopatikarena HIV