Anda di halaman 1dari 20

Latar belakang

Keadaan dunia bisnis saat ini semakin kompleks, semakin kompetitif, cepat berubah
dan semakin tidak dapat diprediksi. Untuk menjadi kompetitif dan sukses, dalam
dunia bisnis perlu mengintegrasikan bisnis dan sumber daya sehingga mereka dapat
secara fleksibel beradaptasi dengan perubahan, dan kemudian beradaptasi dengan
perubahan tersebut dengan cepat dan akurat. Menurut Holland and Light, untuk
menjadi organisasi dan pasar yang lebih maju, perusahaan harus merespon pasar dan
strategi IT yang tepat.

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa kebutuhan akan aplikasi enterprise
resource planning (ERP) merupakan kebutuhan yang diperlukan oleh suatu
perusahaan untuk mengintegrasikan bisnis dan sumber dayanya. Menurut Hau dan
Kuzic (2010), keuntungan utama penerapan ERP (Enterprise Resource Planning)
adalah mengintegrasikan departemen fungsional dan aliran informasi ke dalam satu
sistem, termasuk pemasaran, keuangan, pengembangan sumber daya manusia dan
produksi.

Sistem ERP (Enterprise Resource Planning) juga memungkinkan untuk


menghubungkan semua proses bisnis dalam suatu perusahaan dari awal proses
perencanaan hingga tahap akhir setelah penjualan jasa kepada pelanggan.
Menggunakan efektivitas ERP untuk mengintegrasikan informasi yang digunakan di
berbagai bidang seperti akuntansi, manufaktur, distribusi, dan HRD ke dalam sistem
perhitungan kualitas. Ini memastikan bahwa karyawan dan manajer dapat menyimpan
dan mengunduh data yang sama di setiap tahap proses bisnis yang ada. Selain itu,
ERP memfasilitasi otomatisasi proses, membantu meningkatkan efisiensi bisnis,
meningkatkan kualitas, dan mengurangi biaya administrasi.

Ada beberapa perangkat lunak ERP open-source serta yang berbayar yang tersedia di
pasar. inoERP adalah perangkat lunak ERP open-source berbasis web. InoERP
memiliki berbagai fitur yang cocok untuk menjalankan berbagai jenis bisnis.
inoERP hadir dengan banyak modul bawaan seperti Finance, Supply Chain,
Manufacturing, Service & Support, and Human Resource. InoERP juga mendukung
ekstensi yang dapat digunakan untuk memperluas fungsionalitas ERP. InoERP
mendukung banyak perangkat yang berarti Anda dapat menggunakan perangkat lunak
pada browser desktop modern atau perangkat seluler apa pun. Aplikasi ini memiliki
arsitektur yang sangat fleksibel. Semua formulir, laporan & dokumen cukup fleksibel
untuk menambahkan segala jenis elemen baru sesuai kebutuhan bisnis. Pada makalah
ini, penulis akan membahas tentang modul aplikasi Service and Support pada InoERP.

1. Rumusan masalah

Bagaimana implementasi ERP (Enterprise Resource Planning) untuk


modul Service and Support pada InoERP

2.Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui,menganalisis dan
mendeskripsikan implementasi sistem ERP(Enterprise Resource Planning) untuk
modul Service and Support pada inoERP.

Bab 2

ERP (Enterprise Resource Planning)

ERP adalah sistem yang dirancang untuk perusahaan Manufaktur dan jasa, yang
berperan dalam mengintegrasikan dan mengotomatisasi proses bisnis yang terkait
dengan operasi, produksi, dan distribusi perusahaan. ERP sendiri berawal dari
kebutuhan bisnis sebuah perusahaan berskala enterprise dalam menjalankan seluruh
proses bisnisnya.

Keuntungan penggunaan ERP diantaranya adalah integrasi data keuangan,


standarisaasi proses operasi, standarisasi data dan informasi, penurunan inventori dan
tenaga kerja, peningkatan servis dan kontrol keuangan dan penurunan waktu yang
dibutuhkan untuk mendapatkan informasi. Ada pun departemen- departemen atau
bagian-bagian yang pada umumnya terintegrasi meliputi:

a. Pengelolaan keuangan (financial management) dalam aplikasi ERP 2016 ini


diwakili oleh modul Account Payable, Account Receivable, Fixed Asset, Cost
Management, General Ledger.

b. Pengelolaan rantai pemasokan (supply chain management) diwakili oleh modul


Purchasing.

c. Perencanaan produksi dan manufaktur (manufacturing resource planning) diwakili


oleh modul Production dan Inventory.

d. Pengelolaan sumber daya manusia (Human Resource Management) diwakili oleh


modul Human Resource.

e. Pengelolaan relasi dengan pelanggan (customer relationship management) diwakili


oleh modul Sales and Distribution.

BPMN

BPMN merupakan kependekan dari Business Process Model and Notation merupakan
presentasi grafis mengenai proses bisnis dalam model proses bisnisnya. BPMI yaitu
Business Process Management Initiative inilah yang mengembangkan  BPMN
atau Business Process Model and Notation. BPMN ini kemudian dipegang oleh
Object Management Group.
Business Process Model ini menggunakan flowchart dalam melakukan penyajiannya.
Tujuan utama dari DMPN adalah membuat standarisasi notasi dalam penyajian proses
bisnis sehingga dapat dipahami oleh semua pemangku kepentingan.

Implementasi praktis dari penerapan BPM adalah membuat Business Process


Diagram. Baik developer aplikasi ERP maupun pengguna aplikasi ERP sangat
disarankan membuat dokumentasi Business Process Diagram agar manajemen
perusahaan dapat tertata rapi karena informasi SOP (Standard Operating Procedure)
yang jelas.

UML (Unified Modelling Language)

A. Pengertian UML Menurut Sri Mulyani (2016:35) UML adalah sebuah teknik
pengembangan sistem yang menggunakan bahasa grafis sebagai alat untuk
pendokumentasian dan melakukan spesifikasi pasa sistem.

Menurut Nur Zeina Maya Sari, S.E.,MM. dan Dr. H. R. Hidayat E., S.E.,
S.IP., Ak.,M.M.,C.A., A.P. (2017;118) UML adalah sebuah “Bahasa” yang
telah standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan
mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar
untuk merancang model sebuah sistem.

Menurut Herlawati (2011:10), bahwa beberapa literature menyebutkan


bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan
delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misanya diagram
komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi
diagram interaksi.

B. Tujuan UML

 Memberikan model yang siap pakai, Bahasa permodalan visual yang


ekspresif untuk mengembangkan model dan dimengerti secara umum
 Memberikan Bahasa permodalan yang bebas dari berbagai Bahasa
pemrograman dan proses rekayasa

 Menyatukan praktek-praktek yang terdapat dalam permodelan

Diagram – diagram dalam UML

1. Use Case Diagram Menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah


sistem yang ditekankan adalah “APA” yang diperbuat sistem dan bukan
“BAGAIMANA” Lambang :
2. Activity Diagram Menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang
sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin
terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Contoh :
3. Class Diagram Sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan
sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek.
Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan
layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi). Contoh :
4. Sequence Diagram Menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar
sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang
digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atar dimensi vertikal (waktu)
dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait). Contoh :

5. Collaboration Diagram Menggambarkan interaksi antar objek seperti sequence


diagram, tetapi lebih menekankan pada peran masing-masing objek dan bukan pada
waktu penyampaian message. Setiap message memiliki sequence number, di mana
message dari level tertinggi memiliki nomor 1. Messages dari level yang sama
memiliki prefiks yang sama. Contoh :
6. Statechart Diagram Menggambarkan transisi dan perubahan keadaan (dari satu
state ke state lainnya) suatu objek pada sistem sebagai akibat dari stimuli yang
diterima. Pada umumnya statechart diagram menggambarkan class tertentu (satu class
dapat memiliki lebih dari satu statechart diagram). Contoh :

7. Component Diagram Menggambarkan struktur dan hubungan antar komponen


piranti lunak, termasuk ketergantungan (dependency) di antaranya. Contoh :

8. Deployment Diagram menggambarkan detail bagaimana komponen di-deploy


dalam infrastruktur sistem, di mana komponen akan terletak (pada mesin, server atau
piranti keras apa), bagaimana kemampuan jaringan pada lokasi tersebut, spesifikasi
server, dan hal-hal lain yang bersifat fisikal.

inoERP

InoERP adalah php open source berbasis aplikasi Enterprise Resource Planning
(ERP). ERP adalah sebuah sistem informasi yang diperuntukkan bagi perusahaan
manufaktur maupun jasa yang berperan mengintegrasikan dan mengotomatisasikan
proses bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi, produksi maupun distribusi
pada sebuah perusahaan. ERP juga merupakan perkembangan dari Manufacturing
Resource Planning (MRP) yang secara moledular dapat menangani proses
manufaktur, logistic, distribusi, persediaan (inventory), pengapalan, invoice dan
akuntansi perusahaan. Sehingga sistem ini dapat mengontrol aktivitas bisnis seperti
penjualan, pengiriman, produksi, manajemen persediaan, manajemen kualiatas dan
sumber daya manusia.
Gambar 1. Modul InoERP

Modul-modul yang terdapat pada sistem inoERP :


 Organization Structure : Flexible enterprise, legal org, business unit, inventory,
store, sub inventory & locator.
 Finance : General Ledger, Accounts Payable, Accounts Receivable, Fixed Asset.
Inventory Management : Product maintenance, ABC Analysis, Cycle count, Inventory
Transactions, Inter Org Transfers, Sub Inventory Movements.
 Sales & Distribution : Sales Order, Order Booking, Delivery management, Point Of
Sales.
 Purchasing: RFQ, Quotes, Standard & Blanket Purchases, Sourcing Rule,
Approved Supplier List.
 Human Resources: Employee directory,Leaves management, Salary & Payroll,
Approval Hierarchy.
 Planning : Forecast, MDS, MRP, Min Max, Multi-Bin Kanban.
 Asset Maintenance: Asset Tracking, Maintenance Activity, Maintenance
Schedule, Planning & Maintenance Work Order, Cost Tracking.
 eCommerce : Product, Cart, Paid Order,Auto Sales Order Creation, Payment
Method such as Paypal, COD.
 Content Management : Blogs, Forums, Website management.

IMPLEMENTASI INOERP
Implementasi sistem informasi berbasis ERP adalah suatu arsitektur software yang
memiliki tujuan untuk memfasilitasi aliran informasi diantara seluruh fungsi- fungsi
bisnis didalam batas organisasi atau perusahaan dengan pihak stakeholder
diluarperusahaan. ERP dibangun atas dasar sistem database yang terpusat dan
biasanya menggunakan platform komputansi yang umum. Sistem informasi berbasis
ERP dapat mengkonsolidasikan seluruh opersai bisnis menjadi seragam dan sistem
lingkungan perusahaan yang lebih luas.
Dalam prakteknya penerapan sistem ERP dirancang berdasarkan proses bisnis yang
dianggap best practice yaitu proses bisnis umum yang paling layak ditiru. Misal
bagaimana proses umum yang sebenarnya berlaku untuk pembelian (purchasing),
penyusunan stuk digudang dan sebagainya. Untuk mendapatkan manfaat yang
sebesar-besarnya dari sistem ERP, maka industry yang akan mengimplementasikan
ERP harus mengikuti best practice process yang berlaku. Akan tetapi. Permasalahan
mulai timbul bagi industry di Indonesia, contoh permasalahan bagaimana merubah
proses kerja yang dikehendaki oleh sistem ERP agar sesuai dengan proses kerja
perusahaan hal ini terutama dilakukan untuk modul sumber daya manusia, karena
banyak perusahaan di Indonesia memiliki peraturan dan kebijakan yang berbeda
dibandingkan dengan proses bisnis pada modul SDM yang terdapat pada sistem ERP
pada umumnya seperti SAP. Proses penyesuaian ini dikenal sebagai implementasi dan
salah satu factor yang mementukan keberhasilan implementasi sistem ERP di
perusahaan adalah proses bisnis yang telah terintegrasi didalam paket ERP merupakan
paket bisnis bestpractice yang telah teruji reabilitasnya.

A. Service contracts
Service contracts harus dikelola seprofesional mungkin. Ini difasilitasi oleh
fungsionalitas kontrak dari modul layanan yang secara khusus melakukan hal berikut:
 Membuat kutipan kontrak layanan dengan alat simulasi harga yang membantu
dalam mencapai margin kotor yang benar untuk kutipan layanan.
 Menghasilkan kontrak layanan dari berbagai templat yang dapat dikonfigurasi
yang menggabungkan jenis layanan, struktur harga, dan validitas.
 Memelihara dan bekerja dengan kontrak layanan yang mencakup pemantauan
biaya material, tenaga kerja, perjalanan, subkontrak dan help desk. Semua
aktivitas yang terkait dengan kontrak layanan dilacak dan dicatat dalam
sistem.
 Membuat cicilan kontrak yang digunakan untuk pentahapan aktivitas layanan
dan invoice progresif.
Prosedur Manajemen Kontrak: Hal ini paling baik diilustrasikan oleh diagram berikut:

b. Support Help Desk


Support Help Desk adalah komponen penting dari servis yang tepat dan
penyelesaian masalah. Modul layanan dari sistem ERP membantu organisasi untuk
merespon dengan cepat baik dalam hal pelanggan internal dan eksternal dan
mendapatkan data manajemen yang berharga yang membantu dalam mempertahankan
pelanggan serta meningkatkan operasi internal organisasi. Modul layanan biasanya
menyediakan sistem penanganan panggilan yang berguna, yang sering kali
menawarkan tautan ke otomatisasi tenaga lapangan.
Proses penanganan panggilan:
 Menyediakan Layar Telepon yang cepat untuk penanganan panggilan.
 Pemecahan masalah melewati Tahapan Berikut
a. Panggilan ditugaskan ke Pusat layanan dan teknisi dukungan.
b. Insinyur dukungan baik memecahkan panggilan
c. Atau teknisi dukungan Menetapkan ulang panggilan ke pusat layanan
atau teknisi dukungan lain.
 panggilan terpecahkan bisa
I. Diterima oleh mitra bisnis dan dapat diarsipkan
II. Menjadi Perbaikan buruk yang harus diselesaikan (ini terjadi
jika pelanggan kembali dengan masalah yang sama pada
konfigurasi dan Objek yang sama dalam jangka waktu yang
ditentukan)
Konsep ini paling baik diilustrasikan oleh diagram berikut:

c. change management
Change Managemet adalah proses mengembangkan dengan pendekatan yang
direncanakan untuk mengubah dalam sebuah organisasi. Tujuannya adalah untuk
memaksimalkan manfaat Bersama bagi semua orang yang terlibat dalam perubahan
dan untuk meminimalkan risiko kegagalan. Perubahan manajemen harus menjadi
bagian integral dari strategi perencanaan pelaksanaan keseluruhan untuk menerapkan
system ERP.
Peran manajemen proyek sangat dibutuhkan untuk mengelola pekerjaan tim dari awal
dan kerja sama seluruh tim proyek. Setiap orang pada proyek perlu memahami peran
dan tanggung jawab untuk keberhasilan proyek.

d. Document dan work Flow


Document dan work Flow adalah sistem yang digunakan untuk menangkap,
menghasilkan, melacak, mengedit, menyetujui, menyimpan, mengambil, menyimpan,
dan menghancurkan dokumen yang terkait dengan proses bisnis. Alur kerja dokumen
digital membantu organisasi mengurangi sejumlah besar dokumen yang sering
memperlambat operasi sehari-hari. Pesanan pembelian, faktur, permintaan liburan,
bukti pengiriman, pengiriman, penggajian, dokumen kendaraan, informasi rantai
pasokan, formulir klaim, asuransi, dan banyak lagi. Sebagian besar bisnis memiliki
banyak dokumen dan bagaimana dokumen dikelola memengaruhi biaya operasional,
produktivitas staf, profitabilitas, dan kepuasan pelanggan. Dokumen diteruskan dari
satu departemen ke departemen berikutnya, memerlukan persetujuan atau perubahan
di setiap pemberhentian.

e. Asset Maintenance
Asset Maintenance Pemeliharaan Aset mengacu pada aktivitas apa pun yang
dilakukan pada Aset untuk mempertahankan kinerja atau kondisinya.

ERPNext menyediakan fitur untuk melacak detail tugas pemeliharaan/kalibrasi


individu untuk aset berdasarkan tanggal, orang yang bertanggung jawab atas
pemeliharaan, dan tanggal jatuh tempo pemeliharaan di masa mendatang.
Untuk melakukan Pemeliharaan Aset di ERPBerikutnya:
1. Aktifkan 'Perlu Pemeliharaan' dari master Aset.
2. Buat Tim Pemeliharaan Aset.
3. Buat Pemeliharaan Aset.
4. Log Pemeliharaan Aset dibuat.
5. Buat Log Perbaikan Aset.
Untuk mengakses daftar Pemeliharaan Aset, buka:
1. Prasyarat
Sebelum membuat dan menggunakan Asset Maintenance, disarankan untuk
membuat terlebih dahulu sebagai berikut:
Aset dengan 'Perlu Pemeliharaan' dicentang.

2. Cara membuat Pemeliharaan Aset


Untuk setiap aset, buat catatan Pemeliharaan Aset yang mencantumkan semua
tugas pemeliharaan terkait, jenis pemeliharaan (Pemeliharaan Pencegahan atau
Kalibrasi), periodisitas, penetapan dan tanggal mulai dan akhir pemeliharaan.
Berdasarkan tanggal mulai dan periodisitas, tanggal jatuh tempo berikutnya
dihitung secara otomatis dan dibuat untuk Penerima Tugas.
a. Buka daftar Pemeliharaan Aset, klik Baru.
b. Pilih Aset.
c. Pilih Tim Pemeliharaan Aset.
d. Tambahkan Tugas Pemeliharaan di tabel.
 Atur Status Pemeliharaan apakah 'Direncanakan', 'Terlambat',
atau 'Dibatalkan'.
 Pilih periodisitas tugas yang perlu dilakukan. Tanggal jatuh
tempo berikutnya akan dihitung.
e. Menyimpan.
f. Setelah menyimpan, Anda dapat menetapkan tugas ke pengguna.
jika Item tersebut serial, Serial Number dapat dimasukkan.

3. Fitur
3.1 Tugas Pemeliharaan
 Jenis Pemeliharaan: Apakah ini kegiatan pemeliharaan 'Pencegahan'
atau 'Kalibrasi' untuk memulihkan fungsi yang akurat.
 Tanggal Mulai dan Akhir: Tetapkan tanggal mulai dan tanggal akhir
saat pemeliharaan seharusnya dimulai dan berakhir.
 Tanggal Penyelesaian Terakhir: Jika pemeliharaan tidak dilakukan
pada atau sebelum tanggal yang dijadwalkan, tanggal pemeliharaan
yang sebenarnya dapat dicatat di sini.
3.2 Pemeliharaan Aset di ToDo
Saat menetapkan pemeliharaan ke pengguna, itu akan muncul di daftar
ToDo Pengguna.
4. Topik-topik yang berkaitan
 Penyesuaian Nilai Aset
 Penyusutan Aset
 Memotong Aset

F. RFID dan Barcode

Radio frequency identification (RFID) adalah sebuah teknologi yang


menggunakan komunikasi via gelombang elektromagnetik untuk merubah data antara
terminal dengan suatu objek seperti produk barang, hewan, ataupun manusia dengan
tujuan untuk identifikasi dan penelusuran jejak melalui penggunaan suatu piranti yang
bernama RFID tag. RFID tag dapat bersifat aktif atau pasif. RFID tag yang pasif tidak
memiliki power supply sendiri, sehingga harganya pun lebih murah dibandingkan
dengan tag yang aktif. Dengan hanya berbekal induksi listrik yang ada pada antena
yang disebabkan oleh adanya pemindaian frekuensi radio yang masuk, sudah cukup
untuk memberi kekuatan yang cukup bagi RFID tag untuk mengirimkan respon balik.
Dengan tidak adanya power supply pada RFID tag yang pasif maka akan
menyebabkan semakin kecilnya ukuran dari RFID tag yang mungkin dibuat, bahkan
lebih tipis daripada selembar kertas dengan jarak jangkauan yang berbeda mulai dari
10 mm sampai dengan 6 meter. RFID tag yang aktif memiliki power supply sendiri
dan memiliki jarak jangkauan yang lebih jauh. Memori yang dimilikinya juga lebih
besar sehingga bisa menampung berbagai macam informasi di dalamnya.
RFID tag yang banyak beredar sekarang adalah RFID tag yang sifatnya pasif.

Suatu sistem RFID dapat terdiri dari beberapa komponen, seperti tag, tag


reader,  tag  programming station, circulation reader, sorting equipment, dan
tongkat inventory tag. Kegunaan dari sistem RFID ini adalah untuk mengirimkan data
dari tag yang kemudian dibaca oleh RFID reader dan kemudian diproses oleh aplikasi
computer. Data yang dipancarkan dan dikirimkan tadi bisa berisi beragam informasi,
seperti ID, informasi lokasi atau informasi lainnya.
Dalam suatu sistem RFID sederhana, suatu object dilengkapi dengan tag yang
berisi microchip yang ditanamkan di dalamnya yang berisi sebuah kode produk yang
sifatnya unik. Sebaliknya, interrogator, suatu antena yang
berisi transceiver dan decoder, memancarkan sinyal yang bisa mengaktifkan
RFID tag sehingga dia dapat membaca dan menulis data ke dalamnya. Ketika suatu
RFID tag melewati suatu zone elektromagnetis, maka dia akan mendeteksi sinyal
aktivasi yang dipancarkan oleh si reader. Reader akan men-decode data yang ada
pada tag dan kemudian data tadi akan diproses oleh komputer. Kita ambil contoh
sekarang misalnya buku-buku yang ada di perpustakaan. Pintu security bisa
mendeteksi buku-buku yang sudah dipinjam atau belum. Ketika
seorang user mengembalikan buku, security bit yang ada pada RFID tag buku
tersebut akan di-reset dan record-nya secara otomatis akan di-update.
RFID tag seringkali dianggap sebagai pengganti dari barcode. Ini disebabkan karena
RFID memiliki berbagai macam keuntungan dibandingkan dengan
penggunaan barcode. RFID mungkin tidak akan seluruhnya mengganti
teknologi barcode, dikarenakan faktor harga, tetapi dalam beberapa kasus nantinya
penggunaan RFID akan sangat berguna. Keunikan yang dimilikinya adalah bisa
dilacak dari suatu lokasi ke lokasi yang lainnya. Hal ini dapat membantu perusahaan
untuk melawan aksi pencurian dan bentuk-bentuk product loss yang lainnya. RFID
juga sudah diajukan untuk penggunaan pada point-of-sale yang menggantikan kasir
dengan suatu mesin otomatis tanpa harus melakukan barcode scanning. Hal ini tetapi
harus dibarengi dengan turunnya harga RFID tag agar bisa digunakan secara luas di
masyarakat.
Dan Menurut Malik (2010, p1), dikemukakan bahwa Barcode secara harafiah berarti
kode berbentuk garus dimana masing – masing ketebalan setiap garis berbeda sesuai
dengan isi kodenya, kode tersebut mewakili data atau informasi tertentu biasanya
jenis harga barang seperti makanan dan buku.

Daftar Pustaka

https://www.proweb.co.id/erp/article/sia/bpmn/
https://itkampus.com/pengertian-uml/
https://www.academia.edu/31028385/
ANALISIS_DAN_PERANCANGAN_SISTEM_INOERP
https://www.managementstudyguide.com/service-planning-warranties-contracts.htm
https://www.document-logistix.com/workflow-management/digital-workflows/
document-workflow.html#:~:text=Document%20workflow%20management%20is
%20a,day%2Dto%2Dday%20operations
https://docs.erpnext.com/docs/v13/user/manual/en/asset/asset-maintenance
https://sis.binus.ac.id/2014/04/12/radio-frequency-identification-rfid/

Anda mungkin juga menyukai