Anda di halaman 1dari 15

TUGAS KELOMPOK

PENDIDIKAN
DASAR PANCASILA
KELOMPOK 1

SYAHRI WA
L PUT NDI
HE
RA IDH MARZALI
NG
AM RO FAD KY
Hal² pkok pancasila yang perlu di tanamkan
agar berguna bagi masadepan
  Ketahanan ideologi Pancasila kembali diuji ketika dunia masuk pada era globalisasi di mana banyaknya ideologi alternatif
merasuki ke dalam segenap sendi-sendi bangsa melalui media informasi yang dapat dijangkau oleh seluruh anak bangsa,” kata
Deputi Bidang Pengkajian Strategik Prof. Dr. Ir. Reni Mayerni.

Dari sila pertama, nilai² yang kita dapatkan adalah semua penduduk indonesia harus mempunyai agama dan mengajarkan
kita untuk menghargai perbedaan beragama supaya kedepannya indonesia tetap kokoh dalam persatuan dan kesatuan
bangsa.

  Dari sila kedua juga kita di ajarkan untuk saling tolong menolong dan sopan santun dalam bermasyarakat yang bertujuan
untuk menjaga kesatuan dan persatuan kita di dalam negeri mau pun luar negeri agar kedepannya kita menjadi bangsa
yang di segani dan di hormati.

Dari sila ke tiga kita di ajarkan untuk tetap menjaga persatuan indonesia agar bangsa ini tetap bisa tumbuh dan semakin
maju dalam segala hal
Dari sila ke empat kita di ajarkan untuk tetap mementingkan kepentingan umum yang bermanfaat bagi banyak
orang, mengambil keputusan dengan musyawarah atau demokrasi . Selain itu kita di ajarkan agar menjadi
pemimpin yang bijaksana pemimpin yang bertanggung jawab kepada rakyatnya , hal ini akan sangat berguna bagi
masa depan bangsa dan negara serta untuk pertumbuhan perekonomian untuk kemakmuran seluruh warga negara.
 
 
Dari sila kelima kita juga di ajarkan untuk menjadi adil dan memberikan keadilan baik iti bagi diri sendiri
maupun orang lain. Dengan hal ini kita akan menjadi pribadi yang akan berguna bagi bangsa dan negara, tidak
perlu kita harus jadi pejabat dahulu baru melakukan ke adilan, kita bisa melakukannya mulai dari diri sendiri
kemudia untuk orang lain.
Makna dan hakikat pancasila sebagai
dasar negara dan tantangan pancasila
sebagai dasar negara
Makna dan hakikat dasar negara yaitu dasar negara adalah pondasi, pedoman, pegangan atau
falsafah negara. Dasar negara hakikatnya adalah sumber dari segala sumber hukum suatu negara.
Dasar negara menjadi landasan hidup atau petunjuk dalam menjalankan suatu negara.
Pancasila sebagai ideologi negara artinya seluruh warga negara Indonesia menjadikan pancasila
sebagai dasar sistem kenegaraan. Nilai-nilai yang ada pada setiap butir pancasila harus dijadikan
sebagai pedoman dasar dalam melangsungkan kehidupan bernegara. Selain itu, pancasila sebagai
ideologi negara juga bermakna menjadikan pancasila sebagai cita-cita atau visi. Hal ini tentunya
berlaku untuk pemerintah dan seluruh warga negara. Pada hakikatnya pancasila sebagai ideologi
negara.
Tantangan pancasila di masa globalisasi sekarang ini seperti masuknya budaya- budaya dari luar yang mengakibatkan masyarakat indonesia
lupa jati diri bangsa dan dapat merusak ideologi bangsa, ini semua di sebabkan karna mudahnya mendapatkan informasi . Maka pancasila
di harapkan hadir untuk menjadi filter agar ideologi dan identitas bangsa tidak terkikis oleh budaya luar.
Peran mahasiswa dalam merefleksikan
pancasila sebagai dasar negara dan
tujuan
Sebagai seoranghidupnya
mahasiswa yang memiliki peran sebagai 'Agent Of Change' dan 'Social Control'
Mahasiswa harus dapat menerapkan dan menjalankan Pancasila sebagai pedoman hidup di dalam
masyarakat dan kehidupan akademik, mahasiswa juga diharapkan tetap terus menempa dirinya
menjadi pribadi-pribadi yang memiliki kematangan intelektual, kreatif,percaya diri, inovatif, dan
memiliki kesetiakawanan sosial dan semangat pengabdian terhadap masyarakat, bangsa dan
negara yang tinggi.
 

Adapun peran yang dapat di lakukan mahasiswa dalam menerapkan pancasila dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa,dan
bernegara adalah sebagai berikut:

Mewariskan nilai-nilai ideal pancasila kepada generasi muda di bawahnya.


Membekali diri dengan pendidikan yang berlandaskan Pancasila
. Memperkuat jati diri sebagai sebuah Bangsa.
Penguatan nilai etik dan nasionalisme generasi muda.
Pengambil peran dalam pengentasan dalam kemiskinan dan pendidikan.
Mahasiswa merupakan pelopor terbesar dalam perubahan sistem ketatanegaraan di Indonesia, dan oleh
karena itu saat ini mahasiswa di harapkan dapat menjalankan pancasila yang telah menjadi pedoman
hidup bangsa Indonesia dan kembali menegakkan hal yang telah menyimpang dari pancasila, adapun
untuk dapat berperan aktif dalam melaksanakan pancasila sebagai ideology bangsa, mahasiswa harus
terlebih dahulu dapat menerapkan pancasila di dalam kehidupan yang bermasyarakat dan di kehidupan
akademik
Inflementasi pancasila sebagai dasar negara
dalam kehidupan bermasyarakat
Menurut saya implementasi Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat kini belum sepenuhnya terwujud dan belum terlaksana dengan
baik,banyak sila-sila yang belum benar-benar terlaksanakan.
Seperti pada sila yang pertama, ketuhanan yang maha esa,ialah Masi ada beberapa bermasyarakat yang menyembah berhala,yang dimana ini
memberikan untung kepada mereka,seperti kekayaan, kesenangan.
Sila yang kedua juga Masi belum bisa terwujud di kalangan masyarakat rendah,dimana masyarakat miskin semakin miskin ,dan keadilan yang
belom tertegakkan.Sila ketiga,yang berisikan tentang persatuan Indonesia,di masyarakat atau di negara ini masih kurang dalam persatuan,di
mana hal itu adalah pertentangan,perdebatan,tauran di kalangan anak muda,dan permusuhan satu dengan yang satu. Sila ke empat kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
Pada sila kelima juga kerat sekali belom terjadi dalam kehidupan bermasyarakat,dimana kalangan bawah semakin rendah Drajat nya,di
karenakan banyak tokoh-tokoh yang mengambil hak masyarakat rendah,seperti korupsi dan lain nya.
 
Sejarah pembentukan pancasila
sebagai dasar negara
Pidato Soekarno berjudul Pancasila pada sidang BPUPKI pertama tanggal 1 Juni 1945 menjadi cikal bakal lahirnya Pancasila sebagai dasar
negara.Setelah melalui sejarah panjang dengan berbagai perdebatan dan musyawarah, Pancasila ditetapkan sebagai dasar negara Indonesia.
Kini, setiap 1 Juni diperingati sebagai Hari Lahirnya Pancasila,oleh Inggra Parandaru

Senin, 31 Mei 2021 10:51:30 WIB Senin, 31 Mei 2021 17:28:10 WIB
Bagikan rapat PPKI
Rapat panitia persiapan kemerdekaan Indonesia bertempat di Pejambon Jakarta (Bulan Juni 1945).
Fakta Singkat: BPUPKI
>Dibentuk: 1 Maret 1945
> Masa Akhir Tugas: 7 Agustus 1945
> Ketua: dr. Radjiman Wedyodiningrat
> Jumlah Anggota: 1 Ketua, 2 wakil ketua, 60 Anggota, dan 6 anggota tambahan.

PPKI
Dibentuk: 7 Agustus 1945
Masa Akhir Tugas: 29 Agustus 1945
Jumlah Anggota: 21 anggota dan 6 anggota tambahan
Hari Lahir Pancasila yang diperingati setiap 1 Juni merupakan momen bersejarah dalam perjalanan bangsa Indonesia. Pancasila identik
dengan gagasan Soekarno yang diungkapkan dalam sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI)
pada 1 Juni 1945. Soekarno ingin menyatakan kepada peserta BPUPKI perlunya bangsa ini memiliki dasar negara sebagai pedoman. Lima
prinsip dari Soekarno akhirnya dikaji ulang oleh peserta dan akhirnya disetujui. Sampai sekarang, momen bersejarah ini terus diperingati
setiap tahunnya sebagai bagian dari kesadaran masyarakat Indonesia akan perumusan awal dasar negara.

Istilah Pancasila sebenarnya telah dikenal sejak zaman Majapahit sebagaimana tertulis dalam buku NegaraKertagama karangan Mpu
Prapanca dan buku Sutasoma karangan Mpu Tantular yang berarti berbatu sendi yang lima atau pelaksanaan kesusilaan yang lima. Dalam
bahasa sanskerta Pancasila berasal dari dua kata, yaitu “Panca” yang berarti lima dan “Sila” yang berarti dasar atau asas.

Sesuai dengan Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea keempat, Pancasila merupakan dasar negara Republik Indonesia yang terdiri
dari lima sila atau lima asas. Sebagai dasar negara, Pancasila menjadi suatu pondasi atau dasar bagi berdirinya Negara Kesatuan republik
Indonesia dan menjadi pedoman dalam kehidupan bernegara.

Berikut peristiwa yang terjadi hingga ditetapkannya Pancasila sebagai dasar negara dan 1 Juni sebagai Hari lahirnya Pancasila.
Singapura yang membawahi Tentara Ke-25 dan Tentara Ke-16) dan Letnan Jenderal Nagano (Panglima Tentara Ke-16 yang baru). Upacara juga
diisi dengan pengibaran bendera Hinomaru oleh Mr. AG. Pringgodigdo yang disusul dengan pengibaran bendera Merah Putih oleh Toyohito
Masuda.
Sidang pertama BPUPKI diselenggarakan untuk membahas Undang-Undang Dasar (UUD) dan persoalan mendasar .
 
22 Juni 1945
Pukul 10.00 WIB: Panitia delapan mengadakan rapat di gedung Kantor Besar Jawa Hokokai, Lapangan Banteng untuk membahas rancangan
pembukaan (preambule) Undang-Undang Dasar (UUD), mengelompokkan usulan anggota, dan menyepakati pembentukan panitia sembilan
untuk menyusun rumusan dasar negara. Anggota panitia Sembilan diantaranya Soekarno, Mohammad Hatta, Mohammad Yamin, Ahmad
Soebardjo, A.A. Maramis, Abdul Kahar Muzakir, K.H. Wahid Hasyim, H. Agus Salim, dan Abikoesno Tjokrosoejoso.

Pukul 20.00 WIB: Panitia Sembilan mengadakan pertemuan di rumah Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur, Jakarta. Pertemuan tersebut
menghasilkan rumusan pembukaan Undang-Undang Dasar yang dikenal dengan Piagam Jakarta (Jakarta Charter) yang didalamnya termuat
rumusan kolektif dasar negara Indonesia Merdeka, yaitu:

Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya.


Kemanusiaan yang adil dan beradab;
Persatuan Indonesia;
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan;
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
MASA PERSIDANGAN KEDUA BPUPKI

10 Juli 1945
Sidang kedua BPUPKI diselenggarakan. Ir. Soekarno menyampaikan laporan hasil kerja selama masa reses. Sidang ini membahas
bentuk negara bagi Indonesia merdeka dan perumusan terakhir draft dasar negara. Melalui sistem voting yang diikuti oleh 64 peserta,
55 peserta memilih bentuk negara republik, 6 peserta memilih bentuk kerajaan, 2 peserta memilih bentuk lain, dan 1 peserta tidak
memilih. Sesuai hasil voting, sidang ini menghasilkan keputusan bentuk negara republik bagi Indonesia merdeka.

