Anda di halaman 1dari 5

Bussiness Process Modelling

Pada perusahaan besar, sebuah software tidak hanya terdiri dari modul modul, tetapi harus terstruktur
dengan baik dan jelas. Struktur yang baik dan jelas memudahkan dalam

 pemeliharaan
 penambahan fitur

Oleh karena itu perlu diakukan analisis dan pemodelan proses bisnis yang mendalam sebelum proses
koding program. Hal ini sangat penting pada software dalam skala besar. Dengan model tersebut dapat
dipastikan bahwa software telah memnuhi kebituhan fungsionalitas nya serta no fungsionalitasnya.

ada beberapa pendekatan untuk melakukan pemodelan proses bisnis, yaitu

1. BPML (Business Process Modeling Language)


BPML adalah metalanguage untuk pemodean proses bisnis
Bahasa ini menyediakan model untuk menggambarkan proses bisnis dan entitas pendukungnya.
BPML mendifinisikan model forma untuk menggambarkan proses . BPML mendukung semua
aspek dalam proses bisnis seperti aktifitas bisnis dengan berbagai tingkat kompleksitas,
transaksi dan kompensasinya, managemen data, proses yang berjalan parallel, dllaspek The
language provides a model for expressing business processes and supporting entities. BPML juga
menyediakan grammar dalam bentuk XML, sehingga dapat digunakan diberbagai perangkat
pemodelan

komponen BPML
 activity
activity dalam BPML adalah komponen yang menjalankan fungsi tertentu. complexy
activity adalah activity yang terdiri dari activity lain, dan mengatur eksekusi antar
activity. Berikut ini adaah syntax activity dalam bpml

simple activity terdiri dari beberapa jenis yaitu

complex activity terdiri dari beberapa tipe yaitu


 process
proses adalah contoh compex activity. proses terdiri dari beberapa activfity mengatur
sendiri alur eksekusinya. proses dapat dilihat sebagai activity dalam ukuran yang lebih
besar.
proses yang tidak bergantung pada proses lain disebut top level process, sedangkan
proses yang berada di proses lain disebut nested process.
exception process adalah proses untuk menangani kejadian khusus( pengecuaian ) yang
dapat mengehntikan aktifitas dalam proses tertentu.compensation process adalah
proses yang menyediakan kompensasi logis untuk proses induknya.

Business Process Modeling Notation


tujuan bmpn adalah untuk menyediakan notasi grafis yang dapat dimenegerti oleh baik
oeh analis bisnis maupun pengembang software, tujuan lain dari BPMN adalah untuk
memvisuaisasikan Bahasa XM yang didesain utnuk mengeksekusi proses bisnis,
contohnya BPEL4WS.
Lingkup BPMN dibatasi hanya untuk pemodelan yang dapat diapikasikan pada proses
bisnis, sehingga struktur organisasi dan model data tidak termasuk dalam BPMN
ada 3 tipe submodel dalam bpmn yaitu
Private (internal) business processes proses yang bersifat internal dan spesifik untuk
organisasi terturn
Abstract (public) processes  proses yang menggambarkan interaksi antara proses
provat dengan proses lain
◾ Collaboration (global) processes proses yang menggambarkan interaksi antara 2
atau lebih entitas bisnis

dari 3 submodel tersebut dapat dibuat banyak diagram bpmn seperti tampa dibawah ini
pemetaan bpmn
bpmn dapat dipetakan seperti berikut
 private business process dipetakan menjadi BPEL4WS
 abstract business process dipetakan menajdi web services
 Collaboration mode dipetakan menjadi BPSS, rosetta dll
sebuah bpmn dapat digambarkan dari sudut pandang 2 aktor seperti gambar dibawah
ini

BPQL
BPQL mendefiniskan standart antarmuka untuk Business Process Management Systems
(BPMSs). BPQL digunakan administrator untuk mengeola BPMS dan analisi bisnis untuk
melakukan query terhadap proses bisnis yang dieksekusi .

UML
UML adalah Bahasa pemodelan yang paling banyak digunakan, UML digunakan untuk
memodelkan business process, application structure, application behavior, data
structure, and architecture.

UML versi terbaru adalah uml 2.0 yang terdiri dari 4 dokumen terpisah yaitu
 UML 2.0: Infrastructure, sebagai dasar arsitektur UML. berisi kelas dasar untuk
membangun UML
 UML 2.0: Superstructure, berisi diagram struktural, behavioral dan intercactions
diagram
 The UML 2.0 OCL, berisi penjelasan tentang object constraint language yang
digunakan untuk memberi invariants, pre condition dan post condition pada
diagram UML
 The UML 2.0 Diagram Interchange, berisi spesifikasi untuk mengembangankan
UML berdasar metamodel UML

UM terdiri dari 12 diagram yang terbagi daam 3 kategori yaitu


◾ Structural Diagrams , contohnya Class Diagram, Object Diagram, Component Diagram,
and Deployment Diagram.
Behavior Diagrams, contohnya Use Case Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram,
Collaboration Diagram, and Statechart Diagram.
◾ Model Management Diagrams ,contohnya Packages, Subsystems, and Models.

Model Driven Architecture (MDA) adalah sebuah pendekatan pengembangan perangkat


lunak yang dlkembangkan oleh Object Management Group untuk mendukung portabilitas
dan fleksibilitas dalam pengembangan. Konsep utama MDA adalah proses pengembangan
yang dikendalikan oleh model dan fleksibilitas transformasi antar model sehingga sebuah
model dapat dirancang dan diterapkan untuk berbagai platform tanpa harus melakukan
perubahan yang signifikan pada model utamanya. MDA menyajikan 3 komponen model
utama yaitu Computational Independent Model (CIM) yang mewakili proses bisnis,
kebutuhan sistem dan kondisi lingkungan dimana sistem akan diterapkan. Platform
Independent Model (PIM) yang merupakan model spesifikasi sistem yang tidak bergantung
pada platform tertentu, dan Platform Spesific Model (PSM) yang merupakan spesifikasi
model berdasarkan spesifikasi platform tertentu. Perbedaan utama an tara pendekatan MDA
dengan pendekatan yang lain adalah bahwa satu PIM dapat saja ditransformasi menjadi
beberapa PSM dan setlap CIM, PIM dan PSM harus dapat ditelusuri keterkaitan elemen-
elemennya dan perubahan perubahannya[8]. Proses transformasi ini juga harus disertai dengan
alat bantu (tools) yang dapat mengotomatisasi proses tersebut dan menjaga kesinambungan
model.
Tujuan utama MDA adalah portability, interoperability dan reusability melalui pemisahan
focus pada arsitektur.
1. Impelemntasi insfastruktur baru lebih mudah diintergrasikan dan mendukung
dengan desain yang ada.
2. Portability: fungsionalitas dapat dipindahkan dengan mudah
3. Lingkungan operasi dan platform ditentukan oleh kebutuhan bisnis
4. Productivity and time-to-market
5. Quality: mengingkatkan konsistensi dan reliability
6. Lebih mudah dalam perawatan
7. Testing and simulation: model dapat langsung divalidasi dengan requirement
begitu juga diuji dengan berbagai infrastruktur. Dapat mensimulasikan berbagai
perliaku sistem yang tengah diuji.
8. Return on investment

Anda mungkin juga menyukai