UNILATERAL
• Tidak terdiagnosa hingga dewasa
• Pasien merasa salah satu hidung tersumbat dan
ada cairan keluar dari salah satu lubang hidung
BILATERAL
• Terdiagnosa sejak baru lahir
• Hipoksia siklik
• Bayi sulit menyusu
Pemeriksaan fisik:
• Melakukan pemeriksaan hidung menggunakan otoskop
• Melihat pasase udara
• Memasukan kateter dari hidung ke faring
• Meneteskan methylene blue dari hidung dan tidak mengalir ke faring
“CHARGE” yaitu :
Pemeriksaan penunjang: Coloboma of eyes, Heart disease, Atresia,
• Xray lateral view mental Retardation, Genital hypoplasia, Ear
anomalies or deafness
• CT scan
Terapi:
• Intubasi Endotrakeal / Trakeostomi
• Koreksi atresia (Rekanalisasi) menggunakan pendekatan transnasal,
nasoendoskopi, dan transpalatal
Kista Dermoid Nasal
Kista dermoid nasal terjadi akibat adanya kelainan pada dasar tengkorak anterior
serta mengandung elemen ektodermal dan mesodermal yang mengandung kelenjar
keringat, dan kelenjar sebasea, dan folikel rambut
Manifestasi Klinis :
Hidung merah, bengkak dan terdapat
nyeri tekan
Tatalaksana:
Antibiotik sistemik dan analgesickdan
hot fermentation
Furunkulosis Nasal
Infeksi akut pada folikel rambut atau glandula sebasea pada vestibulum nasi akibat
Staphylococcus aureus
Faktor predisposisi: Trauma akibat mencabut rambut hidung (vibrissae)
Gambaran klinis: Hidung sangat nyeri, kemerahan, bengkak pada vestibulum nasal dan
columella.
Tatalaksana:
Kompres hangat
Analgetik
Antibiotik topikal dan sistemik
Tidak boleh memencet furunkel karena dapat menyebabkan penyebaran infeksi
Jika fluktuasi (+): Insisi dan drainase
Vestibulitis Nasal
Vestibulitis Nasal adalah infeksi pada kulit / dermatitis difus yang disebabkan oleh
Staphylococcus aureus
Faktor predisposisi:
Sekret hidung akibat rhinitis, sinusitis, atau alergi
Sering menggaruk hidung
Nose Picking
Gambaran klinis:
Hiperemis, nyeri, edema
Krusta dan skuama, erosi, ekskoriasi
Infeksi dapat meluas ke bibir bagian atas
Tatalaksana:
Atasi faktor predisposisi yang memicu vestibulitis
Neomycin atau Polymyxin B dengan salep hidrokortison
Rhinitis Akut
Rhinitis akut disebut juga common cold, salesma atau coryza adalah peradangan
atau infeksi mukosa rongga hidung yang dapat disebabkan oleh infeksi virus atau
bakteri dan ditandai dengan gejala pilek dan bersin
Etiologi :
Virus tipe RNA maupun DNA antara lain adenovirus , picorna virus, rhinovirus,
coxsakie, influenza virus, respiratory syncytial virus, dan parainfluenza virus
Manifestasi Klinis :
Rasa panas pada rongga hidung, pilek dan bersin, suhu tubuh normal atau sub febris,
meriang, serta disertai gejala sakit kepala atau myalgia, dapat sembuh dalam 5 -7 hari
(penyebeb virus yang self limiting)
Tatalaksana :
Antihistamin, Dekongestan, analgetik antipiretik, antibiotik
Rhinitis Alergi
Adalah reaksi hipersensitivitas tipe I dari mukosa hidung yang diperantarai oleh Ig
E setelah terjadi paparan dengan allergen
Gejala cardinal : bersin paroksismal, 10-20 bersin dalam sekali waktu, hidung tersumbat
secret serous dan gatal pada hidung
Tatalaksana :
• Antibiotik dan dekongestan merupakan terapi pada sinusitis akut bakterial. Antibiotic
yang dipilih golongan penisilin seperti amoksisilin
• Analgetic mukolitik
• Steroid oral atau topical
• Pencucian hidung dengan NaCl
• Untuk sinusitis kronik memerlukan operasi yaitu bedah sinus endoskopi fungsional
(BSEF/FESS) dengan indikasi sinusitis kronik yang tidak membaik setelah terapi,
sinusitis disertai kista atau kelainan yang ireversibel, dan adanya komplikasi sinusitis
NEOPLASM
A
• Polip Nasal
• Rhinophyma
• Ulkus Roden /
Karsinoma Sel Basal
Polip Nasal
Polip merupakan manifestasi dari inflamasi kronik yang berasal dari hipertofi
mukosa atau sinus membentuk suatu massa yang bertangkai. Merupakan massa
non-neoplastik.
Gambaran klinis:
Ditemukan pada kasus acne rosacea yang berlangsung
lama
Massa berwarna merah muda dan berlobus di atas
hidung disertai pelebaran pembuluh darah superfisial
Tumor yang besar dapat menyebabkan obstruksi nasal
dan menghalangi pengelihatan.
Tatalaksana:
Rhinoplasty augmentasi yaitu mengisi dorsum dengan tulang rawan, tulang atau
implan sintetis
Crooked Nose / Hidung Bengkok
Tatalaksana:
Rhinoplasty atau septorhinoplasty mengoreksi deformitas dan
obstruksi pada hidung.
Deviasi Septum Nasal
Etiologi:
1. Trauma natal, antenatal, masa perkembangan
2. Herediter (keturunan)
3. Massa pada rongga hidung
Tipe:
1. Dislokasi anterior (deviasi septal kaudal)
2. C-shaped deformity
3. S-shaped deformity (menyebabkan obstruksi bilateral)
4. Septal Spur
5. Septal Thickening
o Manifestasi Klinis:
1. Obstruksi
2. Sakit kepala
3. Deformitas
4. Epistaksis
5. Hiposmia/anosmia
o Komplikasi:
1. Pernapasan mulut
2. Sleep apnea
3. Rhinosinusitis rekuren/kronik
4. Infeksi telinga tengah
5. Asma