11 Juli 1945
Diadakan sidang hari kedua. Pada sidang ini, J. Latuharhary menyampaikan keberatannya terhadap sila pertama “Ketuhanan dengan
kewajiban menjalankan Syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya” karena berakibat besar terhadap pemeluk agama lain.
Dibentuk panitia kecil perancang Undang-Undang Dasar yang diketuai oleh Prof. Dr. Mr. Soepomo yang bertugas untuk merancang
Undang-Undang Dasar dengan memperhatikan pendapat dari rapat besar dan kecil.

13 Juli 1945
Prof. Dr. Mr. Soepomo menyampaikan hasil kerjanya.
Hasil kerja panitia kecil yang diketuai Prof. Dr. Mr. Soepomo disempurnakan bahasanya oleh sebuah “Panitia Penghalus Bahasa”
yang terdiri dari Hoesein Djajadiningrat, Agus Salim, dan Prof. Dr. Mr Soepomo.

14 Juli 1945
Rapat membicarakan hasil Panitia Perancang Undang-Undang Dasar, yakni pernyataan Indonesia merdeka, pembukaan undang-
undang dasar, serta batang tubuh undang-undang dasar.
15 juli 1945
Melanjutkan pembahasan rancangan Undang-Undang Dasar. Hingga akhir sidang, tidak dihasilkan suatu
keputusan.

16 juli 1945
Rapat menghasilkan kesepakatan untuk menerima rancangan Undang-Undang Dasar yang didalamnya
termuat rumusan dasar negara Indonesia Merdeka.

7 Agustus 1945
BPUPKI dianggap bubar dan diganti dengan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) atau
Dokuritsu Junbi Inkai. Soekarno ditunjuk menjadi ketua PPKI dengan wakil Mohammad Hatta, dan Mr.
Ahmad Subardjo menjadi penasihat khusus. Anggota PPKI dipilih langsung oleh Jenderal Besar Terauci
yang menjadi penguasa tertinggi di seluruh Asia Tenggara.
MASA PROKLAMASI KEMERDEKAAN

17 Agustus 1945
Pukul 10.00 WIB: Upacara proklamasi kemerdekaan RI di rumah Soekarno Jalan Pegangsang Timur, No. 56 Jakarta.

Sore hari, Drs. Mohammad Hatta mengetahui adanya keberatan pemeluk agama lain di wilayah Indonesia Timur terhadap sila
pertama dasar negara yang termuat dalam rancangan pembukaan Undang-Undang Dasar, “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan
syariat islam bagi pemeluk-pemeluknya” dari seorang perwira Kaigun (angkatan laut Jepang).

MASA SIDANG PPKI

18 Agustus 1945
Sidang pertama PPKI di bekas gedung Volksraad, Pejambon, Jakarta Pusat.
Sebelum sidang dimulai, Soekarno-Hatta meminta Ki Bagus Hadikusumo, K.H. Wahid Hasyim, Mr. Kasman Singodimedjo, dan Mr. Teuku
Mohammad Hassan untuk membahas kalimat “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluk-pemeluknya”
Akhirnya dicapai kesepakatan mengganti kalimat tersebut dengan “Ketuhanan Yang Maha Esa”.

Pukul 11.30 WIB:


Sidang PPKI dibuka dengan dihadiri 27 anggota. Sidang ini menetapkan Piagam Jakarta sebagai pembukaan UUD 1945 yang
didalamnya termuat Pancasila sebagai dasar negara dengan rumusan yang disepakati, yaitu:

Ketuhanan yang Maha Esa


Kemanusiaan yang adil dan beradab
Persatuan Indonesia
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebjaksanan dalam permusyawaratan perwakilan
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
 
MASA INDONESIA MERDEKA 1964

Presiden Soekarno menuntut diadakannya acara peringatan hari lahirnya Pancasila, karena beberapa orang mulai menyelewengkan
Pancasila.

1 Juni:
Untuk pertama kalinya, diadakan upacara di Istana Merdeka untuk memperingati hari lahirnya Pancasila.
11 Agustus 2020
Pidato Peringatan HUT RI dari Soekarno sampai Jokowi Setiap Presiden, dari Soekarno sampai Jokowi punya visi dan gaya masing-
masing dalam menyampaikan pidato pada.
.
TERIMAUNIVERSITAS SARI MUTIARA

D3 TEKNOLOGI ELEKTROMEDIK

KASIH.
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai