Anda di halaman 1dari 10

Resume PSAK dan Peraturan

Pajak Terkini
Oleh Kelompok 6:
1. Sinta Nuria (1221900068)
2. Richa Nor Syafitri (1221900058)
3. Sumantri (1221900084)
4. Indra Ole (1221800057)

https://www.freeppt7.com
Apa itu PSAK 73?

Secara ketentuan, PSAK 73 sewa merupakan penerapan


prinsip penyajian, pengungkapan, pengukuran, dan
pengakuan sewa. Di mana PSAK 73 bertujuan memastikan
bahwa pihak penyewa dan pesewa akan memberikan
informasi secara relevan dan menjelaskan dengan tepat
transaksi tersebut.
Selain itu adanya informasi ini memberikan suatu dasar bagi
pemakai laporan keuangan, dalam mengetahui dampak dari
transaksi sewa pada siklus akuntansi seperti posisi
keuangan, arus kas entitas, dan kinerja keuangan.
MEMAHAMI IMPLEMENTASI PSAK 73
DALAM AKUNTANSI PENYEWA

Adapun beberapa sewa dapat mensyaratkan dalam tanggal permulaan penyewa


yaitu:

1. Memperoleh pengakuan aset hak-guna dan liabilitas sewa.


2. Memperhitungkan aset hak-guna pada biaya perolehannya.

3. Memperkirakan liabilitas sewa dalam pembayaran sewa yang belum dibayar


saat tanggal permulaan, dimana sewa hanya bisa didiskontokan dengan
menggunakan suku bunga implisit pada sewa apabila suku bunga dapat
ditentukan. Namun jika suku bunga pinjaman inkremental penyewa implisit
maka sewa tersebut tidak dapat ditentukan.
APA SAJA IMPLEMENTASI PSAK 73 BAGI PERUSAHAAN?

Pada dasarnya dalam implementasi PSAK 73 sewa di perusahaan, ada hal


yang harus diperhatikan dalam penerapan tersebut yaitu:

1. Mengidentifikasi Kontrak Terdapat Sewa Maupun Tidak

2. Biaya Melekat Pada Kontrak Sewa

3. Aset Hak Guna dan Liabilitas


PSAK 30

PSAK no 30 mengatur mengenai perlakuan


transaksi untuk sewa. Dimana saat ini terutama
dijaman yang semakin berkembang orang lebih
cenderung melakukan sewa daripada membeli
karena alasan lebih praktis alasan lainnya adalah
karena sewa dirasa lebih murah jika dibandingkan
dengan melakukan pembelian suatu aset. Definisi
Sewa berdasarkan PSAK no 30 adalah suatu
2 perjanjian dimana lessor memberikan kepada lesse
hak untuk  menggunakan suatu aset selama periode
waktu yang disepakati dimana sebagai imbalannya
lesse melakukan pembayaran atau serangkaian
pembayaran kepada lessor.
4
Sewa dibagi menjadi tiga yaitu sewa operasi, sewa pembiayaan dan sewa yang tidak dapat dibatalkan dimana
pengertian untuk masing-masing sewa adalah:

  

Sewa pembiayaan adalah sewa yang mengalihkan


Sewa operasi adalah sewa selain sewa pembiayaan secara substansial seluruh resiko dan manfaat yang
serta jika sewa tidak mengalihkan secara substansial terkait dengan kepemilikan suatu aset. Hak milik
seluruh resiko dan manfaat terkait dengan pada akhirnya dapat dialihkan ataupun juga tidak
kepemilikan aset. dapat dialihkan.

Sewa yang tidak dapat dibatalkan adalah sewa yang


hanya bisa dibatalkan jika terdapat persetujuan dari lessor
serta jika lesse mengadakan perjanjian sewa baru atas aset
yang sama atau aset yang setara dengan lessor yang sama.
Perbedaan PSAK 73 dan PSAK 30

Dalam PSAK 73,


Sedangkan pada PSAK 30
Penyewa diwajibkan untuk mencatat
Perusahaan diberikan opsi untuk
seluruh sewa, baik financial lease
memilih melaksanakan pencatatan
ataupun operational lease di laporan
dengan metode financial lease ataupun
posisi keuangan penyewa, yang akan
operational lease. Dan pada umumnya
merefleksikan hak lease untuk
perusahaan banyak memilih operational
memanfaatkan suatu aset selama
lease dalam kegiatan usahanya, namun
masa manfaatnya. Di samping itu,
dengan berlakunya PSAK 73 perusahaan
penyewa juga harus mengakui liabilitas untuk
diwajibkan menggunakan finance lease.
membayar sewa.
DAMPAK PSAK 73 DAN PSAK 30

  

DAMPAK PSAK 30

DAMPAK PSAK 73 Perubahan psak 30 (R2007) yang semula masih bersifat


rule based dengan adanya program konvergensi ini
Penerapan PSAK 73 tidak memiliki dampak yang menjadi principle based, perubahan klasifikasi sewa
signifikan pada laporan laba/rugi perseroan ,kecuali dari yaitu operating lease dan finance lease. Dampak
instrument biaya bunga yang timbul akibat dari adanya perubahan ini menyebabkan
liabilitas atas asset hak guna. Dengan penerapan PSAK Perubahan perlakuan akuntansi sewa pada entitas tidak
73 , perseroan akan mencatat penambahan biaya tanggap akan perubahan ini maka akan berdampak pada
depresiasi dan biaya bunga. hasil audit entitas ,sehingga sangatlah penting setiap
entitas mulai peduli dan cepat tanggap akan dampak
konvergensi tersebut.
Sudah kita ketahui saat ini secara ketentuan perpajakan, telah ada

Peraturan peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang sewa guna usaha


yaitu KMK N0.1169 yang telah berlaku sejak 19 Januari 1991 dan masih
berlaku hingga saat ini. Dalam Pasal 2 ayat (1) KMK 1169 aktivitas sewa

Perpajakan dibedakan menjadi dua yaitu sewa-guna-usaha dengan hak opsi (finance
lease) dan sewa-guna-usaha tanpa hak opsi (operating lease), tergantung
kesepakatan perjanjian antara lesse dan lessor.
Berdasarkan ketentuan tersebut, maka akan terjadi perlakuan yang
berbeda antara komersial dan fiscal dimana secara komersial meskipun
kegiatan sewa menurut PSAK 73 yang terbaru dianggap sebagai sewa
guna usaha dengan hak opsi (finance lease), namun perlakuan pajaknya
tetap mengacu kepada sewa guna usaha tanpa hak opsi (operating
lease) , sesuai dengan penjelasan pasal 28 ayat (7) UU KUP bahwa
apabila terdapat ketentuan pajak yang mengatur maka akan mengikuti
ketentuan perpajakan.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai